NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Gus Hamzah

Cinta Terakhir Gus Hamzah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:16.3k
Nilai: 5
Nama Author: Anowmuri3__

PERHATIAN!!!
USAHAKAN SELALU BACA SETIAP KALI AKU UPDATE, DAN USAHAKAN JANGAN NUMPUK ATAU NAMBUNG BAB.

Tidak pernah terpikirkan oleh Gus Hamzah ia harus menikahi seorang gadis yang lebih muda darinya.

Bahkan usia mereka terpaut enam belas tahun.

Bagaimana kisahnya? Ikuti terus kisahnya hanya di "Cinta Terakhir Gus Hamzah."

Mentahan cover from : Canva.

Nb : Kisah ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan dlm alur, nama, tempat, dll, itu tidak di sengaja🙏🙏

Follow ig: Pri_vasyjigeum.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anowmuri3__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba Berdamai Dengan Diri Sendiri.

Dan ... Gus Hamzah pun mengurungkan niatnya, ia pun beranjak dari posisinya dan duduk di sisi ranjang.

Fatimah yang melihat suaminya mengakhiri kegiatan mereka pun ikut duduk disisi sang suami, setelah ia merapikan tali bajunya yang tadi sempat diacak oleh suaminya.

"Ada apa Gus?" tanya Fatimah seraya memegang bahu sang suami.

Gus Hamzah tak menjawab pertanyaan dari sang istri, ia terus beristighfar dalam hatinya.

Entah apa yang sebenarnya terjadi pada Gus Hamzah, sehingga ia menghentikan kegiatannya bersama istrinya itu.

"Gus ada apa? Apa ada sesuatu yang Gus pikirkan?" tanya Fatimah lagi.

Gus Hamzah pun menghela napasnya dengan kasar, ia pun melihat ke arah istrinya itu.

Di tatapnya wajah istrinya yang terlihat kebingungan itu, sungguh Gus Hamzah benar-benar merasa bersalah dan dzolim pada istrinya.

"Fatimah, maafkan saya," ucapnya.

"Maaf? Untuk?" tanya Fatimah tidak mengerti.

"Maaf, karena saya telah dzolim padamu," jawab Gus Hamzah yang tidak sadar mengeluarkan air matanya.

"Dzolim? Aku rasa Gus tidak pernah mendzolimi ku, lalu kenapa Gus berpikiran seperti itu?"

"Karena saya tidak bisa melakukan itu, kamu pasti kecewa kan?"

"Memangnya apa alasan Gus tidak bisa melakukan 'itu'?"

"Kerena saya ... Saya masih memikirkan almarhumah istri pertama saya, saya merasa bersalah ketika hendak melakukan 'itu'."

"Ya Allah, begitu besarkah rasa cinta suami hamba pada mendiang istri pertamanya. Sehingga suami hamba merasa bersalah ketika hendak melakukan hubungan suami-istri dengan hamba," gumam Fatimah dalam hatinya.

"Fatimah tolong maafkan saya. Saya pun tidak tau, kenapa saya masih terbayang-bayang akan almarhumah istri saya. Padahal saya sudah berusaha sedemikian mungkin untuk mencoba mengikhlaskan kepergian almarhumah istri pertama saya, tapi bayang-bayang kecelakaan dan rasa bersalah saya masih terus menghantui saya. Jujur, saya tidak bermaksud untuk mendzolimi kamu, atau membuat kamu sakit hati. Saya pun ingin menjadikan kamu miliki saya sepenuhnya, begitupun sebaliknya. Tapi rasa bersalah saya tidak mengijinkan saya untuk melakukan hal itu. Fatimah, sejujurnya saya sudah merasa nyaman sama kamu, meski saya belum yakin, apakah saya sudah jatuh cinta padamu atau belum. Tapi yang jelas saya ingin kamu tetap berada disamping saya, menemani saya, dan tidak meninggalkan saya."

"Fatimah, apa yang harus saya lakukan untuk mengusir rasa bersalah saya pada almarhumah istri pertama saya. Apa yang harus saya lakukan untuk tidak lagi menyalahkan diri saya sendiri atas kecelakaan yang dialami oleh almarhumah istri pertama saya itu, dan apa yang harus saya lakukan untuk meyakinkan diri saya bahwa kecelakaan itu adalah takdir Tuhan. Padahal saya sudah sedemikian mungkin untuk mencoba tidak menyalahkan diri saya sendiri, bahkan saya sudah berkonsultasi pada dokter psikiater, tapi kenapa rasa bersalah saya yang tidak bisa menjaga istri pertama saya dengan baik terus saja menghantui diri saya. Fatimah maafkan saya karena sudah membuat kamu sakit hati dan juga kecewa, tapi percayalah, saya tidak bermaksud untuk membuat kamu sakit hati," jelas Gus Hamzah dengan berderai air mata, lantaran ia merasa bersalah pada istri keduanya itu.

