CERITA TAMAT!
Dipindahkan dari kelas terbaik, ke kelas Legenda? iyah, Legenda nya maksudnya khusus untuk anak - anak yang suka Langgar peraturan, bolos berjamaah, terlambat merupakan rutinitas.
Bagaimana gadis baik nan anggun, si Juara Umum Sheryl, mampu bertahan disana? belum lagi gombalan Nathan yang bikin Hati meleleh. Tapi, siapa sangka, kelas yang seperti itu malah mengajarkan pada Sheryl arti dari persahabatan yang sesungguh nya. Dan juga, cinta yang tulus.
Hingga dia bisa merasakan, sesuatu yang di sebut 'Masa SMA Sebenarnya'
"Anugrah Terindah yang pernah Tuhan Kasih ke Gue, itu elo. Sheryl Wijaya. pelengkap kehidupan Gue! Jadi, Tetap lah di sisi Gue. Selamanya. "
~Nathan Arkasa
mau tau kisahnya??
ayo vote,
kita liat apa yang terjadi di kelas XI IPA 5
Note : Mohon Maaf, Bila ada Kesamaan Kata atau Nama, tempat, atau hal lain nya, itu mungkin kebetulan semata. Namun, apabila alur dan plot ceritanya sama persis. Itu bukan saya yang plagiat. karna Novel ini murni hasil pemikiran saya sendiri yah. ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini IR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28 (Sheryl Wijaya)
***
"heh.. jangan bilang kakak ipar ingin bermain api di belakang Rei. Seperti kisah - kisah itu? "
"menarik.. Ingin mencoba??"
"Seumur hidup ini, gue hanya cinta ke Sheryl, lo jangan buat gue memandang rendah lo--" putus Nathan yang di sambar langsung oleh Aisyah.
"Aish... Gue cuma bercanda, gue ngajak lo ke sini, karna ada hal yang mau gue omongin"
"apa?? "
"lo sebagai pacar Sheryl, pasti udah tau soal 'orang itu' kan?"
"maksud lo, si 'cecunguk ' itu? "
Bisa gak sih kalian itu jangan bilang pake cecunguk. Dia itu kakak gue!!
"Gue kasih tau ke elo, 'Dia' bukan sembarang orang. Elo yang sekarang jelas belum sanggup lawan dia. Takutnya, kalo lo jumpa dia dalam waktu dekat ini. Dapat di pastikan lo bakal tewas. Dan lo masih mau mepertahankan Sheryl?? "
"Seperti nya kakak ipar belum begitu mengenal ku, gue kasih tau yah... Gak akan ada yang bisa pisahin gue Dan Sheryl. Apapun bahayanya, gue gak bakal lepasin genggaman nya!! "
Seketika Aisyah tertegun, matanya menatap lekat mata Nathan. Semua nya terpancar jelas di sana. Suatu keyakinan dan tekad yang kuat. Dia tersenyum tipis menatap calon adik ipar nya ini.
"heh... Shyshy memilih orang yang tepat. Tapi, gue masih ragu. Gue tanya sekali lagi. Lo beneran bakal pertaruhin apapun kan buat lindungin Shyshy, gue cuma pengen yakinin diri gue sendiri"
"Jika sesuatu terjadi pada Sheryl, Gue gak ragu untuk ikut dalam tragedi itu. Lo bisa pegang kata - kata gue"
"fyuhhh... akhirnya...gue bisa lega, setelah Lulus SMA, gue dan Rei akan lanjutin kuliah di luar negri. Jadi gak ada yang bisa jagain Shyshy, kita selalu khawatir akan Shyshy. Tapi, sekarang ada lo. Gue bisa tenang. Dan yah, ini... " ucap Aisyah memberikan gelang putih dengan tanda huruf A, disana. Ia memberikan nya pada Nathan. "jika suatu saat, lo ketemu sama cecunguk itu. Dan dalam keadaan nyawa lo terancam. Lo, kasih tunjuk dia gelang ini" jelas Aisyah melenggang pergi begitu saja. Meninggalkan Nathan dengan segudanh pertanyaan yang melayang di kepalanya.
"maksud nya apa cobak?? " gumam Nathan, masih menerka maksud dari Aisyah ini.
***
Hari ini adalah hari perayaan ulang tahun sekolah Merah Putih yang ke delapan. Seluruh siswa di wajibkan hadir bersama orang tuanya, guna mengikuti segala macam kegiatan hari ini.
Brukkk!!
Tak sengaja Aisyah menabrak Tania. Tania, yang mempunyai kesan mendalam pada Aisyah pun, tak ingin melewatkan kesempatan ini untuk mempermalukan Aisyah.
"lo, cewek kampung. Sengaja yah nabrak gue! " suara lantang Tania menjadi pusat perhatian di sana. Kerumunan itu menatap ke arah Aisyah yang masih jatuh terduduk.
"orang jatuh bukan nya di tolongin malah di liatin. Gila yah kalian semua!! " bentak Sheryl yang baru datang, langsung membantu Aisyah berdiri.
"haha... Lo gila yah Ryl!! Dia kan yang rebut Kak Rei dari lo! Ngapain lo nolongin dia!! "
"Renata!! Lo ngomong apa?! Mereka berdua ini pelakor nggak tahu malu!" sambar Tania tersulut emosi.
