Theodore Sulivan menganggap semua wanita di dunia ini adalah sumber masalah. Masalalu yang memaksanya karena dirinya di khianati oleh sang istri di depan matanya membuat dirinya berubah menjadi sosok pria dingin dan seakan tidak tersentuh.
Namun tiba-tiba dunianya kembali berwarna kala dirinya di pertemukan dengan guru sang putra bernama Hana Pertiwi.
Hana Pertiwi justru takut kepada Theo karena menganggap Theo adalah pria yang menyeramkan sekaligus menyebalkan.
"Call me daddy, baby atau kau akan terus berada dalam cengkraman ku sekaligus penghangat ranjangku" ucap Theo dengan nada dingin namun penuh intimidasi!!!!
Apakah Hana bisa bersama Theo, ataukan Hana malah semakin takut pada pria itu....??????????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Telepon Menyakitkan
Kartika sudah sibuk sepagi ini karena ia mendapat pesanan catering dari kantor kecamatan! moto hidupnya sekarang apapun akan dia kerjakan asal halal.
"Ma, ada yang kurang?" tanya Hana.
"Ayam kurang kayanya sama bumbu juga" jawab Kartika.
"Yaudah aku yang kepasar, Mama masak aja" ucap Hana.
Ia lantas mengeluarkan motornya dan pergi ke pasar meninggalkan Kartika seorang diri di rumah.
Tak lama Hana kembali lagi dengan beberapa kresek yang disangkutkan di depan motornya.
"Ma, langsung aja di cuci ya ayamnya" ucap Hana yang langsung diangguki oleh Kartika.
Ibu dan anak itu terlihat sibuk sekali memasak. Hana tak sungkan mengerjakan apa saja membantu Kartika, karena bagi Hana ia tidak bisa berleha-leha sementara Kartika sibuk sendiri.
Kring!!!!!
Ponsel Hana berdering, Hana segera mengangkatnya.
"Hallo Mama Abil?" sapa Hana pada tetangga rumahnya.
"Hallo, Han! Masih suka bikin bucket bunga,kah? Anakku mau kelulusan belum ada bucketnya" tanya Mama Abil yang aslinya bernama Nurul.
"Masih, memangnya kenapa?" tanya Hana.
"Mau pesen dong yang harganya miring" jawab Nurul.
"60 ribu mau?" tanya Hana.
"Mau! Banyak juga yang jastip nih. Buat deh lima bucket dulu, dekorasi bunga bebas mau warna apa aja, empat hari lagi acaranya" jawab Nurul.
"siap deh Mama Abil" balas Hana.
"Duitnya bayar sekarang ajanya, mana E-wallet kamu?" tanya Nurul.
Hana segera memberikan akun E-walletnya tak lama uang 300 ribu terkirim ke akunnya.
"Sudah masuk ya Han" Nurul mengirimkan pesan.
"Susah Mama Abil, terimakasih ditunggu aja bucketnya" balas Hana.
Walaupun dirinya kini pengangguran, tapi Hana tidak kekurangan uang, ada saja rejeki yang menghampiri dirinya.
Sementara di tempat lain, seseorang sedang melihat-lihat akun media sosial milik Hana.
"Jadi ini anakku! Bukannya waktu itu ada bersama Pak Theo? Apa hubungan mereka?" ucap seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Hartawan.
Air matanya menetes kala memandang poto Hana yang sudah dewasa. Terlihat juga poto Hana ketika sudah sarjana di dampingi Kartika tengah tersenyum dengan bahagia.
"Maafkan Papa Nak, Papa menyesal sudah meninggalkan kamu. Tika, maafkan aku yang bodoh ini" ucap Hartawan.
Fitnah yang keluarganya lakukan menghancurkan hidupnya dan keluarganya.
Hartawan lalu menghubungi seseorang.
"Hallo Bos" sapa orang itu dari seberang telepon.
"Leo ada tugas untuk kamu, cari orang ini dan awasi mereka" perintah Hartawan.
"Siap laksanakan Bos!" balas Leo.
"Potonya saya kirim ke ponselmu! Awasi dari jauh dan jangan sampai mereka curiga. Setiap saat kamu harus lapor kepada saya" pinta Hartawan.
Hartawan kembali lagi menatap poto Hana dan Kartika.
"Tika, apa kamu sudah menikah lagi? Andai kamu tahu Tika, hidupku serasa berantakan sejak aku menceraikan mu. Selama ini aku selalu memendam kebencian karena aku melihatmu bersama pria lain saat itu. Aku mengutuk dirimu sebagai jalang murahan, semarah itu aku padamu, tapi nyatanya kamu tidak bersalah" ucap Hartawan sembari memukul-mukul dadanya karena ia merasa begitu sesak hatinya.
Entah apa yang ada di benak Hartawan waktu itu saking marahnya ia juga memutuskan hubungan antara ayah dan anak dengan Hana sampai Hana tumbuh dewasa seperti ini tidak merasakan kasih sayangnya lagi.
"Aku tidak sanggup jika aku harus kehilangan kalian lagi" ucap Hartawan.
Hartawan pun membuka media sosial FB nya dan menulis nama Kartika Ayu. Disana nama yang sama sangat banyak.
Namun satu atensi Hartawan kala melihat nama Kartika beserta potonya.
