NovelToon NovelToon
Suamiku Pelindungku

Suamiku Pelindungku

Status: tamat
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Pengawal / Tamat
Popularitas:10.4M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.

Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.

Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.

Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??


** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Tertabrak

 

**********

 

Pertemuan akhirnya selesai. Waktu sudah mulai

merayap sore. Kiran bersama Lia keluar dari

ruang pertemuan sementara klien nya sudah

pamit duluan karena ada urusan penting lain

yang sedang menunggunya.

"Lia kamu tidak apa-apa kan kembali ke kantor

sendiri.? saya masih ada urusan lain."

"Tidak apa-apa Bu, kebetulan saya bawa mobil sendiri.!"

"Baiklah kalau begitu..sampai ketemu di kantor."

"Baik bu..saya permisi duluan."

Lia menunduk sebentar setelah itu berlalu

kearah berbeda dengan Kiran yang melangkah

menuju lift khusus yang akan membawanya

ke privat parking di basement.

Kiran berdiri tenang menunggu lift terbuka,

hati dan pikirannya kembali melayang pada

sosok Agra. Baru sebentar tidak melihatnya

tapi hatinya sudah terasa begitu hampa, apa

artinya ini Tuhan..apakah hatinya sudah

jatuh kedalam pesona pria aneh itu.?

Lamunan Kiran tiba-tiba buyar saat ponselnya

berdering, alisnya bertaut melihat nomor tidak

di kenal kini sedang menghubungi nya.Dengan

sedikit ragu Kiran menyentuh tombol hijau lalu mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Hallo.."

"Kiran..aku ada urusan mendadak, jadi tidak

bisa menunggumu sampai selesai."

"Agraa..? kau ada dimana sekarang.?"

"Aku ada di suatu tempat..! nanti malam aku

akan menjemputmu lagi di kantor.! sekarang

turunlah ke bawah, ada sopir yang menunggu

mu di sana.!"

"Ohh..apa urusanmu itu sangat penting.?"

Ada nada kekecewaan yang tersirat dari suara

Kiran, hening sebentar, tidak ada sahutan.

"Tidak sepenting dirimu.."

Wajah Kiran memerah seketika, jantungnya

langsung saja bergelombang.

"Dasar gombal..!"

Desis Kiran menggigit bibirnya sendiri seraya

memejamkan mata mencoba menetralkan

detak jantung nya yang semakin tidak karuan.

"Aku tahu saat ini kau sedang memikirkan ku.!

kau tidak bisa jauh dariku kan.."

"Agraa... sudah.! itu tidak benar.!"

Potong Kiran dengan wajah yang semakin

memerah. Jiwanya semakin meronta.

"Baiklah..begitu urusanku selesai aku akan

segera datang menjemputmu Nona Kiran.."

"Baiklah..aku tunggu kamu di kantor.!"

"Jaga dirimu baik-baik..!"

Sambungan telepon terputus membuat Kiran

hanya bisa menatap Nanar layar ponselnya.

Walau ada sedikit gurat kekecewaan, namun

bibirnya tersenyum tipis karena akhirnya dia

bisa memilki nomor Agra.

Dengan senyum yang tiada henti tersungging

dari bibir indahnya Kiran tampak asyik sendiri

menyimpan nomor Agra di ponselnya. Dia

memikirkan nama yang cocok untuk nya

' Suami Dadakan' sepertinya cukup cocok.

Bibirnya kembali tersenyum puas.

Kiran tersentak ketika tiba-tiba tangannya di

tarik paksa masuk ke dalam lift yang terbuka.

Dia membulatkan matanya saat melihat siapa

orang yang telah menarik paksa dirinya. Pintu

lift tertutup kembali dengan cepat membuat

mata Kiran semakin melebar. Dia mencoba

meraih tombol lift tapi sosok itu menghalangi

nya lalu menyeret tubuh nya ke dinding.

"Nathan..apa yang kau lakukan.?"

Geram Kiran mendorong keras tubuh pria itu

yang kini langsung mengurung dirinya di

dinding lift. Lengan kokohnya memerangkap

kedua sisi tubuh Kiran. Keduanya saling

pandang kuat mencoba mengeluarkan

segala ganjalan yang ada dalam hati

masing-masing.

"Dua hari ini aku pergi ke luar kota. Apa kau

tahu aku sangat tersiksa karena tidak bisa melihatmu.!"

