NovelToon NovelToon
Rahasia Menantu Kelas Teri

Rahasia Menantu Kelas Teri

Status: tamat
Genre:Menantu Pria/matrilokal / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Safira

Apa jadinya jika menantu yang dianggap sampah dan dijuluki menantu kelas teri karena tak berguna secara materi, ternyata adalah seorang billionaire ?

Heru Triyono (30 tahun) diam-diam memiliki sebuah rahasia yang tersimpan rapat. Bahkan dirinya saja tidak tahu bahwa ia seorang pewaris tunggal kerajaan bisnis keluarga Pramudya.

Liam Kaisar Pramudya adalah nama calon pewaris tunggal keluarga Pramudya yang kekayaannya begitu tersohor seantero negeri dan luar negeri. Akan tetapi keberadaan Liam yang masih menjadi misteri, membuat publik selalu bertanya-tanya tak terkecuali musuh dalam selimut.

Di mana kah Liam berada? Apakah sudah mati atau masih hidup?

Simak kisahnya sobat...
DILARANG PLAGIAT🔥

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 - Perintah Ibu Mertua

Sepasang suami istri itu akhirnya tidur dengan pulas saling berpelukan satu tempat tidur. Nia merasa nyaman di pelukan sang suami. Heru pun juga awalnya ingin berjaga namun akibat kelelahan dan guling hidupnya kembali ke pelukannya akhirnya ia bisa tertidur dengan nyenyak juga.

Keesokan paginya ibu hamil yang satu ini kondisinya jauh lebih baik. Bahkan biasanya setiap pagi dirinya selalu mual, kini sudah tidak lagi.

"Mas, maafin aku. Setelah aku pikir kembali, mana mungkin kamu mau perkosa Selly. Tetapi adikku bilang kamu mau perkosa dia. Sebenarnya saat itu apa yang terjadi sih, Mas?" tanya Nia.

"Sudah lupakan saja, Dek. Aku sudah maafin semuanya kok. Hanya salah paham saja. Ayo sarapan dulu, jagoan Ayah di dalam sini pasti sudah lapar. Yuk mamam dulu," ucap Heru lembut seraya menyodorkan sendok yang telah berisi makanan untuk Nia.

Nia tanpa banyak bicara atau membantah, ia membuka mulutnya dan menelan semua makanan yang disuapkan oleh sang suami untuknya. Dengan lahap ia menghabiskannya. Bahkan camilan yang dibeli suaminya tadi pagi di kantin rumah sakit pun telah habis dimakan.

Entah mengapa nafsu makannya tiba-tiba mendadak naik dan tanpa gangguan mual seperti sebelum-sebelumnya. Pukul sepuluh pagi dokter pun visit, setelah di cek kondisi Nia sudah cukup membaik. Bahkan sangat jauh lebih baik secara signifikan.

Jika kondisi hingga besok pagi tetap stabil maka besok Nia sudah boleh pulang. Awalnya Nia ingin cepat pulang hari ini karena ia tidak mau membebani sang suami dengan biaya rumah sakit. Terlebih ibunya mendaftarkan dirinya untuk rawat inap di ruang perawatan kelas satu.

Seharusnya ia dirawat di kelas tiga saja dengan harga yang paling murah juga tidak masalah. Namun Bu Rosa memang sengaja memilih kelas satu untuk membalas rasa sakit hatinya pada sang menantu kelas terinya itu akibat masalah Selly beberapa waktu silam.

Sungguh ibu mertua yang aneh. Langsung menjudge atau menuduh tanpa bukti. Padahal masalah tersebut sudah lama berlalu juga masih suka diungkit bahkan masih tersimpan dendam di hatinya.

"Mas lebih baik aku pulang hari ini saja dirawat jalan di rumah. Toh aku sudah sehat sekarang," ucap Nia memohon.

"Kamu tadi dengar sendiri kata dokter. Besok saja pulangnya," ucap Heru dengan tegas.

"Tapi soal biayanya bagaimana, Mas? Kan kelas satu mahal. Sayang uang tabungan kita kan lebih baik untuk biaya persalinan si dedek saja nanti," ucap Nia.

"Sudah, kamu enggak perlu banyak pikiran. Soal biaya saat ini semua sudah aku bayar, Dek. Tabungan kita untuk persalinan masih ada dan kamu gak perlu khawatir. Yang penting sekarang kamu fokus sehat demi calon buah hati kita ini," ucap Heru lembur seraya mengelus perut Nia.

"Makasih banyak ya Mas. Maaf kalau aku jadi ngrepotin kamu. Aku cinta kamu, Mas."

"Aku juga sayang Buna," ucap Heru dengan lembut.

Cup..

Sebuah ciuman melesat di bibir ranum Nia membuat ibu hamil yang satu ini terkejut namun tak urung dirinya pun membalas ciuman sang suami tak kalah mesranya sebagai wujud cintanya.

Keduanya saling terkekeh selepas ciuman itu selesai dan beruntung lah mereka tidak terpergok. Sebab pintu kamar inap Nia tiba-tiba terbuka menampilkan sosok Bu Rosa yang datang sendiri ke rumah sakit tanpa Selly.

