Aurora Felicia atau biasa dipanggil dengan Cia. Gadis manis dan polos berusia 16 tahun yang hidupnya tiba-tiba berubah setelah bertemu dengan keluarga kandungnya.
Cia yang biasanya hidup susah tiba-tiba menjadi anak dan cucu kesayangan keluarga kaya raya. Bahkan Cia juga memiliki tiga orang kakak yang sangat posesif padanya.
Bagaimana Cia menghadapi keluarga yang ternyata sangat posesif padanya?.
Dan bagaimana bisa Cia terpisah dari keluarga kandungnya?.
ikuti terus kelanjutan ceritanya ya 🤗 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungabunga2929, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Mommy Aletta langsung menangis mendengar ungkapan hati putranya. Dirinya benar-benar merasa bersalah karena selama ini terlalu larut dalam kesedihan sehingga mengabaikan fakta bahwa dirinya masih memiliki anak lain yang masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian darinya.
"Sayang udah ya, jangan dengarkan ucapan Reynand. Mungkin dia sedang ada masalah, karena itu dia mengucapkan kata-kata seperti itu" ucap James mencoba menenangkan istrinya.
"Hiks....hiks...hiks...".
"Aku benar-benar menjadi ibu yang gagal mas. Aku terlalu larut dalam kesedihan sehingga tanpa sadar lupa kalau aku memiliki 3 anak lainnya.
"Sejak princess hilang, aku benar-benar hancur dan tidak lagi memperdulikan mereka bertiga terutama Reynand. Padahal saat itu usia Reynand masih tiga tahun".
"Dimana dalam usia itu masih sangat dibutuhkan peran seorang ibu untuk pertumbuhannya".
"Tapi apa yang sudah aku lakukan, aku tidak perduli padanya mas. Aku benar-benar menjadi ibu yang gagal" ucap Aletta merasa sangat terpukul.
"Sayang, kamu bukan ibu yang gagal. kamu adalah ibu yang hebat. Jangan menyalahkan diri sendiri seperti ini" ucap James.
Sedangkan di luar, mobil Gara baru saja sampai di mansion. Cia yang melihat bangunan di depannya merasa sangat takjub.
"Wahh besar banget rumahnya kak. Ini rumah siapa kak?" tanya Cia.
"Ini namanya mansion princess. Dan ini adalah mansion mommy dan Daddy. Yang artinya mansion kamu juga" ucap Gara.
"Jadi aku akan tinggal di sini?" tanya Cia lagi.
"Iya dong princess. Sekarang lebih baik kita turun yuk. Tunggu, kakak akan bukakan pintu mobil buat kamu" ucap Gara bergegas turun dari mobil.
"Ehh tapi kak" ucap Cia hendak menolak tapi Gara sudah lebih dulu turun dari mobil.
"Silahkan princess. Awas hati-hati" ucap Gara sambil tersenyum.
Cia bergegas turun dari mobil.
"Ya ampun kak, padahal aku bisa buka pintu sendiri loh. Tapi makasih ya udah bukain pintu buat aku" ucap Cia.
"Gak perlu berterima kasih princess. Mulai sekarang kakak akan melakukan hal seperti ini buat kamu".
"Yuk kita masuk. Ehh tunggu sebentar, kakak mau ambil barang-barang kamu dulu di bagasi" ucap Gara.
"Iya kak" ucap Cia.
Cia benar-benar merasa kagum melihat betapa megahnya mansion kedua orang tuanya.
Saat akan berjalan masuk, tanpa sengaja Cia menabrak seseorang.
"Brukk!".
"Ehh maaf, maaf aku gak sengaja" ucap Cia merasa sangat bersalah.
"Gimana si Lo, jalan tuh pake mata dong" marah Reynand.
Iya, orang yang tidak sengaja ditabrak Cia adalah kakak ketiganya yaitu Reynand.
"A-aku benar-benar gak sengaja. Maaf" ucap Cia yang langsung merasa ketakutan.
Gara yang melihat Reynand memarahi Cia langsung berlari menghampiri keduanya.
"Reynand!".
"Apa-apaan si kamu. Kenapa kamu bentak princess hah!" marah Gara.
"Deg".
"Jadi dia adik Perempuanku yang telah lama hilang" batin Reynand terkejut mendengar ucapan Gara.
"Jangan marah-marah kak. Ini semua memang salah aku kok. Tadi aku yang jalan gak lihat-lihat" ucap Cia.
"Tapi gak perlu sampai bentak kamu juga kan princess. Kakak gak rela ya kamu di bentak kaya tadi" ucap Gara yang langsung menatap tajam Reynand.
Reynand sendiri terus menatap Cia yang sejak tadi terus menunduk. Entah kenapa Reynand merasa sangat bersalah karena sudah membentak adik perempuannya.
"Sial, kenapa gue gak bisa kontrol emosi si. Sekarang apa yang harus gue lakuin" batin Reynand.
