NovelToon NovelToon
Balas Dendam Si Pecundang

Balas Dendam Si Pecundang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Identitas Tersembunyi / Dendam Kesumat / Persaingan Mafia / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

kehilangan bukan lah kesalahan ku, tetapi alasan kehilangan aku membutuhkan itu, apa alasan mu membunuh ayah ku? kenapa begitu banyak konspirasi dan rahasia di dalam dirimu?, hidup ku hampa karena semua masalah yang datang pada ku, sampai aku memutuskan untuk balas dendam atas kematian ayah ku, tetapi semua rahasia mu terbongkar, tujuan ku hanya satu, yaitu balas dendam, bukan jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hari bahagia Leon dan Zelena

Hari ini adalah hari bahagia untuk Leon dan Zelena. Zelena, dengan gaun pengantinnya yang anggun berwarna putih mutiara dan kerudung panjang yang menjuntai indah, sudah duduk di ruang rias, menanti dengan gugup kedatangan mempelai pria. Ruangan tempat resepsi telah didekorasi dengan elegan: bunga mawar putih dan merah muda menghiasi setiap sudut, langit-langit aula dipenuhi gantungan kristal yang memantulkan cahaya lembut, dan alunan musik klasik mengiringi suasana haru dan bahagia.

Sementara itu, di rumah Leon...

Leon sedang bersiap dengan setelan jas hitamnya yang rapi, menunggu pamannya, Alex, datang menjemput. Alex adalah satu-satunya keluarga yang Leon miliki.

Tak lama, Alex datang mengenakan jas abu-abu gelap. Matanya berkaca-kaca melihat keponakannya, sosok pria yang kini akan mengemban tanggung jawab besar sebagai suami.

Namun Alex tidak datang sendirian. Ia datang bersama Liora.

Leon terlihat kaget saat melihat Liora berdiri di samping pamannya.

"Liora? Kenapa kau datang juga?" Leon menatap Liora tanpa menghiraukan sapaan Alex.

Alex melangkah mendekati Leon. "Aku bertemu dengannya tadi. Dia tidak punya tempat tinggal, jadi aku memintanya untuk tinggal di markas kita. Dia... dia punya tujuan yang sama dengan kita."

Leon tercengang. Alex-lah yang dulu memberitahunya bahwa Liora dan Zelena adalah saudara kandung. Apa maksud perkataan pamannya itu?

"Paman, kau serius? Liora dan..." Leon menahan ucapannya, seolah tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

Alex menoleh pada Liora. "Liora, masukkan barang-barangmu ke kamar. Aku dan Leon harus pergi ke acara pernikahan sekarang."

Alex membawa koper Liora masuk. Leon hanya bisa diam, tak bisa menjelaskan apapun kepada pamannya. Tapi dalam hati, ia merasa risau.

"Paman, apa yang sedang kau lakukan? Di markas ini terlalu banyak rahasia... termasuk hubungan antara Liora dan Zelena," ujar Leon pelan sebelum akhirnya ia dan Alex berangkat menuju tempat pernikahan.

*

*

*

Di Aula Pernikahan

Aula pernikahan sudah dipenuhi para tamu undangan. Meja-meja ditata dengan taplak satin putih dan lilin-lilin wangi di tengahnya. Tirai-tirai panjang berwarna champagne tergantung di dinding, membuat seluruh ruangan tampak mewah dan sakral.

Namun, suasana mulai berubah menjadi khawatir.

Leon belum juga datang, padahal acara sudah terlambat dua jam. Zelena mulai gelisah. Para tamu saling berbisik, dan Ahmad serta Kenzo yang berada di sisi ruangan pun menunjukkan ekspresi serius.

Akhirnya Leon datang. Semua mata tertuju padanya seolah memang dialah yang sedang ditunggu-tunggu.

"Maafkan aku, tadi ada sedikit masalah," ujar Leon kepada Ahmad dan Kenzo.

Acara segera dimulai. Ahmad masuk ke pelaminan, lalu menggandeng Zelena mendekat.

"Aryanto, aku sudah menepati janjiku. Sekarang, Zelena dan Leon sudah bersatu. Entah mereka akan saling melengkapi atau tidak... aku serahkan pada waktu," gumam Ahmad pelan dalam hati.

Zelena menatap Leon, pria pertama yang membuatnya percaya bahwa dunia ini bisa seindah mimpi. Kini, dia menjadi miliknya... selamanya.

Di pelaminan, mereka saling bertukar cincin. Senyum terlihat di wajah semua orang—kecuali Leon. Hatinya tidak berada di sana. Tubuhnya memang berdiri di samping Zelena, tapi pikirannya melayang jauh... bersama Liora.

Setelah acara singkat itu selesai, mereka kembali ke rumah yang telah mereka pilih sebagai tempat tinggal.

