Momy Ana The Women

🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀

Setelah dari ruang murid itu Ana dan yang lainnya membawa anak mereka masing-masing ke tempat acara.

Tapi sebelum itu Ana lebih dulu merapikan penampilan putranya.

" Sayang, lain kali tidak usah di ladeni ya perkataan orang yang tidak penting itu, buang waktu dan tenaga saja nak, selama apa yang mereka katakan tidak benar untuk apa di dengarkan, jadi tidak usah di pedulikan ya " ucap Ana menasehati putra sulungnya itu.

" Iya mommy, maaf tadi Abang emosi. Lain kali Abang tidak begitu lagi, mommy benar mereka tidak tahu saja siapa papah Abang, kalau mereka tahu mana berani mereka mengejek Abang, ya kan mommy" ucap Arkan juga yang bangga memiliki ayah seperti Aldo.

" Hmm... Abang benar, apalagi kalau mereka juga tahu siapa mommy bisa tidak berkutik lagi mereka hahaha...Jadi biarkan saja nanti juga mereka tahu, yu kita masuk " ajak Ana

" Hahahaha... Mommy benar, yu mom " sahut Arkan.

Lalu ibu dan anak itu masuk dengan gembiranya, tidak ada lagi kesedihan yang Arkan rasakan karena ibunya selalu bisa membuatnya bahagia, dengan bangganya Arkan menggandeng tangan ibunya melangkah menuju ke ruangan tempat acara berlangsung.

Sedangkan di ruangan lainnya, ibu dan anak yang hampir mem bully Ana dan anaknya, saat ini sudah berada di ruang kepala sekolah, melaporkan apa yang sudah Ana dan anaknya perbuat pada mereka.

" Bapak harus tegas pak pada mereka, mereka sudah menyakiti kami, memukul anak saya dan saya juga di tampar, saya tidak terima beri mereka hukuman yang berat kalau tidak saya akan bilang pada suami saya untuk menuntut sekolah ini " ucap perempuan itu masih dengan sombongnya.

" Maaf Bu, kami tidak bisa sembarang mengambil tindakan sebelum mengetahui yang sebenarnya terlebih dahulu. " jawab kepada sekolah itu.

" Apalagi yang perlu di ketahui, bukankah sudah saya katakan tadi seperti apa kejadiannya, kalau bapak tidak mengambil tindakan saya sendiri yang akan mengeluarkan mereka dari sekolah ini " ucap ibu itu dengan masih emosinya.

" Bukan begitu Bu, saya sebagai kepala sekolah tidak akan menoleransi kalau memang begitu kejadiannya, tapi di sini terekam jelas kalau anak ibu yang memulai masalah terlebih dahulu, bukan maksud saya membela, tapi saya tidak bisa menyalahkan kalau memang mereka tidak salah. " ucap kepala sekolah itu setelah melihat rekaman cctv saat kejadian tadi.

" Tapi saya di tampar, dan anak saya juga di pukul, apa itu belum cukup untuk bukti kalau mereka melakukan tindak kekerasan, pokonya saya tidak mau tahu, saya mau anak itu harus di keluarkan dari sekolah ini, saya tidak Sudi anak saya satu sekolah dengan anak si miskin itu" ucap ibu itu masih dengan sombongnya.

" Maaf Bu, kami tidak bisa sembarang mengambil tindakan, dan ibu jangan bicara sembarangan tentang mereka, asal ibu tahu mereka itu tidak seperti apa yang ibu katakan, " ucap kepala sekolah itu tetap dengan tegasnya.

" Memangnya siapa mereka, kenapa tidak berani mengeluarkan mereka, heran orang miskin saja di bela " ibu itu langsung penasaran.

