AKU BISA MEMBUATMU JATUH CINTA, TUAN

Fitri baru saja selesai pekerjaannya, ini sudah jam makan siang. Seperti biasa dia makan dengan bekal yang disiapkan suaminya tadi.

“Eh ... kalian pada tahu, gak? Model papan atas yang namanya Viona itu katanya ini balik loh ke Indonesia? Dia kan lama di USA? Gila lihat nih cantik banget, kan? Hari ini dia sampai di bandara, lihat fans nya pada menyambut tuh? Ah kalau saja aku hari ini pas libur, pasti aku juga ikut menyambut dia,” ucap salah satu karyawan Tama lain, yang sedang membuka akun sosial medianya, dan dia adalah salah satu follower Viona.

“Iya, itu Viona balik lagi. Tapi apa benar ya, dia dulu sebelum ke USA sudah menikah dengan pengusaha muda anak konglomerat?” tanya Karyawan lainnya.

“Katanya sih begitu gosipnya, tapi pas konferensi pers itu, Viona kan jelasin ke media, kalau itu hanya gosip, gak tahu kenyataannya sih. Katanya ada yang bilang, dia menutupi semua itu, karena dia dapat tawaran kontrak di USA selama kurang lebih sepuluh tahun begitu, jadi ya mungkin dia menutupi?”

“Kalau benar menikah, siapa yang orang itu? Katanya orang itu pacar sejak SMA, ya jalin hubungan lama sekali sih, tapi akhirnya pria itu rela sih LDR an dulu, melepas Viona demi mimpinya. Baik banget, ya? Hampir enam tahun loh?”

Fitri hanya menyimak mereka yang sedang bergosip membicarakan seorang model yang bernama Viona itu. Memang tidak asing bagi Fitri nama itu. Apalagi nama itu sempat melambung di dunia hiburan, dan siapa yang gak tahu seorang Viona Geraldin? Seorang model muda yang sempat mendobrak dunia hiburan tanah air.

Namun, Fitri tidak peduli itu, dia begitu menikmati masakan suaminya yang memang sangat enak sekali. Bahkan masakannya sendiri terbilang kalah dari suaminya.

Tak berselang lama, ponsel Fitri berdering, ada panggilan masuk. Siapa lagi kalau bukan dari suami tercintanya? Senyum Fitri langsung mengembang, melihat siapa yang menelefonnya. Fitri langsung menggeser tombol hijau untuk menerima telefon suaminya.

“Hallo, Mas?” sapa Fitri.

“Iya, Sayang. Maaf mas baru menghubungi kamu, karena mas sibuk sekali. Kamu sudah makan?” tanya Dewa.

“Sudah, ini sedang makan. Biasa sama anak-anak. Tapi, mereka lagi asik bergosip tuh?” jawab Fitri.

“Bergosip? Bergosip apa memangnya?” tanya Dewa penasaran.

“Itu tuh, mereka lagi lihat live nya Model terkenal itu loh, yang baru balik dari USA. Itu loh Mas, Viona Geraldin, tahu kan? Dia kan sudah lama meninggalkan Indonesia, demi Go Internasional? Dan, katanya ini balik ke Indonesia gitu. Banyak banget fans yang menyambutnya di bandara kata tuh anak-anak?” jelas Fitri.

Seketika Dewa terdiam mendengar ucapan istrinya itu. Ternyata berita itu sudah sampai di istrinya, dan orang-orang. Siapa yang tidak tahu Viona? Fans nya banyak di mana-mana. Jadi kepulangannya ke tanah air tentu disambut penuh hangat oleh semua Fans nya.

“Mas? Kamu masih di situ?” tanya Fitri.

“Ah iya, masih, Sayang? Ini tadi Mas lihat agenda hari ini, nanti habis makan siang ada acara atau tidak, ternyata tidak ada,” jawab Dewa dengan gugup.

Fitri menaikan alisnya, karena mendengar kegugupan Dewa yang tadi menjawab pertanyaannya.

“Nanti Mas jemput tidak?” tanya Fitri.

“Iya dong, masa gak jemput?” jawab Dewa.

“Ya sudah ya,  Mas? Aku sudah selesai makan, aku mau Shalat Dzuhur dulu, jangan lupa Shalat ya, Mas?” ucap Fitri.

“Iya, Sayang? Ya sudah mas tutup telefonnya, ya?” ucap Dewa.

Fitri mengangguk, tapi sedetik kemudian, wajahnya bersemu merah karena Dewa memberikan sun jauh dari sana. Fitri merasa menghangat hatinya. Sekarang Dewa benar-benar sudah berubah, dan bisa menerima dirinya. Meski dia belum bisa mencintainya.

“Ah ... penasaran sekali siapa sih laki-lakinya itu? Viona sudah berani speak up nih, katanya mau dijemput sang pujaan hati,” ucap salah satu teman kerja Fitri.

“Wah ... penasaran, ya? Siapa laki-laki itu?” sambung lainnya.

Sedangkan Fitri, dia tidak mengindahkan ucapan teman-temannya itu. Dia tidak peduli dengan mereka yang sangat ngefans dengan Viona itu. Fitri mengemasi kotak makannya, lalu dia meneguk habis air mineral, dan langsung bergegas mengambil mukenah lalu menuju ke Musholah depan.