Kiran memepetkan tubuhnya ke dinding lift

karena Nathan semakin merangsek maju. Mata mereka bertemu panas, ada gejolak kerinduan

yang terlihat dari sorot mata Nathan yang kini

membakar jiwanya. Saat ini dia tidak bisa lagi

mengontrol dirinya.

"Lalu kenapa kamu ada di tempat ini.?"

Tanya Kiran dengan tatapan yang semakin tidak nyaman, tangannya di pakai untuk menekan

dada kekar Nathan. Tatapan pria itu semakin mengunci wajah cantik Kiran seakan ingin menerkamnya saat ini juga.

"Aku sengaja menyusul mu kesini Kiran..aku

tahu kamu ada pertemuan di tempat ini."

"Kamu benar-benar tidak masuk akal.!"

"Kamu yang sudah membuatku seperti ini.!"

"Nathan..aku mohon hentikan semua sikap

konyol mu ini, semuanya tidak akan pernah

berubah sama sekali.!"

"Akan kulakukan apapun untuk bisa memiliki

dirimu lagi Kiran..!"

"Tapi itu tidak mungkin Nathan. Kita tidak

akan bisa bersama lagi.!"

"Kau sangat membenci semua yang telah

terjadi, itu membuktikan kalau kamu masih

sangat mencintaiku Kiran."

Tangan kiri Nathan melingkari pinggang kecil

Kiran kemudian menarik tubuh nya lebih

merapat.Tubuh Kiran menegang, bergetar

hebat di penuhi kecemasan.Wajah Nathan

kini semakin mendekat.

"Nathan lepaskan aku..!"

Desis Kiran tidak tahan lagi karena tubuh

mereka kini semakin merapat hingga dada

sintalnya menempel ketat di dada Nathan

membuat darah pria itu mendidih seketika.

Tangan kanan Nathan meraih dagu Kiran,

bibir sensual yang sangat menggoda itu kini

berada di hadapannya. Hasrat Nathan semakin

membara. Matanya mengunci bibir Kiran

dengan tatapan yang sangat bergairah.

"Aku sangat merindukanmu Kiran sayang.."

Dengan gerakan cepat Nathan menyergap

bibir ranum Kiran yang terkejut seketika dan

langsung meronta mendorong keras tubuh

Nathan, cairan bening kini mulai berjatuhan.

Tapi Nathan kembali mencoba memagut

bibir merah itu, gerakan Kiran terkunci dia

benar-benar tidak berdaya kini.

Kiran hanya bisa memejamkan mata seraya

menjerit dalam hati saat pria itu *******

kuat bibirnya. Darah Nathan semakin terbakar

saat dia merasakan manis dan lembut nya

bibir Kiran. Ini benar-benar gila ! daya tarik

seksual yang keluar dari tubuh Kiran membuat

Nathan menggila, dia tidak akan pernah bisa melupakan sensasi nikmat nya bibir ini.!

Sekuat tenaga Kiran mengatupkan bibirnya.

Dengan sisa kekuatan nya Kiran menendang

kuat kaki Nathan hingga ciuman itu akhirnya

bisa terlepas. Nathan mundur beberapa

langkah membuat kungkungan nya terlepas.

Wajah Kiran merah padam, tatapannya

menyala di penuhi oleh emosi yang kini

sudah menguasai dirinya, bathin nya perih

bukan main.

"Kenapa kamu melakukan ini padaku Nathan..?"

Seru Kiran di tengah isak tangisnya seraya

mengusap kasar bibirnya. Air matanya jatuh

bagai air terjun. Dia benci semua keadaan ini, bagaimana kalau Agra tahu semua ini.!

"Kenapa aku tidak boleh melakukannya Kiran.?

Aku ini laki-laki normal, aku memiliki hasrat

dan keinginan untuk di salurkan.!"

Mata Nathan terlihat di penuhi oleh kabut samar, antara napsu dan juga kemarahan yang tertahan

di dadanya. Tapi juga ada sedikit rasa bersalah

melihat tangisan Kiran.

"Kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi Nathan.! dan yang harus kamu ingat..sekarang

ini aku sudah menjadi istri seseorang.! hanya

suamiku yang memiliki hak penuh atas diriku.!"

"Aku tidak perduli semua itu Kiran..kau adalah

milikku.! dan akan selalu seperti itu.!"

