Nayra Putri (Mencari Jati Diri)
"Aku harus hidup" itulah kalimat yang selalu diucapkan oleh seorang gadis kecil yang berlari dari kejaran sekelompok orang berbaju hitam
Hari sudah semakin gelap dan hampir tengah malam. Gadis itu berlari sekuat tenaga, bahkan keringat telah membasahi bajunya yang sudah tidak beraturan. Dia berlari tak tentu arah hingga tibalah di jembatan yang dibawahnya mengalir sungai yang cukup deras alirannya
Keadaan jembatan itu sepi tanpa ada kendaraan sama sekali. Gadis kecil itu berhenti sejenak untuk mengatur pernafasannya
Hingga tangannya dicekal oleh seorang berpakaian hitam yang langsung mencekiknya. Gadis kecil itu berusaha melepaskan cengkraman di lehernya
"Bos" panggil salah satu orang berpakaian hitam tadi pada orang yang mencengkeram leher si gadis kecil
"Berikan padaku" titahnya yang langsung menerima suntikan yang didalamnya ada cairan berwarna biru
Dengan tidak berperasaan, pria itu langsung menyuntikkan cairan itu ke tubuh si gadis kecil
Gadis kecil itu berteriak kesakitan, tubuhnya terasa seperti di kulkas. Sangat dingin, dan perlahan warna rambutnya yang semula hitam berubah menjadi biru gelap. Bahkan warna bola matanya yang semula hitam berubah menjadi biru laut sementara sebelah matanya tetap berwarna violet
"Akhirnya aku bisa menghabisi satu-satunya keturunannya" gumam pria itu langsung melepaskan cengkraman dan membiarkan gadis kecil itu terjun bebas dari jembatan
Sebelum benar-benar terjatuh, gadis itu menarik sebuah kalung dari leher pria yang menjatuhkannya
Pria itu langsung pergi bersama anak buahnya tanpa memikirkan si gadis kecil
Sementara si gadis kecil itu dengan tatapan kosongnya menatap pria yang baru saja pergi. Air mata keluar dari sudut matanya "Ayah Mamah, maaf. Dan Nara, semoga kau selamat dari pria itu. Adikku semoga kau selamat. Aku berharap kita bertemu lagi suatu saat nanti" gumamnya dengan menutup matanya
Byurrrrrr
"Tidakkk" teriak seorang gadis yang langsung terbangun dari mimpinya. Dia melihat sekeliling yang ternyata dia berada di kamar miliknya
"Ternyata hanya mimpi" gumamnya mengusap keringat di dahinya
Dok dok dok
Pintu kamar digedor dengan keras "Woyyy nyett, bangun udah siang!!" teriak seorang gadis
Seolah baru tersadar, gadis di dalam kamar langsung melihat jam di ponselnya dan benar saja waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh
Dengan secepat kilat, dia langsung melesat ke kamar mandi
Sementara gadis yang menggedor pintu mendengus kesal "Gini amat punya temen kebo" gerutunya langsung pergi
Selang beberapa saat, akhirnya gadis yang ditunggu sudah datang ke meja makan "Sorry" hanya itu saja yang keluar dari mulut si gadis dengan raut datarnya
"Dasar kebo" dengus gadis satunya
Sementara yang di umpati terlihat bodo amat dan langsung memakan sarapannya
Akhirnya mereka berdua selesai dengan sarapan dan bersiap untuk pergi ke sekolah
Nayra Putri, itulah namanya. Seorang gadis yang masih berusia 15 tahun dengan sifat dingin dan cuek. Jangan lupakan raut datarnya dan dia juga sangat irit bicara. Meskipun masih berusia 15 tahun, tubuhnya memiliki tinggi yang mencapai angka 170cm. Memiliki kulit putih dan rambut panjang hitam legam dengan warna mata coklat tua
Sementara gadis satunya bernama Keysa Reyna. Usianya saat ini 16 tahun dengan sifat cerewet namun hanya dengan sahabatnya Nayra dan orang terdekatnya. Sedangkan pada orang lain, dia sangat dingin dan cuek. Memiliki tinggi 160cm dan kulit putih pucat dengan rambut yang berwarna hitam legam dan warna matanya yang coklat
Meskipun terpaut 1 tahun, mereka berdua saat ini duduk di bangku SMP kelas 9
