Bidadari Surgaku

"Ck! jangan bersandiwara kamu! kamu baik dan perhatian pada saya itu pura-pura, kan?" Alea yang mendengar ucapan Alvan semakin tidak mengerti.

"Bersandiwara? pura-pura?!" lirihnya. "Mas aku benar-benar tidak mengerti apa yang kamu maksud. Aku bersandiwara apa?" tanya Alea tapi masih dengan nada lembut. "Mas sebenarnya kamu kenapa? kenapa tiba-tiba berbicara seperti ini sama, aku. Apa aku ada salah sama kamu?" tambah Alea lagi.

"Jangan pura-pura tidak tahu kamu!" bentak Alvan.

"Mas aku benar-benar gak tahu.." balas Alea.

"Kamu bekerjasama dengan Ghea kan..?!"

"Bekerjasama apa, mas?" tanya Alea balik.

"Kamu bekerjasama dengan adik saya, membuat Tasya kabur di hari pernikahan kami waktu itu! iya kan?!" Tuduh Alvan. Dan tuduhan Alvan itu membuat Alea terkejut.

"Mas apa maksud kamu?! Tasya kabur gara-gara aku dan Ghea?! mas, soal itu aku tidak tahu sama sekali. Dan aku tidak pernah bekerjasama dengan Ghea." sangkal Alea.

"Jangan bohong kamu! di bayar berapa kamu dengan Ghea, hah?!" Alea menggelengkan kepalanya. "itu makanya kamu gak menolak waktu itu untuk menikah dengan saya, iya kan?! Apa sikap sok perhatian kamu ke saya itu di suruh dan di bayar juga oleh Ghea?!" tambah Alvan lagi.

Hati Alea sakit. Alvan menuduhnya seperti itu. Memang ia, awalnya ia terpaksa menerima menikah dengan Alvan, tapi setelah mereka bersama ia mulai jatuh cinta padanya. Perhatian yang di berikan untuk lelaki itu tulus dari hatinya.

"Kenapa diam?! apa tuduhan saya benar?!" tanya Alvan sembari menatap Alea tajam. "Jawab Alea, kenapa kamu diam!" bentak Alvan lagi.

"Iya. Aku di bayar oleh Ghea!" Alvan langsung mengepalkan tangannya mendengar jawaban Alea.

"Hah! Saya tidak menyangka wanita yang lemah lembut seperti kamu, ternyata bisa melakukan hal itu. Kamu udah membohongi saya Alea! Atau sebenarnya kamu pura-pura baik kepada Ghea?! Seharusnya Ghea tidak berteman dengan wanita seperti dirimu. Atau kau sengaja berteman dengan adik saya supaya bisa memanfaatkannya. Saya yakin lelaki yang bersama kamu di Cafe waktu itu, juga kamu manfaatin, kan?!" Air mata Alea langsung jatuh mendengar kata-kata Alvan yang menusuk tepat dihati dan jantungnya. Dia bukanlah wanita seperti yang di tuduhkan oleh Alvan.

"Iya! aku wanita seperti itu, aku hanya memanfaatkan mereka semua untuk kepentingan ku sendiri! Kamu baru tahu mas. Tapi baguslah kalau kamu tahu, sekarang." ucap Alea yang langsung pergi masuk kekamar dan meninggalkan Alvan yang masih berdiri menatap Alea dengan mengepalkan kedua tangannya. Ia tidak menyangka Alea seperti itu. Tapi aneh saat Alea mengatakan itu, kenapa matanya tampak kecewa menatap dirinya. "aku tidak perduli. Alea juga sudah membuat hatiku hancur dan kecewa." Kemudian Alvan pun pergi dari Apartemennya dengan menutup pintu dengan keras.

Sementara di dalam kamarnya, Alea duduk di lantai tepatnya di samping ranjang sudah menangis terisak. "Ya Allah kenapa aku harus mendapatkan tuduhan seperti ini? Bahkan aku tidak tahu apa-apa kalau ternyata Ghea yang membuat Tasya, kabur." lirih Alea. "Tasya? Apa Tasya sudah kembali?" tanyanya sembari menghapus air matanya. "Pasti Tasya sudah kembali. Makanya Alvan tahu penyebab Tasya kabur dari pernikahan. Kalau memang Tasya sudah kembali, apa ini sudah waktunya pernikahan mereka akan selesai..!" Dadanya terasa sesak kemungkinan itu bisa terjadi. Jujur Alea tidak mau mengakhiri pernikahan mereka, tapi kalau ternyata sampai sekarang Alvan tidak juga mencintainya, dia bisa apa.

"Ya Allah, aku sangat mencintainya. Dialah lelaki yang membuat aku bisa merasakan jatuh cinta, tapi dia juga yang membuat aku merasakan sakit hati. Aku harus bagaimana.." monolog Alea sembari menyentuh dadanya yang semakin terasa sesak saja.

Di tempat yang berbeda. Ghea tengah melamun di sebuah balkon Apartemen milik lelaki tampan, dia teman masa kecil dari Ghea.

"Hei, Lo mikirin apa?!" tanya lelaki itu yang menghampiri Ghea di balkon Apartemen milik nya. "Lagian ngapain sih pagi-pagi udah datang ke apartemen, gue." ucap lelaki itu sambil mencubit pipi Ghea, gemas.

"Yuda, sakit tahu." ucap Ghea kesal. Ya saat ini Ghea berada di apartemen teman masa kecilnya yaitu Yuda.

Dan Yuda juga lelaki yang ada di video bersama Tasya.

"Kenapa lagi? apa kak Alvan masih marah padamu?!" tanya Yuda.

Inilah Yuda, seorang model tampan, yang banyak disukai oleh para wanita. Dan fans nya rata-rata wanita semua. Yuda juga di juluki Players karena suka gonta-ganti pasangan, dan kadang ia juga tidur dengan wanita itu.

"Belum Yud, gue juga sudah menghubungi ponselnya tapi gak aktif. Gue juga bingung, apa gue harus memberitahu video Lo dengan Tasya ke kak Alvan, biar dia percaya kalau Tasya itu tidak sebaik yang ia kenal. Selama ini Tasya udah selingkuh di belakangnya. Dan gue juga tahu, kalau bukan sama Lo aja dia tidurnya." jelas Ghea. "Tapi, kalau gue kasih tahu video itu. Kak Alvan pasti tahu kalau yang tidur dengan Tasya itu adalah Lo. Gue harus gimana Yud..?" Yuda menghela nafasnya, dia sendiri juga bingung. "Lo sih, kenapa bisa tidur sama dia!" ucap Ghea.

"Tadinya gue gak berniat tidur sama dia, tapi karena dia mancing-mancing gue melulu, jadi deh." jawab Yuda sembari tersenyum menatap Ghea.

"Yuda, Lo gak ada niatan untuk berubah gak nayakiti hati wanita-wanita yang Lo kencani?" tanya Ghea yang juga menatap Yuda.

"Lo tahu jawabannya, Ghea.." jawab Yuda yang masih terus menatap Ghea.