NovelToon NovelToon
SUAMI 500 JUTA

SUAMI 500 JUTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Office Romance
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Nayara Kirana seorang wanita muda berusia 28 tahun. Bekerja sebagai asisten pribadi dari seorang pria matang, dan masih bujang, berusia 35 tahun, bernama Elvano Natha Prawira.

Selama 3 tahun Nayara menjadi asisten pria itu, ia pun sudah dikenal baik oleh keluarga sang atasan.

Suatu malam di sebuah pesta, Nayara tanpa sengaja menghilangkan cincin berlian senilai 500 juta rupiah, milik dari Madam Giselle -- Ibu Elvano yang dititipkan pada gadis itu.

Madam Gi meminta Nayara untuk bertanggung jawab, mengembalikan dalam bentuk uang tunai senilai 500 Juta rupiah.

Namun Nayara tidak memiliki uang sebanyak itu. Sehingga Madam Gi memberikan sebuah penawaran.

"Buat Elvano jatuh cinta sama kamu. Atau saya laporkan kamu ke polisi, dengan tuduhan pencurian?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02. Buat Elvano Jatuh Cinta.

“Bagaimana, Nara? Kamu sudah memikirkan, kapan akan mengembalikan uang saya?” Tanya Madam Giselle pada asisten pribadi sang putra yang kini tengah duduk di hadapannya.

Mereka tengah makan siang berdua, di restoran yang berada tidak jauh dari gedung perkantoran Prawira Holding Company — Perusahaan yang bergerak di segala bidang, mulai dari Kesehatan, Transportasi, Jasa Keuangan, Pendidikan, dan kini merambat ke pengolahan pangan.

“Tolong berikan saya waktu sebentar lagi, Madam.” Cicit Nayara pelan. Ia tak berani menatap lawan bicaranya.

Madam Giselle yang dulu bersikap ramah dan lembut padanya, kini berubah menakutkan semenjak malam itu.

“Sampai kapan, Nara? Ini sudah tujuh hari. Dan kamu sama sekali tidak memberikan batas waktu yang pasti.”

Nayara menghela nafas panjang. Tujuh hari memang telah berlalu sejak malam naas itu. Selama sepekan, ia bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak. Memikirkan bagaimana nasibnya kedepan.

“Sebentar lagi, Madam. Saya akan mencoba untuk meminjam uang —

“Jangan berharap saya akan menerima uang yang kamu pinjam dari Elvano.” Potong wanita berdarah Inggris itu dengan cepat.

Nayara menggigit bibir bagian bawahnya. Madam Giselle seolah bisa membaca apa yang ada di dalam benaknya saat ini.

Jika bukan pada Elvano, kemana lagi Nayara harus mencari pinjaman? Ia tidak memiliki sertifikat yang bisa di gadaikan pada Bank.

“Begini saja, Nara. Saya berikan kamu sebuah penawaran.” Ucap Madam Giselle kemudian.

Nayara pun dengan berani mengangkat kepalanya.

“Buat Elvano jatuh cinta sama kamu, atau saya laporkan kamu ke polisi atas tuduhan pencurian?” Aura Madam Giselle terlihat seperti seorang ibu tiri yang sangat kejam.

Nayara menggelengkan kepalanya. Ia tidak bisa memilih salah satunya.

“Kenapa? Kamu menolak putra saya? Dia tampan, mapan, pewaris tunggal keluarga Natha Prawira. Banyak wanita yang mengantri ingin menjadi pendampingnya.” Madam Giselle semakin kesal.

“Saya tidak mungkin merayu bapak, Madam.” Ucap Nayara pelan.

Selama tiga tahun menjadi asisten pribadi Elvano, tak pernah sedikitpun terlintas di benak Nayara untuk merayu pria berusia tiga puluh lima tahun itu. Meski dirinya sering keluar masuk ke kediaman pribadi pria itu.

“Lalu? Kamu mau mencari pinjaman dimana, selain pada Elvano? Kamu tidak mungkin pergi ke Bank tanpa jaminan ‘kan?” Madam Giselle tersenyum remeh.

“Saya tau latar belakang keluarga kamu dengan jelas. Orang tua kamu hanya buruh tani di lahan milik orang. Adik kamu bisa kuliah setelah kamu naik jabatan menjadi asisten pribadi Elvano.” Imbuh wanita paruh baya itu.

