Nayra Putri, gadis cantik yang masih menduduki kursi sekolah. Seiring berjalannya waktu, ia mendapatkan pecahan pecahan memori dan selalu bermimpi hal yang sama, mimpi yang selalu membuatnya menangis saat bangun. Hanya satu kemungkinan yang ada yaitu dirinya mengalami hilang ingatan dan kemungkinan besar mimpi itu adalah sebagian memorinya yang hilang. Lalu siapakah jati dirinya yang asli? Lalu apakah ia dapat bertemu dengan keluarga nya yang sebenarnya?
Novel ini adalah novel kedua author, dan juga novel yang masih berhubungan dengan novel pertama Triple N Tuan De Vegas
(。•̀ᴗ-)✧
Happy Reading (≧▽≦)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon May Gemini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
NP 30
Libur sekolah telah tiba setelah melewati ujian, dan malam hari setelah pengumuman libur sekolah Nayra menyiapkan beberapa keperluannya untuk kembali ke Surabaya
"Kayak ada yang kurang" gumam Nayra terus memikirkan apa yang terasa mengganjal
"Astaga, gue lupa kalau ada Rafka" Nayra berfikir apa yang harus dia lakukan, tidak mungkin dia meninggalkan Rafka sendirian di apartemennya
Nayra langsung keluar dari kamarnya dan menghampiri Rafka yang duduk tenang di sofa sembari membaca buku yang diberikan Jonathan
"Raf, kamu ikut kakak ya ke Surabaya?"
Rafka menutup bukunya dan menatap Nayra "Ke Surabaya? Untuk apa?"
"Menemui keluarga kakak"
Rafka berfikir sejenak lalu menggelengkan kepalanya "Aku tidak ikut kak, aku di apartemen saja" tolak Rafka
"Kenapa? Kakak tidak tega meninggalkan mu sendirian di apartemen"
"Maafkan aku kak, tapi aku ingin menghabiskan liburan ku di laboratorium kak Jonathan saja"
Nayra hanya bisa menghembuskan nafasnya, dia juga tidak mungkin memaksa Rafka untuk ikut dirinya. Dia pun kembali ke kamarnya dan menghubungi Jonathan
[Halo Nay, ada apa?]
"Gue bisa minta tolong bang?"
[Bisa, emang ada apa?]
"Bisa jagain Rafka selama gue pergi ke Surabaya, gue nggak tega ninggalin dia di apartemen. Dia juga nggak mau gue ajak ke Surabaya, katanya pengen habisin liburan di laboratorium aja"
Jonathan terkekeh pelan mendengarnya [Tenang aja Nay, mamah pasti senang karena ada Rafka dirumah]
Nayra mengenyitkan dahinya, dia mencoba mengingat nama ibu Jonathan "Maksudnya tante Angel? Kok bisa kenal Rafka?"
[Beberapa hari lalu, saat Rafka ke perusahaan. Kebetulan mamah juga ke perusahaan, dan disitulah mereka bertemu. Mamah menyukai Rafka karena itulah mereka saling kenal. Tidak hanya itu saja, mamah juga seperti menganggap Rafka sebagai putranya sendiri, seperti melihat dia lagi]
"Dia? Siapa bang?"
[Eh bukan siapa-siapa Nay] elak Jonathan
Nayra mengedikkan bahunya acuh karena itu bukanlah urusannya "Kalau begitu gue titip Rafka ya bang, karena besok pagi gue udah berangkat ke Surabaya. Maafin gue kalau merepotkan"
[Santai aja Nay]
"Makasih bang"
Setelah itu sambungan telepon terputus
***
"Gue titip Rafka ya bang" ucap Nayra lalu beralih pada Rafka "Jangan nakal" dia pun mengacak rambut Rafka
Setelah berpamitan, Nayra masuk ke dalam taksi dengan menyeret satu koper kecil
Membutuhkan waktu 1,5 jam untuk sampai di bandara Juanda. Nayra langsung menghentikan taksi yang lewat dan pergi ke masion Vandyke
Senyum lebar terbit dibibirnya kala sampai di masion Vandyke. Dia langsung menyeret kopernya dan memencet bel
Jantungnya berdetak kencang karena akan memberikan surprise pada keluarganya. Dirinya sengaja tidak memberitahukan kepulangannya
Senyum nya semakin lebar ketika mendengar langkah kaki mendekati pintu. Dan ketika pintu dibuka, Nayra langsung memeluk Mareta "Aku pulang mami"
"Nayra?! Ya ampun, kenapa tidak mengabari mami jika pulang" Mareta semakin mengeratkan pelukannya
Pelukan mereka terlepas lalu Nayra memberikan senyum lebarnya bahkan matanya sampai berbentuk bulan sabit "Hehe, biar surprise"
"Ayo masuk, ya ampun wajah kamu pucat sekali. Pasti mabuk kendaraan" tebak Mareta yang langsung diangguki Nayra dengan tatapan melasnya
Mereka berdua masuk dan duduk di sofa yang berada di ruang tamu "Mami pusing" rengek Nayra menaruh kepalanya di pangkuan Mareta
