NovelToon NovelToon
EX WIFE'S REVENGE

EX WIFE'S REVENGE

Status: tamat
Genre:Identitas Tersembunyi / Romansa / Tamat
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: lena linol

Zahra adalah wanita cantik yang sangat mencintai suaminya. Tapi, siapa sangka jika suaminya yang selama ini terlihat sangat mencintainya justru menghianatinya, di tambah lagi sang ibu mertua malah mendukung perbuatan suaminya yang berselingkuh.

Segala rasa sakit hati yang di terima Zahra akan segera di balaskan! Wanita itu akan memberikan pelajaran setimpal kepada suami dan ibu mertuanya yang sudah menorehkan sebuah luka yang sangat dalam di hatinya.

Tapi, siapa sangka di perjalanannya membalaskan dendam kepada suami dan ibu mertuanya, Zahra bertemu dengan seorang pria yang tak lain adalah teman masa kecilnya.

Lalu bagaimana kisah Zahra selanjutnya? Penasaran? Jangan lupa tekan SUBSCRIBE agar tidak ketinggalan update kisah ini. 😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malangnya Ismi

“Kakak kamu masih di halaman belakang?” tanya Melisa kepada putranya yang sudah akan beranjak dari ruang keluarga.

“Iya, Mi, kenapa?” tanya Mattew lalu menguap lebar.

“Suruh masuk, sudah lewat tengah malam,” titah Melisa.

“Malas, Mi, sudah ngantuk berat ini!” rengek Mattew pada ibunya.

“Sudah sana tidur, biar Papi saja yang manggil kakakmu,” sahut Ansel lalu berjalan menuju halaman belakang, sedangkan Mattew langsung menuju kamarnya yang ada di lantai atas.

Langkah kaki Ansel terhenti di ambang pintu yang menghubungkan dengan halaman belakang. Tatapan pria itu tertuju pada putrinya yang duduk di atas pangkuan Arvan. Ia menghela nafas kasar lalu berdecap seraya melipat kedua tangannya di dada. Rasa kesalnya bertambah saat melihat Arvan memajukan wajah seolah ingin mencium putrinya.

“Dasar bocah! Beraninya dia mau nyium putriku!” geram Ansel, dia harus menggagalkan aksi pemuda tersebut dengan cara berdehem keras.

“EHEM!! Sedang apa kalian!” seru Ansel dari ambang pintu, membuat dua sejoli itu terkejut bukan kepalang.

Zahra langsung turun dari pangkuan Arvan seraya menundukkan kepala, ketika ayahnya mendekat. Tapi tidak dengan Arvan yang malah tersenyum sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

“Kalian ini sudah keterlaluan!” kesal Ansel ketika sudah berada di hadapan dua orang itu yang masih duduk di kursi panjang.

“Pi, jangan salah paham,” rengek Zahra mendongak, menatap ayahnya yang terlihat sangat marah.

“Perbuatan kalian ini sudah kelewatan tahu nggak! Kamu juga Zahra, kamu ini baru cerai sama suami kamu, semestinya kamu bisa jaga sikap dan jaga diri dari pemuda gerandong kayak gini!” omel Ansel pada putrinya lalu beralih menunjuk Arvan dengan kesal.

“Maaf, Pi,” lirih Zahra penuh sesal.

“Masuk ke kamar kamu!” titah Ansel dengan tegas pada putrinya.

Zahra mengangguk seraya bangkit dari duduknya lalu memasuki rumah dan menuju kamarnya.

Sekarang di halaman belakang itu hanya ada Ansel dan Arvan.

“Kamu tetap di sini! Kita bicara empat mata!” tegas Ansel lalu mendudukkan diri di samping pemuda itu.

GLEK!

Arvan menelan ludahnya dengan kasar saat merasakan aura mencekam dari pria paruh baya yang ada di sampingnya ini. Rasanya dia ingin melarikan diri, akan tetapi kedua kakinya terasa sangat berat untuk beranjak.

“Ini lebih horor dari film horor yang sering aku tonton,” batin Arvan.

