Seorang gadis bernama Alisya putri yang kini masih duduk di kelas satu sekolah menengah atas, terpaksa harus menikah dengan pria yang di jodohkan dengan kakaknya. Alisya rela berkorban demi kakaknya yang bercita cita menjadi dokter. apakah Alisya mampu menjalani kehidupannya sebagai seorang istri di usia yang terbilang sangat muda, karena umurnya memang belum genap berusia tujuh belas tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belanja bersama.
Sudah hampir satu jam mereka berbelanja, namun ponsel Kheano belum juga berdering. sejak tadi Kheano menunggu pesan dari adik sepupunya Al, yang sengaja diminta untuk segera menghubungi dirinya jika Bobi sudah pulang dari rumahnya.
"Ini sih Al kok dari tadi nggak menghubungi gue sama sekali?? apa jangan jangan sih Al ketiduran lagi??" gumam Kheano sembari membolak balikan ponselnya.
"Apa gue telepon Al saja ya??" lanjut gumam Kheano, lalu menekan panggil pada satu kontak yang tersave my brother di ponselnya.
Tidak perlu menunggu lama Al pun menerima panggilan Kheano di ponselnya.
"Kenapa dari tadi kamu nggak hubungin abang sih Al, betis Abang udah seperti mau meletus ini sudah hampir satu jam bolak balik lorong super market." cetus Kheano kesal.
"Gimana Al mau hubungi Abang, kalau si Bobi belum niat balik sama sekali." jawab Al di seberang telepon.
"Apa...?? udah gila kali nih anak, apa dia nggak takut lumutan kelamaan nunggu??" umpat Kheano kesal, mengingat Bobi yang tetap kekeh menunggu Alisya.
"Al, apa kamu nggak punya ide apa gitu, biar bisa ngusir tuh anak dari rumah!!" ujar Kheano
"Masa iya sih bang, Al ngusir sahabat Abang kan nggak enak bang." bukannya Al menolak ide Abang sepupunya, namun Al merasa tidak enak jika harus mengusir Bobi. dan Kheano pun mengerti dengan posisi Al.
"Ya udah...Abang juga udah nggak punya alasan lagi buat menunda pulang kerumah, soalnya dari tadi juga mama udah ngomel ngomel saat Abang cari alasan biar lebih lama di sini." ucap Kheano sebelum memutuskan sambungan telepon.
"Mama masih mau nyari sesuatu nggak??" tanya Kheano, berharap mamanya masih ingin membeli sesuatu.
"Gimana sih Khe, dari tadi kan mama udah selesai belanjanya, cuma kamu aja tuh nggak jelas mau nyariin apalagi, dari tadi mama ajakin pulang ada aja alasannya." ucap mamanya Kheano.
"Ya udah kita balik sekarang deh!!" ucap Kheano yang mau tidak mau harus segera pulang, karena sudah hampir satu jam ia mengulur waktu namun semua sia sia sebab sampai dengan pukul sembilan tiga puluh super market pun hampir tutup Bobi belum juga pulang dari rumahnya.
Usai mamanya membayar di kasir, Kheano segera memasukkan belanjaan tersebut kedalam bagasi mobil, melihat suaminya yang lumayan kerepotan Alisya pun ikut membantu Kheano.
"Nggak usah...ini berat biar saya saja!!" ucap Kheano saat Alisya hendak membantunya.
Namun bukan Alisya namanya kalau tega melihat seseorang sedang kesulitan tidak membantu, ia tetap membantu Kheano dengan mengangkat beberapa belanjaan menuju parkiran dengan di bantu dua orang pelayan super market. usai membantu mengangkat belanjaan kedua pelayan yang tadi sempat membantu segera kembali ke dalam, hingga tinggallah Kheano dan Alisya.
"Pas sampai rumah, jangan lupa segera kerjakan tugas dari pak Baroto!!" ujar Kheano saat memasukkan belanjaan terakhir ke bagasi mobil sementara Alisya berdiri di belakangnya.
"Baik kak" jawab Alisya pasrah, karena sekalipun Kheano tidak menyuruhnya ia tetap akan segera menyelesaikan tugas dari pak Baroto, walaupun pada kenyataannya saat ini seperti ada gajah yang bertengger di kelopak matanya.
Mendengar Alisya menurut Kheano pun tersenyum dalam hati.
"Ternyata selain cantik gadis ini juga sangat penurut" batin Kheano, walaupun Kheano tahu jika saat ini Alisya sudah terlihat sangat mengantuk buktinya sejak tadi ia terus menguap namun ia sama sekali tidak membantah.
Setelah semua beres dan mereka sudah masuk ke mobil serta memasang set belt ke tubuh masing masing, Kheano segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah. hanya butuh beberapa menit kini mobil yang di kemudikan Kheano memasuki gerbang rumahnya.
Kheano menghela napas berat saat melihat motor Bobi masih terparkir cantik di sana.
"Kakak kenapa??" Alisya yang duduk di samping Kheano yang duduk di balik kemudi, bertanya saat melihat suaminya tersebut menghela napas berat seolah tengah Gedeg dengan sesuatu.