"Bagaimana hasilnya? Apa kata dokter?" tanya Bu Rosa tanpa basa basi.

"Hasilnya kondisi Nia sudah cukup sehat, Bu. Namun besok baru diijinkan pulang jika kondisinya tetap stabil seperti hari ini," tutur Heru sopan seraya mempersilahkan ibu mertuanya duduk.

"Baguslah. Oh ya hari ini, Ibu saja yang jaga di rumah sakit. Kamu bantu Selly sana di restoran. Ada pesanan nasi kotak lumayan banyak dan supir yang biasa antar sedang libur. Jadi kamu saja yang gantikan untuk mengantar pesanan hari ini dan juga bersihkan restoran sekalian," perintah Bu Rosa.

"Tapi, Bu. Nia masih pengin dijagain Mas Heru. Ibu saja yang jaga di restoran sama Selly," ucap Nia dengan nada cemberut.

"Berani ngebantah omongan ibu kamu ya sekarang!" pekik Bu Rosa yang suaranya sudah naik satu oktaf.

"Dek," ucap Heru pada Nia seraya memberi kode agar istrinya itu tidak membantah perintah ibunya.

"Sudah pergi sana. Keburu siang. Nanti langganan Ibu pada kabur semua," ucap Bu Rosa dengan ketus.

"Mas, kamu makan dulu ya sebelum berangkat ke restoran. Biar enggak lapar nanti di sana," ucap Nia seraya menunjuk sekotak makanan lengkap dengan buah potong dan susu dari rumah sakit yang tersaji di meja dekat sofa.

"Sudah kamu makan saja sisa masakan nanti di restoran. Yang ini biar Ibu makan. Kebetulan Ibu lapar tadi pergi ke sini belum sempat sarapan," ucap Bu Rosa tanpa malu dan langsung mengambil nampan yang berisi makanan lengkap dari rumah sakit yang memang ditujukan untuk penjaga pasien.

Dikarenakan Nia dirawat di kelas satu maka setiap waktunya makan, pihak rumah sakit akan menyediakan satu porsi makanan lengkap empat sehat lima sempurna untuk pasien dan juga satu porsi untuk penjaga pasien.

"Kok jadi Ibu yang makan jatah Mas Heru sih!" ucap Nia dengan nada cemberut.

"Sudah, Dek. Enggak apa-apa. Nanti Mas bisa makan di restoran Ibu. Mas berangkat dulu ya. Sehat-sehat jagoan Ayah. Jangan nakal ya," ucap Heru mesra seraya berpamitan pada sang istri dan buah hatinya yang berada di dalam perut istrinya.

Bu Rosa yang melihat kemesraan keduanya hanya memutar bola matanya jengah sambil sibuk mengunyah makanan rumah sakit yang rasanya sangat enak dan mewah baginya. Terlebih pencuci mulutnya adalah buah anggur yakni buah favoritnya. Namun jarang ia beli sebab mahal.

Heru pun melenggang pergi menuju restoran setelah berpamitan dengan ibu mertuanya yang hanya ditanggapi dengan deheman saja. Nia yang melihat sikap ibunya seperti itu hanya bisa mendengus sebal tanpa bisa berbuat banyak.

🍁🍁🍁

1
Ibnu Rizqi
matur nuwun author cantik,akhirnya dari kata Deg...menjadi ..KEN ...dah ..ah mau cari cerita
Ibnu Rizqi
paling enak baca di akhir paragraph....deg.....itu yg plg ku suka...hi...hi...hi
Priskha
Rosa....Rosa...kmu itu sdh tua sdh bau tanah ndak tobat kok malah menggila, sdh matre pelit lagi....
Priskha
lha kok bs kecolongan bknnya ada pengawal yg menjaga rmh mertuanya ya 🤔🤔🤔🤔
frida
jalan ceritanya terlalu memaksa nggak sih 🙏💪
Giantini
kpan kebongkar nya musuh dlm selimut
Giantini
syukurin Heru goblok
Giantini
goblok tolol nya si Heru...GK banget klo mau jdi CEO
Giantini
Heru bodoh bin goblok
Dedi Aja
makin kesini vko alur ceritanya gak nyambung sama judulnya terlalu bertele-tele dan ngawur alur ceritanya
Linda Wati
next 🌹🌹🌹♥️♥️♥️
Inyoman Raka
ach endingny
Inyoman Raka
koq gak sebut nama sik misteri saja
Inyoman Raka
lh apa hubunganya dengan lisn si hendra
Inyoman Raka
koq lama kejelasan aspalnya
Inyoman Raka
nah kemana si liam palsu kabarnya gimana
Inyoman Raka
pasti udah wek wek
Inyoman Raka
nah kan ujung ujungnya yg jahat akan satu langkah lebih maju. dan
Inyoman Raka
sebelum tahu jawaban liam palsu bisa bisa harta nya dialihkan
Inyoman Raka
yach dramanya kebangetan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!