BRUK!!!
Seorang wanita cantik dengan pakaian yang bersimbah darah berlari masuk kedalam lift di sebuah hotel bintang lima. Tak sengaja dia menabrak seorang pria dan mengotori pakaian rapi pria itu dengan darah nya.
Setelah sebelum nya wanita itu di kejar-kejar oleh beberapa orang pria kekar berpakaian serba hitam.
Setelah lepas dari maut. Ternyata tidak membuat seorang Killa Roses bebas. Dia harus bersedia menikah kontrak dengan seorang CEO pemilik hotel tersebut. pria dingin dan kaku bernama Marvin Louis.
Hingga suatu hari ia mendapat kesialan ketika sedang menjalankan misi. Marvin memergoki Killa yang tengah mengobrak-abrik rumah nya, mencuri berkas penting. Marvin pun memperkosa Killa dan merenggut mahkotanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 28 : Jangan besar kepala !
Sesampainya di apartemen Marvin.
Pria dingin itu membantu menggendong Naya masuk kedalam kamar. Kamar yang dulunya menjadi tempat Killa tidur, waktu pertama kali mereka bertemu. Setelah itu dia langsung keluar meninggalkan kakak beradik itu berdua
"Naya, kakak mohon sadarlah...." Killa mengusap-usap punggung tangan Naya. Tangan nya sangat dingin sedari tadi.
Sesaat kemudian pintu kembali terbuka. Masuklah seorang wanita paruh baya yang berpakaian rapi berjas putih. Dia adalah seorang dokter.
Dibelakang wanita itu menyusul Ken dan juga Marvin. Killa langsung beranjak dari duduk nya. Menyapa dengan ramah.
Setelah pemeriksaan Naya selesai dan juga Dokter sudah memberikan sebuah resep obat. Memberikan arahan untuk membiarkan Naya beristirahat, tidak ada yang serius. Naya hanya mengalami syok karena kejadian penculikan tadi.
Diluar kamar.
"Mari Nona Killa...." ajak sang Dokter.
Killa mengerinyit heran dan bingung. "Mari kemana dok?"
"Saya akan mengobati luka-luka anda juga...." ucap dokter tersenyum kepada Killa.
"Oh tidak perlu dok, saya baik-baik saja...." tolak Killa halus. Dia melirik Marvin yang tengah berdiri di sebelah nya.
Kenapa dia melihatku seperti itu? pikir Marvin yang tidak mengerti.
"Ken antar dokter Dina pergi" titah Marvin kepada Ken.
"Terima kasih dok," Marvin merunduk sedikit kepada dokter Dina yang nampak kebingungan.
"Mari dokter saya antar anda pulang...." ajak Ken kepada dokter Dina.
"Baiklah kalau begitu, senang bisa melayani anda Tuan Marvin...." dokter Dina ikut merunduk kepada Marvin. Ia pun mengikuti langkah Ken pergi dari tempat itu.
Marvin menghela nafas dengan kasar, sembari melangkah menuju dapur. Killa mendengar helaan nafas tersebut. Ia pun bertanya.
"Kenapa kau menghela nafas seperti itu?"
"Kenapa memang nya? Apa aku dilarang bernafas dirumah ku sendiri?" Marvin menoleh datar.
"Aku hanya benci dengan seseorang yang sangat keras kepala seperti mu...." lanjutnya sembari melanjutkan langkah yang sempat terhenti menuju dapur.
"Hey Tuan Marvin Louis yang terhormat, apa tidak salah? Bukan kah kau yang keras kepala selalu saja berbuat seenaknya" sahut Killa yang ternyata tidak terima.
Killa mengikuti langkah Marvin menuju dapur. Dilihatnya pria dingin itu sedang mengambil kotak P3K. Lalu menaruhnya di atas meja makan.
"Aku sangat membencimu" seru Killa dengan nada sedikit lantang.
BRAK.
Punggung belakang Killa terhempas ke dinding. Dengan gerakan cepat Marvin mendorong dan mengunci tubuh ramping gadis itu.
"YAA, APA YANG MAU KAU LAKUKAN...." Killa berteriak didepan wajah Marvin.
Pria itu menatap nya tajam. "Kenapa kau selalu membahas masalah itu....?" decak Marvin.
"Kenapa? Apa ada yang salah dengan perkataan ku Tuan?" jawab Killa ketus dengan penekanan di akhir katanya.
"Aku ini suami mu, tentu saja aku berhak terhadapmu...." bentak Marvin yang tak kalah keras dari Killa.
Gadis itu tersentak kaget menutup matanya sekilas. Ketika Marvin membentak. "Tapi pernikahan kita hanyalah pernikahan kontrak, kau sendiri yang mengatakan nya."
Deg.
Degup jantung keduanya beradu, ketika mata mereka saling menatap satu sama lain. Mata Killa membulat terkejut. Melihat ada darah yang mengalir diwajah pria itu.
"Kepala mu berdarah..." lirih Killa pelan.
Marvin pun menarik nafas berat dan menghembuskan nya dengan kasar. Tangan nya mengepal memukul dinding disebelah Killa. Ia menjauh dari Killa dan duduk di kursi.
Membongkar isi kotak P3K dengan sangat kasar. Killa bisa melihat raut wajah dingin nya yang mencekam.
"Sini biar aku saja..." ucap Killa, meraih kain yang ada di tangan Marvin lalu duduk dikursi. Mereka berdua duduk berhadapan. Marvin menatap Killa yang sekarang duduk di hadapan nya.
"Jangan besar kepala, ini aku lakukan hanya untuk berterima kasih padamu! Karena kau sudah membantuku menyelamatkan Naya...." ucap Killa.
Marvin hanya diam dan terus menatap wajah gadis itu. Membuat yang ditatap sedikit risih dan salah tingkah.
Apa-apaan sih? Kenapa menatapku seperti itu? Apa ada yang salah di wajahku? Dasar pria aneh! Killa bergumam di dalam hatinya.
...🌹Note : Jangan lupa like🌹...
...🌹Author lanjut siangan yah, maafkan yang hanya bisa up satu-satu🙏🏻🌹...
