NovelToon NovelToon
KU JALANI HIDUP SESUAI TAKDIR

KU JALANI HIDUP SESUAI TAKDIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Puspita.D

Menceritakan tentang gadis belia yang memutuskan menikah muda, mampu kah ia menjalani biduk rumah tangga yang penuh liku-liku? akan kah ia menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspita.D, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

"Waaah ibu, selamat ya..hasil nya garis dua" kata bidan yang tadi mencelupkan benda ke dalam urin ku.

"Selamat ya Put...semoga kali ini bayi mu sehat" sahut mba Rima.

Sementara aku hanya mampu tersenyum, karna begitu senang nya sampai tak tau harus bicara apa, yang jelas aku mengucap kan Alhamdulillah.

Sudah dua hari mas Tio tak pulang, biasa nya hari ke tiga dia baru akan pulang. Rasa nya aku sudah tak sabar pingin cepat-cepat memberi kabar bahagia ini pada mas Tio.

Rasa meriang yang hampir setiap hari aku rasakan, tiba-tiba tak lagi aku rasa saat tau kalo aku sedang mengandung.

Di kehamilan ku kali ini, aku harus bisa menjaga ucapan ku, agar tak terjadi lagi hal buruk.

Terdengar suara deru motor mas Tio. Aku segera membuka pintu dengan senyum yang mengembang di bibir ku. Namun wajah mas Tio terlihat sangat lelah.

Aku menyiapkan makanan dan juga kopi untuk mas Tio. Setelah mas Tio selesai makan, baru lah aku berani mengajak nya untuk bicara.

"Mas aku punya kabar baik" kata ku memecah keheningan di antara kami.

"Kabar apa?" tanya mas Tio singkat dan datar.

"Aku hamil mas" kata ku dengan senyum mengembang di wajahku.

"Oh ya? Bagus lah" jawab mas Tio, sikap nya biasa saja, tak seperti di drama televisi, saat mendengar istri nya hamil, sang suami langsung menggendong istri nya dengan bahagia.

Sangat berbeda dengan dunia nyata, huh menyesal aku memberi tau kabar ini pada mas Tio yang cuma ber oh ria.

"Apa mas nggak senang?" tanya ku merasa tak puas dengan jawaban mas Tio.

"Senang kok" jawab nya singkat padat dan berisi.

"Kok cuma bilang oh?" kata ku lagi.

"Memang nya mas harus apa? Harus lompat atau jungkir balik gitu?" ujar mas Tio.

"Ya kali, kaya di TV itu loh kalo tau istri nya hamil langsung di gendong" kata ku sambil nyengir.

"Halah, kebanyakan nonton TV kamu" kata mas Tio, ia pun meninggalkan aku begitu saja.

"Ya sudah lah, terserah apa pun perasaan nya, yang penting aku akan jadi ibu lagi" ucap ku pada diriku sendiri sambil mengusap perutku yang belum terlihat buncit.

Hari berganti minggu, minggu pun berganti bulan, tak terasa perutku semakin membesar. Mas Tio masih sibuk dengan pekerjaan tambang nya, sehingga membuat nya jarang di rumah, 3 hari sekali pulang itu pun hanya untuk menginap satu malam.

"Mas perkiraan lahiran aku bulan Juni, tanggal 15, aku harap mas ada di rumah di tanggal itu nanti" kata ku pada mas Tio yang tengah santai dengan sebatang rokok nya.

"Hmmm" jawab nya hanya berguman.

Aku merasa hari-hari ku kesepian, tidur sendiri masak dan makan juga sendiri, seolah aku cuma mengurus diriku sendiri.

"Dek, sini duduk lah di samping mas" ujar mas Tio sambil menepuk lantai yang beralaskan perlak.

"Ada apa?" tanya ku sambil meletakan bok*ngku di samping nya.

"Mas minta maaf, atas kejadian lalu, mas menyesal karna tak pernah ingin menyentuh putri kita, kali ini mas janji tidak akan mengulangi nya lagi" kata mas Tio yang membuatku malah terpaku, seorang mas Tio mengucap permintaan maaf? Aku nggak yakin untuk ke depan nya, tapi tak ada salah nya aku iyakan dulu saja.

Sampai tiba tanggal bersalin yang di tentukan bidan, mas Tio pun siaga di rumah. Namun hingga lewat 3 hari aku tak kunjung melahirkan, akhir nya mas Tio memutuskan untuk mengurus pekerjaan tambang nya dulu.

Hingga tanggal 21 Juni aku masih baik-baik saja. Namun saat malam aku tidur, aku merasa gelisah tak nyaman, kebetulan mas Tio menginap di rumah.

Menjelang subuh aku terbangun karna rasa ingin buang air kecil tak bisa ku tahan. Saat aku lihat celana dakam ku ada bercak darah kecoklatan, aku segera masuk untuk membangunkan mas Tio.

"Mas aku sudah ada tanda-tanda mau melahirkan" seru ku sambil mengguncang tubuh mas Tio.

