Masa remaja Disha, penuh dengan warna warni. Sahabat, ayah tiri yang menyayanginya.
Semuanya sempurna.
Hingga 'dia' muncul.
Dia seorang guru, lalu menjadi paman, dan tiba-tiba menjadi seorang suami.
Namun menjadi tiga sosok berbeda membuatnya menjadi orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Tersakiti Lagi
Siang begitu panas. Disha tiba di rumah dengan keringat bercucuran.
Seperti biasa, Disha hanya sendirian.
Semenjak menikah nyaris ia tidak bertemu Zafran. Hanya malam dan pagi. Itu pun jarang komunikasi.
Ia tidak mengerti salahnya dimana. Kenapa suaminya begitu benci padanya?
Ketika meminum air putih, ia teringat pembicaraan dengan Tara tadi pagi.
"Tante Mila mau kerja di outbound bareng Mas Zafran?" Disha berpikir itu bukan situasi yang bagus.
Ia harus melakukan sesuatu, apapun.
Untuk menyelamatkan rumah tangganya, menyelamatkan rumah tangga keluarga Tara.
"Mending gue masak. Trus gue bawa ke outbound. Jam segini pasti Mas Zafran belum makan."
Ia ke dapur dan memasak capcay kesukaan suaminya.
Tak lupa tempe mendoan cemilan favorit Zafran dan ayam goreng.
Begitu semua selesai, ia rapikan makanan di rantang.
Lalu Disha ke kamar hendak mandi dan berdandan.
Ia tidak ingin lusuh bertemu suaminya.
Memakai celana jins dan blus lengan panjang warna biru. Rambutnya yang ikal ia ikat. Tak lupa sedikit make up.
Setelah dirasa cukup, ia tersenyum penuh percaya diri Zafran akan terpesona padanya.
Ia mengambil tas dan membawa rantang makan siang khusus untuk suaminya.
***
Begitu tiba di arena outbound, membuat Disha bingung karena begitu ramai. Ini pertama kalinya ia ke tempat kerja Zafran di mana Zafran bekerja sebagai instruktur.
Ia celingukan mencari Zafran.
"Ada yang bisa dibantu?" Seorang lelaki berkulit hitam menghampirinya yang terlihat bingung.
"Mas Zafran di mana ya?"
"Oh lagi istirahat makan siang, Mbak. Mari saya antar."
Disha mengikuti ke sebuah ruangan terbuka.
Dilihatnya Zafran sedang makan bersama teman-teman nya. Begitu ceria, tertawa lepas. Sangat berbeda dengan di rumah.
"Ngg Mas." Disha mencegah. "Jangan dipanggil. Tolong kasih ini aja. Saya masih ada urusan."
Lelaki bernama Bono itu bingung menerima rantang.
"Nama Mbak siapa?"
Disha tidak menjawab langsung pergi dengan hati hancur.
Sepanjang perjalanan pulang ia tak kuasa menahan tangis.
Air matanya tumpah, untung di angkot hanya ada dirinya.
Hanya dengan menangis mungkin hatinya lega.
Zafran bisa sehangat dan seceria itu di luar rumah.
Sama seperti Zafran yang dulu.
Om Zafran yang ramah, selalu tersenyum.
Zafran yang sekarang, ia tidak mengenalnya lagi.
Tiba-tiba ia melihat mobil dari arah berlawanan.
Ia mengenal pengemudinya.
Tante Mila alias Mayang!
Ini jalan menuju outbound tidak salah lagi.
Outbound berada terpencil hingga barusan Disha harus berjalan agak jauh menuju jalan raya.
Benar kata Tara, Tante Mila berusaha mendekati Zafran lagi!
Ia ingin mencegah, namun melihat Zafran barusan sungguh merobek hatinya.
Akhirnya ia hanya bisa pasrah dengan keadaan.
Dan memilih pulang.
***
"Bang, ada titipan nih.."
Zafran bingung menerima rantang dari Bono.
"Dari siapa?"
"Penggemar lo, kali. Dia langsung pergi cuma nitipin ini ke gue."
"Ciri-cirinya gimana?"
"Cantik banget, Bang. Rambutnya diiket. Badannya langsing. Tapi mukanya sedih. Cewek yang lo tolak, kali. Sayang bener cewek secantik itu lo tolak, Bang."
Zafran menyipitkan mata menatap rantang yang dia kenal.
Melihat stiker Disha Online Shop tertempel di rantang dan kaget.
"Di mana orangnya, No?" Zafran langsung panik.
"Udah pergi dari tadi."
Zafran bangkit dan berlari keluar outbound. Celingukan mencari sosok Disha, namun nihil. Ia menjambak rambutnya sendiri, marah.
"Aarrgghh... Kenapa dia datang ke sini??" Membayangkan Disha menangis lagi membuatnya marah pada diri sendiri.
"Zafran sayang..."
Ia kaget, dengan kemunculan Mayang.
Mayang muncul dengan dandanan mewahnya disertai kacamata hitam mahal. Belum lagi dandanan nya yang lebih mirip Tante girang, dengan lipstik merah menyala.
"Ngapain lo ke sini?"
"Ya ketemu kamu lah."
"Gue lagi sibuk." Zafran berbalik masuk, namun Mayang menahannya.
"Aku mau ngelamar kerja di sini, Fran. Biar kita bisa sama-sama terus."
Mata Zafran menyipit. "Lamar kerja di sini? Lo sakit ya? Mana bisa lo kerja panas-panasan di sini."
"Aku bakal buktiin aku bisa."
Zafran mendengus malas dan angkat tangan. "Terserah. Lo ke koordinator aja. Gue masih banyak kerjaan."
Mayang bersorak dan hendak memeluk Zafran yang langsung menghindar.
Segera Mayang menuju admin dan mendaftar untuk magang di arena outbound.
Niat banget emang ini Tante girang.
***
nm ampir yuk
Dan anggapan bahwa ini "cuma kisah cinta gadis remaja" aja, ternyata salah. Gak nyangka ada masalah lain yang lebih serius.
Trus, episodenya gak kepanjangan. Sumpah udah beberapa kali baca karya dari author lain yang 200 episode lebih tu sebel. Tetep baca karena penasaran tapi sebel ceritanya gak habis2. Mirip banget sinetron indo yang alurnya udah keluar jalur, udah kemana2 dan gak jelas banget.
Nah kalo ini beda, bener2 kayak baca novel yang udah terbit itu looh, layak banget deh dibaca.
Keren thoor, sukaaa 😍😍
Bisa2nya ninggalin anaknya serumah sama yang bukan muhrim. Sebel deeh
Dan novel ini, beneran kelas teenlitnya gramedia. Layak terbit banget.
Sayangnya lebih banyak yang suka yang temanya pernikahan, dan paling mainstream kalo gak tema cewek miskin nikah sama cowok sangat amat kaya raya, ya tema pernikahan dimadu ato mertua jahat.
Plis, karya ini bagus banget loo, layak dilike banyak2.
Padahal judul lain yang temanya mainstream (perempuan miskin nikah sama laki2 kaya raya) dan penulisannya buuuerantakan bisa berpuluh2 ribu like nya, heran deh 😔
Dan akhirnya nemu judul ini, baru part 5 udah puaaas banget.
Keren thoooor 😍😍😍😍
ceritanya 👍