Seorang wanita modern, cerdas dan mandiri, mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang wanita dari masa lalu,seorang janda muda di Tiongkok kuno. Tanpa tahu bagaimana dan mengapa, ia harus menjalani kehidupan baru di dunia yang asing dan penuh aturan kejam, di mana seorang janda tak hanya kehilangan suami, tapi juga martabat, kebebasan, bahkan hak untuk bermimpi.
Di tengah kesendirian dan perlakuan kejam dari keluarga mendiang suami, ia tak tinggal diam. Dengan akal modern dan keberanian yang tak lazim di zaman itu, ia perlahan menentang tradisi yang mengekangnya. Tapi semakin ia menggali masa lalu wanita yang kini ia hidupi, semakin banyak rahasia gelap dan intrik yang terungkap,termasuk kebenaran tentang kematian suaminya, yang ternyata tidak sesederhana yang semua orang katakan.
Apakah ia bisa mengubah takdir yang telah digariskan untuk tubuh ini? Ataukah sejarah akan terulang kembali dengan cara yang jauh lebih berbahaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32.Kepercayaan.
Zi ning melangkah perlahan menuju aula utama kediaman Zhao. Cahaya pagi menembus jendela besar, memantulkan kilau hangat pada lantai kayu yang dipoles rapi. Di sepanjang koridor, para pelayan menunduk hormat ketika ia lewat. Semua itu terasa aneh baginya,ia masih menyamar sebagai Li mei, namun perhatian yang diberikan keluarga ini semakin membuat penyamarannya terasa berat.
"Yue, apa kamu pagi ini ada yang berbeda dengan kondisi keluarga Zhao?. "
"Nona benar, pagi ini yang aku dengar kalau saat tuan besar sadar. Semua pelayan di rumah ini, dipanggil oleh tuan. Dan untuk nona Mei ling, tuan besar memerintahkan dirinya untuk di kurung di kamar selama seminggu dan pelayan nya dijual ke pasar gelap. "
"Apa?, kamu tidak salah dengar?. "
"Benar nona, mungkin tuan besar mendapatkan laporan sehingga menghukum nona Mei ling. "
"Sepertinya tuan besar sangat melindungi Li mei, jika Li mei disini dia akan sangat bahagia. Karena ayahnya sangat melindunginya. "
Pembicaraan mereka berdua terhenti, setelah mereka berdua akhirnya sampai di aula keluarga.
Di aula utama, Tuan Zhao duduk di kursi besar berlapis kain merah tua. Wajahnya terlihat lebih segar dibanding beberapa hari lalu, warna pucat yang dulu melekat di kulitnya kini sudah memudar berkat perawatan yang diam-diam Zi ning berikan. Di sampingnya berdiri beberapa pelayan senior, menunggu perintah.
Begitu melihat Zi ning masuk, Tuan Zhao tersenyum lebar. “Li mei,” panggilnya dengan suara yang jauh lebih berwibawa dari sebelumnya. “Kemari.”
Zi ning menunduk sopan, lalu berjalan mendekat. “Ayah,” sapanya hati-hati.
“Aku mendengar dari para pelayan bahwa aku bisa bangun pagi ini berkat perawatanmu,” kata Tuan Zhao sambil menepuk lengan kursinya. “Aku sudah lama tidak merasa sekuat ini. Apa yang kau lakukan sebenarnya?”
Zi ning menundukkan kepala, menyembunyikan sorot matanya yang tajam. “Saya hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan sebagai putri ayah, saya yang mempunyai pengetahuan tentang pengobatan walaupun tidak terlalu mahir. Dan itu tidak ada yang istimewa.”
Tuan Zhao tertawa kecil. “Rendah hati sekali. Tapi aku bukan orang bodoh, Li mei. Tabib yang sudah bertahun-tahun bekerja di rumah ini tidak pernah bisa membuat tubuhku merasa seringan sekarang. Obat yang kau berikan berbeda, cara tanganmu menusuk jarum juga… lebih meyakinkan.”
Zi ning hanya tersenyum tipis, tidak memberi komentar lebih jauh.
Melihat sikap itu, Tuan Zhao mengangguk pelan, seolah semakin puas dengan apa yang ia lihat. “Bagus,” katanya akhirnya. “Mulai sekarang, kau bukan hanya petugas forensik biasa tapi bisa menyelamatkan nyawa manusia. Kau adalah anggota penting rumah ini. Dan karena jasamu, aku ingin memberi hadiah.”
Pelayan di sampingnya segera membuka sebuah kotak kayu hitam yang dihiasi ukiran naga. Di dalamnya, tampak sebuah giok hijau berbentuk bunga teratai, warnanya bening dan berkilau lembut di bawah cahaya pagi, dan memberikan sekotak uang perak dan kertas.
“Ini adalah giok keluarga Zhao,dan uang saku selama ini ayah simpan untuk dirimu” ujar Tuan Zhao, suaranya berubah lebih serius. “Biasanya hanya diberikan kepada keturunan langsung. Tapi aku rasa kau pantas memilikinya. Anggap saja sebagai tanda bahwa mulai hari ini, rumah ini adalah tempatmu.”
Zi ning membeku sesaat. Giok itu bukan hadiah biasa. Di dalam budaya keluarga bangsawan, pemberian seperti itu berarti pengakuan tak tertulis sebagai bagian dari keluarga.
Yue, yang berdiri di belakangnya, nyaris tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Ia melirik tuannya dengan ragu, seolah ingin bertanya apakah mereka harus menerimanya atau menolak secara halus.
Zi ning akhirnya menunduk dalam-dalam. “Ayah terlalu baik, yang aku butuhkan bisa bersama ayah dan melihat ayah sehat itu sudah cukup,” katanya dengan suara terkontrol. “Tapi jika ayah memaksa,saya akan menjaganya baik-baik.”