"Kamu benar-benar sudah kehilangan akal

sehatmu Nathan.!"

"Ya..aku gila karena mu Kiran.!"

Nathan kembali maju, tapi Kiran menatapnya

tajam penuh intimidasi.

"Berhenti Nathan.! atau aku akan berteriak.!"

Pekik Kiran membuat Nathan menghentikan

langkah nya, dia menatap Kiran masih berusaha

untuk meredam gejolak hasratnya.

"Dengan perbuatan mu barusan..aku semakin

membencimu Nathan.! aku benci sama kamu.!"

Seru Kiran seakan kehilangan kendali, Nathan

terhenyak, wajahnya berubah gusar.

"Kiran sayang dengarkan aku.. sungguh aku

tidak bermaksud merendahkan mu..aku..!"

"Cukup..! jangan bicara lagi..!"

Teriak Kiran seraya menutup wajahnya. Nathan

semakin gusar, dia menatap menyesal kearah

Kiran yang kini menangis tersedu.

Pintu lift bergetar kuat, ada tendangan keras

dari arah luar. Tidak lama pintu besi itu pun

terbuka paksa dari luar. Ada dua orang pria

tinggi kekar yang kini menatap tajam kearah

Nathan. Kiran melirik kearah dua orang pria

itu dengan perasaan was-was.

"Jangan khawatir Nona..anda aman sekarang.!"

Ucap salah seorang dari pria kekar tadi sambil

maju merangsek kehadapan Nathan.

"Siapa kalian hehh..? hei.. Kiran.. tunggu ! Kau

harus pulang bersamaku.! Kiran..!"

Nathan berteriak saat melihat Kiran bergegas

keluar dari lift. Namun dua orang pria kekar

tadi kini menghadang langkah nya kemudian

mencengkram kuat kerah bajunya.

"Siapa kalian.? apa kalian tidak tahu siapa aku.!

berani sekali melawan seorang Nathan Wiranata.!

Nathan menepis keras cengkraman pria yang

satunya dengan tatapan penuh kemarahan.

"Anda sudah berani menyentuh milik Tuan kami.

Itu benar-benar tidak bisa di maafkan !"

Buk buk !

Akhirnya perkelahian pun tidak terelakkan lagi.

Nathan melawan dua orang pria itu yang kini

berusaha menyerang dan melukainya. Namun

bukan Nathan namanya kalau harus tumbang

begitu saja. Dia bukanlah sosok pria tampan

yang hanya bermodal tampang saja, namun

ilmu bela dirinya pun cukup mumpuni.

Tidak lama dua pengawal Nathan datang kesana

membuat perkelahian semakin seru dan sengit.

Nathan bisa keluar dari pertarungan yang hanya membuat dirinya gerah saja. Dia tampak kesal,

mengibaskan jas nya yang kusut, mendengus

geram kearah dua pria kekar tadi.

Dia segera melangkah pergi dari tempat itu

untuk menyusul Kiran yang saat ini sedang

berlari kearah lain.

Kiran berlari sekuat tenaga menyusuri koridor

hotel langsung keluar lewat pintu samping. Saat

ini rasanya dirinya tidak punya muka lagi untuk bertemu dengan Agra. Apa yang harus dia

katakan nanti di hadapannya.?

"Agra..maafkan aku..aku tidak bisa menjaga diri

dan kehormatan ku..aku sangat memalukan !"

Lirih Kiran di tengah sedu sedannya sambil tiada

henti mengusap air mata yang jatuh bercucuran membasahi wajah cantiknya. Dia berjalan cepat

keluar area hotel untuk menyetop taksi di pinggir

jalan yang biasa nya berada di sebrang hotel.

Kiran berlari menyebrang jalan dengan pikiran

yang tidak menentu. Dia mengabaikan prosedur

keselamatan diri, tidak melihat kedua arah jalan hingga tidak sadar dari arah kanan datang sebuah mobil mewah yang sedang melaju cukup cepat.

"Aaa...."

Kiran membulatkan matanya sempurna saat

mobil itu melesat cepat kearahnya dengan

suara decitan rem yang sangat keras.

Tubuh Kiran ambruk di tengah jalan dalam

keadaan tidak sadarkan diri. Darah mengucur

deras dari kedua pelipisnya.

