NovelToon NovelToon
Dikejar Cinta CEO Dingin.

Dikejar Cinta CEO Dingin.

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Respati

Kisah dari seorang gadis yang tidak diinginkan kehadirannya oleh kedua orang tuanya. mampukah dia mencari kebahagiaannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RUMOR ELISABET.

Keesokan harinya saat Dika makan bersama di rumah Bara, dia mendapatkan pertanyaan seputar masalah rumor Elisabet calon istrinya itu. Dia menyuruh Dika menyelidiki semua masalah itu. Dan dia juga menyuruh meminta vidio CCTV pertengkaran Kania dengan Elisabet kemaren siang.

"Kau selidiki semuanya , aku tunggu nanti laporannya di kantorku..." kata Bara dingin.

"Baik kak..." jawab Dika.

"Bos gimana tentang ancaman Elisabet terhadap teman- teman ku..." tanya Kania was - was.

"Kau lupa gadis nakal, siapa calon istri pemilik perusahaan sebenarnya...?" jawab Bara datar. Kania tertunduk malu dia segera menghabiskan nasi goreng yang dia buat tadi.

:Ya ampuuun bodoh amat gue...ngapain juga gue nanyak kayak gitu..' teriak Kania dalam hati.

Dika yang melihat Kania tertunduk malu hanya bisa tersenyum , dia merasa lucu dan gemas melihat wajah Kania yang memerah.

"Kak ..Kinan Boleh nambah lagi nasi goreng nya...?" tanya Kinan merasa kurang.

"Boleh sayang....kenapa, Kinan sukak nasi goreng nya...?" tanya Kania sambil mengambil kan lagi nasi goreng untuk Kinan.

"Iya Kak...nasi goreng nya enak..." jawab Kinan. Kania tersenyum mendengar jawaban Kinan.

"Kak...boleh Kinan membawa nasi goreng untuk bekal ...?" tanya Kinan Berharap.

"Boleh sayang...nanti Kakak buatin ya.." jawab Kania.

"Yee...trimakasih Kak..." seru Kinan gembira.

"Bik...emang siapa yang membuat nasi goreng ini..?" tanya Bara pada bik Siti yang berdiri di sebelah Kinan.

"Non Kania tuan..." jawab bik Siti.

"Benarkah...?" tanya Bara tak percaya.

"Benar ruan..." jawab bik Siti.

"Kukira gadisku nggak bisa masak...?" kata Bara menggoda. Walau dalam hati dia sangatlah bangga pada Kania yang serba bisa.

"Sembarangan..." kata Kania sambil cemberut. Bara tertawa melihat sang kekasih cemberut, Dika sampai kaget mendengar Bara bisa tertawa keras dan bebas. Bara memang tak pernah tertawa sampai sekeras itu. Dia adalah pria yang dingin dan acuh. Jikapun ada yang bisa membuat dia tertawa paling hanya bisa membuat senyuman tipis di mulut Bara.

'Ha...apa benar ini kakakku Bara...' seru Dika dalam hati. Dia tak percaya melihat wajah Bara yang terlihat ceriah. Sedang bik Siti dan para pembantu di rumah Bara sudah mulai terbiasa dengan perubahan tuan mereka.

"Bos Dika kenapa dengan wajahmu...?" tanya Kania yang melihat Dika menatap sang kakak dengan wajah kagum.

"Ha...apa...?" tanya Dika tergagap.

"Kenapa anda melihat wajah Bos Bara sampai seperti itu...?" tanya Kania lagi.

"Ah...nggak ada...cuma aku agak kaget melihat kakakku bisa tertawa sekeras itu...?" terang Dika.

"Dasar bodoh...." kata Bara cuek sambil melanjutkan makannya. Bara tak perduli apa kata mereka yang penting sekarang hatinya selalu bahagia semenjak ada Kania.

Setelah selesai sarapan Kania membuatkan bekal untuk Kinan, Karena hari masih pagi Kania mengantar bik Siti dan Kinan kesekolah. Setelah mengantarkan Kinan kesekolah Kania segera pergi kekantor bersama bang Mamat. Ketika sampai di kantor Kania menjadi topik perbincangan karyawan kantor karena masalah kemaren. Mereka mengira pasti Kania dan teman- temannya akan di pecat. Ketika mereka melihat kedatangan Kania mereka berbisik - bisik.