“Jika kamu meminjam uang pada Bank, bagaimana dengan bulanan keluarga kamu, Nara?” Madam Giselle mencibir.

“Madam. Saya —

“Penawaran saya lebih menguntungkan untuk kamu, Nara. Selain hutang lunas, kamu bisa menjadi pendamping seorang Elvano Natha Prawira. Syaratnya cuma satu, buat dia jatuh cinta sama kamu.”

Sebagai seorang ibu, Madam Giselle merasa jengah melihat sang putra yang masih melajang hingga usia tiga puluh lima tahun.

Elvano tidak pernah terlihat dekat dengan gadis manapun. Ia bahkan secara terang - terangan menolak kencan buta yang Madam Giselle atur.

Apa mungkin putranya memiliki kelainan? Atau penyimpangan?

Dan rasa gundah itu membuat Madam Giselle ingin menjodohkan Elvano dengan Nayara. Karena, hanya dengan gadis itu putranya mau menurut.

Madam Giselle sendiri kadang tak di dengarkan oleh Elvano. Namun berbeda jika dengan Nayara.

“Madam, saya — Kepala Nayara kembali menggeleng pelan.

“Saya beri kamu waktu satu minggu untuk memutuskan, Nara. Datang bawa uang, atau menyetujui penawaran yang saya berikan.”

Wanita paruh baya itu kemudian bangkit dari tempat duduknya.

“Saya permisi. Dan kamu juga harus segera kembali ke kantor. Tapi ingat Nara, jangan katakan apapun tentang penawaran yang saya katakan pada Elvano.”

Nayara menghela nafas panjang setelah kepergian ibu dari atasan itu.

“Mana mungkin aku merayu pak El? Yang ada dia bisa menghabisiku saat itu juga.”

.

.

.

“Darimana saja, Nara?”

Nayara terlonjak ketika menutup pintu. Sang atasan telah lebih dulu berada di dalam ruangan itu. Duduk dengan santai di atas sofa.

Selama menjadi asisten pribadi Elvano, Nayara menempati sebuah meja kerja yang berada di dekat pintu masuk ruangan sang atasan.

Sedangkan asisten Elvano yang lain, menempati sebuah ruang kerja sendiri.

Ruang kerja CEO itu sangat luas, satu lantai hanya untuk kantor Pimpinan.

Dari meja kerja Nayara, singgasana Elvano berada cukup jauh di sudut dalam. Ada tiga undakan anak tangga sebagai pembatas.

Di bagian tengah ruangan terdapat sebuah sofa panjang, dan dua sofa single yang dipisahkan oleh meja kaca. Tempat untuk menerima tamu.

Sementara, meja kerja Elvano terletak di sudut ruangan. Dekat dengan pintu kaca geser, yang bisa di buka untuk melihat keindahan kota Jakarta.

Kantor Pimpinan Prawira Holding Company itu juga di lengkapi dengan mini pantry, ruang istirahat pribadi dan kamar mandi.

“Bapak sudah lama?” Tanya Nayara saat sudah berada di dekat Elvano.

“Kira - kira lima belas menit yang lalu. Saya tanya sekali lagi, kamu darimana?” Tanya pria dewasa itu.

Nayara menggigit bibir bagian bawahnya. Ia tidak mungkin mengatakan telah makan siang bersama Madam Giselle.

“Tadi Nayla ngajak saya makan siang bersama, pak.” Dusta gadis itu.

“Jadi kamu menolak ikut dengan saya, hanya karena makan siang bersama adik kamu?”

Kepala Nayara mengangguk pelan.

Elvano kemudian bangkit dari tempat duduknya. Pria itu melepaskan jas yang ia gunakan, kemudian memberikan pada sang asisten pribadi.

“Kamu tidak sedang berbohong ‘kan?” Nada suara Elvano datar, namun terdengar sangat tegas.

Nayara menelan ludahnya dengan kasar. Ia seharusnya tidak lupa jika pria itu memiliki banyak mata di luar sana.

Gadis itu menunduk sembari memeluk jas mahal Elvano dengan erat.

“Apa yang mami saya katakan?” Tanya pria itu sembari melangkah menuju meja kerjanya.

“A- apa maksud bapak?” Nayara gelagapan. Apa mungkin ada orang yang melihatnya bertemu dengan ibu pria itu?

“Gilang melihat kamu makan siang bersama mami.” Elvano menyebut nama asisten sekaligus orang kepercayaannya.

