Nata Putri Ananta, seorang gadis cantik yang selalu ramah kepada semua orang. Namun, memiliki ketidakpekaan terhadap situasi di sekitarnya.
Vero Putra, seorang cowok yang menyukai Nata dalam diam, tanpa berani mengungkapkan. Hingga ia berani mengungkapkannya tahap demi tahap.
Lalu gimana kelanjutannya, apakah Vero berhasil meluluhkan hati gadis yang tidak peka? atau ia gagal dalam misinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kursi putih
aku menduduki bangku kelasku. suasananya sangat sepi belum ada orang yang sampai. aku duduk di bangkuku sendirian.
"ta" teriak seseorang. aku mengeliatkan badan dan mendongak menatap orang itu.
"kamu ngapain tidur disini?" tanyanya lagi.
"eh.. kak dody.. kakak ngapain disini?"
"aku gak sengaja lewat trus liat kamu tidur dikelas.. kamu ngapain tidur dikelas?"
"oo gak kok kak.. aku tadi datang kepagian jadi ketiduran de.."
"oo.."
"yaudah kak aku mau ke toilet dulu mau cuci muka"
"yaudah aku juga mau ke kelas"
kak dody melanjutkan jalannya ke kelas dan aku pergi ke toilet buat cuci muka. selesai cuci muka aku hendak keluar dari toilet. tapi aku kaget melihat...
"astaga vivi kamu ngapain disini aku sampe kaget tau gak?" ucapku. orang itu adalah vivi ia berdiri di belakang ku tepat saat aku hendak membalikkan badan ia berada di depanku. tapi kelihatannya wajahnya kurang bersahabat.
"kamu kok tega si ta.. udah tau aku suka sama kak dody masih aja kamu deketin.. kamu tu sahabat apaan si ta.. kok sukanya main tikung si.. disekolah tu kita di ajarin ngitung bukan nikung kayak gini.."
"tapi vi.. aku gak nikung kok"
"trus yang gue liat tadi apaan?"
"kita gak ada hubungan apa apa kok vi"
"udahlah ta.. kalau gak ada hubungan apa apa kak dody gak mungkin seperhatian itu sama kamu.. sampe sampe bela belain mampir kekelas cuman mau bangunin kamu doang.. kak dody itu orang nya cuek macam macam cara udah aku coba buat dapet perhatian dia tapi gak sekali pun dia ngelirik aku.. tapi.. sama kamu dia perhatian bangat"
"bukan gitu vi.."
"udahlah ta.. aku benci sama kamu". ratih berlari entah kemana meninggalkan ku yang mematung karna ucapannya.
***
pelajaran hari ini terasa panjang guru yang di depan menjelaskan materi mulutnya tiada henti berbicara tapi tak satu pun kata yang dijelaskan masuk ke otakku.
akhirnya jam pelajaran yang panjang pun berakhir. waktu istirahat telah datang dan bukan kantin yang aku cari saat ini
tapi meja untuk menelungkupkan wajah ini. mungkin hanya meja ini yang tau seberapa besar masalahku saat aku mulai menelungkupkan wajah padanya.
kemarin leo marah padaku karena ia pikir aku dekat dengan irfan. sekarang vivi marah padaku karna ia pikir aku punya hubungan yang spesial dengan kak dody. dan besok apa lagi? apa mungkin ratih juga akan marah padaku.
kenapa hidupku selalu dihadapkan dengan masalah. dulu ayah, kemarin leo dan sekarang vivi besok apalagi? apa mungkin ratih vero atau yang lainnya.
"ta kamu kenapa?" tanya ratih yang duduk disampingku.
"gak papa kok tih.."
"kamu gak usah boong sama aku.."
"gak papa kok"
"kalau kamu gak mau cerita gak papa.."
"kamu ngapain si tih.. merhatiin dia.. hati hati loh.. ntar kayak aku ditikung mentah mentah" ucap vivi yang baru saja menghampiri tempat duduk ku dan ratih.
"kamu ngomong apaan si vi." tanya ratih.
"aku ngomongin fakta kok"
"aku akan udah bilang sama kamu aku gak nikung kamu dan aku gak ada hubungan apa apa sama kak dody.." ucapku lalu pergi meninggalkan semuanya dikelas dan pergi ketaman belakang sekolah.
sebuah kursi putih ditengah tengah taman menjadi tempatku mencurahkan semua kesedihanku. air mata yang sedari tadi aku bendung kini bendungannya telah hancur. air mataku menetes dengan derasnya. tanpaku sadari ada sebuah tangan yang menampung air mataku yang jatuh.
gitu aja, thor??
payaahhh
kl vero gk. prnh percaya
pusing aqu
double date nih....
serasa baca diary
semangat kak