"Kasian mereka, sebentar lagi pasti mereka di pecat dari perusahaan ini..." bisik seorang karyawan wanita yang berada di loby.

"Padahal kesalahannya bukan pada mereka.." kata yang lain.

"Mungkin kesialan bagi mereka bertemu dengan artis yang sombong itu..."jawab karyawan yang lain

"Iya benar, sudah sombong berlagak lagi mentang- mentang calon istri pemilik perusahaan.."

"Hus jangan keras- keras...kau akan mendapatkan masalah nanti..." jawab sang teman. Banyak lagi omongan yang di dengar Kania dari mulut para Karyawan. Ada cemooh , ada yang memuji, ada juga yang kasihan. Kania hanya diam aja mendengar semuanya.

'Waah...gimana kalau mereka melihat gue dan teman- teman tidak di pecat, apa mereka kaget ya he he he... mendingan gue cepat- cepat keruangan ah...pingin lihat gimana wajah sobat- sobat gue..(seru Kania sambil tertawa dalam hati ) dia segera menaiki lift menuju lantai sembilan bersama para karyawan lain yang memandang nya dengan wajah bermacam- macam. Setelah sampai di depan pintu ruangannya Kania membuka pintu perlahan. Terlihat para sahabatnya sedang berkumpul membicarakan sesuatu.

"Asalamualaikum..." sapa Kania sambil berjalan kearah mereka yang sedang berkumpul.

"Walaikum salam..." jawab mereka dengan wajah sedih.

"Hey...ada apa ini...kok wajah kalian sedih begitu...?" tanya Kania sambil berjalan mendekati mereka.

"Elo tenang amat sich , ...?" tegur Ratih dengan wajah sedihnya.

"Emang ada apa..?" tanya Kania tak mengerti.

"Nia...bukankah kita akan mendapat masalah gara- gara kemaren..." seru Karin jengkel.

"Masalah kemaren...maksud elo masalah yang mana...?" tanya Kania berpura- pura tak mengerti.

"Dasar kau gadis geblek...masalah dengan si calon istri pimpinan bodoh.." jawab Sonya sambil menjitak kepala Kania.

"Aauu....sakit So..." seru Kania manja.

Dia mendekati ketiga sahabatnya dengan tersenyum jahil.

"Emang kalian pada takut...bukankah kemaren kalian berani...?" goda Kania.

"Itu karena kami terbawa emosi dodol..." jawab Sonya.

"Lalu sekarang....?" tanya Kania lagi.

"Kami takut Nia... Kami tak ingin keluar dari perusahaan ini, kamu tahu kan di sini gajih kita cukup lumayan..." kata Karin dengan nada sedih.

"Udah jangan sedih...kita nggak akan keluar dari perusahaan ini kalau kita masih mau kerja di sini..."kata Kania menghibur mereka.

"Kau ini tenang banget menghadapi masalah seperti ini..." seru Sonya jengkel.

"Lalu ngapain kita mesti takut dan bingung....percaya apa kata gue, tenang aja kita nggak bakal di pecat kok..." kata Kania meyakinkan mereka.

"elo pd banget Kania Kusuma..." seru Sonya semakin gemas melihat sang sahabat terlihat cuek menggemaskan.

"Untuk apa kita takut dan sedih , kita belum tahu apa yang terjadi nanti dan kita juga nggak tahu kebenaran nya,.." jawab Kania sok bijak.

"Bener juga apa kata elo Nia..." Kata Ratih menimpali.

"Karena itu ngapain kita menebak yang belum tentu benar kenyataannya, mendingan kita tunggu aja dengan wajah cerah. percaya dech kita tak akan di pecat dari perusahaan ini, pegang omongan gue...." kata Kania meyakinkan

"Beneran Nia...?" tanya Karin nggak yakin.

"Percaya sama gue...kalau elo,elo pada di pecat gue yang tanggung jawab..." jawab Kania semaki meyakinkan.

"Okey...kami percaya sama elo..." jawab Sonya.

"Nach gitu baru sobat gue...ayo kita mulai kerja..." ajak Kania. Merekapun mulai bekerja dengan wajah kembali ceriah.

Haripun berjalan dengan lancar, tak ada kabar pemecatan yang terjadi pada mereka, tak ada panggilan terhadap mereka atas kejadian kemaren. Keadaan seperti biasanya seolah tak pernah terjadi masalah apapun. Sampai saat makan siapapun merek melalui dengan tenang walau ada gunjingan dari para karyawan karena masalah itu , tapi mereka melalui hari dengan kegembiraan seperti hari- hari biasanya.