Pengemudi mobil bergegas keluar dan berlari

menghampiri Kiran. Orang-orang yang ada di

sekitar jalan itu pun kini mengerubungi tubuh

Kiran yang bermandikan darah.

Sopir mobil mewah itu tampak sedikit gugup.

Dia segera melangkah kearah jok belakang,

mencoba berbicara pelan sambil menundukkan

kepalanya pada penghuni mobil tersebut yang

terlihat sedang duduk tenang merebahkan

tubuhnya ke sandaran jok seraya memejamkan

mata, benar-benar santai, tidak terpengaruh

sama sekali oleh kegaduhan yang terjadi di

luar mobilnya.

"Cepat bawa masuk ke dalam mobil..!"

Hanya itu kata yang keluar dari mulut nya.

"Baik.."

Sahut Sopir tadi sambil kembali membungkuk

dalam kemudian melangkah kearah Kiran.

"Bapak-bapak tolong bantu saya memindahkan

nya ke mobil. Kami akan membawanya sendiri

ke rumah sakit.!"

Pinta sopir tadi sambil meraih kepala Kiran ke

dalam pangkuan nya. Sopir itu adalah seorang

wanita berusia 30 tahunan.Tampaknya dia

cukup kesulitan kalau harus mengangkat tubuh

Kiran sendirian.

Tanpa banyak tanya dua orang pria yang ada di

tempat itu segera membantu sopir tadi untuk

mengangkat tubuh Kiran di masukkan ke dalam

mobil mewah tersebut.

Tubuh Kiran di dudukkan bersandar lebih rendah

ke belakang, kemudian sopir tadi memasangkan sabuk pengaman ke tubuhnya. Penghuni mobil

tadi melirik kearah Kiran, menatapnya dalam

diam tanpa reaksi berlebihan.

Pintu mobil tertutup otomatis saat sopir itu

kembali ke balik kemudi kemudian mulai

melajukan mobilnya dengan perasaan cemas

akan keadaan Kiran.

------- -------

Istana besar bergaya Eropa klasik itu berada di

sebuah kawasan milik pribadi yang di kelilingi

oleh taman serta hutan buatan yang cukup luas.

Ada danau, ada lapangan golf serta taman

bunga yang sangat indah memanjakan mata.

Istana bercat putih ini pun memiliki sistem dan

prosedur keamanan yang sangat ketat serta

terintegrasi dari satu kawasan ke kawasan lain

nya mengingat luas dan megahnya tempat ini.

Di sebuah ruangan khusus selayaknya ruang

perawatan kelas VVIP di rumah sakit mewah

saat ini keadaannya sedang sangat sibuk.

Seorang Dokter pribadi serta 2 orang perawat

tampak sedang menangani pasien tabrakan

dengan kondisi yang cukup mengkhawatirkan.

Darah terus saja keluar dari pelipisnya. Pasien

itu tiada lain adalah Kiran. Ternyata gadis itu

di bawa ke istana ini oleh penghuni mobil tadi.

Sopir yang membawa Kiran tadi terlihat ada

di dalam ruang perawatan itu bersama dengan

2 orang lainnya. Seorang wanita juga seorang

pria setengah baya. Wajah mereka terlihat

sedikit cemas melihat kondisi Kiran belum

juga berhenti mengeluarkan darah.

Ada seorang pelayan berseragam hitam putih

masuk kedalam ruangan itu.

"Ada apa.?"

Tanya pria setengah baya tadi pada pelayan itu

yang kini menunduk di hadapannya.

"Maaf kepala pelayan..Nyonya Besar memanggil

anda ke kamarnya."

Pria itu tampak menegakkan badannya. Dia

melirik kearah wanita di sampingnya.

"Kau awasi penanganan ini aku akan menemui

Nyonya dulu.!"

"Baik..!"

Sambut wanita itu seraya mengangguk sedikit.

Kepala pelayan tadi langsung pergi keluar dari

ruangan steril itu.

Setelah melakukan penanganan darurat dan

cepat selama kurang lebih 2 jam akhirnya

pendarahan bisa di hentikan dan keadaan

Kiran saat ini sudah stabil. Hanya saja kulit

gadis itu terlihat sangat pucat tanpa rona

karena cukup banyak mengeluarkan darah.

"Bagaimana keadaannya Dokter, tidak ada

luka serius kan.?"