Dengan senyum penuh kasih sayang nya, Mareta mengusap rambut panjang Nayra dengan sayang
Nayra merasa nyaman dan memejamkan matanya menikmati usapan dari Mareta
"Bi, tolong buatkan coklat hangat" pinta Mareta ketika melihat art
"Baik nyonya" lalu art itu pergi ke dapur
"Mami paling tau apa kesukaan ku" ucap Nayra
Mareta tersenyum "Tentu sayang, mami tau apa yang kamu suka dan tidak suka"
"Oh ya mi, Keysa mana?" sejak tadi dia mencari keberadaan sahabatnya itu tapi tidak terlihat batang hidungnya
"Dia sekolah sayang"
"Hah sekolah? Bukannya udah waktunya libur sekolah ya"
"Katanya ada rapat OSIS, jadi dia masuk sekolah. Hahh dia menjadi sangat sibuk setelah menjadi anggota OSIS"
Nayra tersenyum simpul "Dia memang seperti itu, bahkan waktu SMP dia masuk ke banyak ekstrakurikuler terutama menjadi anggota OSIS. Dia sangat rajin, terkadang Nayra heran kenapa mau banyak kegiatan padahal lebih enak jika bermalas-malasan di rumah"
Mareta tersenyum gemas dan mencubit hidung Nayra "Kalau malas-malasan itu kamu, suka banget tidur"
"Permisi nyonya, ini minumannya" ucap art tadi sembari menaruh coklat hangat di meja lalu setelah itu dia langsung pergi melanjutkan pekerjaannya
Nayra bangkit dari rebahan nya dan mulai meminum coklat hangat kesukaannya. Rasa pusing dan mual karena mabuk kendaraan perlahan menghilang. Setelah itu dia kembali berbaring dengan kepala di pangkuan sang mami
Mereka berdua terus mengobrol bercanda ria sampai tidak mengetahui kedatangan Arka
"Wah ada yang mengobrol tapi papi nggak diajak" perhatian mereka berdua langsung teralihkan pada Arka yang berjalan menghampiri mereka berdua
Melihat kedatangan sang papi, Nayra langsung berdiri dan berlari memeluk sang papi
"Kenapa tidak mengabari jika pulang hmm?" tanya Arka setelah pelukan mereka terlepas
"Hehe surprise" jawab Nayra dengan senyum lebarnya
"Tumben mas jam segini sudah pulang" celetuk Mareta
"Ada berkas yang tertinggal, jadi mas pulang buat ambil" Arka pulang untuk mengambil berkas tapi nyatanya saat sampai di rumah dirinya dikejutkan dengan kehadiran putri keduanya itu
"Duh putri papi pucat banget, pasti mabuk kendaraan" tebak Arka yang sama persis dengan Mareta
"Istirahat gih, pasti capek" lanjut Arka
Nayra pun menurut dan pergi ke lantai 2 tempat dimana kamarnya berada. Untuk kopernya sudah dibawa oleh pelayan ke kamarnya
Sesampainya di kamar, Nayra langsung merebahkan tubuhnya di kasur tanpa mengganti pakaiannya. Karena jujur saja tubuhnya lelah karena efek mabuk
***
"Wah mami masak apa nih" tanya Nayra yang turun dari tangga dan menghampiri Mareta yang menata piring di atas meja makan
"Anak mami sudah bangun, bagaimana? Masih pusing?"
Nayra tersenyum tipis "Sudah hilang mi, bahkan sekarang Nayra sudah sehat seperti sedia kala"
Mareta mengusap kepala Nayra sayang "Makan siang gih, mami mau minta mang Mamat buat jemput Keysa"
"Loh Keysa nggak bawa motor sendiri?"
"Tidak, katanya malas membawa motor sendiri. Jadi meminta diantar"
"Tunggu mi, biar Nayra aja yang jemput Keysa" cegah Nayra ketika Mareta hendak pergi
"Tapi kamu baru sampai, pasti masih capek kan. Biar mang Mamat yang jemput ya" bujuk Mareta
Nayra menggelengkan kepalanya "Tidak mi, aku saja yang menjemput. Biar nanti Nayra ada temen makan siang. Ya mi please"
Terlihat Mareta mempertimbangkan keputusannya, tapi melihat raut wajah memohon Nayra akhirnya dia mengizinkannya "Tapi setelah itu makan dan istirahat ya" pesannya yang langsung diangguki Nayra
"Baik mi, tapi jangan kasih tau Keysa kalau aku yang menjemput ya. Biar kejutan"
"Iya sayang"
Nayra langsung pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian karena pakaian yang dia pakai hanyalah kaos oblong dengan celana selutut
Dia mengganti pakaiannya dengan kaos polos dengan kemeja kotak-kotak dan celana panjang. Lalu menguncir rambutnya menjadi satu dan memakai sepatu sneaker
Setelah siap, Nayra pergi mengambil kunci yang pasti digantungkan Keysa didekat pintu kamarnya. Dan benar saja apa yang dia tebak
Tidak menunggu waktu lama, Nayra pergi ke garasi dan membawa motor milik Keysa untuk menjemputnya
Bersambung~
sehat n semangat terus ya 💪💪💪💙