NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: tamat
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:44.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

"Aku bersedia menggantikan kakakku!"
Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Double Date

Bian tertunduk malu, dia merasa bersalah dengan perbuatan yang dilakukannya beberapa detik lalu. Begitu juga Naifa, yang menutup erat tubuhnya dengan tangan. Rasa takut bercampur gelisah di rasakan oleh gadis itu.

"Maaf yah, saya sudah melewati batas."

Bian segera keluar dari kamar dan meninggalkan Naifa sendirian. Namun kenapa Naifa yang justru merasa bersalah, apalagi saat melihat wajah sedih sang suami.

Bian segera memakai kembali kemeja dan merapikannya. Mencoba melupakan kembali kejadian tadi.

Tiba-tiba handphone miliknya berdering, dia pun menjawab panggilan dari sahabatnya.

"Ian, besok kan malam minggu. Temenin gue nge date dong, bisa ga?"

Bian yang merasa besok ada waktu luang mengiyakan permintaan temannya, dia pun berencana mengajak Naifa sekaligus mengenalkan gadis cantik itu sebagai istrinya.

"Pokoknya sore, bada ashar. Gue tunggu depan mall dekat taman kota."

Bian segera menutup panggilan dari temannya lalu pergi ke kamar mandi untuk mendinginkan kepalanya.

Selesai mandi, dirinya mendapati sang istri tengah lelap tertidur. Rasanya begitu sesak saat dirinya mendapat penolakan, namun lebih sakit ketika melihat mata indah gadis itu berkaca-kaca.

"Kak Bian, hiks... hiks.. " Naifa mengigau memanggil nama sang suami disertai isak tangis. Bian yang hanya mengenakan handuk di pinggang, naik ke kasurnya dan mengelus kepala istrinya.

"Kenapa sayang?" Tanya pria itu sambil berbaring di samping istrinya.

"Jangan pergi... hiks."

"Aku gak akan pergi, aku akan terus disini sama kamu."

Pria itu mencium kening sang istri, memeluknya erat seolah takut kehilangan.

Keduanya pun terlelap, masuk ke dalam alam mimpi. Bahkan sampai keesokan paginya, keduanya tetap dalam posisi sambil berpelukan.

Naifa terbangun dari tidurnya yang panjang, dia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima pagi. Raut wajahnya kecewa karena tak ada Bian di sampingnya.

"Apa Kak Bian masih marah karena sudah aku tolak. Ya Allah maafin aku, aku sudah berdosa menolak suamiku."

Naifa kembali terisak, apalagi seharian kemarin dia menangis karena membaca hukum menolak ajakan suami di google.

Gadis itu mengambil handphone miliknya, dia terkejut melihat pesan dari kakaknya.

"Assalamualaikum."

Bian yang baru pulang dari mesjid menghampiri istrinya yang dikira masih tertidur. Namun melihat wajah sembab Naifa, membuatnya begitu khawatir.

"Istri, kamu sakit? Kenapa wajah kamu sembab?"

Pria itu terus memegang wajah Naifa, namun suhu badan istrinya normal. Tak demam ataupun panas.

Naifa kemudian terisak, merasa bersalah pada Bian yang sudah dia tolak. Dia ingin sekali meminta maaf, namun rasa gengsinya lebih besar dari rasa bersalahnya.

"Sayang, jangan gini dong. Maaf yah kalau saya sudah buat kamu takut, saya gak akan berbuat hal itu tanpa seizin kamu."

Mendengar permintaan maaf suaminya, Naifa semakin merasa bersalah. Dia ingin berkata jika dirinya sudah siap, namun lidahnya begitu berat untuk mengatakannya.

"Sekarang kamu mandi, shalat, dan berpakaian yang cantik. Kita ke rumah papa Sidiq, dan sorenya kita main ke mall. Bawa pakaian ganti juga, kita akan menginap di sana."

Naifa pun menganggukan kepalanya, dia melakukan semua yang di pinta oleh sang suami. Naifa yang merasakan kebaikan dari Bian selama ini, mulai merencanakan untuk memberikan hadiah spesial pada suaminya malam ini.

***

"Kak, nanti sore aku ada janji sama Kak Sofia. Kayanya aku gak bisa ikut Kak Bian. Maaf yah."

"Gak apa-apa, asal jangan lupa waktu. Kalau sudah selesai langsung telepon saya, nanti saya jemput."

Bian pun mengemudikan mobilnya, segera pergi menuju kediaman keluarga besarnya. Walaupun ini kedua kalinya, Naifa tetap takjub melihat gerbang tinggi rumah keluarga sang suami. Dan juga bersiap menerima tatapan dingin dari adik ipar dan ibu sambung suaminya.