Tanya wanita berseragam formal tadi, usia

nya sekitar 40 tahunan. Penampilannya rapi

dan sedikit maskulin untuk ukuran wanita

dewasa, sangat menarik dan cukup elegan.

Dia merupakan wakil kepala pelayan di istana

super megah ini.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan..dia

hanya tinggal memulihkan kondisinya,

untung saja tidak ada luka dalam."

Jawab Dokter itu yang merupakan Dokter

pribadi di istana ini. Wanita tadi mengangguk

dengan ekspresi wajah lega. Dia menatap

wajah Kiran yang tetap terlihat mempesona

walau dalam keadaan pucat sekalipun. Saat

ini Kiran sudah berganti pakaian karena yang

di pakainya tadi berlumuran darah.

"Apa dia bisa di pindahkan ke kamar biasa

atau biarkan saja dulu di ruangan ini.?"

Kembali wanita itu bertanya dengan tatapan

tidak lepas dari wajah pucat Kiran.

"Untuk sementara biarkan saja dulu di ruangan

ini sampai habis cairan infus nya."

"Baiklah kalau begitu.."

Dokter tadi tampak merapihkan semua peralatan

medis pribadinya kemudian menyampirkan tas

ke bahunya.

"Saya harus kembali ke rumah sakit sekarang,

nanti malam kesini lagi untuk melihat kondisi

nya. Perawat akan terus mengawasi nya,

mungkin nanti malam dia baru siuman."

Ujar Dokter itu sambil kemudian melangkah

keluar dari ruang perawatan di ikuti oleh

wanita tadi.

"Agraa..."

Kiran bergumam lirih membuat para perawat

yang sedang merapikan peralatan tampak

meliriknya, menatapnya dalam diam. Mereka

saling pandang dengan alis terangkat kuat.

Agra..?? apakah yang di gumamkan oleh gadis

ini Tuan Agra Bintang.?

Mereka mengangkat bahunya bersamaan,

kembali pada kesibukannya merapihkan

alat-alat medis yang baru saja di bersihkan.

"Agraa.. maafkan aku..."

Kembali Kiran mengigau pelan. Dua perawat

itu menghentikan aktifitas nya, mendekat ke

arah Kiran, kemudian meraba kening gadis itu.

Mereka tampak terkejut, demam.??..

 

**********

 

TBC.....

1
Ismu Srifah
hah Hany istri hanya jadi pelampiasan saja, keterlaluan kamu nathan
Ismu Srifah
kasian junior puasa dulu ya
Nuryati Yati
👍👍
Nuryati Yati
ceritanya bagus dan menarik 👍
Lentera Senja
bagus banget, imajinasi penulis luar biasa, rekomeneded 👍
Lentera Senja
Dari novel karya Authornya karakter ceweknya aku suka sama Sherin, bener2 tangguh, gak menye2.
Anonymous
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Jati Rianingsih
keren
Wirda Wati
masih ada thort karyamu yg terbaru
Nur Aini
betul 5 karya semua sempurna,syg sekali penulis smpk sekrg blm ada karya baru, kami sangat menunggu karya2 yg bagus kyk gini
Lentera Senja: Iya bener, semua karya nya gak ada yg gagal. Kemana perginya penulis ini. Author plis comeback ☺️
total 1 replies
Nur Aini
baca udah 2x tetep mewek
Momy Haikal
dari semua cerita author cuma kisah agra kiran dan Devan Sherin yg paling aku suka dn dibaca berulang-ulang
Momy Haikal
kisah agra dan kiran.dev dn Sherin adalah novel yg kubaca lebih dr 5 kali sakin menarik nya dn tidak menemukan novel lain yg se Bagus ini ceritanya
Momy Haikal
ayahnya agra cuma mau memastikan apakah cinta dn keteguhan agra sm seperti dirinya ketika mencintai ibunya dulu
Yuniafida
Cerita seperti ini hanya ada dinovel😃
Yuniafida
Sdh membaca sampai tamat, tp aku baca ulang lg karna bagus
Sri Mulyati
visualnya tambah seru
Sri Mulyati: saya sudah baca 3kali tidak bosan
total 1 replies
Jwt..ar
kembali kesini lgi,🤭🤭
shofia lee
gantenya hoshi kyak apa ya...jepang indo 🤔🤔🤔🤔
Dhia Syarafana
karya syan sheera semuanya gk kaleng-kaleng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!