Bahu Nayara seketika lemas. Jika nama Gilang sudah di sebut, ia tidak mungkin bisa berbohong pada Elvano.

Gadis itu melangkah dengan pelan ke arah tempat penyimpanan jas sang atasan.

“Madam Gi hanya menanyakan kabar saya.” Ucap Nayara kemudian.

Elvano memicingkan mata. “Hanya menanyakan kabar kamu, mami sampai mengajak bertemu? Jangan bohong, Nara. Saya mengenal kalian berdua dengan baik. Apa mami membahas soal uang itu lagi?”

Nayara menjawab dengan anggukan pelan.

“Kemarilah, Nara.” Elvano meminta gadis itu untuk mendekat.

Nayara pun menurut. Ia berdiri di seberang meja berbahan kayu jati, yang berlapis kaca tebal itu.

“Gunakan ini untuk mengembalikan uang mami.” Pria itu menyodorkan sebuah cek kosong yang telah ia tanda tangani.

Namun Nayara menolaknya. “Tidak, pak. Bapak sudah terlalu banyak membantu selama ini. Saya tidak mau merepotkan bapak lagi.”

“Jika mami mendesak, kamu bisa menggunakan ini. Tenang saja, ini uang pribadi saya. Gaji kamu tidak akan di potong setiap bulannya. Kamu bisa mengembalikan kapan saja.” Ucap Elvano.

Ia tidak mau jika sang mami mendesak Nayara, bahkan membuat gadis itu mengundurkan diri.

‘Tapi masalahnya mami pak Elvano tidak mau, jika saya mengembalikan uang dari hasil meminjam sama bapak.’

Ingin rasanya Nayara menjawab seperti itu. Tetapi Elvano pasti akan mencecarnya.

“Saya akan bernegosiasi dengan Madam nanti, pak.” Jawab Nayara kemudian.

...****************...

1
Naufal Affiq
masak di tunda kak,suka buat orang penasaran aku yang baca aja sudah senyum-senyum sendiri,itu pun di gantung lagi
Author Amatir🍒: Besok kak 😅
total 1 replies
vj'z tri
🎉🎉🎉🎉🎉selamat tahun baru semua 🎉🎉🎉🎉 doa terbaik buat kita semua 🤗
Ika Shanti Budipertiwi
waaahhh langsung lega ya nay utang langsung lunas 🤣🤣
ros
ceritanya menarik 👍
Mommy
salah satu novel yg selalu kutunggu updatenya,,ceritanya bagus n lucu..
nungguin si el bucin sama si nay..
ayok kak hari ini upny double 🤭
Muawanah
aku mampir nieh thor👍
Naufal Affiq
kak emosi bacanya,geram kali aku lihat si elvano ini,mulut nya sikit -sikit mengancam mau merobek gaun yang di pakai nara,bukan pernah membuktikan ancamannya
neni onet: itu suara hati kak, mana berani Elvano jujur bilang 🤭
total 2 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 tuh kan baru di lepas bentar dah ada yang samperin
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 robek terus kurung di kamar 🤣🤣🤣🤣🤣
neni onet
semangat Nara, Pepet terus sampe Alvaro meriang 🤭
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 makan ta gengsi 🤣🤣🤣🤣 ikut ajj loh dari pada gak tenang tar di komporin lagi tambah kebakar 🤣🤣🤣🤣
neni onet
maafkan aku thor, tapi ini seupeit bangett, kesabaran akutuh setipis tissue basah, ga tahan lama2 nungguin Elvano kejang2 😄
Dian Rahmawati
wah Nay smangat tinggal 5 hari lagi
Naufal Affiq
ingat ra lima hari lagi waktu mu untuk meluluh kan hati pak el,biar aja untuk saat ini kau jadi murahan,gak ada masalah itu,karena itu semua untuk misi mu yang terselubung
Naufal Affiq
lanjut kan aja ra,buat elvano mengakui diri nya kalau dia cemburu,kalau dirimu dekat sama pria lain
vj'z tri
skak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣kompor kompor
Siti Patimah
dikit lg ra tinggal selangkah lg, smangat ra, ayo lang bantu panas2in pak bos🤣🤣🤣
Dian Rahmawati
Hahahaha,gilang bisa aja panas2in El, tapi aku suka
Siti Patimah
ayolah nara berusaha lebih keras lg, biar cepet jadi mantu nya madam gisel
Dian Rahmawati
semangat Nay 1 minggu lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!