ini adalah karya ke dua ku , aku harap akan ada pembaca yang menyukainya. aku bukan penulis hanya saja aku suka membaca.
jika ada kesalahan dalam cara menulis ku, dengan senang hati aku menerima kritikan dan saran dari para pembaca, dan aku ucapkan terima kasih buat uang berminta membaca karya ku ini,
kehidupan rumah tangga Naya dan Josep sangat lah harmonis, hingga suatu kejadian membuat mereka harus terpisah ,walau saat itu Naya tengah mengandung buah cinta mereka yang pertama .
Josep yang teramat mencintai Naya selaku berusaha untuk kembali rujuk dengan Naya , tapi Naya kokoh tak ingin kembali pada Josep
hingga suatu hari Josep mendengar Naya tengah dekat dengan mantan kekasihnya yang bernama Aldo , Josep tidak terima dan meminta bantuan orang tuanya untuk membujuk Naya
lalu apa kah Naya akan kembali pada Josep , atau melanjutkan kisahnya dengan Aldo, ...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfirzik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiga puluh.
Aldo keluar dari kamar mandi dan duduk di sofa menghadap televisi, entah kenapa ada rasa canggung, dan mungkin juga rasa takut kalau wanita yang sedang menatapnya ini akan mengamuk .
"Katakan ada apa.?" Naya menatap tajam pada Aldo yang masih tertunduk .
"A.. apa maksud mu ?" Aldo berpura pura tak mengeri arah pembicaraan Naya.
"Katakan....,! apa yang membuat mu begitu kusut hingga menyentuh barang haram itu lagi.?" Naya meninggikan suaranya.
"Ah... ti.. tidak, aku hanya iseng ." Jawab Aldo asal.
"Abang pikir aku percaya...?... hah...?... aku mengenal mu dari dulu , aku tau kau pasti punya masalah." Desak Naya .
"Masalah ku hanya kamu nay, aku berharap kau memberikan kesempatan lagi pada ku, " Aldo hanya mampu bicara di dalam hatinya.
Ditatapnya Naya sekilas kemudian melayangkan pandangan ke arah televisi yang sedari tadi membayangkan film kartun favorit Fahri.
"Oh ya, dimana Fahri, aku tak melihatnya dari tadi." Aldo berusaha mengalihkan pembicaraan , namun pertanyaan nya hanya mendapat tatapan sinus dari Naya.
"Aku.. minta maaf karena telah mengganggumu.' Lirihnya kemudian
"Kau tau, bukan itu yang kumaksud, " Jawab Naya tegas.
"Nay...., aku minta maaf , aku tau kau tak suka jika aku minum, tapi... semalam aku stress , aku selalu memikirkan kau dan Fahri, kenapa kau tak mengabari ku nay, padahal sudah seminggu lebih kau di sini, bahkan chat aku pun tak satupun yang kau baca, atau kau sengaja tak membacanya. " Naya merasa tak enak pada Aldo , seketika mimik wajahnya yang tadinya kesel berubah sendu, ia pun bingung bagaimana cara menjelaskan semuanya pada Aldo.
"Apa kau tak pernah mengingat ku sekali saja nay, Atau memang sudah tak ada lagi tempat untuk ku.?" Naya hanya diam tak mampu berkata
"Nay, jawab aku. ?" lagi lagi Naya hanya diam .
"Apa benar yang di katakan Aswin, kau akan kembali rujuk dengan Josep.?" Aldo menatap tajam Naya , namun Naya tak sedikit pun mengangkat kepalanya. Ia bingung harus menjawab apa .
"Nay....?" Aldo bejalan ke arah Naya dan meraih tangan Naya.
"Jawab aku nay, apa aku bertepuk sebelah tangan ?" Naya memberanikan menatap Aldo ingin berkata sesuatu, namun kalimat itu terasa tersangkut di tenggorokannya.
"Maafkan Naya bang, Naya tidak bisa...?" Naya melepas genggaman tangan Aldo.
"Naya....,Semua sudah tak sama bang." Naya mengalihkan pandangan keluar jendela. Ia tak ingin menatap bola mata Aldo.
"A.. apa maksudmu nay, " Aldo menarik wajah itu, menatap dalam ke mata coklat milik Naya.
"Aku telah memutuskan menerima permintaan rujuk dari bang Josep." Jawab Naya yakin dengan pilihannya. Aldo mundur dua langkah kakinya serasa tak bertenaga ia menopang sebelah tangannya di meja sudut ruangan itu.
"Na..Naya... lima tahun nay, lima tahun aku berusaha untuk bangkit dan berusaha menemuimu kembali, dan aku pikir kau kasih punya perasaan yang sama pada ku. Tapi....," Aldo tak sanggup melanjutkan kalimat nya. Di raihnya kunci motor yang berada di meja kerja Naya lalu berlalu pergi dengan sejuta sakit di relung hatinya.
Aldo mengendarai sepeda motor nya dengan kecepatan tinggi menuju arah barat kota jambi. Ia tak menghiraukan pengendara lain yang berteriak memakinya saat motornya berjalan melalui jalur yang salah. Ia berjalan tanpa arah melupakan segala rasa sakitnya dengan air mata yang terus mengalir di sudut mata Aldo.