Beda dengan sebuah ruangan di mana seorang artis yang terkenal dengan calon istri presdir perusahaan Dirgantara grub. Dia mengamuk sejadi - jadinya di ruangannya. Banyak perabotan dan fas bunga yang pecah karena dia banting.

"Mer apa udah kamu laporkan mereka pada atasan...?" teriak Elisabet pada meri sang menejer.

"Sudah El...aku sudah melaporkan masalah itu pada pak Andika, mungkin mereka masih sibuk hingga mereka belum memberi sangsi pada para gadis - gadis j****g itu.." jawab Meri dengan perasaan takut. karena dia tahu tabiat artisnya kala sedang marah.

"Tapi kenapa sampai sekarang mereka tenang - tenang aja...?" tanya Elisabet dengan kemarahannya.

"Mungkin nanti sore mereka mulai dapat sangsi, coba kita lihat besok apa mereka masih pada kerja di sini..." hibur Keti adik sepupuh Elisabet.

"Mer ... Awas kau yakinkan pada pak Andika agar keempat gadis itu bisa di pecat secara memalukan..." perintah Elisabet dengan pongahnya.

"Pasti El..." jawab Meri dengan yakin. Karena setiap keinginan Elisabet selalu mereka turuti. Semenjak satu tahun yang lalu Elisabet yang sebelumnya seorang artis biasa saja, tiba- tiba menjadi artis yang sangat beruntung karena mendapatkan kepercayaan dan jaminan dari si pemilik perusahaan, karena itulah mereka menganggap sang Bos suka pada Elisabet.

Sedang di kantor Bara terlihat Bara sedang kedatangan sang adik yang sudah sejak tadi dia tunggu.

Tok tok tok...

"Masuk..." kata Bara datar.

Dika segera masuk keruangan sang kakak.

"Kenapa lama..." tanya Bara dingin.

"Tadi ada pak Andika dari bagian personalia, dia mendapat laporan aduan dari Elisabet tentang kakak ipar dan teman- temannya...."kata Dika menjelaskan tentang masalah keterlabatannya menghadap sang kakak.

"lalu...." tanya Bara dingin.

" Elisabet menginginkan Kakak ipar dan temannya di pecat secara tak terhormat...." lapor Dika pada Bara.

"Br****k punya hak apa dia meminta gadisku di pecat..." seru Bara marah.

"Mungkin karena selama ini kita terlalu memanjakan dia kak...hingga dia menjadi congkak dan sombong.." jawab Dika juga marah.

"Siapa sich dia sebenarnya, hingga kita memberikan fasilitas berbeda dari artis lainnya..." tanya Bara tak mengerti.

"Apakah kakak lupa dengan perintah kakak sendiri...?" tanya Dika heran.

"Perintahku...?" tanya Bara tak percaya.

'Ya ampun kakakku sayang...kenapa belum tua kamu udah pelupa sich...( umpat Dika dalam hati)

" Apa kakak masih ingat pada saat Mama jatuh dan di tolong seseorang ketika dia pergi belanja dengan inka putra om Sofyan...?" tanya Dika.

"Lalu apa hubungannya dengan dia...?" tanya Bara masih emosi.

"Dia artis yang menolong Mama dan membawa mama kerumah sakit..." kata Dika menjelaskan.

"Karena itu kita memberi fasilitas berbeda dari artis lain...?" tanya Bara.

"Iya, saat itu kau memberi intruksi agar dia bisa di orbitkan dengan maksimal.." jawab Dika menjelaskan pada Bara.

Bara terdiam mengingat tentang kejadian lalu hingga dia memberi perintah seperti itu.

"Berapa lama itu terjadi...?" tanya Bara lagi.

"Sudah satu tahun lebih kak..." jawab Dika.

"Kalau begitu sudah lama kejadiannya..?" gumam Bara.

"Iya kak..."

"Dik apa kau bawa rekaman masalah kejadian kemaren...?" tanya Bara.

"Aku bawa kak...ini rekaman CCTV saat kejadian itu..." kata Dika sambil memberikan fail rekaman CCTV perusahaan DI Yang terjadi kemaren siang saat Kania dan kawan- kawan sedang bertengkar dengan Elisabet. .

