Anaya Karenina terusir dari rumahnya sendiri karena tak bisa membayar hutang orangtuanya.Gadis berusia 20 tahun itu tak tau harus kemana karena tak memiliki sanak keluarga.Sampai ia bertemu dengan orang yang menyelamatkannya dan merubah hidupnya.Ia harus menikah dengan sang pria karena permintaan sang ibu dari pria itu yang sudah menyukainya saat awal bertemu.
Bagaimana pernikahan mereka?apakah Anaya akan bisa melanjutkan pernikahannya tanpa adanya cinta?
Simak cerita selanjutnya ya!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beruang kutub
"Naya ka-kamu....
Anaya hanya diam dan melanjutkan makannya karena dirinya sangat lapar.Baginya untuk apa menjelaskan pada orang yang tidak penting baginya.
"Naya...
"Kamu tuli ya...jangan ganggu Kakak ipar ku",geram Seena pada laki laki yang berdiri tepat dihadapannya.
Riko tak mempedulikan apa yang dikatakan Seena.Dia masih menatap Anaya yang sedang menyantap makanannya.Dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan Seena.
"Nay...bisa kamu jelaskan ke aku?",tanya Riko lagi.
Anaya memutar mata jengah lalu menghentikan ritual makannya dan menatap Riko dengan raut wajah kesal."Emangnya kamu siapa? penting banget ya aku harus menjelaskan semua masalah pribadiku padamu,ha",ujar Anaya menahan emosinya.
"Nay...aku hanya ingin kita-
"Aku sudah menikah jadi berhenti menggangguku lagi",ucap Anaya memamerkan cincin pernikahan yang melingkar dihari manisnya.
"Gak...kamu cuma bercanda agar aku berhenti mendekatimu kan?",jawab Riko menatap cincin yang ada dijari Anaya.
"Terserah kamu percaya atau tidak aku tak peduli",ujar Anaya.
"Oke aku percaya.Tapi bisakah kamu meninggalkan suamimu itu dan kita kembali lagi seperti dulu",ucap Riko.
"Apa...?.Aku tak akan membuang berlian hanya semua sebuah beling kaca.Kamu dan suamiku jauh berbeda Riko.Apa kamu tidak menyadari betapa terlukanya aku di masa lalu oleh pengkhianatanmu dengan mantan sahabatku.Dan kini tanpa malu kamu datang kembali seolah olah semuanya tak pernah terjadi.Harusnya kamu saat ini mempertanggungjawabkan apa yang aku lakukan pada Mela bukan bertingkah seperti ini",ucap Anaya dengan mata yang berkaca-kaca menahan rasa sesak yang menyeruak saat bayangan masa lalu itu kembali hadir.
Seena segera berdiri dari duduknya dan mengusap punggung Anaya agar sang Kakak merasa tenang.
"Nay...aku minta maaf.Sungguh aku khilaf saat itu yang terpercaya dengan godaan Mela",tutur Riko dengan raut wajah penuh penyesalan.
"Seena maaf aku ingin pulang",ujar Anaya tanpa berniat menjawab penuturan Riko.
"Oke...kita pulang",jawab Seena mengambil tas dan barang belanjaannya dan meninggalkan beberapa lembar uang diatas meja untuk sebagai bayaran makanan mereka.Seena menggandeng sang Kakak ipar keluar dari restoran itu.
Riko menatap nanar punggung Anaya yang berjalan menjauh.Sungguh ia tak menyangka jika sedalam itu luka yang ia torehkan pada Anaya.Seandainya waktu bisa ia ulang ia takkan mau tergoda dengan Mela.
Didalam mobil Anaya tampak melamun,Seena tak mau menggangu sang Kakak ipar yang tidak baik baik saja saat ini.Dia baru tau jika Anaya mengalami hal yang sama dengan Kakaknya.Bahkan Anaya begitu terlihat begitu sangat terluka.
"Kak...kita ke mansion aku ya...",ucap Seena yang tak tega meninggalkan Anaya sendirian di mansion.
"Tapi bagaimana dengan Kak Sean dia pasti marah jika aku tak berada di mansion",jawab Anaya.
"Kakak tinggal hubungi Kak Sean,bilang kalau Kakak mau main ke mansion",ucap Seena.
"Bisa minta tolong kamu yang hubungi Kak Sean.Kepalaku sangat pusing",ujar Anaya memberikan ponselnya pada Seena.
"Baiklah...",jawab Seena mengambil ponsel Anaya.
"Seena tolong jangan bilang apapun pada Kak Sean soal tadi",ucap Anaya.
"Baiklah Kak",jawab Seena.
"Makasih...", timpal Anaya lagi lalu memejamkan matanya perlahan agar rasa pusingnya berkurang.
"Ya Kak",jawab Seena.