" Asal ibu tahu, Bu Ana adalah istri almarhum pak Aldo Prasetyo dan tuan muda Arkan adalah putra sulungnya orang terkaya di kota ini, dan sekarang Bu Ana menjabat sebagai CEO di perusahaan AJ grup, perusahaan terbesar kedua di kota ini, sekaligus pemilik sekolah ini. Saya tidak mau mempertaruhkan jabatan saya hanya untuk membela yang memang bersalah, kalau ibu masih bersikeras saya tidak akan ikut campur Bu. " ucap kepala sekolah itu lagi yang mulai tidak suka dengan kesombongan ibu itu jadi sekalian saja ia beritahu.

" APA, bapak yang benar saja " ucap ibu itu saking terkejutnya.

" Kalau ibu tidak percaya, cari tahu sendiri, kalau begitu saya permisi duluan acara akan segera di mulai, oh ya saya sarankan berpikir dulu sebelum bertindak, jangan sampai nasib buruk itu akan kembali pada diri ibu sendiri, permisi " ucap kepala sekolah.

Setelah itu kepala sekolah langsung pergi meninggalkan ibu dan anak yang sombong tadi yang masih shock terkejut setelah mengetahuinya.

Semua orang tahu siapa Aldo Prasetyo, orang yang tidak bisa di sentuh sembarang orang, meskipun beliau sekarang sudah tidak ada, tapi penerusnya ada dan nama besarnya juga masih dikenang orang dengan kekuasaannya.

Tidak ada yang berani menyinggung keluarga besar Aldo, termasuk Ana dan anak - anaknya, kalau tidak bersiap saja akan kehilangan segalanya kalau mereka sudah bertindak.

Meskipun Ana di kenal hanya sebagai istri kedua, tapi semua orang juga tahu kalau sebelumnya Aldo meninggal Ana adalah satu - satunya istri sah Aldo.

Sedangkan Risa, semua orang juga sudah tahu kalau Risa hanya sebagai mantan istri Aldo, yang hanya beruntung anak sulungnya yang mewarisi perusahaan mantan suaminya itu.

Sedangkan Ana semua orang juga tahu kalau sekarang ia adalah CEO perusahaan, mewarisi perusahaan milik orang tuanya sendiri, memiliki latar belakang keluarga besar seperti itu siapa yang berani menyinggung mereka.

Hanya orang-orang tertentu saja yang tidak tahu siapa mereka, kalau sudah tahu pasti tidak akan berani.

Bahkan ibu dan anaknya yang sombong itu juga langsung kehilangan nyalinya setelah mengetahui siapa Ana dan putranya sebenarnya.

Dan saat ini mereka berdua tidak bisa berkutik di bandingkan dengan suami ibu itu yang hanya seorang menejer di perusahaan milik Ana, tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan Ana sebagai pemilik langsung perusahaan tempat suami ibu itu bekerja.

" Ayo nak, mulai sekarang kamu jangan lagi menyinggung anak itu, kalau tidak kita yang akan jadi orang miskin karena ayahmu akan di berhentikan dari pekerjaannya " kata ibu itu pada anaknya.

" Memangnya mereka siapa Mah?" tanya anak itu yang masih belum mengerti.

" Ibu itu tadi ternyata adalah bos di tempat papah bekerja, mau kamu kalau papah di pecat dari pekerjaannya karena kamu sudah menyakiti anaknya, nanti kita akan jadi miskin nak, mau kamu " ucap ibu itu memberi pengertian pada anaknya.

" Tidak Mah, Kevin tidak mau jadi miskin" ucap anak itu.

" Maka dari itu sebaiknya kita menghindari saja dari mereka, daripada salah bisa habis kita " ucapnya lagi.

" Iya Mah, Kevin juga juga tidak akan membuat masalah lagi dengan Arkan " ucap anak itu lagi.

" Bagus sebaiknya begitu nak, ayo kita pergi sekarang " ucap ibu itu dan langsung di anggukan anaknya.

Langsung saja mereka berdua juga meninggalkan ruangan kepala sekolah itu dan menuju ke tempat acara yang sedang di selenggarakan saat ini.

🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