"Lihatlah, siapa yang datang. Bagus sekali, harusnya kalian lebih sering datang di waktu pagi begini. Menantu, bagaimana kalau kita sarapan bersama." Pak Sidiq seperti biasa menunjukkan ketulusannya pada Naifa. Merasa nyaman, gadis itu pun menerima uluran tangan mertuanya.

"Nah, duduk disini. Saya akan memanggil wanita langsing itu menyiapkan piring untukmu. Nani, kemari."

"Iya tuan besar, ada perlu apa?" Tanya wanita bertubuh gempal itu dengan tingkahnya yang sedikit imut.

"Ambilkan piring untuk menantuku yang cantik ini," ucap Sidiq sambil memegang pundak Naifa.

Tanpa berlama, Bi Nani pun membawa dua buah piring. Naifa mulai berbaur dan menyantap makan pagi bersama keluarga besar suaminya. Namun, ada pemandangan aneh yang membuat Naifa merasa nyaman. Pandangan adik suaminya berubah menjadi senyum hangat, tak lagi tatapan aneh penuh kebencian.

Selesai makan, Bian mengajak sang istri ke kamarnya. Perlahan pintu itu di buka, yang sudah setengah tahun tak di huni oleh pemiliknya. Melihat isi kamarnya, membuat Naifa membelalakan matanya. Terdapat begitu banyak mainan yang pastinya Naifa tak mampu membelinya.

"Ini kan, PlayStation 5. Ini juga Nintendo Switch." Naifa terus takjub, tak hentinya berdecak kagum melihat mainan mahal di setiap sudut ruangan itu.

"Mau coba main PS 5?" Tanya Bian pada istrinya. Naifa pun dengan semangat menganggukan kepalanya. Bian menyalakan TV nya yang berukuran besar dan mulai menyalakan PS nya.

"Ayo pilih, mau main apa?"

Naifa pun memilih game kompetitif agar bisa bermain multiplayer dengan suaminya. Semangatnya membara kala dia bisa mengalahkan sang suami.

Tak kenal waktu, mereka terus bermain sepanjang hari. Hanya adzan dzuhur dan ashar yang membuat mereka sempat berhenti bermain.

"Kak, aku harus segera pergi. Kak Sofia udah nungguin," ucap Naifa yang langsung merapikan pakaiannya. Gadis itu terlihat imut dengan blouse rajut serut berwarna krem dan rok A line suede berwarna mocca. Dia pun memakai jilbab senada dengan blouse dan sneakers berwarna putih. Tak lupa, tas kecil selempang berwarna tan yang sangat imut.

"Saya antar yah, sekalian juga saya ada janji sama teman."

"Tapi, aku gak mau Kak Sofia lihat kita berdua." Naifa begitu khawatir dengan perasaan kakaknya. Namun suaminya berjanji untuk tak menampakkan wajahnya, atau katakan pada Sofia kalau dia sudah di antar taksi online.

Mereka pun sampai di sebuah mall tempat janjian Sofia dan Naifa, sama seperti tempat yang juga diminta Dani menemaninya berkencan.

"Kak Bian, aku mau ke tempat Kak Sofia."

Naifa pun segera berjalan menuju tempat Sofia menunggu. Dari kejauhan dia melihat kakaknya yang sudah berdandan cantik. Naifa dengan pakaiannya yang simple merasa insecure karena Sofia benar-benar cantik sore ini.

"Akhirnya kamu datang, tapi tunggu dulu yah. Teman kakak katanya mau datang kesini."

Dua kakak beradik cantik itu pun menunggu kedatangan teman Sofia. Dari kejauhan nampak dua pria yang tengah berjalan menghampiri mereka. Dan membuat Naifa terkejut melihatnya.

