cinta seorang suami yang begitu tulus.hingga seiring berjalannya waktu cinta itu pudar karena adanya keinginan yang belum tercapai. mau tau kelanjutannya kisah nya. yukss buruan mampir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sadar..
3 hari kemudian. Kini Feli sudah sadar dari bius nya, dokter sengaja membisu wanita itu membiarkan tubuh wanita itu lebih banyak istirahat,
Sedang Erlan terus mendampingi sang istri dan tak pernah mau meninggalkan nya, sedang kan tuan Robert dan kedua anak nya juga terus menemani Feli.
Walaupun Erlan terus meminta mereka untuk tidur di apartemen nya, tapi mereka terus saja menolak.
" maaf tuan, saya mengganggu sarapan pagi anda," ucap Zein
" tidak apa-apa Zein, ada apa?," ucap Erlan.
"tuan. Ini ada beberapa berkas yang harus anda tanda tangani, dan setelah makan siang ada rapat, yang harus anda hadiri, karena ini menyangkut tentang proyek yang sedang dalam pembangunan tuan," ucap Zein
" Apa tidak bisa kau saja yang menghadiri nya Zein," ucap Erlan
" tidak bisa tuan, anda harus ikut karena nanti tanda tangan anda sangat di butuhkan di sana", ucap Zein
"batalkan saja kerja sama itu, aku tidak bisa meninggalkan istri ku," ucap Erlan
"tapi tuan, ini adalah proyek yang anda tunggu tunggu, jika anda membatalkan nya maka perusahaan akan rugi besar "ucap Zein
"Erlan pergi lah nak, ada aku dan kedua kakak nya yang akan menjaga nya," ucap tuan Robert
"benar yang di katakan ayah, aku ada di sini Erlan, kau tidak perlu khawatir," ucap jey.
" ingat Erlan, kau juga punya tanggung jawab yang besar di perusahaan mu, soal Feli kau tidak perlu memikirkan nya, aku akan menjaga nya dengan baik,"ucap jey.
Mau tak mau Erlan pun menyetujui nya, setidaknya feli bisa aman bersama keluarga nya.
"baiklah paman, jika terjadi sesuatu segera hubungi aku,"ucap Erlan
"tentu saja nak, sebaiknya mulai sekarang kamu harus membiasakan diri mu untuk memanggil ku ayah, aku ini adalah ayahmu juga," ucap tuan Robert.
sedang kan Erlan tersenyum dan mengangguk kan kepala nya,"aku akan berusaha ayah," ucap Erlan.
Setelah mengatakan itu Erlan pun pamit pulang ke rumah untuk bersiap, sedangkan semua orang tetap di sana menjaga Feli
Jey sendiri mengerjakan pekerjaan nya di rumah sakit itu, dia mempercayai asisten nya untuk mengelola perusahaan nya untuk beberapa hari ke depan.
...
"hahh, kenapa hatiku begitu berat meninggalkan nya di sana?,"lirih Erlan.
"ayolah Erlan, tenang kan diri mu, ayah dan saudara nya ada di sana, pasti mereka akan menjaga nya dengan baik"batin erlan
....
Sedang di rumah sakit, setelah kepergian Erlan Feli pun membuka mata nya perlahan.
Wanita itu menatap sekeliling nya, bau yang begitu membuat nya pusing, sekeliling nya yang terasa aneh.
Wanita itu memalingkan pandangan nya di setiap sudut ruangan itu, hingga tatapan nya terhenti pada seorang pria tua yang duduk kursi roda, pria yang tak asing bagi nya.
" ayah,"lirih Feli.
sedang tuan Robert menoleh ketika mendengar suara Putri nya, bahkan Aron dan jey juga ikut menoleh dan mendekati adik nya.
"putri ku,"lirih tuan Robert.
Pria tua itu mendekati putra nya "nak, apa ada yang sakit," lirih tuan Robert.
Feli dengan cepat menggeleng kan kepala , wanita itu menitihkan air mata nya kerinduan nya terhadap ayah nya sudah terobati.
tapi wanita itu merasa malu dengan diri nya yang sekarang, bagaimana dia bisa menjelaskan semua ini pada ayahnya, dia benar benar malu.