Bara segera melihat rekaman itu di dalam leptop nya. Terlihat wajah Bara yang berubah- ubah, sesat wajahnya terlihat marah, lalu dia tersenyum namun tak lama dia terlihat marah sekali .

"Bre****k berani sekali mereka, sudah salah masih mau berbuat yang merugikan orang lain, ..."teriak Bara mengejutkan Dika sang adik.

"Yang mana sich yang bernama Elisabet itu, hingga dia kepedean mengaku sebagai calon istriku...?" tanya Bara kesal.

"Itu kak wanita yang memakai baju merah yang terlihat anggun tapi sangat sombong ...." jawab Dika .

"Wajah seperti ini yang mengaku- ngaku calon istriku...?" tanya Bara marah.

"Iya kak..." jawab Dika . terang aja kakak marah, Kania jauh lebih cantik dari gadis itu ha ha( kata Dika dalam hati)

"Kurangi kebebasannya...kalau masih tak sadar keluarkan dia dari perusahaan...kita tak butuh orang yang sombong dan tak tahu malu seperti dia..." seru Bara marah.

"Baik kak..." jawab Dika senang. Sebab sudah sejak dulu dia ingin mengeluarkan Elisabet dari perusahaan. namun dia tahan, Sebenarnya dia mendengar juga rumor tentang Elisabet yang mengaku calon sang kakak. Tapi dia tak bisa berkutik karena hutang budi mereka pada Elisabet yang sudah menolong sang mama.karena masalah itu sudah berlalu terlalu lama , dan Elisabet sudah merasakan banyak mendapatkan banyak mangaat dari perusahaan mereka. cukup sudah balas budi mereka pada Elisabet.

Setelah itu Dika segera kembali kekantornya.

Sesampainya di sana sang sekertaris mengatakan bahwa pak Andika sedang mencarinya. Dika segera menyuruh Feni memanggil pak Andika untuk segera menghadap padanya. Tak lama pak Andika datang menghadap.

"Selamat siang tuan... " sapa pak Andika pada Dika dengan sopan.

"Siang...ada apa kau mencariku...?" tanya Dika datar.

"Itu tuan, si Elisabet kekeh menginginkan. Ke empat gadis dari bagian humas di pecat dari jabatannya karena sudah menghina dan mempermalukan dia..." tutur pak Andika tak enak hati.

"Bukankah aku tadi sudah bilang padamu agar kau mengabaikan permintaan nya, lagi pula kesalahan kemaren itu bukan kesalahan kelompok Kania, tapi kelompok Elisabet yang mencari gara- gara. apa kau tidak bisa melihat itu, apa harus saya yang harus menyelesaikan semuanya......" jawab Dika dengan nada marah .

"tapi dia nendesak kami dengan ancaman akan melaporkan semua itu pada Bos Bara .." jawab pak Andika.

"Siapa dia yang berani mengancam ku.. apakah pengaruhnya setinggi itu sampai dia mengabaikan perintahku..?" seru Dika dengan marah.

"Maaf tuan....bukankah dia calon istri kakak anda...?" kata pak Andika dengan takut - takut.

"Sembarangan ... Siapa bilang dia calon kakak ipar saya. Dia tidak pantas menjadi kakak ipar saya, kak Bara sudah mempunyai calon istri yang lebih segalanya dari dia..." seru Dika dengan marah.

"Ha...jadi bukan dia calon kakak ipar anda tuan...?" seru pak Andika tanpa sadar.

"Itu benar... Bukan dia calon kakak ipar saya.." jawab Dika datar.

"Ya ampuun....kenapa kami sebodoh itu hingga percaya kalau si Elisabet adalah calon nyonya Presdir...tapi kenapa saat rumor itu tersebar Bos Bara tak bereaksi tuan..?" tanya Pak Andika lagi.

"Karena beliau tidak tahu, kalau saja si Elisabet tak mengusik kakak ipar, dia tak akan pernah tahu sampai sekarang..." jawab Dika keceplosan.

"Mengusik calon kakak ipar...?apa calon kakak ipar anda kerja di kantor ini juga tuan..?" tanya pak Andika curiga.

'Ya ampuun kenapa aku keceplosan.." seru Dika dalam hati

"Tidak, kakak ipar tidak kerja di sini, maksudku jika dia tidak mencari masalah kak Bara tidak akan tahu apa yang dilakukan Elisabet..." jawab Dika menutupi kesalahannya yang telah keceplosan .

