NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu : Perang Kebangkitan

Pendekar Pedang Kelabu : Perang Kebangkitan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Pusaka Ajaib
Popularitas:19.4k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Alam Dongtian berada di ambang kehancuran. Tatanan surgawi mulai retak, membuka jalan bagi kekuatan asing.

Langit menghitam, dan bisikan ramalan lama kembali bergema di antara reruntuhan. Dari barat yang terkutuk, kekuatan asing menyusup ke celah dunia, membawa kehendak yang belum pernah tersentuh waktu.

Di tengah kekacauan yang menjalar, dua sosok berdiri di garis depan perubahan. Namun kebenaran masih tersembunyi dalam bayang darah dan kabut, dan tak seorang pun tahu siapa yang akan menjadi penyelamat... atau pemicu akhir segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menuju Kehancuran

Dari atas langit yang terbelah oleh enam sayapnya, Kui menatap Zhang Wei yang terengah-engah, tubuhnya penuh luka, darah menetes dari sudut bibir, namun kedua matanya masih menyala dengan kobaran yang tak padam. Di sekeliling Kui, keempat siluman berdiri dengan angkuh, dan puluhan ribu binatang roh menggetarkan daratan yang mereka injak. Langit tercekik oleh aura kehancuran, dan tanah mulai retak karena tekanan energi yang tak wajar.

“Lihatlah dirimu sekarang…” suara Kui menggema seperti gema dari dasar jurang dunia. “Tubuhmu hampir hancur, jiwamu koyak, dan harapanmu telah binasa. Tapi kau masih berdiri.”

Tawa sombong meledak dari bibirnya. “Sungguh tekad yang luar biasa… Manusia sepertimu, jika bergabung denganku… bersama, kita bisa menaklukkan seluruh dunia! Kau tidak perlu mati sia-sia. Aku bisa memberimu keabadian, kekuatan yang melampaui langit, dan kekuasaan atas seluruh benua. Kau akan berdiri sejajar denganku di puncak dunia baru.”

Keempat siluman ikut tertawa. Suara mereka menyatu dengan deru angin dan dentuman langkah para kolosal yang mulai bergerak, seolah dunia menertawakan satu sosok yang berani menentang hukum kekuatan.

Namun…

Zhang Wei tidak menjawab.

Dia hanya berdiri diam. Darah menetes dari dagunya. Angin memutar di sekeliling tubuhnya, membawa serpihan debu dan bara yang berkilat-kilat samar.

Hening.

Lalu, dengan suara pelan namun penuh kepastian, ia angkat kepalanya.

“Teruslah bermimpi.”

Nada bicaranya tidak tinggi, tapi menggema ke segala arah, menembus badai energi dan ribuan makhluk yang menyaksikan.

“Aku Zhang Wei… tak pernah menyerah.”

Tangannya terangkat perlahan, menggenggam pedang abu-abu gelap yang berdenyut pelan seolah hidup.

“Aku tak takut pada siapapun.”

Udara di sekitarnya mendadak mengkerut.

“Aku tak akan tunduk pada siapapun.”

Ledakan aura meledak dari tubuhnya.

“Meski harus mati… aku akan mati dengan tekadku sendiri!”

BUUUUMMMM!!

Suara ledakan energi dimensi mengguncang tempat itu. Zona embun Kekacauan menyebar kembali dari telapak kakinya, memanipulasi ruang dan waktu sekitarnya. Kabut kelabu yang menelan cahaya mengalir deras dan mencengkeram langit.

Langit berubah suram, cahaya matahari membias tak menentu, dan tanah mulai merekah oleh tekanan energi dimensi yang tak bisa dijinakkan.

Lalu…

FWOOOOOSHHH!!

Api Kosmik Nirvana muncul, perlahan merayapi tubuh Zhang Wei, lalu menyatu dengan aura pedangnya. Api itu menyala dengan perpaduan tiga warna: merah yang membara, biru yang murni, dan emas yang agung. Tiga warna itu tidak menyatu, tapi berdansa bersamaan dalam bentuk api yang memancarkan aura suci dan mengancam sekaligus.