Mas Tio terbangun namun ekspresi nya biasa saja. Hari itu aku merasa kan sakit yang luar biasa, dari pagi hingga siang aku masih belum melahir kan, hingga bidan memutuskan untuk memasang infus. Ya kali ini aku melahirkan menggunakan jasa bidan.

Hingga magrib, aku masih kesakitan. Sementara mas Tio tengah sibuk menelfon ibu nya.

"Istri mu itu tidak akan melahirkan sebelum lewat isya" kata ibu nya.

Aku yang mendengar percakapan itu pun merasa tak percaya. Aku bertekat untuk segera melahirkan bayiku.

Tak lama aku merasa begitu sakit luar biasa seperti ada yang ingin keluar, aku mengejan, namun bidan melarangku katanya pembukaan nya belum cukup.

Namun berbeda dengan yang aku rasa, aku terus mengejan, akhir nya kepala bayi pun keluar, namun si*lnya, kepala bayi terjepit aku merasa sudah tak ingin mengejan lagi.

"Ayo Putri...coba lihat kepala anak mu ini sudah keluar, kalo kamu nggak berusaha dia bisa meninggal" seru bidan memberiku semangat.

Mas Tio yang berada di atas kepalaku sebagai sandaran tubuh ku pun tak tega melihatku. Mendengar perkataan bidan tersebut aku pun menunduk kan kepala di sana aku lihat kepala bayi yang terjepit di antara pangkal paha ku.

Dengan tenaga yang tersisa aku mengejan sekuat tenaga.

"Alhamdulillah.." seru bidan saat bayi ku berhasil keluar, terlihat mas Tio mengusap air mata nya.

Aku melahirkan bayi perempuan kembali sebelum adzan isya.

"Juni tanggal 22 tahun 2010" putri ku terlahir.

Dalam suka cita itu, kelahiran putri ku bertepatan dengan seribu hari almarhum Citra putri sulung ku. Seolah sudah di atur skenario nya.

Setelah satu minggu mas Tio mengurus ku sendiri, tanpa mama. Hingga aku sudah bisa mengerjakan segala nya sendiri, mas Tio pun kembali sibuk bekerja.

Aku kembali merasa kesepian, beda nya kini ada tangis bayi. Bayiku yang aku beri nama Dian. Kini sudah terlihat cantik. Usia nya kini 2 bulan.

Suatu sore Dian menangis tak kunjung berhenti, aku bingung segala cara sudah aku lakukan, namun Puspita tak juga diam. Di tambah aku cuma sendiri di rumah.

Aku membawa nya keluar rumah dan menimang nya di pelataran, tanpa menyadari waktu sudah magrib, bukan nya diam Dian malah kejer.

Ku bawa Dian masuk kembali, aku pun ikut menangis karna putriku tak kunjung berhenti menangis, hingga lewat magrib, seorang tetangga pemilik rumah yang kami kontrak datang mengetuk pintu rumah.

"Assalamualaikum" ucap salam nya, aku segera membuka pintu sambil menggendong Dian yang masih menangis.

"Ada apa dengan putri nya bu?" tanya pak Budi pemilik rumah.

"Saya nggak tau pak, sudah sejak sebelum magrib tadi dia menangis" ucap ku sambil mengusap air mata.

"Aduh kasihan sekali, suami nya ada?" tanya pak Budi.

aku cuma menggeleng, lalu pak Budi mengulurkan tangan nya, ingin menggendong Dian. Aku segera memberikan Dian pada nya.

Aku ikuti langkah pak Budi ke kamar mandi yang hanya berlantai papan. Di sana entah apa yang pak Budi baca, ia mengusap wajah putri ku dengan air yang terlihat menggenang di samping papan lantai kamar mandi. Tentu saja itu air kotor.

Namun ajaib nya putriku langsung diam, aku begitu lega dan bersyukur. Setelah mengucapkan terima kasih pada pak Budi, ia pun pamit pulang. Rupa nya putri ku terkena sandekala. Semoga ini tidak terulang lagi.

1
Ds Phone
macam macam dugan hidup nya
Ds Phone
hamil ke dia
Ds Phone
nakit betul dia
Ds Phone
macam mana dengan rumah tangga meraka
Ds Phone
suami apa macam tu nak beban sama isteri
Ds Phone
itu jalan tak baik tu
Ds Phone
sangup metua kata macam tu
Ds Phone
muking ada yang tak kena
Ds Phone
tinggal kan aja
Ds Phone
laki tak ber tangung jawab
Ds Phone
apa nasib rumah tangga nya
Ds Phone
dia tak tahu orang hamil macam mana
Ds Phone
ada tukang hasut
Ds Phone
dapat laki macam tu memang susah
Ds Phone
laki nya kaki mabuk
Ds Phone
malu pulak tapi ikut
Ds Phone
sebenar dia suka pada kamu
Ds Phone
yake macam tak ada keputusan aja
Ds Phone
sakit hati sebenar nya
Ds Phone
dah masa sendiri tahu apa pun nak dimasak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!