"Eh.. Maaf kak Tania, kakak bener, mereka berdua ini pelakor gak tau diri!! Masih punya muka yah buat ada di sini!! "
"Tampar mereka berdua!! " suara berat khas milik kakek Wijaya, terdengar sangat marah. Beberapa saat kemudian, orang berpakaian serba hitam yang berada di Belakang kakek, menampar keras Tania dan Renata beberpa kali, hingga menyisahkan lebam biru yang terlihat membengkak.
"Tuan Wijaya, kenapa menampar saya. Saya ini adalah Tania Gureza, putri manager di perusahaan anda"
"Benar, Saya adalah Renata Kasia, putri tunggal SK grup. Kenapa anda menampar saya??!"
"masih tanya kenapa?!! Kau-- " seketika ucapan kakek terhenti, pandangan nya jatuh pada Aisyah, kakinya terlihat mengucurkan darah, meski hanya sedikit, ternyata ia terkena batu. Kemarahan Kakek bertambah 4 kali lipat, saat tau cucu menantunya terluka.
"kakek tunggu.. Ini permasalahan Shyshy, permasalahan nya anak muda. Nggak perlu kan seorang presdir besar Wijaya harus sampai turun tangan?? " potong Sheryl, kini matanya tajam menatap akurat Tania dan Renata secara bergantian. Tatapan nya ini bikin orang begidik, sangking ngerinya.
"Shyshy benar kek, masalah kecil kayak gini, gak perlu lah kakek turun tangan" sahut Aisyah ikut menimpali.
PLAKKK!! Tamparan keras Sheryl mendarat tepat di wajah Tania, sekali lagi tamparan ia layangkan juga pada Renata. Geram yang selama ini di tahan nya, usai sudah.
"lo kira lo siapa?!! Berani banget nampar kita?! Lo gak tau bokap kita siapa!! " sahut Tania dan Renata bersamaan.
"oh, gue?? Gue Sheryl Wijaya, putri bungsu keluarga Wijaya! Lalu, kalian siapa?? " tanya nya penuh ke angkuhan.
Pernyataan Sheryl kali ini membuat semua orang yang ada di sana tercengang melongo. Bagaimana tidak, gadis yang terkenal miskin ini adalah putri bungsu keluarga ternama Wijaya!!
Raut wajah khawatir terlihat di wajah orang - orang yang sering mengganggu Sheryl. Apalagi menggosipinya.
"nggak!! Nggak mungkin lo adalah putri bungsu keluarga Wijaya yang misterius itu!! " bantah Tania, masih syok dengan kebenaran yang baru di dengarnya.
"kenapa gak mungkin? Dia adik gue, Sheryl Wijaya. adik kandung gue!! " tambah Rei yang baru datang, dengan Nathan di samping nya.
"dan satu hal lagi, dia itu calon nyonya Arkasa. Lo kira, lo pantas di bandingkan sama dia?? " sambung Nathan dengan tatapan jijik, pada dua wanita dengan wajah lebam yang tersungkur ini.
Pandangan Rei jatuh pada Aisyah yang berdiri di samping kakek. turun ke arah kakinya. Melihat cairan warna merah yang sudah mengering di kaki indah kekasihnya, menyulut emosi Rei lebih dalam lagi.
"apa yang kalian lakukan?!! Cepat, aku tidak mau tau, keluarga Gureza dan Kasia harus hilang dari indonesia hari ini juga!! Beraninya mereka menyakiti nyonya wijaya ku" printah Rei, beberapa orang itu langsung bergerak sibuk, ketakutan terlihat jelas di wajah para bawahan itu, Rei memang sangat menyeramkan.
"Rei... Aku gak apa - apa kok" lirih Aisyah.
"apanya yang gak apa - apa?!! Kalian panggil dokter terbaik di indonesia kerumah wijaya segera!! Kakek, Rei pulang dulu mau obatin Aisyah" ujar Rei menggendong Aisyah ala bridal style.
Mereka semua melongo heran meihat ke over protektif nya Rei ini. Sedangkan Kakek dan Sheryl sudah terbiasa, karna memang seperti itulah sikap Rei pada Aisyah.
Bagaimana mungkin Aisyah bisa bertahan dengan Rei yang seperti psikopat gila ini?? Itulah pertanyaan yang dari dulu ada di benak kakek, melihat tingkah mutlak cucu sulung nya itu.
"haha... Kakek, aku juga izin pergi ke UKS dulu, obatin tangan nya nyonya Arkasa ini. Lihat tuh, kena kuman dari mereka" ujar Nathan ikut menggendong Sheryl ala Bridal Style juga.
"Dasar cucu sialan!! " desis kakek, namun sudut bibirnya tertarik ke atas, menandakan dirinya sedang senang.
Bibir para murid lain mengatup rapat, tak berani memikirkan apapun, hanya merutuki, mengapa mereka tidak baik pada Sheryl dulu? Akh, untung saja aku tidak punya masalah sama Sheryl?? Ah, aku juga pernah tersenyum pada Sheryl? Mereka semua mengingat Pengalaman mereka bersama Sheryl, jaga - jaga kalau ada salah segera minta maaf, sebelum berakhir seperti Tania dan Renata yang terlihat begitu menyedihkan.
***
Ayoo like, komen, and vote.
Kalian adalah pembaca yang cerdas. Tau lah yah kan apa yang paling di inginkan penulis. Hehe..