NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Duda

Terjerat Cinta Sang Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Duda / Tamat
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rasti yulia

Cerita cinta seorang duda dewasa dengan seorang gadis polos hingga ke akar-akarnya. Yang dibumbui dengan cerita komedi romantis yang siap memanjakan para pembaca semua 😘😘😘


Nismara Dewani Hayati, gadis berusia 20 tahun itu selalu mengalami hal-hal pelik dalam hidupnya. Setelah kepergian sang bunda, membuat kehidupannya semakin terasa seperti berada di dalam kerak neraka akibat sang ayah yang memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang janda beranak satu. Tidak hanya di situ, lilitan hutang sang ayah yang sejak dulu memiliki hobi berjudi membuatnya semakin terpuruk dalam penderitaan itu.

Hingga pada akhirnya takdir mempertemukan Mara dengan seorang duda tampan berusia 37 tahun yang membuat hari-harinya terasa jauh berwarna. Mungkinkah duda itu merupakan kebahagiaan yang selama ini Mara cari? Ataukah hanya sepenggal kisah yang bisa membuat Mara merasakan kebahagiaan meski hanya sesaat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rasti yulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TCSD 30 : Shopping

"Oma sedang tidak bercanda kan?"

Krisna yang tengah duduk di dekat oma Widuri seakan tiada percaya jika akan mendapatkan tugas tambahan dari nyonya besar pemilik PT ini. Ia yang sudah begitu dibuat pusing dengan semua pekerjaan yang dilimpahkan oleh Dewa kepadanya, kini ditambah dengan tugas tambahan yang diberikan oleh sang oma? Sungguh bagi Krisna nenek dan cucu itu sama-sama merepotkan.

Oma Widuri yang sebelumnya berdiri di sisi kursi ergonomis milik Krisna, kini mulai menggeser tubuhnya untuk duduk di sebuah sofa yang terdapat di ruangan ini. Oma Widuri mengambil satu batang cokelat merk sil*ver queen dan mulai menggigit ujung cokelat itu.

Krisna yang melihat tingkah wanita yang sudah memasuki usia senja ini hanya bisa geleng-geleng kepala. Oma Widuri memang sudah tua namun polah tingkahnya masih seperti wanita-wanita paruh baya. Bahkan hanya demi bisa dikatakan awet muda, pakaian yang dikenakan oleh oma Widuri masih terlihat fashionable. Ia mengenakan tunik motif batik warna ungu dan dipadukan dengan legging. Rambut hitam yang merupakan efek hair colour yang ia pakai seakan semakin menegaskan jika oma Widuri memang awet muda.

"Oma.. Kalau sudah tidak punya gigi, jangan makan cokelat. Bisa-bisa gigi palsu Oma rontok semua."

Layaknya seorang cucu yang tidak memiliki akhlak, sedari tadi Krisna menggoda oma Widuri dengan candaannya. Seketika oma Widuri melempar sebuah pulpen ke arah Krisna dan tepat mengenai kening asisten sang cucu itu.

"Benar-benar tidak punya akhlak kamu Kris! Mau aku depak dari perusahaan ini tanpa aku beri pesangon dan tunjangan hari tua?"

Mendengar kata di depak, buru-buru beranjak dari posisi duduknya dan mulai menghampiri oma Widuri. "Hehehe aku bercanda Oma. Agar bisa mencairkan suasana saja. Jadi jangan pecat aku ya Oma. Aku masih harus mengumpulkan banyak uang untuk biaya menikah."

Krisna duduk di samping oma Widuri dan mulai menggenggam tangannya. Wajahnya memelas seakan membujuk oma Widuri agar tidak sampai memecatnya.

Oma Widuri mendengkus lirih. "Dasar perjaka tua." Oma Widuri kembali menghirup udara dalam-dalam. "Itu semua tergantung padamu. Jika kamu mau melakukan pekerjaan ini aku tidak akan memecatmu."

"Pekerjaan apa sih Oma?"

"Aku sedang tidak bercanda Kris. Kamu aku beri pekerjaan tambahan. Emmmmm, bukan, bukan. Bukan pekerjaan namun sebuah misi," ucap oma Widuri sambil menikmati cokelat batang di dalam mulutnya.

Krisna terperangah mendengar oma Widuri mengucapkan kata misi. Ia berpikir sudah seperti akan ikut berperang untuk menjalankan misi perdamaian dunia saja.

"Nah misi apa maksud Oma? Misi untuk membujuk Dewa kembali ke Bogor dengan membawa wanita yang ada di dalam berita itu?"

Oma Widuri mengangguk mantap. "Pintar kamu Kris! Tidak sia-sia kamu dulu selalu ikut sarapan bergizi di rumahku ketika kamu dan Dewa akan berangkat ke sekolah."