“Fit, sudah makan?” tanya Tama saat Fitri baru saja keluar dari belakang.

“Sudah, Tam, ini mau sholat,” jawab Fitri. “Tumben kamu siang di sini, Tam?”

“Iya, sudah satu jam di sini, setelah tadi meeting sama orang kantor. Kamu tumben sendirian? Biasanya sama teman kamu ke Musholah?” tanya Tama.

“Iya, tuh lagi pada asik nonton live nya model yang terkenal itu sih? Yang Go Internsional itu, katanya hari ini pulang dari USA, dan baru sampai di Indonesia,” jawab Fitri.

“Model yang terkenal?” tanya Tama.

“Iya, itu sih yang namanya Viona Geraldin?” jawab Fitri.

“Oh iya, dia. Ya sudah yuk ke Musholah bareng saja, aku mau sholat juga. Belum sholat tadi,” ajak Tama.

Dengan menutupi rasa gugupnya, saat mendengar nama Viona Geraldin, akhirnya Tama mengajak Fitri untuk ke Musholah bersama. Benar-benar diluar dugaan sekali. Tama kira Viona tidak akan pernah kembali lagi, tapi ternyata dia kembali lagi, dan Tama yakin dia akan mencari Dewa, juga dirinya. Bahkan mungkin, dirinya lah orang yang pertama kali dihubunginya, karena Tama pernah sesekali komunikasi dengan Viona.

“Kasihan Fitri kalau dia tahu yang sebenarnya. Rumit sekali kisah hidupnya Fitri jika dia harus tahu yang sebenarnya siapa Viona,” batin Tama.

Viona, dia boleh dibilang masa lalu Dewa. Ya masa lalu yang menyakitkan bagi Dewa pastinya. Viona adalah istri Dewa. Ya, Istrinya Dewa. Meski pernikahan mereka hanya Sah di mata Agama saja. Pernikahan yang baru berusia dua tahun, harus kandas karena keegoisan Viona sendiri yang keras kepala.

Viona lebih memilih karier daripada suaminya. Padahal Dewa sudah ingin sekali mempublikasikan pernikahannya dengan Viona yang lama disembunyikan dari keluarganya dan keluarga Viona. Itu pun semuanya Viona yang mau, yang mau pernikahannya disembunyikan dari pihak mana pun. Baik keluarga Viona sendiri, dan keluarga Dewa. Itu semua karena Viona tidak mau kariernya hancur, dan dia ingin sekali Go Internasional saat itu.

Hingga pada akhirnya, Dewa memutuskan untuk mengakhiri pernikahannya dengan Viona sebelum Viona berangkat ke USA. Namun, Viona tidak terima Dewa menceraikannya. Dewa sudah menjatuhkan talak saat itu, tapi Viona tidak terima dengan semua itu.

^^^

“Hai beb? I miss you.” Seseorang dengan paras cantik dan bertubuh seksi bak model papan atas masuk ke dalam ruang kerja Dewa, dan kini dia langsung memeluknya.

“Viona, lepas!” ucap Dewa dengan memaksa melepaskan pelukan Viona.

“Beb ... kok gitu?”

“Viona, keluar dari sini sekarang!”

“Dewa, aku masih istrimu!”

“Bukan, kamu sudah bukan istriku! Lihat foto itu, dia istriku yang sah, Viona!”

“Gak, Dewa. Aku masih istrimu, makanya aku pulang. Aku tahu pernikahan kamu itu, aku tahu kamu juga terpaksa menikahinya, kan? Dewa, please ... aku masih mencintaimu, kamu tahu kan aku meninggalkan kamu sementara karena mimpiku? Kamu harusnya ngertiin aku, Dewa?”

Viona memeluk erat Dewa, dia tahu titik lemah Dewa di mana. Dia tidak pernah gagal membujuk Dewa, karena bagaimana pun Viona adalah perempuan yang pertama kalinya Dewa sentuh dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tapi, Viona keras kepala, dia hanya mementingkan kariernya.

“Stop, Vio! Stop!” Dewa menepis tangan Viona yang sudah berani memberikan sentuhan lembut dan sensual di dada bidangnya.

“Kenapa? Bukannya kamu suka? Aku kangen, Beb?”

“Cukup, Viona! Keluar dari ruanganku!”

“Gak, aku gak mau! Aku mau kita sama-sama Dewa. Aku mau kok kita segera mengumumkan hubungan kita? Ini rencana kita kan, Dewa? Aku sudah siap, Dewa.”

“Sudah terlambat, Vio. Please .... keluar dari sini, aku tidak mau bertemu kamu lagi. Kamu sudah begitu kejam menorehkan luka di dalam hidupku. Kalau kamu mencintaiku, seharusnya kamu menurunkan egomu yang ingin kariermu melejit. Apa kurangnya aku? Bahkan untuk membiayai hidupmu, aku mampu, tidak usah kau bekerja, tidak usah kau jadi terkenal, karena aku tidak butuh itu, aku lebih butuh kamu saat itu, Vio. Tapi apa? Kamu pergi, tidak memedulikan perasaanku sama sekali!”

“Dewa ... maafkan aku, ini aku pulang untuk kamu, Dewa?”

“Untuk aku? Aku sudah tidak butuh kamu, dan kamu harus ingat, kamu sudah bukan istriku lagi!”