NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Malam pun telah tiba

Nur yang sudah tahu apa yang akan sang suami lakukan, Nur sudah tidak heran atau pun menaruh curiga lagi....

Romli bersiap Memotong ayam cemani yang ia beli sejak siang.....

"Nyai, darah ayam ini aku persembahkan untuk mu" gumam Romli sambil meraih ayam yang masih ada di dalam kandang. Tanpa melawan, ke dua ayam itu nurut bahkan tanpa bersuara sama sekali ...

"Ayam pintar" gumam Romli sambil menginjak salah satu nya dan menyembelih satu ayam lain nya.

Romli sudah lihai, bagai jagal profesional, bahkan Romli tanpa perlu meminta bantuan orang lain untuk memegangi ayam itu.

Setelah kedua ayam itu selesai ia potong dan langsung mencabuti bulu bulu nya, Romli pun langsung meletakkan dua ekor ayam beserta dua cawan darah ayam cemani itu di atas nampan perak dan langsung ia bawa masuk kedalam kamar rahasia nya....

"Nyai, nyai, saya datang membawa persembahan" gumam Romli sambil mengelus Patung Ular itu.

Dan tak lama kemudian, asap pun mengepul di dalam kamar hingga memenuhi kamar.

Romli terkesiap karna tidak biasa nya seperti itu....

"A..apa nyai tidak menerima persembahan ku" gumam Romli belingsatan....

"Hi... hi... hi... hi... hi...hii... !!" Pekikan tawa itu begitu melengking dan nyaring di telinga Romli.

"Jangan takut wahai kau hamba setia ku" ujar Siluman perempuan itu dengan tawa nya yang nyaring....

Romli pun kembali duduk bersimpuh dengan tenang....

"Am....."

"Sudah diam lah, biarkan aku menikmati persembahan ini" sahut Siluman perempuan itu Romli pun langsung terdiam dan menunduk....

"Glekkh….glekh….glekhh.. aaaah... segar nya!!" Gumam nya, Romli yang mendengar sambil menunduk itu sangat puas dengan hasil kerja nya, seperti nya sang junjungan sangat menikmati persembahan dari nya.

"Kraus... kraus... kraus"

suara patahan dan sobekan kulit ayam itu begitu nyaring, Romli sampai beringsut mundur dan merasa ngilu mendengar sang junjungan begitu menikmati ayam mentah itu.

"Aeeerrrrgghh....kenyang"

gumam nya merasa puas.

"Katakan, apa yang kau ingin kan kali ini" tanya perempuan Siluman itu.

"Eem...tidak ada nyai, semua sudah nyai cukupi," jawab Romli sambil menunduk.

"Tapi seperti nya ada yang ingin kau sampaikan, katakan lah" ujar Siluman perempuan itu setengah memaksa Romli....

"Eem...anu nyai, eem... masalah yang tadi pagi" jawab Romli ragu ragu.

"Masalah tadi pagi??" Sahut sang junjungan sambil mengerenyitkan alis nya.

"Iya nyai, eh ini nyai hampir saja lupa" jawab Romli dengan kilahan nya merayu sang junjungan memberikan sekantung melati segar....

"Ooh, kamu tahu saja apa yang menjadi kesukaan ku" jawab Siluman perempuan itu sambil tersenyum sumringah....

"Eem... nyai" panggil Romli menggumam ragu.

"Ada apa?? Katakan lah" jawab sang junjungan sambil menoleh.

"Eem...bolehkah saya membeli sepeda motor??" tanya Romli ragu ragu.

"Apa itu sepeda motor??" Tanya Siluman perempuan itu yang tidak tahu apa itu 'sepeda motor'.

"Eem...seperti yang ada di toko perempuan tadi pagi" jawab Romli sambil beringsut mundur..

"Aku sudah bilang, jangan dekati perempuan itu, aku tidak suka!!" Sahut Siluman perempuan itu sambil melotot menatap nya tajam....

"Eem...ya gak harus di toko perempuan tadi pagi" keukeuh Romli setengah memaksa.

"Apa ada tempat yang lain??" Sahut sang junjungan penasaran.

"Eem...tentu saja nyai, kalau ada sepeda motor, kalau mau membelikan persembahan atau apa untuk nyai kan aku gak perlu lelah berjalan jauh seperti tadi pagi" jawab Romli yang justru berbicara tidak karuan.

"Kalau ada tempat lain tidak apa, asal jangan di tempat perempuan itu, aku tidak suka" jawab Siluman perempuan itu yang sudah melunak.

"Eem...tapi harga nya nyai" sahut Romli lagi.

"Harga nya?? Apa uang mu tidak cukup??" Tanya Siluman

itu sambil melirik pria yang masih menunduk itu.

"Eem...sebenar nya cuma kurang sedikit nyai, paling juga dua gepok nyai" jawab nya ragu ragu.

"Dua gepok??" Tanya Siluman perempuan itu pada Romli, sedangkan Romli hanya mengangguk pelan.

"Triingss!!" Tanpa ragu, Siluman perempuan itu pun menjentikan jari nya.

"Segini cukup??" Tanya Siluman perempuan itu sambil menyodorkan dua gepok uang pecahan seratus ribu.

Pelan pelan Romli pun mendongak....

Mata Romli seketika terbelalak melihat dua gepok uang itu.

"Eem... ii... iya nyai" jawab Romli tergagap, lidah nya terasa kelu, karna gepokan uang itu tidak wajar, mungkin satu gepok berisi seratus jutaan, sedangkan yang di maksud Romli gepokan hanya sekitar sepuluh juta.