Gelombang panas muncul, tapi bukan panas biasa—ini adalah panas yang sanggup membakar jiwa dan kehendak. Puluhan binatang roh langsung mengaum kesakitan, beberapa dari mereka mulai meleleh hanya karena mendekati aura itu.

Kui menyipitkan mata.

“…Itu api…” bisiknya pelan, “…api kosmik peringkat ketiga dari seluruh api abadi…”

Yan Nuo melangkah mundur setengah langkah tanpa sadar, bulu kuduknya berdiri.

“Tak mungkin… bagaimana bisa dia mengendalikannya dalam keadaan seperti itu?!”

Zhang Wei tidak menggubris mereka.

Tubuhnya mulai bersinar dengan cahaya kelabu yang diselimuti api tiga warna, dan di belakangnya, siluet bayangan tak teridentifikasi muncul samar, seperti refleksi dari kehendak yang melampaui dunia.

Dengan langkah berat tapi penuh tekad, dia melangkah maju.

Satu langkah, dua langkah…

TANPA RAGU.

Kilatan dari bentuk ketiga pedangnya—Penghancur Semesta—bergetar di udara. Ujung bilahnya seperti celah dimensi yang berdenyut, siap mengoyak apa pun.

WUUUUUMMMMMMM!!!

Langit menderu. Suara derak retakan terdengar, seperti puluhan ribu kaca pecah dalam satu waktu.

Zhang Wei melesat, tidak dengan kecepatan biasa, tapi dengan kekuatan kehendak yang memecah dimensi. Dia adalah kehendak pembangkangan terakhir dari dunia manusia, penolak tunduk pada takdir yang dipaksa oleh kegelapan.

Dan dunia pun menggigil menyaksikan kebangkitan terakhir dari sang Pendekar Pedang Kelabu.

***

Di luar Alam Rahasia Qianlong, langit di atas Benua Tengah masih kelabu usai badai kekacauan yang belum lama reda. Daratan baru saja kembali tenang setelah tragedi pembantaian massal oleh kawanan binatang roh yang sempat mengamuk tanpa kendali, menyisakan luka dalam di banyak wilayah. Kota-kota besar baru mulai bernapas lega setelah dua siluman muda pengendali formasi kekacauan berhasil ditangkap oleh Rong Fan, salah satu penguasa formasi termasyhur di benua itu.

Tapi sebelum dunia bisa menikmati ketenangan itu, keempat siluet muncul dari pusaran ruang di tengah wilayah netral. Ruo Lian, Yan Zhuan, Shen Dou, dan Fei Yuan melesat keluar dari celah itu, tubuh mereka dipenuhi luka pertempuran, namun tatapan mata mereka lebih mengerikan: penuh kecemasan dan keharusan.

Mereka terlempar ke tanah tandus yang membentang luas tanpa batas, wilayah netral yang berada di antara kekuasaan sekte-sekte besar dan kekaisaran. Debu beterbangan menyambut langkah pertama mereka kembali ke dunia nyata. Langit di atas mereka berwarna kelabu, seolah merasakan beban berita yang mereka bawa.

Ruo Lian tersungkur, napasnya memburu. Tubuhnya dibalut luka, dan darah masih menetes dari ujung rambutnya. Shen Dou segera membantunya berdiri, sementara Yan Zhuan memeriksa sekeliling dengan mata penuh kewaspadaan.

“Kita berhasil keluar…” gumam Shen Dou, meski suaranya tak terdengar lega sedikit pun.

“Tapi Tuan Muda…” suara Fei Yuan terdengar berat. Ia menatap gerbang kristal yang perlahan menutup, cahaya di dalamnya meredup, menyisakan hanya gemuruh samar dari kedalaman dimensi.

Mereka berdiri dalam diam sesaat, seolah tak yakin apakah keputusan mereka untuk meninggalkan Zhang Wei demi memberi peringatan adalah hal yang benar. Namun tak ada waktu untuk ragu.

