Cinta Tak Pernah Mati
"Mah laper." Rengek seorang bocah dalam sebuah mobil Aygo x bewarna merah
"Mo makan apa sayang." tanya sang mamah
"Ai mo makan sate ketupat " rengek bocah yang bernama Alfahri itu.
" Ok itu di depan ada penjual sate kita mampir di situ yah " wanita itu pun memarkirkan mobilnya di pinggir sebuah taman .
"Ayok sayang turun." kata wanita itu menggandeng putranya.
"Hole... makan sate." Alfahri bersorak gembira.
Ibu dan anak itu menuju ke salah satu sate gerobak yang sedang mangkal di pinggir taman. mereka mengambil tempat ddk yang aman untuk anak nya.
" Mang sate Padang nya 2 yah" pinta wanita itu pada penjual sate.
"Mamah Ai mau yang banyak ketupatnya " rengek bocah itu.
"Ia sayang." wanita itu mengusap kepala putranya dan tersenyum lembut.
" Satenya mbak " penjual sate itu menyerahkan dua piring sate ke ibu dan anak tersebut,
" Makasih m....." ucapan wanita tersebut terhenti saat matanya menatap penjual sate yang berdiri tepat di depan mejanya.
"Naya ...!?"
kedua nya terdiam sejenak saling pandang
" Mah laper ." rengekan bocah itu mengagetkan Naya dari lamunan singkatnya.
" E..h.. i.. iya sayang , ayo kita makan." Naya menyediakan sendok dan membiarkan putranya makan dengan lahap , sementara itu pandangannya kembali pada penjual sate yang kini tengah melayani pembeli.
" Kenapa dia ada di kota ini, bukankah seharusnya dia di Riau ," bisik hati Naya.
"Nay, boleh aku duduk di sini " Naya mengangkat kepalanya menyadari kehadiran pria itu di depannya.
"I.. iya silahkan ,tapi... bukannya kau harus melayani pembeli mu." tanya Naya sekedar berbasa basi.
"Kebetulan dagangan ku sudah habis" pria itu bicara sambil menatap bocah kecil yang ddk di samping Naya. " putramu ..?" katanya kemudian
"Ah..., iya.. Fahri kenalkan ini om Aldo teman mamah " kata Naya memperkenalkan putranya pada penjual sate
" Hai om aku Ai," Fahri mengulurkan tangannya pada Aldo.
" Hai jagoan, kamu sangat pintar udah sekolah belum" Aldo menyambut tangan Fahri dan mengusap lembut kepala bocah itu.
" Om teman nya mamah Ai, tapi Ai gak pernah lihat om." tanya Fahri dengan nada khas anak anak nya.
" Haha, ia om kerja jauh jadi gak pernah ketemu sama mamah kamu." Aldo menatap Naya sekilas
" Berarti om kenal sama papah Ai dong, " tanya Fahri lagi
" Kenal.., " jawab Aldo singkat
" Om tau papah Ai kerja di mana, kata papa papa akan segera pulang , tapi papa Ai gak pernah pulang , papah bohong terus, Ai benci sama papa." tiba tiba Fahri merasa sedih mengingat papanya.
" Ai , sayang .. gak boleh gitu ah. papa Ai pasti pulang kok , hanya saja papa Ai lagi banyak kerjaan." Naya mengusap kepala putranya dan menarinya ke dalam pelukannya.
"Papanya Fahri kerja di mana nay," tanya Aldo penasaran
"Ia bekerja di Lombok " jawab Naya asal
"O...."
"Ai sangat mirip dengan Josep "
"Bang Aldo sudah larut kami pulang dl, berapa semuanya." tanya Naya pada Aldo
"Nay tidak bisakah kita bicara sebentar lagi."pinta Aldo sendu
"Maaf bang, tapi Abang lihat sendiri mod Fahri juga lagi gak baik. berapa semuanya " kata Naya kembali sambil menekan kan kalimatnya
" Kau ini nay, seperti pada orang asing saja. anggap lah ini sebagai. jamuan pertemuan pertama kita setelah kurang lebih 5 tahun tak bertemu. kapan kita bisa bertemu lagi nay " Aldo mengantarkan Naya ke mobilnya
" Nay, boleh aku meminta no hp mu." pinta aldo ragu ragu
Naya diam sejenak seperti berfikir , jauh di lubuk hatinya ada rindu untuk Aldo, tapi ia takut Aldo telah menikah dan akan terjadi salah faham dalam hubungan mereka.