"Kenapa?? Apa masih kurang??" Tanya Siluman perempuan itu....

"Em...tidak nyai!!, tidak, itu sudah cukup nyai, kalau masih kurang, aku masih ada sisa di dalam peti itu nyai" jawab Romli dengan kilahan nya sambil menunjuk peti yang ada di sudut kamar itu....

"ya sudah jangan lupa pekan depan, seperti biasa, dua ayam cemani yang jantan" ujar Siluman perempuan itu dan Romli pun mengangguk setuju sambil tersenyum puas....

Siluman perempuan itu pun berlalu menjadi asap dan menghilang di sela sela bungkusan hitam berisi patung ular itu....

"Ini lebih dari cukup untuk membeli sepeda motor bekas, mungkin juga cukup untuk membeli mobil" gumam Romli tersenyum bahagia.

Romli begitu puas dan menciumi uang uang itu....

"Heemm, harum sekali" gumam nya sambil menghirup aroma uang itu.

"Aku tidak menyangka kalau aku bisa memegang uang sebanyak ini" gumam nya lagi dengan mata berbinar bahagia....

"Simbah, kalau ada waktu, aku akan menemui mu gumam Romli sambil menatap Patung Ular yang ada di depan nya itu.

"Jam berapa ini" gumam Romli lagi, karna Romli merasa mata nya mulai mengantuk yang tidak tertahankan...

"Huuaaaah.....sebentar, aku simpan dulu'gumam Romli sambil menguap dan menyembunyikan uang uang nya itu ke dalam peti di sudut kamar itu.

Setelah selesai membereskan semua nya, Romli pun berlalu keluar dari kamar itu dan tak lupa mengunci kamar itu....

"Beres" gumam nya dan langsung menuju kamar nya....

"Loh Nur, belum tidur??" Tanya 'Romli pada sang istri karna Nur masih terjaga....

"Belum kang" jawab Nur sambil memutar mutar cincin yang ada di jari nya....

Romli pun langsung duduk di samping sang istri....

"Kenapa?? Apa kamu gak suka model cincin itu??, atau mungkin kurang besar??" tanya Romli pelan.

"Enggak kang, tapi apa benar kalau sesembahan kakang itu gak menuntut apa apa dari kita??" Tanya Nur pelan.

"Gak Nur, nyai gak minta apa apa, nyai hanya minta selalu tersedia ayam cemani setiap pekan saja, dan setiap sebulan sekali, minta kambing, itu saja" terang Romli meyakin kan Nur.

"Aku hanya takut saja kang'ujar Nur dengan suara sendu.

"Sudah, kamu jangan kawatir, pekan depan biar kakang tanya lagi, apa benar dia tidak meminta tumbal manusia ujar Romli.

"Masih minggu depan kang??"

Tanya Nur???

Ya iya, kan baru saja kakang menemuinya,kakang tidak bisa setiap saat memanggil nya Nur, yang ada nanti dia bisa marah ucap romli.

Nur pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya dengan perlahan.

Iya, ya sudah. Istirahatlah, besok masih ada para tukang,, aku mau suruh pasan gkeramik lantai dan juma mau minta pasang pompa air di sumur disamping rumah kita. Agar kita ga repot-repot lagi untuk menimba air ujar Romli.

Apa gak gabis banyak kang? Sahut nur .

“Gak papa, tadi nyai ngasih uang dua gepok, niatnya kakang juga mau belikan motor jadi kalau ke kota gak perlu lagi jalan jauh-jauh seperti tadi pagi” ujar Romli sambil berkeluh kesah,

“lah itu salah mu sendiri kang, berangkatnya naik ojek pulangnya malah jalan kaki” sahut Nur meledek sang suami.

“itu karena kakang saking senangnya Nur bisa membelikan cincin untuk kamu” ujar Romli, Dada Nur tiba-tiba berdegup merasa terharu dengan ucapan suaminya itu.

“Terima kasih ya kang” jawab Nur sambil tersenyum Bahagia.

“Sudah, tidurlah ujar Romli, Nur pun hanya mengangguk sembari tersenyum dan merebahkan tubuh lelahnya.

1
Kiki Hasibuan
alamak kasian betul itu kang ojek /Grin/
Shinta Sitorus
agak lain romli ini, qo baek bener jd org ya
Angga Priatna
aseeek si akang udh bs naek motor /Facepalm/
Tria Erianto
jadi inget dlu pas belajar motor /Sob/
Tria Erianto
lahh juragan rokonya sebatang /Sleep/
Rizki Pratama
lanjut lg min sekakian minta no mimin nya dong /Drool/
Rizki Pratama
giliran dikasih emas aja.... hmmm dasar awewe
Rizki Pratama
bagus ceritanya, apalagi mimin nya cakep gini /Angry/
Rizki Pratama
Bagus sigh
Mada Al Syakir
lanjut ka
Mada Al Syakir
aseeek
Shinta Sitorus
up
Sakti Pradipta
gas lagi lanjutanya
Tommy P
hallah2 kaki kapalan /Sob/
Angga Priatna
up min
Shinta Sitorus
bahhh ga ada sopan santun nya itu perempuan
Mega Arum
ceritanya jgn monoton dg suudzon trhdp Romli, lbh maju lagi biar ada gregetnya Thoor..
Mega Arum: tambah juga peran orang yg berNama... biar tdk cm seputar tetangga2 Romli aja, lanjut..
total 1 replies
Nadya
makanya rom diem d rmh jd sakit hati kan
Nadya
maghrib2 ngajakin ribut
Selvi
xixixi gas tumbalin aja kang romli org kek gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!