***
"Hampir aja tadi telat ini gara-gara lo, kita kesiangan. Untung jarak rumah ke sekolah deket tinggal jalan kaki" gerutu Keysa sepanjang koridor sekolah
Sementara Nayra hanya diam dan bodo amat saja. Dan terus melangkahkan kakinya menuju kelas
"Aishh gini amat punya sahabat kulkas" gumam Keysa yang kesal karena tak ada respon dari Nayra
Seharusnya Keysa juga sadar jika dirinya juga seperti kulkas berjalan. Bahkan murid di SMP memiliki julukan untuk keduanya yaitu kutub utara dan kutub selatan
Tak terasa waktu sudah menjelang sore, saat ini dua gadis itu berjalan untuk pulang ke rumah. Suasana sekitar sedikit ramai jika sore hari
Kota Blitar atau bisa disebut Bumi Bung Karno, itulah tempat dimana Nayra dan Keysa tinggal. Mereka berdua tinggal di sebuah rumah minimalis modern yang hanya memiliki dua kamar yang dimasing-masing kamar sudah terdapat kamar mandi pribadi
"Kita belanja dulu, stok makanan sama yang lain di rumah udah tipis" ucap Keysa yang langsung diangguki oleh Nayra
Mereka berdua singgah di supermarket yang cukup besar yang dimana didalamnya sudah tersedia lengkap seperti sayuran dan barang rumah tangga lainnya
"Nih" Nayra menyodorkan kartu ATM miliknya saat mereka sudah berada di kasir "Bulan ini jatah gue kan buat belanja bulanan" lanjutnya
Jika kalian berfikir Nayra adalah anak dari orang kaya maka jawabannya salah. Dia hanyalah seorang gadis yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan. Saat dirinya berusia 14 tahun, dia memutuskan untuk keluar dari panti karena tidak ingin terlalu membebani ibu panti. Saat itu dia juga sudah bersahabat dengan Keysa. Dan untuk uang yang dirinya punya itu semua adalah hasil dari kerja sampingannya
Sementara Keysa, dia adalah seorang anak konglomerat dan juga anak tunggal. Meskipun seperti itu, dia memilih pergi dari kota kelahirannya yaitu Surabaya menuju kota Blitar. Dia ingin belajar mandiri, ditambah kedua orangtuanya setuju dengan hal itu meskipun ada kekhawatiran juga. Dan saat pertama kali masuk kedalam kelasnya, dia tertarik dengan Nayra yang merupakan gadis kulkas
Menurutnya, Nayra sangat cocok untuk menjadi sahabatnya. Tapi dia harus bersabar menunggu Nayra menerima dirinya karena sifat dinginnya itu. Hingga akhirnya mereka berdua bersahabat
Dan mereka memutuskan untuk belajar mandiri. Dengan bermodalkan uang simpanan, keduanya membeli sebuah rumah minimalis modern yang dekat dengan sekolah
"Mau kemana lo?" tanya Nayra yang melihat Keysa sudah rapi
"Biasa malam minggu"
"Ck, pasti sama si curut" masih teringat jelas di ingatannya awal pertemuannya dengan Alvan
Saat itu Nayra diajak Keysa pergi ke suatu tempat yang ternyata adalah arena balapan liar
"Kita ngapain ke sini?" tanya Nayra dengan terus melihat samping kanan dan kiri
"Balapan" jawab singkat Keysa terus menarik Nayra hingga tibalah didepan sekumpulan anak remaja dan hal itu tentunya membuat Nayra terkejut
"Nah Nay, kenalin dia Alvan pacar gue" ujarnya menepuk bahu laki-laki yang bernama Alvan itu
Nayra yang melihat wajah Alvan yang tetap datar langsung mendatarkan raut wajahnya
Kesya yang melihat raut wajah dari dua orang itu hanya bisa menghela nafas. Mereka berdua sama-sama muka tembok pikirnya
Bersambung ~
Hello reader (≧▽≦) selamat membaca novel kedua author
Jangan lupa tinggalkan like dan komen kalian yah, dan kasih vote dong buat novel ini(◍•ᴗ•◍)
Happy Reading semuanya (≧▽≦)
See You 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Susi Lowati
awal nya menarik semoga sampai seterus nya /Good/
2023-10-21
1
R
mampir
2023-10-12
1
Shai'er
ouhhhh🥺🥺🥺
2023-09-21
1