Terpaksa Memilih Jadi Janda Muda

Setelah mengantar Alesha pulang kerumah , meski harus melewati drama panjang saat Alesha kembali menangis dan mengadu pada kedua orang tua nya tentang keinginan nya yang tidak dia turuti. Membuat Daniel menciut saat dad fatan menunjukkan taringnya.

Bagaimana tidak, dad fatan ikut sewot dan menyalahkan diri nya, berkata jika Daniel tidak sigap menjadi calon Daddy.

Huh! tidak tahukah engkau calon mertua? Aku sudah putar balik mengikuti keinginan putri mu . gumam Daniel dalam hatinya. Tapi memang dasarnya Daniel seperti sedang terkena hari apes. Mau tak mau daniel menerima ceramah dad fatan yang panjang kali lebar.

Pria paruh baya itu tidak terima anaknya pulang dalam keadaan cemberut dan tak lama kemudian menangis sesenggukan. Maka dari itu Dad fatan langsung memberi wejangan pada Daniel. mewajibkan Daniel untuk menjaga mood ibu hamil itu, Memberi apa yang diinginkan Alesha. Dan menghindari hal hal yang bisa membuat Alesha banyak pikiran.

*

*

*

Malam harinya, ditempat lain. tepatnya dirumah Meera. pasangan suami istri itu tengah menatap tajam satu sama lain. Meera yang kini sudah merasa begitu kecewa pada Raffi semenjak kejadian bulan lalu, menatap tajam Raffi yang kini tengah berbaring di kasur miliknya.

"Keluar dari kamar ku raf!" Seru Meera dengan tegas dan dingin.

"Meer, apa kau tuli! aku bilang biarkan aku tidur disini untuk beberapa waktu kedepan. Apa kau buta tidak melihat bagaimana aku tersiksa karena kehamilan mu itu?!" Sewot Raffi yang tak bergeming dari ranjang istri nya.

Raffi yang mengidap kehamilan simpatik, tentu saja sangat tersiksa. Fisiknya menjadi lemah. tak ada makanan yang bisa masuk ke mulut Raffi kecuali makanan yang dimasak oleh Meera.

Saat berjauhan dengan istrinya, membuat Raffi merasakan gejolak dalam perutnya. Rasa mual yang membuat nya tak nyaman, mampu membuat Raffi menurunkan ego nya untuk meminta Meera tidur satu ranjang dengannya.

Meski Meera menolak mentah mentah, tali Raffi tidak memperdulikan penolakan istrinya, pria berbadan tegap itu terus berbaring di ranjang sembari mencari posisi yang nyaman.

"Ya Tuhan, rasanya ingin ku tendang badanya agar jatuh dari ranjang ku!" geram Meera dalam hatinya. Melihat Raffi tanpa rasa sungkan tidur dikamar nya membuat Meera jengah. Tapi mau tak mau Meera membaringkan tubuhnya di ranjang besar itu. Tak lupa Meera menambahkan bantal guling sebagai batas antara dirinya dan Raffi.

"Dulu saat aku masih bersama Bagas, keinginan ku untuk bersama Raffi begitu menggebu. Hasratku menggila saat berdua dengan nya. tapi, kenapa setelah aku menikah dengannya semua ini terasa biasa saja.?" gumam Meera sembari menatap langit langit kamar nya. Setelah menghela nafas panjang Meera mulai menutup mata nya, berharap dia segera terbang kealam mimpi.

Sedangkan disampingnya, Raffi membalikkan tubuhnya setengah mulai mendengar dengkuran halus Meera. Raffi menghadap kearah Meera. Tangan nya terulur untuk menyingkirkan beberapa helai rambut yang jatuh menutup wajah istrinya.

"Sebenarnya apa yang aku inginkan? menahan Meera dalam ikatan pernikahan yang tidak membahagiakan dan hanya penuh dengan kepura puraan. Aku yakin tidak mencintai meera. tapi kenapa aku sangat marah saat Meera meminta cerai dariku?" gumam Raffi menatap intens wajah Meera. Wajah yang terlihat tambah berseri dan teduh jika sedang tertidur seperti ini.

Ingatan Raffi melayang saat satu bulan yang lalu, Meera meminta bercerai darinya. Setelah kejadian dirinya mengagahi Meera dengan paksa. dan menyebut nama Alesha saat itu, Meera benar benar berubah. Sikap nya , tatapan nya. Tidak lagi seperti biasanya. Apalagi dengan kondisi nya yang kini tengah mengalami syndrom kehamilan simpatik. Membuat Raffi frustasi karena Meera enggan di dekati oleh nya. Padahal dengan berada didekat Meera, rasa mual dan pusing yang mendera dirinya akan berangsur membaik.

Raffi mencondongkan tubuhnya, kearah Meera.

Cup

Kecupan manis Raffi berikan dikening Meera sebagai pengantar tidur.

"Walaupun pernikahan ini tidak ada cinta didalamnya, anggap saja untuk memberi keluarga lengkap untuk anak kita." gumam Raffi lirih sembari mengembuskan napas panjang. Dan kemudian mencoba untuk mengarungi alam mimpi.

Tanpa Raffi ketahui, di antara kedua mata meera yang terpejam, ada air mata yang menetes dari sudut keduanya. Meera terbangun saat merasakan sesuatu yang kenyal menyentuh keningnya. Dan saat ingin membuka mata, niat nya itu dia urungkan saat mendengar gumaman pelan Raffi.

Dada meera terasa sesak, pernikahan yang hanya memberi luka padanya harus dia pertahanan demi buah hati mereka. Lagi lagi Meera harus menelan pil pahit saat mendengar langsung ungkapan Raffi yang secara tidak langsung menegaskan jika pria yang sudah tiga tahun hidup satu atap dengan nya, tidak memiliki perasaan apapun padanya.

Dari sudut hatinya yang paling dalam. Meera berharap Raffi menerima kehadiran nya, maka dengan senang hati Meera juga akan membuka hatinya untuk Raffi. Karena sejak dulu , Meera sudah merasa nyaman bersama Raffi. Tapi sejak mereka sah menjadi sepasang suami istri, sikap Raffi berubah 180 derajat. menjadi dingin dan kasar.

Hingga lambat laun, perasaan nyaman yang Meera rasakan saat bersama dengan Raffi berganti dengan rasa sakit dihatinya yang kerap dipojokkan oleh Raffi sebagai satu satunya penyebab hancur nya pernikahan Raffi dan Alesha.

"Tidak apa apa Meera, kamu harus bertahan demi Kelvin. Demi calon bayi yang masih dalam kandungan mu." ucap Meera membatin . Sembari berusaha sekuat mungkin untuk meredam suara Isak tangis nya yang begitu menyayat hati.

hingga setelah puas menangis, Meera kembali terlelap dengan perasaan yang lelah. Lelah karena setelah bertahun tahun menjalani pernikahan dengan Raffi, tapi tak kunjung berbuah manis. Tidak adanya cinta yang hadir antara Meera dan Raffi membuat keduanya menjalani pernikahan dengan berat hati. Selalu meyakinkan bahwa semua ini hanya demi anak.

*

*

*

Terimakasih sudah mampir ❤️ Tinggalkan vote, like dan komentar kalian 🤗🤗 Jangan lupa saweran kopi dan bunganya 🤪🤪

Thank you ❤️