“Kita tak boleh membiarkan pengorbanannya sia-sia,” ujar Yan Zhuan dengan suara berat.

“Berpencar!” seru Fei Yuan tegas. “Ruo Lian, kau ke lembah giok barat dan temui para tetua aliran langit suci. Shen Dou, ke wilayah timur laut, sampaikan langsung ke Akademi Bintang Timur. Yan Zhuan, laporkan ke seluruh Klan besar!”

“Dan kau?” tanya Ruo Lian, matanya masih menunjukkan kekhawatiran.

Fei Yuan menoleh ke utara, tatapannya menyipit menembus awan kelam yang bergulung. “Aku akan menuju ujung lautan utara. Kedua yang mulia harus tahu tentang ini… dan bersiap untuk perang.”

Mereka saling bertukar anggukan terakhir, lalu berpisah dengan kecepatan tinggi ke arah masing-masing. Tubuh mereka menyatu dengan angin, berlari membawa kabar yang akan mengguncang seluruh penjuru dunia.

Fei Yuan melesat ke langit, menembus arus angin kutub utara. Lautan utara di hadapannya menggulung dengan buas, tetapi tak menghalangi jalannya. Awan badai menari di atas permukaan air, seolah menyambut sosok itu menuju pusat keseimbangan dunia—Istana Sayap Kebebasan.

Dengan satu hentakan kaki di udara, Fei Yuan menghilang dalam cahaya keemasan, melesat menuju takdir yang sudah menanti.

1
Nanik S
Hancurkan pasukan Iblis terutama Kui
Nanik S
Ternyata Zhang Wei masih keturunan Ras Elif...
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hancurken jadi sak walang²
4wied
bagus, akankah Zhang Wei bangkit kembali dari kematiannya, kisah ini menarik utk terus diikuti...akankah tokoh sentral dari cerita ini musnah ?? jawabannya ada di author.....
tetap semangat berkarya Thor, msh ditunggu lanjutan cerita ini
4wied
Zhang Wei tetap bertahan atas kehendak author.....
4wied
ke empat rekannya akhirnya bisa keluar dr dunia Qianlong dengan susah payah, berniat dan berpencar mengabarkan kejadian di dunia Qianlong pada pihak² lainnya utk menuju peperangan besar lainnya
4wied
Zhang Wei, bisakah dirimu hijrah dulu, utk membangun kekuatan baru agar bisa menghadapai mereka semua. meskipun engkau berjuang sampai titik darah penghabisan, semua itu tidak akan dapat membendung dewa siluman dan anak buahnya.....
4wied
komen akhir di bab ini, apakah Zhang Wei berhasil dgn usahanya.....
4wied
satu kelemahan alam Qianlong ini adalah, para praktisi yang berada diluar dunia Qianlong tak mengetahui apa yang terjadi didalamnya....dan yang lebih beratnya usia yang masuk dibatasi maksimal adalah 50 tahun, padahal diluar dunia Qianlong banyak kultivator yang tingkatannya lebih tinggi dari Zhang Wei
4wied
iamjinasi author gak tertandingi, sampai harus 2x baca supaya bisa paham.....mantab banget.....otakku berasa loadingnya melambat....
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹
y@y@
⭐👍🏿👍🏾👍🏿⭐
y@y@
🌟👍🏼👍🏻👍🏼🌟
y@y@
💥👍🏾👍🏿👍🏾💥
y@y@
⭐👍🏻👍🏼👍🏻⭐
A.Champay
author nya bloon
Indah Hidayat
si mc dan anak buahnya sama2 pendiam, tapi menghanyutkan
Purnama Servis Kamera Demak
Semakin menarik. Kehendak dewa siluman apakah bisa keluar dr alam rahasia qianlong. Pertempuran dengan dunia luar akan terjadi. Dan nasib zhang wei sang MC ditunggu para pembaca
Purnama Servis Kamera Demak
Dewa siluman bangkit. Apakah kekuatan nya sampai puncak? Baru bangkit seharusnya sih tidak. Zhang wei harus berhasil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!