Karena merasa gengsi, Reynand memilih berjalan pergi menuju motornya. Cia yang melihat kepergian pria yang dia dengar bernama Reynand langsung merasa sangat bersalah.
"Kak, dia marah sama Cia ya" ucapnya dengN wajah sedihnya.
"Enggak princess. Dia gak marah sama kamu kok. Udah gak usah dipikirin ya, lebih baik sekarang kita masuk ya" ajak Gara.
"Tapi kak....".
"Udah gak papa princess. Kamu gak perlu merasa bersalah gitu oke" ucap Gara berusaha menengkan Cia.
"Iya kak".
"Oh iya, emangnya tadi itu siapa si kak?" tanya Cia.
"Tadi itu kakak ketiga kamu, namanya Reynand" jawab Gara.
"Kakak ketiga?".
"Jadi aku punya tiga kakak ya?" tanya Cia lagi.
"Iya princess, kamu punya tiga kakak. Kakak pertama namanya Arsenio Smith, dia sekarang yang memegang perusahaan keluarga kita".
"Kalau yang kedua kan kakak dan yang ketiga itu yang tadi Reynand. Dia masih sekolah kelas 12. Nanti kamu juga bisa sekolah di sekolah yang sama dengan Reynand" ucap Gara.
"Sekolah bareng sama kak Reynand. Pertemuan pertama aku aja udah buat kak Reynand marah, gimana aku bisa satu sekolah sama kak Reynand" batin Cia.
Melihat sang adik melamun, Gara langsung mengelus rambutnya dengan lembut.
"Udah gak usah dipikirin, sekarang lebih baik kita masuk yuk. Mommy dan Daddy udah nunggu kamu didalam" ucap Gara.
"Ehh iya kak. Ayo kita masuk. Oh iya, sini tasnya, biar aku bawa sendiri aja" ucap Cia.
"Ehh gak, biar kakak aja yang bawa. Kamu gak boleh bawa sendiri, ini berat tahu" ucap Gara.
"Wahh kakak ngeremehin aku ya. Asal kakak tahu, aku tuh udah biasa angkat yang berat-berat. Bahkan lebih berat dari ini aja udah pernah. Jadi kakak gak usah khawatir aku gak kuat".
"Udah sini tas aku" pinta Cia.
"Princess, maafin kakak ya karena baru sekarang bisa menemukan kamu. Kalau aja dulu kamu gak diculik pasti kamu gak akan mengalami hal seperti ini".
"Sebenarnya bagaimana kehidupan yang udah kamu jalani selama ini. Tapi kakak janji, mulai sekarang kamu gak akan mengalami hidup yang seperti itu lagi".
"Mulai sekarang hanya kebahagiaan yang akan kamu rasakan" batin Gara.
"Udah, sekarang kamu kan punya kakak. Jadi biar kakak aja yang membawakan barang-barang kamu".
"Udah yuk masuk" ucap Gara yang langsung menggenggam tangan Cia dan membawanya masuk kedalam mansion.
Sampai didepan pintu masuk, Cia langsung menghentikan langkahnya. Melihat itu Gara merasa bingung.
"Loh kenapa berhenti princess?" tanya Gara.
"Emmm kak aku takut. Gimana kalau mommy dan Daddy gak suka sama aku" cicit Cia.
"Astaga princess, gak mungkin mereka gak suka sama kamu. Selama ini mereka berdua udah menunggu kepulangan kamu".
"Lagipula ada kakak kan. Kakak akan selalu berada di sisi kamu. Jadi kamu gak usah takut ya. Percaya sama kakak" ucap Gara.
"Emmm yaudah deh. Ayo kita masuk kak" ucap Cia.
Belum sempat Gara membuka pintu, tiba-tiba pintu sudah terbuka dari dalam oleh salah satu maid.
"Tuan Gara. Tuan sudah pulang. Silahkan masuk tuan" ucap salah satu maid.
"Hemm".
"Dimana mommy dan Daddy?" tanya Gara.
"Tuan dan nyonya ada di ruang tamu" jawab sang maid.
Cia merasa sangat gugup karena sebentar lagi akan bertemu dengan orang tua kandungnya. Cia benar-benar merasa sangat takut dengan reaksi mereka saat bertemu dengan dirinya.
"Aku benar-benar takut, bagaimana kalau kedua orang tua kandungku tidak menyukaiku" batin Cia.
Dengan perlahan, Gara membawa Cia masuk untuk menemui kedua orang tuanya. Berbeda dengan Cia, Gara merasa sudah tidak sabar ingin melihat kebahagiaan kedua orang tuanya karena akhirnya bisa bertemu dengan putri mereka yang sudah lama hilang.
"Aku gak sabar lihat reaksi mommy dan Daddy. Mereka berdua pasti sangat bahagia" batin Gara.