1
Memyr 67
𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍 𝗃𝗎𝗀𝖺. 𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄.
tse
sayang banget ka..kisah Hanni dan axel ga ada kelanjutannya abis nikah...sama juga kisahnya Jehan dan Marrisa gimana..
saran aja ada bonchap ya...
memgisahkn kehidupan bahagia Hanni, Axel, Jehan, Marissa donk...
baru boleh selesai...please ya ka...
Fitri Widia: Insya Allah ya 🥰
total 1 replies
Naila hana
karya bagus yg sayang bila terlewat.. ditunggu karya lainnya kak author semangat ❤❤❤
Fitri Widia: Terima Kasih 🥺🩷
total 1 replies
Harwanti Jambi
udh duda gk punya pendirian untung hanni gk jadi sama duda itu gayanya mau melamar gk tau nya cuma manis di bibir aja
Harwanti Jambi
enaknya bicara mu dulu km tinggalin dia sekarang kamu dengan enteng berbicara mau melamar
Memyr 67
𝗅𝖾𝗀𝖺𝖺𝖺. 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖽𝗎𝖽𝖺 𝗍𝗎𝖺𝗄.
Linda Liddia
Seharusnya di acungin jempol cowok kayak jehan ini jgn malah di cakar..Niatnya tulus terus gentle lg langsung sat set gak banyak drama to the point mau ngelamar udh terima aja si jehan terlepas dari masa lalu toh dia juga terpaksa krn udh terlanjur janji sm di Yasmin tp tetep aja cintanya sm hanni tak tergantikan drpd si axel takutnya nti banyak dramanya apalg axel seorg aktor mending cari yg aman aja hanni ama si jehan aja gak neko2
Fitri Widia: Bapaknya masih kesel soalnya Jehan dari awal gak jujur, mana gak bisa tegas ibunya 😅 kalau urusan gentle yah pasti, soalnya usianya juga udah kepala tiga
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀, 𝖺𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗁𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗂𝗄𝗁𝗅𝖺𝗌𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗒𝖺𝗁 𝗄𝖾 𝖽𝗎𝖽𝖺 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗍𝗎? 𝖽𝗂𝗉𝗂𝗄𝗂𝗋 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝖽𝖾𝖼𝗁 𝗒𝖺𝗁.
tse
cakar aja yah..
jadi cowo ko ga tegas...
mau jadiin anak kesayangan ayah istrinya. mimpi kamu je...
Axel ayo cepat kamu datang...
wujudkan janji kamu....
Memyr 67
𝗉𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗄𝖺𝗇 𝗅𝗎𝗅𝗎𝗌𝖺𝗇 𝖿𝖺𝗄𝗎𝗅𝗍𝖺𝗌 𝗄𝖾𝖽𝗈𝗄𝗍𝖾𝗋𝖺𝗇, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗂𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖾𝗄𝗋𝖾𝗍𝖺𝗋𝗂𝗌.
Fitri Widia: Hanni sastra Inggris, sama kaya nanai
total 1 replies
Memyr 67
𝗍𝖾𝗋𝗇𝗒𝖺𝗍𝖺 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗌𝗒𝗎𝗄𝗎𝗋𝗅𝖺𝗁
Memyr 67
𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗅𝖾𝗌𝖺𝗂 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺?
Fitri Widia: kasusnya Angie sama Axel 😁
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗉𝖺𝗒𝖺𝗁, 𝗉𝖾𝗇𝗀𝗄𝗁𝗂𝖺𝗇𝖺𝗍 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝖺𝗇𝖽𝗋𝖾 𝗉𝖾𝖼𝖺𝗍 𝖺𝗃𝖺. 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇
Memyr 67
𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖿𝖺𝖻𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗉𝗂𝗇𝗍𝖺𝗋 𝗂𝗍𝗎, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗇𝗂𝖺𝗋? 𝖺𝗉𝖺 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖿𝖺𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗉𝗂𝗇𝗍𝖾𝗋 𝖻𝗂𝗌𝗇𝗂𝗌 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗃𝖺𝗍𝗎𝗁 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺?
Fitri Widia: betul, setiap kelebihan pasti ada kekurangan 😅
total 1 replies
tse
wah bener2 ya...si ulet keket kecil...bisa bisanya pumya pikiran kaya gitu....siap2 aja dapat hukuman dari Fabina dan juga nyonya Naifa....
Memyr 67
𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎, 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂. 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗅𝖺𝗁 𝗂𝗍𝗎 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗌𝖾𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗉𝖾𝗋𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇. 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇, 𝗆𝖾𝗇𝖼𝗈𝖻𝖺 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖾 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗍𝗎𝗇𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝗋𝗂𝖺 𝗅𝖺𝗂𝗇, 𝗒𝗀 𝖺𝖽𝖺 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍
Memyr 67
𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗌𝖺𝗒, 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗍𝗄𝖺𝗇𝗅𝖺𝗁 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗌𝖺𝗍 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗌𝖺𝗆.
tse
wah andre berkhinat ya sama Axel...
atau cuma may keuntungannya dari ulet keket itu...
semoga hubungan Hanni kali ini membawa kebahagiaan seperti Naifa...
aamiin...
selamat pdktnya Hanni dan Axel
..semiga langgeng sampai ke jenjang pernikahan..
yang penting mendapat restu dari ke dua orang tuannya...
semangat ka lanjutkan kisah ini....
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇 𝗃𝗎𝗀𝖺. 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂, 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀. 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝖽𝖺𝗁 "𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀𝗂𝗇", 𝗆𝗎𝗇𝖼𝗎𝗅 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗒𝖺?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!