NovelToon NovelToon
Dia, Senja

Dia, Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: liponh

Kisah hidup seorang anak perempuan yang tidak terlalu dekat dengan ayahnya. Dia juga berkali-kali di khianati oleh orang yang di cinta. Hingga bertemu dengan cowo yang baik, namun dia takut untuk memulai lagi.

"Aku bukan mati rasa, hanya saja aku takut akan salah orang lagi"
Aruna~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liponh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 30

Perjalanan pertama mereka adalah untuk pergi ke sebuah museum, setelah itu sorenya mereka akan menginap di hotel dan paginya kegiatan mereka adalah bermain di pantai. Baru sore harinya mereka pergi ke sebuah taman bermain seperti Dufan. Lalu malam harinya mereka akan pulang.

Butuh waktu sekitar ±5 jam perjalanan. Karena memang tempat sekolah Aruna dan teman-teman tidak di kota. Sementara semua tempat yang ingin mereka kunjungi berada di kota jauh dari pedesaan. Namun desanya juga bukan desa pelosok.

"Lama sekalii" keluh Fera, dia sudah tidak tahan duduk lama di dalam bus membuatnya mual.

Begitupun dengan yang di rasa oleh Yira. Fera dan Yira menahan kuat-kuat agar tidak memuntahkan isi didalam perut mereka. Tapi tiba-tiba saja bangku depan mereka mabok suaranya pun keras. Jadi Yira yang sudah tidak tahan ikut pula mabok perjalanan.

Aruna yang sedang asik tidur jadi terbangun. Dia segera mencari sebuah kresek dan menaruhnya di depan mulut Yira sambil memijat pelan tengkuk Yira.

"Udah gapapa?" tanya Aruna

"Yaa, gue fine" jawab Yira masih dengan muka eneknya.

"Nihh minum duluu" ucap Fera sambil menyodorkan sebuah aqua dihadapan Yira tak lupa juga dia membukakan tutup botolnya.

"Makasih" ucap Yira.

Perjalanan tinggal beberapa jam lagi. Mereka memutuskan agar panitia menyetel sebuah lagu agar suasana juga tidak sunyi-sunyi amat. Yaa walaupun ini sudah mau siang bolong.

Dan di saat waktunya makan siang, mereka singgah di sebuah restoran makan. Ke-7 bus tersebut terparkir rapi. Dan satu persatu murid keluar untuk mengisi perut mereka dengan makanan berat.

"Ughhh" Aruna menggeliat saat kakinya sudah menyentuh tanah. Akhirnya dia bisa mencium aroma oksigen dari alam bukan oksigen yang sudah tercampur stella di dalam bus.

"Lo mau makan apa?" tanya Alkira.

"Ya kita liat aja menunya" jawan Aruna.

Lalu mereka bergandengan tangan berdua untuk masuk ke restoran tersebut. Di belakangnya ada cewek-cewek kelas 8D yang lain. Mereka berjalan sambil tertawa menceritakan bagaimana tadi mereka di jalan. Ada di antara mereka juga yang mengaib teman sebangkunya saat sedang tidur. Ada juga yang memvidio temannya yang tadi mabok berat.

Ya sekarang dibelakang mereka sedang meroasting satu sama lain. Tapi tidak ada yang merasa sakit hati karena ya memang sudah terbiasa. Bercanda juga tidak melewati batas. Mereka tidak pernah membawa-bawa fisik, kekurangan, kelebihan, apa lagi keluarga.

Apa yang dianggap lucu mereka ceritakan. Jika sekiranya pembahasannya tidak enak di hati maka tidak akan di bahas. Karena itulah circle pertemanan dari Aruna sangat sehat. Bahkan bagi Aruna mereka adalah keluarga keduanya.

"Gaisss menunya disamain aja yaa" ucap Seira

"Okeii siap boss" jawab mereka serempak

Mereka makan dengan lahap. Momen yang begitu indah. Kekeluargaan mereka terlihat dangat jelas. Mereka tertawa bersama tanpa ada yang terlihat diacuhkan. Bahkan yang cowo juga ikutan makan bareng. Yaa kecuali Ivan dia senang sekali membuntuti pacarnya itu.

"Liat deh si bucin tingkat akut itu" cetus Fera

"Geli aku liat merekaa" kata Nila sambil mengusap kedua lengannya.

"Hahaha, keliatan bahagia banget tuu" ucap Aruna

"Bahagia apanya, Ivan malah keliatan kaya tertekan kali" saut Meisa

"Iya kah?" tanya Aruna

"Ish liat aja tuh mukanya" ucap Meisa sambil menunjuk persis ketempat Ivan dan Iren.

Aruna mengikuti arah tunjuk jari Meisa. Dia tidak melihat ada kejanggalan dari hubungan Ivan. Mereka berdua terlihat baik-baik saja. Bahkan tawa Ivan lepas saat berada di samping Iren. Apanya yang tertekan. Aruna bingung sendiri dengan penilaian Meisa, apa benar ada yang salah? Entahlah dia tidak ingin memikirkan.

Tak lupa Aruna juga memberi PAP kepada Fabian bahwa sekarang dia sedang makan bersama. Oh ya, tadi pagi sebelum ia kembali tertidur Aruna menyempatkan untuk memberikan ucapan selamat karena hubungan mereka sudah mencapai satu tahun.

Fabian pun sama, dirinya membalas pesan dari Aruna tersebut. Jika saja Aruna tidak mengucapkan maka pria itu benar-benar lupa akan hari jadi mereka yang ke satu tahun.

...☞🦋☜⁠  ...

...Helloww the readers👋...

...Timakasiii sudah membaca karyaa ku...

...Aku juga menerima kritik dan sarannya yaa...

...Jangan lupa yaa buatt like♡♡ and coment📝...

...Semoga kalian sehat selaluuu, love youu all💐...

1
Heyhoo
semangat kakak🤗
Anita Jenius
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya
fdlalipahh: asiappp makasiii💗💗
total 1 replies
Heyhoo
Semangat Kakak💚
fdlalipahh: trimakacii atass suprott nyaa yaa💐
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!