" Kau tenang saja, aku tak akan mengganggu rumah tanggamu, aku hanya ingin mengobrol biasa." Aldo menangkap keraguan di mata Naya . " ok baiklah jika kau tak mau, aku tak akan memaksamu , tapi nay please ... datang lagi ke sini jika kau ada waktu. aku ingin ngobrol banyak dengan mu." pinta Aldo
" Baiklah akan aku usahakan , aku pulang dl bang," Naya memasuki mobilnya dan berlalu meninggalkan Aldo .
"Tak kusangka kau telah di miliki orang lain nay, sedangkan aku masih selalu berharap untuk mendapatkan sedikit ruang di hatimu lagi." Aldo tersenyum kecut
***
Naya memasuki kamarnya setelah terlebih dahulu menyuruh Fahri untuk tidur .
"Ah... lelah sekali " gumam Naya.
Tiba tiba... ia teringat akan Aldo. nanya termenung sesaat kemudian menghembuskan nafas beratnya.
" Kenapa kita harus bertemu lagi bang, " bisik hati Naya.
"Aku harap kau sudah bahagia bersama keluargamu."
Naya memasuki kamar mandi dan segera menyegarkan dirinya di air hangat untuk menghilangkan segala ke penataan nya hari ini. setelah selesai dengan rutinitas mandinya ia kemudian melakukan solat Isa, selesai solat ia pun merebahkan diri di kasur empuknya dan melirik jam di hp nya
" Ah... sudah jam 11 malam , aku harus segera tidur" bisik Naya pada dirinya sendiri.
namun baru saja Naya ingin memejamkan matanya suara hp nya kembali mengusik telinganya.
" Aah..., siapa sih malam malam begini." Naya pun menekan tombol hijau di layar hp android nya tampak di sana wajah pria yang setiap malam mengganggu waktu tidurnya.
"Apa kau tak bisa menunggu hingga esok pagi, kenapa selalu menggangguku tengah malam." kata Naya ketus
" sayang... please aku sangat merindukan kalian "
kata pria di ujung sana dengan suara memelas
" Sudah berulang kali aku katakan , aku tak ingin lagi berhubungan denganmu, apa lagi dengan istrimu itu." ketus Naya lagi
"Nay, berulang kali aku katakan dia bukan istriku aku mohon jangan hakimi aku seperti ini nay, atas kesalahan yang tak aku lakukan ." pria itu mulai merasa frustasi dengan sikap Naya yang selalu menolaknya
" Aku mau tidur," Naya hendak mematikan hp nya namun pria itu kembali bicara
"*I*zinkan aku bertemu Fahri nay," pinta pria itu lagi
" Aku telah memberimu izin tapi kau yang selalu mengecewakan nya. " kata Naya dan langsung menekan tombol merah.
" Pria brengsek mengganggu ku saja, " Naya kembali melanjutkan tidurnya.
sementara itu di seberang sana
"Nay...., Naya... " ia membanting hp nya dengan keras hingga hancur terbelah
" Kau kenapa ? apa wanita itu menolak mu lagi." terdengar suara sinis dari seorang wanita
"Siapa yang menyuruh mu untuk masuk ke kamarku."
pria itu menatap tajam seolah ingin membunuh wanita tersebut
"Ayolah Josep , aku ini istrimu wajar kalau aku di sini." wanita itu berusaha untuk bersikap lembut
" Keluar kau dari kamarku , dasar wanita ******." dengan emosi Josep menarik tangan wanita itu dan melemparnya ke luar dari kamarnya serta membanting pintu dengan keras membuat Melinda merinding
" Dasar lelaki sialan, 4 tahun aku menjadi istrinya tapi sikapnya tak pernah berubah , bahkan aku telah melakukan segala macam cara, ini semua gara gara wanita sialan itu." geram Melinda
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
dineeeey
awal cerita seru niiii. suka🍻🍻🍻
2023-02-08
0
Radiah Ayarin
teman spesial x
2023-02-03
2
Ernida Manda
kayaknya asikni
2023-01-10
1