Pemuda itu mendadak tremor saat salah satu pundaknya di pegang oleh Ansel.

“Om, jangan habisi saya. Serius, saya masih muda, masih bujang ting-ting ... belum nikah dan kawin,” mohon Arvan seraya menundukkan kepalanya ke arah Ansel sambil menyatukan kedua tangannya di depan wajahnya.

PLAK!

“Kita bicara empat mata, jangan kebanyakan omong!” kesal Ansel memukul pundak Arvan sangat keras, hingga membuat pemuda itu kesakitan.

*

*

Pagi harinya.

“Kokom! Lu punya utang ya?!” seru Ismi saat melihat barang-barang Kokom di keluarkan oleh tiga pria berotot.

“Apa sih nenek lampir! Kepo!” sahut Mbak Kokom sambil mencebik lalu menjulurkan lidahnya ke arah Ismi yang berdiri di depan rumah sambil berkacak pinggang.

“Heleh! Bilang saja kalau punya utang nggak usah malu kelessssss,” balas Ismi menatap sengit pada tetangga gembrotnya itu.

“Eh, sorry ya, Nek! Aku itu mau pindah ke apartemen mewah yang di belikan sama Mbak Zahra! Cacingan deh lu sebagai mantan ibu mertua kagak dapat apa-apa, wleekkkkk!” ledek Mbak Kokom, sengaja memanasi Ismi biar semakin kebakaran bulu ketek.

“Kurang ajar!” maki Ismi lalu masuk ke dalam rumah, memanggil putranya yang masih tidur.

“Wahyu!!!” teriak Ismi pada putranya yang masih tidur di atas tikar sambil memeluk guling.

“Apa sih, Bu!” kesal Wahyu karena tidur nyenyaknya diganggu oleh ibunya sendiri.

“Bangun kamu! Lihat itu si Baskom katanya mau pindah ke apartemen yang di belikan sama Zahra! Kamu itu bagaimana sih, masa si Kokom yang bukan apa-apanya dapat jatah apartemen, masa kita nggak dapat apa-apa!” cerocos Ismi seraya menarik paksa tangan putranya agar segera bangun.

“Lah, kita ‘kan sudah nggak ada hubungan apa pun sama Zahra, Bu, biarin saja lah!” Wahyu sudah malas meladeni tingkah ibunya, yang sudah membuat hidupnya berantakan seperti ini.

“Dasar bodoh! Seharusnya kamu bisa mengajak rujuk Zahra agar kita bisa kaya raya!” Ismi tidak berhenti mengomel pada putranya yang kembali memejamkan mata. “WAHYU!!!” teriak Ismi pas di dekat telinga putranya.

Wahyu sampai terkejut, gendang telinga rasanya sampai berdegung sakit mendengar teriakan ibunya.

“Ibu kenapa jadi gila harta sih?! Dulu, nyuruh aku menceraikan Zahra, dan sekarang nyuruh aku rujuk sama Zahra! Zahra sudah nggak mau lagi sama aku, dia sudah terlanjur kecewa sama kita, apalagi dia juga nggak mau punya mertua kayak ibu yang mata duitan!!” geram Wahyu seraya bangun dari tidurnya lalu mengambil tas dan memasukkan semua pakaiannya ke dalam tas tersebut.

“Heh! Mau ke mana kamu!” teriak Ismi pada putranya yang akan minggat.

“Aku sudah malas hidup sama Ibu! Hidupku hancur karena terlalu nurut sama Ibu!” balas Wahyu lalu segera keluar dari rumahnya itu membawa tas dan sepeda motornya.

“Mas Wahyu! Mau pindahan juga ini? Cieee ... aku dong mau pindah ke hunian mewah ... kalau Mas Wahyu ke mana pindahnya? Ke kolong jembatan ya? Oppss ... keceplosan!” ucap Mbak Kokom sambil tertawa geli.

“Dasar ikan buntal! Banyak bacot lu!” umpat Wahyu lalu memutar gas motornya dengan kecepatan sedang.