"Ini dia" ucap Hartawan lalu membuka akun Facebook milik Kartika.
Disana terdapat banyak poto-poto Kartika yang terlihat tersenyum kadang memakai hijab kadang tidak. Disana juga ada poto Hana yang sedang mengajar.
"Kamu ternyata seorang guru, Nak" ucap Hartawan dengan terharu.
Hartawan membuka satu persatu poto Kartika, tidak ada satu laki-laki pun disana berarti besar kemungkinan Kartika belum menikah beda dengan dirinya yang sudah menikah sebanyak 15 kali.
Hartawan juga melihat banyaknya poto kue dan masakan yang Kartika upload.
"Hobinya masih sama ternyata" ucap Hartawan.
Namun sedetik kemudian dirinya ingat dengan kue yang ada di kantor Theo waktu itu.
"Apa itu kue Kartika yang membuatnya?" Hartawan bertanya-tanya dalam hatinya.
Ia pun harus memastikannya kepada Theo.
..
Theo yang sedang sibuk memeriksa laporan pekerjaan, di kejutkan dengan bunyi ponselnya.
"Pak Hartawan?" Theo merasa heran namun langsung mengangkatnya.
"Hallo selamat siang, Pak! " sapa Theo.
"Maaf mengganggu waktunya Pak Theodore, ada yang ingin saya tanyakan mengenai pembuat kue yang waktu anda suguhkan ketika meeting. Apakah saya boleh meminta alamatnya? Saya ingin memesan kue itu dalam jumlah yang banyak namun saya harus melihat tempat produksi nya" pinta Hartawan sedikit berdusta.
"Anda bisa menghubungi nya lewat telepon saja Pak, kebetulan yang membuat kue itu calon mertua saya" balas Theo.
"Calon mertua? Berarti Hana punya hubungan dengan Pak Theodore. Andai dia tahu kalau aku ini papa kandungnya Hana" ucap Hartawan dalam hatinya.
"Ya Pak Theodore tidak masalah, saya boleh minta kontaknya? " tanya Hartawan.
Theo pun memberikan kontak Hana kepada Hartawan.
Sesudah bertelepon dengan Theo, Hartawan segera menghubungi Hana. Jantungnya tiba-tiba berdetak sangat kencang, grogi melanda dirinya.
Di tempat lain Hana sedang membuat bucket bunga sementara Kartika sedang di berjaga warung.
Kring!!!!!
Ponsel Hana yang tertinggal di warung berbunyi, Kartika segera melihat siapa yang menghubungi nomor ponsel sang putri.
"Gak ada namanya! " gumam Kartika.
"Han ada yang telpon" Kartika memanggil.
"Siapa Ma? " tanya Hana.
"Gak ada namanya, Han" jawab Kartika.
"Mama angkat aja deh, tanggung nih takut lem lilinya meleleh" pinta Hana.
Kartika lalu mengangkat panggilan itu.
"Hallo! " sapa Kartika.
Hartawan diam, ia tertegun mendengar suara wanita yang sudah 12 tahun lebih pergi dari hidupnya.
"Hallo, siapa ya? Hana nya lagi bikin bouquet bunga, ini Mamanya" tanya Kartika me jelaskan.
"Hallo, siapa ini? Kalau mau main-main saya matiin ya teleponnya? " ucap Kartika sedikit kesal. karena merasa di permainkan.
"Tika, ini aku! Apa kabarmu Tika? " ucap Hartawan.
Seketika Kartika terdiam, suara itu? Suara seseorang yang sudah menorehkan luka terdalam di hatinya.
"Maafkan aku, Tika! Maafkan aku, bisakah kita bertemu? " tanya Hartawan.
"Mau apa kau menghubungi anakku? Jangan ganggu kehidupan kami lagi, Hartawan! Cukup apa yang sudah kau berikan kepada kami. Kesengsaraan, kepedihan, fitnah keji semua sudah kau lakukan, lalu untuk apa lagi sekarang muncul dan menghubungi anakku?" ujar Kartika lalu mematikan panggilan teleponnya secara sepihak.
Kartika langsung ambruk, menangis pilu! Hartawan kembali menghubungi disaat kini Kartika sudah bangkit dan hidupnya tercukupi.
Di dalam rumah Hana yang sedang berpelukan dengan Theo yang baru datang merasa terkejut sebab mendengar orang menangis.
"Mama! " ucap Hana lalu melepaskan pelukan Theo.
"Ayo sayang kita lihat" ajak Theo.
Keduanya berjalan menuju warung, dan benar saja terlihat Kartika sedang menangis terisak di bawah etalase warung.
"Astaghfirullah, Mama" ucap Hana langsung memeluk Kartika.
"Mama kenapa, Ma? Apa yang sudah buat Mama menangis? " tanya Hana lagi.
"Hana, dia menghubungimu lagi.. Hikhikhik..." ucap Kartika.
"Siapa Ma? " tanya Hana.
"Papamu! Mama takut Hana, Mama takut" jawab Kartika...
Hana tertegun, entah untuk apa pria yang dulu menyayanginya lalu meninggalkannya dan melepaskan ikatan ayah dan anak dengan dirinya kini kembali menghubunginya.
yg bikin seneng itu ada yg agk"" gila hotnya paling suka klo ada gt"" ny bikin semangat bacanya tetap semangat author 👍👍💪💪