Tuan Zhao tersenyum puas, lalu melambaikan tangan tanda pertemuan selesai. “Pergilah istirahat. Aku tidak mau orang sepertimu jatuh sakit hanya karena terlalu sibuk memikirkan orang lain.”
Saat keluar dari aula, Yue langsung mendekatkan wajahnya ke Zi ning dan berbisik, “Nona, bukankah itu… terlalu berlebihan? Kalau mereka sampai tahu siapa Anda sebenarnya—”
“Justru itu,” potong Zi ning lirih, menggenggam giok itu erat di tangannya. “Hadiah ini seharusnya milik Li mei, biar kita simpan dulu. Saat kita pergi aku akan menyerahkan pada tuan muda Zhao.”
Namun, di balik kata-katanya yang tenang, ada perasaan samar yang bahkan Zi ning sendiri sulit jelaskan. Penerimaan tulus dari Tuan Zhao terasa berbeda dari yang ia duga,seolah pria itu benar-benar percaya bahwa ia adalah darah dagingnya sendiri.
Sementara itu, di ruang perawatan belakang, Kaisar Xiao yang pura-pura tertidur,ia mendengar langkah kaki pelayan yang melintas dan potongan percakapan tentang “tuan besar Zhao memberikan hadiah kepada nona muda Li mei.”
Membuat Kaisar Xiao terdiam berpikir, kalau Zi ning sudah mendapatkan perhatian pejabat setia ayahnya yang dikenal sangat sulit tunduk pada dirinya.
"Aku tidak menyangka kalau tuan besar Zhao yang di kenal keras hati, bisa luluh dengan Zi ning. " Ucapnya pelan.
Kaisar Xiao merasa sedikit khawatir jika Zi ning tinggal di kediaman keluarga Zhao, tapi setelah mendapatkan kepercayaan nya membuat Kaisar Xiao bernafas lega.
Setelah Zi ning dan Yue keluar dari aula utama, kediaman Zhao tenggelam dalam ketenangan yang menipu. Angin malam berembus melewati pepohonan tua di halaman belakang, membuat daun-daun bergemerisik seperti bisikan rahasia. Di dalam aula utama, hanya ada dua orang,Tuan Zhao yang duduk bersandar di kursi besar, dan pelayan pribadinya, Wan, yang sudah melayaninya sejak muda.
Wan berdiri dengan sikap hormat, namun tatapannya tajam dan penuh pertanyaan. “Tuan besar,” katanya pelan, “apakah Anda yakin dengan keputusan tadi? Memberikan giok berharga kepada nona Li mei… itu bukan hal kecil. Semua orang jadi berpikir kalau tuan memberikan kasih sayang berlebihan kepada nona yang bukan putri anda.”
Tuan Zhao mengangkat cangkir tehnya, meniup permukaannya sebelum menyesap perlahan. Wajahnya tetap tenang, tapi matanya memancarkan sesuatu yang lebih rumit dari sekadar kebanggaan. “Aku tahu dia bukan Li mei,putriku tapi dia bukan gadis biasa.”
Wan menegang seketika. “Jadi Anda menyadarinya?”
“Sejak pertama kali melihatnya,” jawab Tuan Zhao tenang. “Gadis itu berbeda. Cara dia bicara, caranya melihat orang… terlalu tajam untuk seorang yang tumbuh di bawah didikan keluarga Zhao. Li mei yang asli, bahkan setelah bertahun-tahun aku buang, tidak mungkin punya tatapan seperti itu,dan aku juga pernah bertemu dengan putriku walaupun saat itu ia tidak tahu kalau itu adalah aku.”
"Wan, kau adalah pelayan setiaku. Betapa menyesalnya diriku tidak membawa Li mei dan istriku dari dulu. Seharusnya aku lebih berani melawan perintah ibuku, sehingga istri dan putriku tidak mengalami akhir hidup seperti ini. "
Wan menunduk sedikit, suaranya menahan emosi. “Kalau begitu, kenapa Anda tetap berpura-pura menganggap gadis itu putri anda?.”
Tuan Zhao meletakkan cangkirnya perlahan, lalu menatap ke arah pintu aula yang kini kosong. “Karena dia membawa bayangan Li mei bersamanya,saat melihatnya aku melihat putriku hidup pada diri gadis itu.”
Wan mengerutkan kening. “Apa kita perlu untuk mencari informasi tentang gadis itu?”
"Kita tidak perlu buru-buru, Shen li yang membawanya maka aku yakin gadis itu bukan wanita sembarangan. "
Hening sejenak. Hanya suara angin di luar jendela yang mengisi ruangan.
“Jadi Anda ingin membiarkannya tinggal?” tanya Wan akhirnya.
“Lebih dari itu,” jawab Tuan Zhao, suaranya kembali tegas. “Selama dia di sini, aku ingin melihat sejauh mana dia bisa membawa perubahan untuk keluarga Zhao. Mungkin ini kesempatan terakhirku untuk menebus kesalahan pada Li mei… meskipun pada orang yang salah.”
Wan menarik napas dalam, lalu mengangguk. “Kalau begitu, saya akan memastikan tidak ada seorang pun yang tahu bahwa Anda menyadarinya.”
Tuan Zhao tersenyum samar, tapi matanya menyimpan kilatan yang tidak bisa ditebak. “Lakukan itu, Wan. Dan awasi dia. Gadis seperti itu… bisa jadi penyelamat, atau bisa jadi kehancuran keluarga Zhao.”
Zi ning meninggalkan aula utama itu, dengan tenang dan memiliki beban yang berat untuk kepercayaan dari ayah sahabatnya itu.
tunggu saja kamu tuan muda hu akan ada yg akan membalasnya Zi Ning😡😡😡