Lalu Seena memutuskan untuk mengirim pesan saja pada Kakaknya karena dia yakin Kakaknya pasti sangat sibuk.
Kak....aku ke mansion Mama ya.
Setelah terkirim Seena menyimpan kembali ponsel Anaya ke dalam tas milik Anaya karena gadis itu tampak memejamkan matanya.Seena menatap Anaya dengan tatapan iba.Dia sangat kasihan dengan Anaya yang masih saja di ganggu oleh orang orang dari masa lalunya.
Tak lama mobil milik Seena sampai di mansionnya.Gadis itu melirik kearah Anaya yang nampak tidur dengan pulas.Mau membangunkan kasihan tapi jika tidak siapa yang akan mengangkat tubuh Anaya menuju kamar Kakaknya dilantai dua.
Seena tampak berpikir dia memilih untuk membiarkan sang Kakak ipar tidur di mobil sementara dirinya meminta pelayan untuk membawa barang belanjaannya ke kamarnya.Dia akhirnya memutuskan untuk membangunkan Anaya karena gadis itu tak kunjung terbangun.
Namun baru saja ia akan membangunkan Anaya sebuah mobil berhenti tepat disebelah mobilnya.Seena tau mobil siapa itu namun yang gadis itu bingungkan kenapa Kakaknya sudah sampai dimansion.
Seorang pria turun dari mobil menuju mobil Seena.Gadis itu buru buru keluar menemui sang Kakak.
"Kak...Kak Naya tertidur", ucap Seena pelan.
Sean segera membuka pintu mobil dimana Anaya yang sedang tertidur.Pria itu segera mengangkat tubuh sang istri perlahan agar gadis itu tidak terbangun.Lalu menggendongnya menuju mobilnya.Dan meletakan Anaya di kursi sebelah kemudi dengan pelan.Sean menurunkan kursi agar Anaya merasa nyaman dengan tidurnya.Lalu menutup kembali pintu mobilnya.
"Kak...kenapa tidak menginap saja",ucap Seena saat Sean akan memasuki mobilnya.
"Tidak...kami memiliki mansion sendiri",jawab Sean dengan wajah datarnya dan masuk kedalam mobil.
"Ck...dasar beruang kutub",batin Seena saat mobil Sean mulai meninggalkan halaman mansion Alatas.
Didalam mobil Sean sesekali memandangi wajah sang istri.Istrinya tampak begitu sangat kuyuh dengan sisa air mata masih terlihat dipipinya.Perlahan ia menyentuh wajah sang istri namun ia urungkan takut mengganggu tidurnya.
Tau kenapa beruang kutub bisa tiba tiba sudah pulang dari luar kota?.Sean selalu memantau sang istri melalui orang kepercayaannya yang selalu mengikuti kemanapun sang istri pergi tanpa sang istri tau.Saat kejadian di kampus pria itu sudah memutuskan untuk pulang dan meminta sekretarisnya Robi melanjutkan meeting selanjutnya.Dia merasa tak tenang karena Anaya tidak baik baik saja.
"Ini semua kesalahanku memasukkanmu ke kampus tapi sama dengan Seena, Anaya.Jika aku tak memasukkanmu kuliah disana ini takkan terjadi",gumam Sean menggengam lembut tangan sang istri.
Entah apa yang terjadi pada dirinya,saat mendengar sang istri dalam keadaan yang tidak baik baik saja ia langsung panik dan kuawatir.Apa lagi senang kejadian di Mall tadi yang ia lihat melalui video yang dikirim orang orangnya membuat darahnya mendidih.Dia kesal saat Riko meminta Anaya meninggalkan dirinya.Apalagi dengan tanpa malunya ia meminta Anaya kembali pada laki laki brengsek itu membuatnya ingin menghajar laki laki itu sampai babak belur.
Sean tak mau ada orang yang mengganggu miliknya.Meski dia mengatakan belum mencintai Anaya namun pria itu tak akan rela jika ada laki laki lain yang mencoba untuk mendekati gadisnya.
Tak lama mobil oun sampai dimansion pribadinya.Pria itu turun dan mengangkat kembali tubuh sang istri dan membawanya ke kamar mereka.
Setibanya di kamar dengan hati hati Sean menidurkan sang istri ditempat tidur dan menyelimutinya.
Saat Sean akan beranjak untuk mengganti pakaiannya ia dikagetkan dengan teriakan sang istri.
"Aku membencimu Riko...jangan ganggu aku lagi.Stop...jangan mendekat.Aku membencimu"
Anaya mengigau dan kembali tidur dengan tenang.
"Apakah sedalam itu luka ia kamu rasakan Naya",gumam Sean menatap sang istri dengan perasaan entah.
...****************...
jangan lupa like dan komentarnya ya agar author maki semangat menulis bab selanjutnya.Terima kasih untuk dukungan para readernya kau selama ini.
Mampir thor🙋🙋🙋