“Wahyu!!” teriak Ismi sambil mengacak rambutnya frustrasi, kemudian berguling-guling di atas lantai sambil menangis histeris karena Wahyu meninggalkannya sendirian di rumah kontrakan itu tanpa meninggalkan uang sama sepeser pun.

“Tobat, Bu, Tobat, sudah tua ...,” seru Mbak Kokom yang merasa kasihan kepada Ismi yang menangis histeris, tapi mau bagaimana lagi nenek lampir itu sangat jahat dan sombong selama ini, juga tidak mau rukun sama para tetangganya.

Beberapa tetangga berbondong-bondong mendatangi Mbak Kokom saat mendengar suara tangisan Ismi.

“Ada apa sih, Kom? Kenapa nenek gila itu nangis kejer kayak bocah?” tanya salah satu tetangganya.

“Ditinggal minggat anaknya, Ibu-Ibu,” jawab Mbak Kokom sambil menatap Ismi dari halaman rumahnya.

“Oh, bagus deh, biar dia sadar kalau hidup sendirian itu nggak enak,” jawab tetangga lainnya.

“Kalian nggak berniat mau nolong begitu?” tanya Kokom.

“Nggak ah, dia ‘kan jahat! Yuk, balik ...” ajak tetangga itu pada teman-temannya, kembali ke rumah masing-masing.

Mbak Kokom menghela nafasnya dengan kasar, lalu ia mengambil beberapa lembar uang berwarna merah dari dalam tasnya dan di berikan kepada Ismi.

“Bu, jangan nangis lagi. Ini ada uang sedikit siapa tahu membantu, Bu Ismi,” ucap Mbak Kokom seraya menyerahkan uang tersebut, akan tetapi kebaikannya malah dibalas dengan air keruh, tangannya di tepis oleh Ismi dengan kasar.

“Bawa balik uang kamu itu! Kamu pikir aku ini pengemis!” umpat Ismi menatap tajam pada Kokom.

“Astaga! Aku sudah baik loh kasih bantuan! Kalau nggak mau ya sudah!” kesal Mbak Kokom lalu kembali ke rumahnya. Buang-buang energi menolong orang yang tidak punya pikiran!

1
Rafa Pratama
👍👍👍👍
Aurell And Friends
sedang d baca.. nunggu kelanjutannya nih Thor.../Rose//Rose//Rose/
Aurell And Friends
sudah baca Thor...good..good.../Kiss//Kiss//Kiss/
Aurell And Friends
sudah baca Thor..Bagus ceritanya /Ok//Ok//Ok/
Rahma Wati
Luar biasa
Atoen Bumz Bums
A
Atoen Bumz Bums
Zahra Cemen balas dendam pake kuasa ortu
bukan dgn skill sendiri
Atoen Bumz Bums
Zahra bego
seharusnya jgn bedandan dulu buat Wahyu ilfil biar cepet proses cere nya
Yumma Proling
🤣🤣🤣🤣🤣
-the'XXI✓
Luar biasa
Susilo Wati
wkwkwkwk
Susana Sari Sari
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Su pendi
Luar biasa
Momoh Wati
ah
mardiana sari
mampus loe wahyu makanya jd org jgn belagu ud miskin belagu lg sombong sm ky ibunya.
mardiana sari
knp ga di grebek warga?kumpul kebo.sm aj zinah.yg bukan muhrimnya seharusnya di grebek warga br rasa
mardiana sari
inilah yg aq ga suka ud rmh ngontrak gaji pas2an selingkuh lg laki ga tau diri.apalagi ibu mertuanya gerecokin hub anak sm mantunya.ya allah gusti kl ad yg ky gtu didunia nyata kasihan bgt.
LENY
GOOD KOKOM BIAR TAHU RASA TUH SI NENEK LAMPIR
LENY
WAH KETEMU MAK LAMPIR SEREM😂
LENY
IBU DURJANA BUQNG CUCU KANDUNG PEREMPUAN KRN BUKAN LAKI2 GILA BENER
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!