"Oo ...saya kira beliau kerja di sini juga.." kata pak Andika perlahan

"Ya sudah sekarang jangan turuti segala permintaan nya yang tak wajar. Kalau tetap membandel keluarkan dia dari menejemen perusahaan ..kita tidak suka mempunyai artis yang kelewat batas..."perintah Dika tegas.

"Baik tuan akan saya laksanakan, .kalau begitu saya permisi akan kembali keruangan saya ..." pamit pak Andika.

"Silahkan....ingat jangan usik Nona Kania dan temannya, mereka tidak bersalah..." kata Dika mengingatkan.

"Saya mengerti tuan Assalamualaikum..." pamit pak Andika.

"Walaikum salam.." pak Andika pun segera keluar dari kantor Dika. Ketika sampai di ruangannya dia sudah di sambut oleh Mita meneger dari si Elisabet. Ketika melihat kedatangan pak Andika si Mita langsung berdiri menyambutnya.

"Gimana pak Andika, benarkan pak Dika menyetujui pemecatan itu... Aku tahu karena artisku adalah kesayangan Bos Bara.." kata Mita dengan pongahnya.

"Dasar manusia tak tahu diri, gara- gara kalian aku menerima kemarahan dari tuan Dika..."jawab pak Andika dengan marah.

"Apa maksud Bapak...?" tanya Mita khawatir.

"Maksud saya...pak Dika marah sama saya atas permintaan kalian yang tak masuk akal pada perusahaan, apa kalian ingin mendapatkan sangsi dari perusahaan ha..." teriak pak Andika melampiaskan kekesalannya yang telah mendapatkan kemarahan Bos Dika.

"Tapi pak.." kalimat Mita terpputus ketika mendengar teriakan pak Andika.

"Tak ada tapi- tapian, cepat kau kembali ketempatmu dan aku tak ingin mendengar apapun lagi dari kalian..!" teriak pak Andika dengan marah . Akhirnya Mita berjalan keluar dari ruangan pak Andika dengan wajah murung. Dia tak bisa membayangkan kemarahan Elisabet nanti ketika mendengar kabar ini.

Hay semua...udahan dulu ya ceritanya hari ini. sebenarnya author lagi sibuk tapi demi kalian aku sempat- sempatin membuat lanjutan ceritanya. jika nanti banyak tiponya maafkan author. jangan lupa like dan komennya.

Bersambung.

1
Lies Atikah
mesti nya si amel yang ditiduri si mkhlis
Lies Atikah
ada yah cewe kaya gitu maksa banget gakada harga memalukan
Lies Atikah
disini yang menang banyak setyo mana ada sedih sedih waktu apa gak ada kan yag ada kebahagiaan hidup sekian lama bersama sinta palsu dan anak tecint a tersayang si deby mana berani dia menghukum orng tercintanya hmh sebel
Lies Atikah
memaaf kan memang mudah yang sulit itu melupakan apa yang telah terjadi
Ninik Srikatmini
yg jalang dan murahan sipa mil..
Ninik Srikatmini
hmmmmm ga' deby.. ga' pinky.. ini ada lg si emil yg ngatain nia jalaaaang... 🙃🙃
Ninik Srikatmini
Alhamdulillah kebahagiian yg utuh utk kania berkumpul kel besarnya
Ninik Srikatmini
amelia cs mati kutu wkwkwkwk
Ninik Srikatmini
Alhamdulillah.. nia emang gadis yg baik.. sholekah jd sedih niih 😭😭😭ikut mewek thoor
Ninik Srikatmini
kania dilwan... 😆
Ninik Srikatmini
artis abal abal aja sombong... liat aja bel ntar lg karier mu hncr
Ninik Srikatmini
kania emang bi.. do'ain ya smoga kania jd mamanya kinan
Ninik Srikatmini
hmmm senyum bang bara bikin meleleh😘
Fredy: hrs masukkin ke kulkas mba biar ga meleleh 😅
total 1 replies
Ninik Srikatmini
duuuh dokter awas bara nti marah looh
Ninik Srikatmini
oogh babang bara akhirnya ktmu jg gadis yg dulu prnh menolongmu.. smoga berjodoh yaa
Noormasayu Othman
Luar biasa
Lies Atikah
hadir thor
Rossa Simangusong
sedangkeluar 🧐🧐
Ndy AjjaDech
cuma cerita gada anak kandung sendiri ditelantarkan
Reni Anjarwani
keren bgtt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!