"Seorang gadis yang terkenal dengan keimutannya karna terlihat imut dan mempunyai pipi chubby.dan si gadis tersebut mempunyai teman yg bernama inayah saja yg bisa membuat si gadis chubby ini mempercayai seluruh keluh kisahnya ke inayah temannya.
namun,semejak si gadis chubby ini makin beranjak remaja dia makin memperbaiki pola makannya dan tidak berlebihan dalam makanan.
"ka raudah! nayah bawa sesuatu looohh? ucap nayah menyeru raudah."ayoo sini,kita duduk bareng sambil makan dan cerita dibawah pohon cery" jawab raudah sambil berdiri menunggu yg lainnya.
tiba tiba raudah merasa seperti ada yg memerhatikan."ha? siapa itu?" celetuk di batin raudah yg seketika ia menoleh se"orang dan se"orang itu pun langsung beranjak pergi.
"heh,dasar si pipi chubby!" ucapnya pelan si se"orang yg misterius😉🤫.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saputri alia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14
**
**
Selanjutnya..
Sepasang suami istri ini menunggu masuknya azan magrib yang sebentar lagi akan berkumandang.
Sedangkan raudah melirik umar dalam posisi masih diatas sajadah masih menetap.
Dan seketika itu umar melirik sebentar ke belakang sekiranya yang ia lihat seharusnya melihat apa yang ia hendak pandang yaitu wajah sang kekasih hati.
Namun,raudah menoleh ke arah samping seolah-olah melihat langit yang semakin membiru gelap.
Disaat itu umar tersenyum karna ia mengetahui bahwa raudah berpura-pura tidak melihat suaminya.
Disikap wanitanya itu membuat umar semakin geli hati karna tak sanggup untuk menahan tawa yang diganti dengan senyuman.
Umar pun berbalik ke depan lagi sambil bertasbih.
Dimata raudah dan dibenak nya berkata "{aku ga nyangka yaa bangun-bangun dan tiba-tiba sudah jadi bini orang.dan sekarang aku harus menjaga sikapku padanya agar dia belum tau watak asliku hehe}".raudah menyembunyikan tawanya yang dipenuhi dengan pikirannya yang mengadi-ngadi kalau seandainya.. Seandainya.. Hmm...
"Haaaaaciiissss". (Suara bersin)
Raudah bersin secara tiba-tiba hidungnya gatal jadinya bersin deh.
"alhamdulillah".sahut umar.
"kok alhamdulilah?".jawab raudah dan menatap umar dengan raut wajah yang bingung.
"dari tadi soalnya,orang manggil ga diheranin".ucap suaminya itu si umar.
"ma'af..yaaaa suamiiii akuuu".ucao raudah dengan nada ngejek karna disaat itu raudah tau ga akan umar sentuh sembarangan hehehhee..
"{nah kan!,diem aje mulu dari tadi.hmm.. Aku kira dia bakalan kek kesenengan gitu atau senyum-senyum ternyata langsung balik badan aja gitu atuh! }".raudah berbicara dalam hatinya.
"ekhem!,ayo sholat magrib,sudah masuk waktunya nanti keburu telat".ucap umar.
Sebenarnya diposisinya si suami ini nih.tak tahan untuk tak menanggapi perasaannya.
namun,ia menyesali itu.dan, ia akan mengungkapkan apa yang ia rasakan kalau ada momen seperti itu lagi.
agar wanitanya tak terasa diabaikan.
"{Astagfirullah! Eh,umar! focus.simpen aja dulu dihati biar setelah sholat aja kita balas! Siapa suruh membuat hatiku cenat-cenut}".umar menarik nafasnya dan siap untuk melaksanakan sholat magribnya bersama sang kekasih tercintah.
○○○○
Raudah menunggu umar takbir terlebih dahulu.dan ia merasa seperti ada yang terjeda?.namun,karna itu raudah mencoba menjenguk umar dari samping seperti cilukba.
dan tanpa ia sadari seketika itu umar merasa seperti ada yang nongol dan matanya melirik ke arah itu..
"{ujian apa lagi ini ya allah?.ngapain dia nongol begitu..}".ucap umar dihati sambil melanjutkan membaca do'a iftitah secara pelan.
"{lama banget..eh,dia ngelirik!aw hihi🙂😃}".raudah langsung kabur dan mempersiapkan niatnya hendak sholat dan ikut menjadi sebagai ma'mum.
\*\*\*\*\*
Umar sang suami menghadap memutar posisi duduk setelah selesai sholat dan ke samping kanannya memimpin wirid dan do'a.
Kemudian,selesai dari itu semua umar mengulurkan tangannya untuk disalimi oleh istrinya.
Raudah menyambut tangan suaminya itu.tapi,malah menautkan tangan umar layaknya teman.
"Eh!".raudah langsung sadar dengan kelakuannya dan malu.
ia langsung ingin menarik tangannya.namun,umar sudah menggenggam erat tangan istrinya lebih dulu dan menahan genggaman raudah.
Setelah merubah posisi tangan mereka dengan posisi yang pantas dengan arahan umar bahwa seperti ini dan begini.
Raudah menaruhnya di pipi miliknya.
"ga gitu..".ucap umar.
Umar ingin menempelkan tangannya ke bibir raudah.tapi,malah terkena hidungnya.
\*(emosii ga tuh ;) .
Umar hanya bisa menghembuskan nafas panjang dengan perlahan dan menatap raudah dengan tatapan menggoda.
Setelah itu umar mencondongkan badannya dan mendekati istrinya.
Dan raudah malah memundurkan diri sedikit demi sedikit secara perlahan.
Endingnya umar menarik dengan lembut tengkuk raudah dan..
"Cup!".umar mencium dahi istrinya dengan usaha nya sendiri agar lebih dekat lagi dengannya.
●●●●●●