"Nggak papa." jawab Kheano kemudian turun dari mobil lalu membuka bagasi mobil, begitu pun dengan Alisya yang segera turun lalu membantu Kheano. sementara mamanya lebih dulu masuk ke rumah untuk memanggil beberapa orang ART untuk memasukkan belanjaan ke dalam rumah.
"Biar aku aja yang bantuin Khe, Alisya. lagian nggak baik jika perempuan mengangkat yang berat berat kayak gini." baru saja hendak membantu Kheano, terdengar suara Bobi yang sengaja menghampiri keduanya.
"Nggak papa_" belum Alisya menyelesaikan kalimatnya, Kheano segera menyela.
"Sebaiknya kamu segera masuk!! biar Bobi yang membantu saya memasukkan belanjaan ke dalam." sela Kheano.
"Baik kak" ucap Alisya yang segera melangkah memasuki rumah, namun sejenak Alisya menghentikan langkahnya lalu menoleh saat Kheano kembali memanggilnya.
"Tunggu...!! ini coklat kamu ketinggalan" Kheano berjalan mendekati Alisya kemudian memberikan dua buah coklat pada Alisya, sementara Alisya hanya mengeryit karena merasa ia Sama sekali tidak mengambil coklat saat di supermarket.
"Saya sengaja beli tadi buat kamu" ucap Kheano lirih sehingga Bobi yang tengah mengeluarkan belanjaan dari bagasi mobil tak mendengarnya.
Walaupun hanya sebuah coklat, namun Alisya terlihat sangat senang saat menerima pemberian dari pria yang sudah sah menjadi suaminya, sehingga Alisya tidak bisa menyembunyikan senyum di bibirnya. sementara Kheano masih stay dengan gaya cool serta raut wajah datar seperti biasanya. Kheano memang paling pintar menyembunyikan perasaannya di balik raut wajah datarnya.
"Makasih ya kak" ucap Alisya dengan senyum tak habis habis terukir di wajah cantiknya.
"Hemt" jawab Kheano kemudian kembali bersama Bobi mengeluarkan belanjaan di mobil, sementara Alisya segera melanjutkan langkahnya.
"Khe Lo ngapain aja sih di super market lama banget, apa Lo nggak kasian Ama gue yang kelamaan nunggu. untung aja gue nggak sampai lumutan." cetus Bobi kesal, karena menunggu sudah hampir tiga jam lamanya.
"Lagian siapa juga yang nyuruh Lo nungguin gue" dengan santainya Kheano menjawab ucapan sahabatnya itu.
"Wah...wah...sebagai sahabat Lo emang nggak peka sama sekali ya Khe, lagian gue bukannya nungguin Elo kali, yang gue tunggu itu bidadari gue." lanjut cetus Bobi, karena merasa sahabatnya itu tidak peka sama sekali.
Sementara Al yang baru saja keluar dari dalam, hanya tersenyum sembari menggeleng melihat tingkah Abang sepupunya itu yang sengaja mengerjai sahabatnya.
"Perlu bantuan nggak bang??" Tanya Al saat menghampiri Kheano dan Bobi, namun belum sempat Kheano menjawab, Bobi lebih dulu menyerahkan beberapa kantong belanjaan ke tangan Al.
"Lo emang paling pengertian Al, ya udah Lo bantuin Khe gih!! soalnya masih ada urusan penting yang harus gue selesaikan" ucap Bobi sembari menyerahkan beberapa kantong belanjaan kepada Al, kemudian berlalu.
Sementara Al yang kini telah mengambil alih kantong belanjaan dari tangan Bobi, melihat raut wajah tak bersahabat di wajah Abang sepupunya saat melihat Bobi menyusul Alisya.
"Gimana sih bang, tinggal bilang aja kalau gadis itu bini Abang, biar nggak ada yang deketin lagi susah banget." batin Al menaham senyum ketika melihat raut wajah Kheano.
***
Sementara di tempat yang berbeda.
seorang gadis yang hampir berusia dua puluh dua tahun yang masih betah dengan status jomlonya, terlihat menghela napas dalam saat membaca sebuah chat yang masuk ke aplikasi hijau miliknya.
"Jika kamu mau menggantikan posisi ayah mengelola perusahaan ayah, kamu berhak memilih pria mana yang akan menjadi pendamping kamu. namun jika kamu masih kekeh menjadi seorang pendidik, maka ayah ingin kamu segera menikah dengan pria pilihan ayah." begitulah kira kira pesan yang masuk di aplikasi hijau milik gadis itu, sampai ia menghela napas dalam seolah saat ini paru parunya membutuhkan asupan oksigen lebih dari biasanya.
AKIBAT SUKA BANGET MENDAM PERASAAN,DAN PENGECUT,UNTUNG DI GREBEK, COBA SAAT PERJODOHAN DENGAN KHEANO,TIARA SETUJU, PASTI KAMU AKAN NYESEL SEUMUR HIDUP..