*

*

*

Di Rumah Baru

Leon sedang menurunkan koper dari mobil.

"Barang-barangmu mau dibawa semua ke kamar?" tanyanya pada Zelena.

"Yang ini saja, Mas... dan yang itu," jawab Zelena sambil menunjuk dua koper.

"Mas?" Leon menoleh, terkejut mendengar sebutan baru dari istrinya.

Zelena tersenyum canggung. "Iya, kita sudah menikah, dan sekarang tinggal serumah. Mana mungkin aku masih memanggilmu dengan nama?"

Leon hanya tersenyum. Ia menatap jari manisnya cincin kawin itu terasa begitu nyata, tapi hatinya tetap terasa kosong.

"Malam ini mau makan apa kamu?" tanya Leon saat melihat Zelena duduk di meja rias, merapikan rambutnya.

Zelena sibuk membaca pesan dari Tama di ponselnya

"Aku berangkat ke London hari ini, Zelena. Pertemuan kita kemarin membuatku bahagia. Aku harap kita bisa bertemu lagi suatu saat nanti."

Membaca pesan itu, Zelena kehilangan semangatnya. Ia merasa sedih, merasa kehilangan sesuatu yang tidak bisa dia ungkapkan.

"Aku tidak lapar. Aku ingin tidur saja malam ini," katanya pelan.

Leon hanya menatap Zelena " apakah dia tidak senang? Mood nya sangat mudah berubah " ucap Leon sambil membawa koper-koper Zelena menuju kamar mereka,

*

*

*

Tengah Malam

Zelena tertidur lelap. Leon keluar dari kamar, menuju ruang kerja. Ia membuka ponselnya dan membaca pesan dari Alex "Liora sedang sakit. Dia demam tinggi. Aku tidak punya kendaraan untuk membawanya ke rumah sakit." isi pesan dari Alex,

Tanpa pikir panjang, Leon keluar diam-diam dari rumah, segera menuju ke tempat Alex dan Liora berada, dia sama sekali tidak memikirkan apa yang akan terjadi, dia hanya fokus pada Liora saat ini

*

*

*

Di Rumah Sakit

Liora sudah sadar dan menatap Leon yang duduk di sampingnya.

"Sepertinya... cincin itu tidak cocok di jarimu," ucap Liora lirih.

Leon menunduk. "Kau tahu ini tidak seharusnya terjadi, kan? Aku sudah menyediakan rumah untukmu. Lalu, kenapa kau bisa bertemu dengan pamanku? Harusnya setelah kejadian itu, kau tidak muncul lagi di hadapan kami semua "

"Aku tahu ini tidak etis... seorang wanita bersama suami orang lain. Tapi sebelum dia ada, aku yang dulu bersamamu, Leon. Aku yang lebih dulu mencintaimu, apa yang wanita itu rasakan sekarang, semua nya adalah hak ku, aku yang harusnya bersama mu "

" Liora wanita yang sebutkan itu, adalah istri ku, kami sudah menikah, pergilah kau dengan aman, semua nya akan aku urus di sini "

" aku tahu dia adalah istri mu, sekian istri mu dia juga adik ku kan? "

Liora tahu hubungan nya dengan Zelena yang sebenar nya, dia sempat membaca hasil tes DNA dirinya dan Zelena,.

"Liora, dengarkan aku. Kembalilah... kau tidak pantas berada di tempat ini. Aku akan memberikanmu apa pun yang kau butuhkan, masalah Zelena adalah adik mu, itu tidak benar golongan darah kalian lah yang sama "

"Cinta? Kasih sayang? Apa bisa kau belikan semua itu? Aku tidak butuh itu, Leon. Aku hanya ingin membalas dendam. Aku juga ingin menebus kesalahan ku di masa lalu, belum lagi masalah Zelena keluarga bahagia itu harus hancur, mereka harus tahu siapa aku, "

" ya....., aku paham Liora, aku paham, kesalahan mu saat pergi di hari pernikahan aku sudah memaafkan nya, sekarang kau tidak perlu bakas dendam kan....? " menatap Liora,

" tidak semudah itu Leon "

"Dengar aku sudah memaafkanmu. Sekarang... kembalilah."

"Maaf, Leon... aku tidak bisa. Karena aku masih mencintaimu."

1
authorNamhye
wehhh tiba tiba
Kara
ini trik buat mendekati atau sungguhan dari hati? 😁
Kara
aku datang bawa mawar thor
Kara
e... ya kan 🤣 salah satu privilege cantik
Kara
tuh bener, tak kenal maka tak sayang 😁 benci dan dendam boleh tp siapa tahu bisa disembuhkan dengan cinta
Flora
keren kak, semangat ya
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆
Prolognya keren!❤️
Eksekusi babnya pasti lebih mangtab lagi.
cemungut, Kak!
Ig nr.lynaaa20
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!