Demi menghindari kekasihnya yang overprotective, kasar, dan pemarah, Cathleen terpaksa menjebak seorang pria di sebuah club malam. Dia bermaksud untuk mendesak dan meminta pertanggung jawaban orang itu untuk menikahinya setelah kejadian tersebut.
Pria yang dijebak oleh Cathleen adalah Gerald Gabriel Giorgio. Seorang pria berhati dingin yang masih mencintai sang kekasih yang sudah lama menghilang akibat sebuah insiden.
Namun, tak disangka, rencana Cathleen tidak sesuai dengan harapannya.
.....
“Berapa harga yang harus ku bayar untuk tubuhmu?”
“Aku bukan wanita malam yang bisa dibayar menggunakan uang!”
“Lalu, apa yang kau inginkan?”
“Kau harus menikahiku!”
“Tidak!”
Gerald menolak permintaan Cathleen dengan tegas. Mampukah Cathleen memperjuangkan agar rencana awalnya bisa tercapai? Ataukah dia harus melanjutkan hidup dengan sang kekasih yang overprotective, kasar, dan pemarah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21
“Gerald Gabriel Giorgio? Teman satu angkatan kita di Universitas?” Madhiaz menanyakan sekali lagi dengan nama yang lebih spesifik.
Cathleen mengangguk. “Benar.” Dan diakhiri senyum yang menunjukkan rentetan gigi rapi dan putihnya.
Madhiaz menaikkan sebelah alis. Dia baru tahu kalau Cathleen dan Gerald dekat. “Sejak kapan kau menjalin hubungan dengan pria itu?”
“Sshh ....” Cathleen menempelkan telunjuk kanan ke bibir Madhiaz. “Sudah, jangan banyak bertanya. Intinya, aku dan dia akan menikah.”
Madhiaz menggenggam telunjuk kembarannya tersebut. Memicingkan mata karena merasa ada sesuatu yang tak beres. “Pasti kau berselingkuh dengannya? Apa mungkin kau sedang hamil anak Gerald?”
Cathleen memegang kepala Madhiaz dan dia arahkan ke depan supaya fokus. “Kau anggap saja aku memang berselingkuh dan lebih mencintai selingkuhanku dibanding kekasihku.” Daripada banyak diinterogasi, lebih baik dia mengikuti saja apa yang dituduhkan oleh saudaranya.
Madhiaz berdecak seraya kepala menggeleng. “Selingkuh itu tidak baik, Cath. Jika kau sudah menikah dengan Gerald, jangan lakukan hal yang sama lagi,” nasihatnya.
“Jadi, kau merestui aku menikah dengan Gerald?” tanya Cathleen memastikan sekali lagi.
“Bagaimana aku tak merestui kalau kau saja sampai berselingkuh dengan pria itu. Mungkin, bagimu Edbert membosankan. Aku tak akan terlalu ikut campur dengan urusan cintamu. Asalkan kau tetap menjadi Cathleen yang ceria,” jelas Madhiaz dengan mengacak-acak rambut kembarannya hingga berantakan.
Cathleen mencongdongkan tubuh ke samping kiri, dan memeluk lengan Madhiaz. “Terima kasih kakakku yang sangat pengertian.” Dia melabuhkan kecupan di pipi. “Tapi, boleh aku minta sesuatu padamu?”
“Apa?”
“Tolong jangan beri tahu orang tua kita kalau aku bukan menikah dengan Edbert.”
“Kenapa?”
“Karena aku tidak mau pernikahan ini gagal. Kau tahu sendiri bagaimana Papa menguji calon suami anak-anaknya. Pasti dia juga akan melakukan yang sama pada Gerald kalau tahu mempelai pria belum pernah berkenalan dengan keluarga kita.” Cathleen mengatupkan kedua tangan, memohon dengan sangat tulus.
Madhiaz yang melihat saudarinya seperti sungguh ingin menikah dengan Gerald pun tak bisa berkutik. Dia lebih mengedepankan kebahagiaan Cathleen. “Iya, aku akan diam.”
Kendaraan yang ditumpangi oleh Cathleen pun sampai juga di Badan Kependudukan. Mereka segera masuk untuk menunggu kurang lebih dua puluh menit lagi sebelum waktu pernikahan dimulai.
Sementara itu, keluarga Giorgio bahkan belum berangkat ke Badan Kependudukan. Mereka justru tengah berada dalam perjalanan menuju apartemen Gerald.
“Coba kau hubungi lagi, siapa tahu Gerald belum bangun,” titah Mommy Gabby pada putrinya yang duduk di bangku belakang.
“Sudah ku telepon sejak tadi, tapi tak diangkat. Memang Gerald bangunnya siang, maka dari itu aku mengajak kalian untuk langsung menjemput ke apartemennya saja. Dia pasti lupa kalau hari ini harus menikah,” jelas Geraldine yang masih berusaha untuk menelepon kembarannya.
Daddy George yang mengendarai mobil pun semakin menginjak gas supaya cepat sampai ke apartemen sang putra. Sebelum anaknya kabur dan menghindari tanggung jawab yang sudah bersedia untuk dipenuhi.
Sedangkan di mansion Pattinson, Edbert baru saja menginjakkan kaki di sana. Ia langsung disambut oleh pelayan yang sudah mengenal pria itu karena sering datang ke sana.
“Selamat pagi, Tuan,” sapa pelayan tersebut dengan menundukkan kepala.
“Pagi, apakah Cathleen dan keluarganya ada di dalam?” tanya Edbert seraya kaki terayun untuk masuk ke dalam.
Pelayan mengekor di belakang Edbert. “Mereka sudah berangkat ke Badan Kependudukan. Nona Cathleen akan menikah.”
...*****...
...Nahloh, dateng semua ke Badan Kependudukan, bingung dah tuh mau nikah sama yang mana wkwkwk...