Bibir Krisna sedikit mencebik. "Iya Oma iya. Krisna memang sangat bersyukur bisa ikut sarapan di rumah Oma ketika dulu akan berangkat sekolah. Lalu, Krisna harus melakukan apa Oma?"

"Kamu cukup menyusul Dewa ke Jogja. Setelah itu bujuk dia agar dia mau membawa serta gadis itu. Kamu lihat bukan kalau gadis itu sangat cantik? Sejak pertama aku melihatnya di berita tranding topic itu, aku sudah memiliki feeling jika gadis ini yang akan menjadi istri Dewa selanjutnya."

Krisna terkikik geli. "Oma mengapa seperti percaya diri sekali? Oma lihat bukan jika gadis ini masih terlihat sangat muda. Apakah dia mau untuk menjadi istri seorang duda? Dan...."

Oma Widuri menghentikan aktivitasnya mengunyah cokelat batang yang ia makan, dahinya sedikit mengerut tatkala mendengar Krisna menjeda ucapannya. "Dan? Dan apa?"

"Dan seorang laki-laki yang burungnya tidak dapat berdiri. Haahaahaa... Aaaaaaduduuhhhh...."

Setelah terbahak-bahak menertawakan Dewa, seketika suara tawa itu berganti menjadi sebuah pekikan nyaring tatkala oma Widuri menjewer telinga Krisna.

"Maka dari itu kalau bicara jangan asal!" sungut oma Widuri sedikit kesal jika sang cucu dijadikan bahan tertawaan.

"Iya, iya ampun Oma, ampun!!"

Oma Widuri mendengkus kesal. "Untung saja kamu sudah aku anggap sebagai cucuku sendiri, kalau tidak, sudah aku sleding kamu!"

"Iya Oma, ampun. Krisna yang tampan ini masih ingin menjadi cucu Oma." Krisna mengusap-usap telinganya yang terasa panas karena dijewer oleh oma Widuri ini. "Tapi memang benar kan Oma? Kalau Dewa itu tidak bisa turn on? Lalu apakah ia bisa membahagiakan gadis itu?"

Pikiran oma Widuri sedikit menerawang. Ia membenarkan apa yang dikatakan oleh Krisna bahwa memang sampai saat ini sang cucu belum sembuh dari keadaannya itu. "Itu memang benar. Tapi aku memiliki keyakinan jika sebentar lagi Dewa akan sembuh Kris!"

"Ya semoga saja memang benar seperti itu Oma. Lalu, sekarang Krisna harus bagaimana?"

"Esok, terbang lah ke Jogja. Susul Dewa dan pastikan, dia selalu bersama gadis itu sehingga bisa dengan mudah dibujuk untuk ke kota ini."

"Lalu, imbalan untuk Krisna apa Oma?"

Oma Widuri kembali melirik ke arah Krisna dengan lirikan maut. "Huh dasar orang penuh perhitungan. Kamu tenang saja. Jika sampai Dewa berhasil menikahi gadis itu, aku akan memberikanmu sebuah rumah yang bisa kamu tinggali setelah kamu menikah nanti."

Seketika raut wajah Krisna berbinar. "Oke Oma. Siap laksanakan!"

***

"Ayo pilihlah apapun yang kamu mau!"

Hawa dingin plus semriwing khas pendingin ruangan membuat tubuh sepasang manusia yang tengah menyibukkan diri memilah-milah pakaian yang berada di salah satu mall di pusat kota sama sekali tidak merasa kegerahan. Salah satu cara yang paling jitu untuk bersembunyi dari terik panas sinar matahari dengan cara memasuki outlet demi outlet yang berada di dalam mall.

Mara menatap takjub suasana yang berada di sekelilingnya. Ini merupakan kali pertama ia memasuki pusat perbelanjaan terbesar di kota ini. Karena biasanya, mentok ia hanya masuk ke sebuah swalayan kecil yang berada di tempat tinggalnya.

Sedari tadi Mara dan Dewa berkeliling memasuki tiap outlet yang berada di dalam mall ini. Tangan Dewa sudah dipenuhi oleh beberapa paper bag yang merupakan hasil perburuannya berbelanja pakaian dan juga celana. Sedangkan Mara, gadis itu sama sekali belum mendapatkan apapun.

Berkali-kali Mara melirik label harga yang melekat di baju-baju yang ia lihat. Betapa terkejutnya ia melihat harga baju-baju ini justru lebih mahal dari gaji yang ia peroleh di pabrik tempe tempatnya bekerja.

"Tapi Tuan, ini semua mahal-mahal. Saya tidak sanggup membayarnya Tuan."

Mara mengira harga pakaian-pakaian di tempat ini hampir sama dengan yang dijual di pasar, namun ternyata ekspektasinya salah besar.

