"Seorang gadis tumbuh di lingkungan yang banyak yang menyayanginya termasuk teman teman nya juga dan semua orang yang ada didekatnya.namun,masa lalu masih membuatnya takut dan tetap menyimpan itu semua dan merahasiakan dalam diam.
Tidak menyangka bahwa Tokoh utama wanita dipinang oleh Tokoh aktor pria tanpa pacaran dan Protagonis wanita menerima pinangan tersebut.
tak lama itu,hari-hari yang ia takutkan selama ini rupanya srorang aktor protagonis lelaki datang untuk meminta jatah akan janji pernikahan yang disepakati oleh protagonis wanita dan lelaki waktu mereka kecil. dan dianggap sebuah keseriusan dalam ucapan mereka itu sebagai bayaran yang manis karena sudah menyelamatkan hidup gadis itu dimasa lalu.
Dan akan datang menagih janji di masa depan yang sudah waktunya cukup bagi gadis itu untuk di nikahi nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saputri alia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14
**
**
Selanjutnya..
Sepasang suami istri ini menunggu masuknya azan magrib yang sebentar lagi akan berkumandang.
Sedangkan raudah melirik fadilah sesaat dalam posisi masih diatas sajadah masih menetap.
Dan seketika itu fadilah melirik sebentar ke belakang sekiranya yang ia lihat seharusnya melihat apa yang ia hendak pandang yaitu wajah sang kekasih hati.
Namun,raudah menoleh ke arah samping seolah-olah melihat langit yang semakin membiru gelap.
Disaat itu fadilah tersenyum karna ia mengetahui bahwa raudah berpura-pura tidak melihat suaminya.
Disikap wanitanya itu membuat fadilah semakin geli hati karna tak sanggup untuk menahan tawa yang diganti dengan senyuman.
fadilah pun berbalik ke depan lagi sambil bertasbih.
Dimata raudah dan dibenak nya berkata "{aku ga nyangka yaa bangun-bangun dan tiba-tiba sudah jadi bini orang.dan sekarang aku harus menjaga sikapku padanya agar dia belum tau watak asliku hehe}".raudah menyembunyikan tawanya yang dipenuhi dengan pikirannya yang mengadi-ngadi kalau seandainya.. Seandainya.. Hmm...
"Haaaaaciiissss". (Suara bersin)
Raudah bersin secara tiba-tiba hidungnya gatal jadinya bersin deh.
"alhamdulillah".sahut fadilah
"kok alhamdulilah?".jawab raudah dan menatap fadilah dengan raut wajah yang bingung.
"dari tadi soalnya,orang manggil ga diheranin".ucap suaminya itu si fadilah.
"ma'af..yaaaa suamiiii akuuu".ucap raudah dengan nada ngejek karna disaat itu raudah tau ga akan fadilah berani sentuh sembarangan hehe..
"{nah kan!,diem aje mulu dari tadi.hmm.. Aku kira dia bakalan kek kesenengan gitu atau senyum-senyum ternyata langsung balik badan aja gitu! }".raudah berbicara dalam hatinya.
"ayo sholat magrib,sudah masuk waktunya nanti keburu habis".ucap fadilah.
"Baru setelah ini kita sholat sunnah bareng" fadilah memberitahukan lebih dulu.
Sebenarnya diposisinya si suami ini nih.
Tak tahan untuk tidak menanggapi perasaannya si pasangan.
Namun,ia menyesali itu.
Ia akan mengungkapkan apa yang ia rasakan kalau ada momen seperti itu lagi.
agar wanitanya tak terasa diabaikan.
Sekalipun yang akan terjadi nanti,dia tidak akan melepaskan begitu saja dikarenakan saran dari buya bahwa masih belum boleh ngumpul untuk hubungan yang lebih intim.
"{Astagfirullah! Eh,! focus.simpen aja dulu dihati biar setelah sholat aja kita balas! Siapa suruh membuat hatiku cenat-cenut}".fadilah menarik nafasnya dan siap untuk melaksanakan sholat magribnya bersama sang kekasih tercintah.
○○○○
Raudah menunggu fadilah takbir terlebih dahulu.
Dan ia merasa seperti ada yang terjeda?.
Karna itu raudah mencoba menjenguk fadilah dari samping seperti nongol secara tiba-tiba untuk memeriksa imam sholat lagi baca apa?.
Dan tanpa ia sadari seketika itu fadilah merasa seperti ada orang yang nongol dari arah sampingnya dan matanya merunduk tetap ke arah sajadahnya.
"{ujian apa lagi ini ya allah?.ngapain dia nongol begitu..}".ucap fadilah dihati sambil melanjutkan membaca do'a iftitah sampai selesai.
Melanjutkan membaca surah Fatihah yang sekiranya terdengan di sekitar ruangan mereka sholat.
Mata nya fadilah melirik ke arah seseorang yang secara beberapa detik ini masih menjenguk nya.
"{lama banget..eh,dia ngelirik!aw hihi🙂😃}".raudah langsung kabur dan mempersiapkan niatnya hendak sholat dan ikut menjadi sebagai ma'mum.
\*\*\*\*\*
Fadilah sang suami menghadap memutar posisi duduk setelah selesai sholat dan ke samping kanannya memimpin wirid dan do'a.
Kemudian,selesai dari itu semua fadilah mengulurkan tangannya untuk disalimi oleh istrinya.
Raudah menyambut tangan suaminya itu.
Tapi,malah menautkan tangan fadilah layaknya teman.
"Eh!".raudah langsung sadar dengan kelakuannya dan malu.
Kebiasaan dari segi banyaknya hari-hari yang ia lalui hanya dikelilingi dengan teman-temannya jadinya kebawa suasana.
ia langsung ingin menarik tangannya.
Namun,fadilah sudah menggenggam erat tangan istrinya lebih dulu dan menahan genggaman raudah.
Setelah merubah posisi tangan mereka dengan posisi yang pantas dengan arahan umar bahwa seperti ini dan begini.
Raudah menaruhnya di pipi miliknya.
"ga gitu..".ucap fadilah.
Fadilah ingin menempelkan tangannya ke bibir raudah.
Rupanya,malah terkena hidungnya.
\*(emosii ga tuh ;) .
Fadilah hanya bisa menghembuskan nafas panjang dengan perlahan dan menatap raudah dengan tatapan menggoda.
Setelah itu si suami mencondongkan badannya dan mendekati istrinya.
Dan raudah malah memundurkan diri sedikit demi sedikit secara perlahan.
Endingnya,fadilah juga yang menarik dengan lembut tengkuk raudah dan..
"Cup!".
Olehnya mencium dahi istrinya dengan usaha nya sendiri agar lebih dekat lagi dengannya.
●●●●●●