Ya, Gus Hamzah memang masih terbayang oleh rasa bersalah nya pada almarhumah istri pertamanya itu.

Padahal bukan salah nya, kecelakaan itu murni akibat kecelakaan lalu lintas, yang dimana kala itu almarhumah istri pertama Gus Hamzah tengah berada didalam taksi tengah menuju ke supermarket.

Sementara Gus Hamzah sendiri kala itu tengah berada di majelis ilmu, yang tengah memberikan tausiyah nya.

Sehingga membuat Gus Hamzah tidak bisa menemani istri pertamanya itu ke supermarket.

Dari situlah rasa bersalah terus menghantui Gus Hamzah, sehingga membuat Gus Hamzah enggan membuka hatinya pada wanita lain.

Dan hanya kepada Fatimah lah, Gus Hamzah berani membuka hatinya.

Oke kembali ke Gus Hamzah dan Fatimah.

Fatimah yang melihat suaminya itu menangis pun membawa suaminya kedalam pelukannya.

Dipeluknya sang suami. "Hussttt, Gus tidak perlu meminta maaf. Aku mengerti apa yang dialami oleh Gus, dan aku hanya bisa mengatakan, jangan pernah menyalahkan diri sendiri. Jika Gus benar-benar ingin terlepas dari rasa bersalah Gus pada diri Gus sendiri, cobalah untuk yakinkan diri sendiri bahwa apa yang dialami oleh almarhumah istri Gus adalah takdir dari Allah. Dan jika Gus masih berpikir apa yang dialami oleh almarhumah istri pertama Gus itu karena Gus, itu akan sulit, cobalah damai pada diri sendiri, dan hilangkan pikiran itu."

"Aku tidak meminta Gus untuk menghilangkan nama atau menyuruh Gus untuk melupakan nama istri pertama Gus di hati Gus, lantaran aku tau, cinta pertama itu sulit untuk dilupakan. Aku hanya minta pada Gus, untuk menghilangkan dan melupakan pemikiran yang membuat Gus menyalahkan diri sendiri," jelas Fatimah, seraya mengelus rambut suaminya yang kini tengah menggelamkan wajahnya di tengkuk lehernya.

Gus Hamzah pun mendongkak dan menatap istrinya itu. "Fatimah, kamu tidak marah, karena saya belum bisa memberikan hak kamu? Dan menjalankan kewajiban saya sebagai suami kamu?" tanyanya dengan serak.

"Tidak, sudah aku katakan dari awal, aku akan menunggu sampai Gus siap dan berdamai pada diri sendiri," jawab Fatimah.

"Tapi jika saya masih belum siap dan berdamai dengan diri sendiri dalam waktu yang lama, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Gus Hamzah lagi.

"Aku yakin, Gus tidak mungkin sejahat itu, kan?"

"Terima kasih ya, karena kamu sudah mau mengerti saya. Saya akan berusaha untuk berdamai dengan diri saya sendiri, dan meyakinkan diri saya bahwa kecelakaan yang menimpa almarhumah istri pertama saya itu adalah takdir. Dan saya sudah berusaha sedemikian mungkin untuk menjadi seorang suami yang baik," ujar Gus Hamzah seraya tersenyum tipis.

Fatimah pun hanya bisa membalas senyuman suaminya itu dengan senyuman pula.

"Sebaiknya kita tidur," ucap Fatimah, dan Gus Hamzah pun mengangguk.

Gus Hamzah pun merangkak naik ke ranjangnya, dan merebahkan tubuhnya, setelah itu ia pun menyuruh istrinya itu untuk meletakkan kepala istrinya itu di atas dadanya.

Fatimah pun tidur dengan berbantalkan dada bidang suaminya, ia pun mengusap dada suaminya itu dengan tangan lentiknya.

Gus Hamzah yang mendapatkan elusan di dadanya itu pun hanya bisa memejamkan matanya.

Fatimah pun mendongkak dan menatap ke arah suaminya, begitu pun dengan Gus Hamzah yang juga tengah menatap dirinya.

Alhasil mereka pun saling tatapan, keduanya pun sama-sama tersenyum.

Fatimah pun kembali memalingkan wajahnya, dan kembali mengelus dada bidang suaminya itu, begitu pun dengan Gus Hamzah, ia pun mengelus rambut panjang bergelombang milik istrinya.

Tak lama mereka pun mulai memejamkan mata mereka dan mereka pun mulai memasuki alam mimpi.

...***...

Jangan lupa like, komen, vote, subscribe, beri hadiah berupa bunga mawar (🌹) dan juga kopi (☕) terima kasih😍

Maaf jika banyak typo 🙏

1
Zuny Achmad
lanjut kak
Marya Dina
ini maryam yg judul diari marya. bukan ya
Riee 🕊️: Iya kak
total 1 replies
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak)
Riee 🕊️: Terima kasih kak, aku sudah mampir ya🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!