Dewa hanya terkekeh sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Ternyata sedari tadi gadis itu mengira jika ia harus membayar sendiri. "Tidak perlu kamu pikirkan bagaimana cara membayarnya. Sekarang kamu tinggal memilih apa yang kamu suka dan masukkan ke dalam keranjang belanja."

"T-tapi Tuan..."

"Mbak, coba kesini sebentar!" ucap Dewa memanggil salah seorang SPG yang berada di outlet ini.

"Iya Pak, bisa saya bantu?"

"Tolong pilihkan pakaian yang cocok untuk gadis ini. Jika memang bingung, setiap model ambil satu macam, dan bungkus untuk gadis ini!"

"Baik Pak." SPG itu menoleh ke arah Mara yang bibirnya hanya bisa menganga lebar. "Mari Mbak, kita pilih baju-baju untuk Mbak cantik ini!"

Mara menatap penuh tanya ke arah Dewa. "Tuan ini maksudnya bagaimana?"

Dewa hanya sedikit mengulas senyum di bibirnya. "Ikutlah SPG itu, dan kamu bisa mengambil semua yang dipilihkan olehnya."

"Tapi Tuan..."

"Aku tidak menerima sebuah penolakan, oke?"

Pada akhirnya Mara menyerah. Ia mengikuti ke mana SPG itu membawanya. Sedangkan Dewa hanya bisa terus menerus menyunggingkan senyum. Entah apa yang terjadi, bisa melakukan sesuatu yang membuat gadis itu tersenyum, rasa-rasanya membuatnya dipenuhi oleh kebahagiaan.

.

.

. bersambung...

Hai-hai para pembaca tersayang... Alhamdulillah kita sampai di part 30. Bagaimana? Bosan? Hehehe semoga tidak ya kak...😘😘

Di sini saya ingin menyampaikan bahwa yang meminta DeRa untuk segera menikah mohon maaf sekali ya Kak karena saya tidak bisa mengabulkannya. Untuk novel ini memang sengaja saya buat konflik sebelum DeRa bersatu berbeda dengan novel-novel sebelumnya di mana konflik muncul setelah pernikahan. Jadi mohon bersabar ya... Bisa jadi bukan Dewa yang akan menjadi suami Mara, tapi malah orang lain.. wwkkkkkk 😂😂

Sekali lagi, saya ucapkan terimakasih banyak untuk apresiasinya sampai saat ini ya Kak dan semoga tidak membosankan. Setelah ini sudah akan mulai merangkak naik ke konflik, jadi tetap ikuti kelanjutan ceritanya ya...

Jangan lupa untuk selalu mendukung author remahan kulit kuaci ini dengan Like, Komentar, Favorit, Rating bintang 5, Vote, Hadiah poin, ataupun koin. Semoga sebentar lagi author remahan kulit kuaci ini bisa membeli Boba Time ataupun Chatime yang diperoleh dari platform ini ya...😘😘😘

Banyak cinta untuk Kakak-kakak semua...

Salam love, love, love❤️❤️❤️

1
Deistya Nur
semangat terus ka, ditunggu karya terbarunya
marti 123
Biasa
marti 123
Kecewa
Masamba Kota
rasain...🤣🤣🤣
Masamba Kota
alah.....Dewa itu bego' ternyata
mengecewakan😡
💗vanilla💗🎶
semangat oma
💗vanilla💗🎶
sedihhh.. 😥
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor /Smile/
Esih Mulyasih
Luar biasa
ganteng gaming
bagus
Hasbi Hasidiqi
ternyata cinta damar tulus ke dita bukan hanya sekedar nafsu aza....semoga setelah bebas dita bisa berubah dan hidup bahagia.....karna dita berhak mendapat kesempatan kedua.....
bintang
👍👍👍👍👍
Elisanoor
ah loncat cerita Wisnu, penasaran aku 😂
Elisanoor
sumpah sumpah makin rame, sepanjang ku baca novel biasa nya diakhr cerita makin biasa aja, ini makin rame aja konflik nya juga nyambung bgt,keren Authorrrr 😘😘😘😘
Elisanoor
sy mau baca kisah Wisnu juga abis tamat ini
Elisanoor
jiah keburu peot luh Damar nungguin si Ditta 🤣
Elisanoor
Hahahhhh ,pinter si Mara 🤣🤣🤣
Elisanoor
Betul sekali Authot, Tulisanmu apik,bagus sekali sy suka 💗💗💗
Elisanoor
cie, seneng duh cerita si krisna, ini ada lanjutan nya cerita si Krisna Thorrr 😅😅😅😅
Elisanoor
Pernah di bully pas kls 1 SMA sama yg namanya Puspa, killer bgt ,ngebully gegara ngerasa senior lah gitu, eh ga selang lama dia Hamidun ampe di arak ke tiap kelas ngeri bgt .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!