"Ini sangat sakit nay, di saat aku baru saja mengumpulkan puing puing harapan yang telah lama hancur, namun harapan itu kembali lenyap nay,... Kenapa ya Allah , kenapa begitu sakit saat aku harus menerima kehilangan ini untuk yang kedua kalinya." Aldo bicara pada dirinya sendiri. Sementara tanpa sadar tangannya terus menambah kecepatan sepeda motornya , hingga saat di perempatan melalui jembatan panjang Aldo kehilangan kendali sebuah truk datang dari arah berlawanan , kecelakaan tak dapat di hindari , sepeda motor Aldo terpelanting jauh sedangkan tubuhnya jatuh ke dasar sungai Batang Hari.
Naya tak tenang begitu Aldo meninggalkan restoran dalan keadaan sedih dan marah.
"Bim, entah kenapa perasaan ku gak enak banget, aku keluar sebentar yah " Pamit Naya pada sahabat nya itu.
"Ok bos, " Jawab Bima sambil mengacungkan jempolnya.
Eva yang melihat Naya keluar restoran dengan terburu buru pun berusaha mengejar Naya.
"Nay... tunggu kau mau kemana." Teriak Eva yang ingin menyerahkan laporan penjualan akhir bulan pada Naya. Namun Naya sudah tak mendengar teriakan Eva. Ia berusaha mengejar motor yang dikendarai Aldo, namun ia tak menemukan Aldo di sepanjang jalan.
Deg...
Inayah melihat sekelompok warga yang sedang berada di jembatan dengan garis polisi yang membatasi warga, entah kenapa jantung Naya tiba tiba berdegub kencang, ada kecemasan yang tak dapat ia gambarkan , dari jauh Naya melihat motor yang sama dengan motor yang dikendarai Aldo , perasaan Naya campur aduk. Ia kemudian menghampiri salah seorang warga yang berada di lokasi.
"Permisi pak, ada kecelakaan yah." Tanya Naya pada seorang warga laki laki.
"Iya , mbak. truk baru bara menyenggol pengendara motor yang lagi ngebut , dan pengendara motornya jatuh ke dalan sungai. " Penjelasan dari seorang warga itu.
Naya mencoba melangkah kan kakinya ke depan , mendekati sepeda motor yang sedang di identifikasi oleh seorang polisi.
"Bang Aldo,...."Naya terpekik. Saat ia mengenali sepeda motor Aldo.
"Bang Aldo.." Naya menjerit membuat seluruh warga menatap Naya heran,
"Maaf mbak, apa mbak mengenali kendaraan korban." tanya seorang polisi mendekati Naya.
"I... itu... itu n sepeda motor teman saya pak," Jawab Naya terbata.
"Pak... tolong temukan teman saya pak, saya mohon." polisi itu menepuk nepuk pindah Naya.
"Mbak sabar yah, jika memang korban adalah teman mbak. Mbak bisa ke rumah sakit umum , karena korban sudah di bawa ke sana sekitar sepuluh menit yang lalu. dan korban masih selamat saat di bawa ke sana ada beberapa warga yang sedang memancing yang menolong korban ." Naya menatap polisi tersebut . Polisi pun mengangguk meyakinkan pada Naya perkataannya.
"Terima kasih pak ," Naya kemudian pamit dan segera menuju rumah sakit umum daerah .
***
Naya menuju resepsionis dan menanyakan keberadaan Aldo .
"Mbak pasien kecelakaan yang di bawa sekitar 15 menit yang lalu di ruang mana yah " Tanya Naya.
"Pasien tabrak lari di jembatan auduri 2 yah mbak." Tanya resepsionisnya. Naya mengangguk resepsionis pun menunjukkan Naya ke UGD.
Naya menunggu dokter yang menangani Aldo di depan UGD, dengan perasaan cemas. Ia sangat takut jika sesuatu terjadi pada Aldo.
"Ibuk, keluarga pasien. " Tanya dokter saat melihat Naya yang sedang panik.
" Iya dok, bagaimana dengan teman saya dok." Tanya Naya cemas.
"Alhamdulillah, pasien bisa kami selamatkan beruntung warga cepat menolong nya. pasien akan di pindahkan ke ruang rawat, tidak ada luka yang terlalu serius hanya 20 jahitan di kening dan tangan , tapi kondisi pasien sangat stabil ." Penjelasan dokter panjang kebar. dokter itu pun pamit pada Naya, sedangkan Naya mengurus segala administrasi.
Naya memasuki ruang VIP, tempat Aldo di rawat. ia masuk dan melihat pria itu masih tertidur mungkin pengaruh obat yang di berikan dokter.
"Apa yang kau pikirkan bang, masih untung nyawamu masih tertolong jika tidak..., aku akan merasa bersalah seumur hidup ku." Gumam Naya mengusap rambut Aldo . Ia pun duduk di kursi tunggu sambil menunggu Aldo siuman.
****
assalamualaikum, reader....
terimakasih yah buat yang udah berkunjung
jangan lupa tinggalkan jejak like komentar dan vote nya.