Reinkarnasi Dewi Kematian

Zhu tidak segan segan menguliti raja Jing, jari jari nya dia potong dengan sadis. Mereka yang melihat itu hanya bergidik ngeri dan bahkan banyak yang tidak kuat melihatnya karena takut.

"Akhhhhhhh.. bunuh saja aku! " ucap raja Jing yang terdengar memilukan itu.

"Membunuh mu? itu sangatlah mudah! tapi aku ingin bersenang-senang terlebih dahulu dengan mu" balas Zhu sekenanya.

Raja Jing terlihat mengenaskan dengan tubuh tanpa kulit, bahkan dia tidak di kenali sebagai raja. Zhu melihat ke arah raja Feng yang menatapnya dengan horor.

"Raja Feng, bolehkah aku membunuhnya?" tanya Zhu dengan mata berkedip kedip lucu.

Entahlah, mereka yang mendengar ingin rasanya menangis darah mendengar Zhu berkata seperti itu.

"Ahh ya terserah padamu gadis" jawab raja Feng dengan gemetar. dia sangat takut perkataan nya dapat menyinggung Zhu, dia tidak ingin bernasib sama dengan raja Jing itu.

dari pada aku harus mati sepertinya mungkin gantung diri lebih baik.

Zhu mengarahkan telunjuknya ke arah raja Jing yang terlihat sudah pasrah itu, dalam sekejap raja Jing menjadi abu.

"Astaga..... dia sungguh menyeramkan!"

"Apa kau lihat, bahkan dia sangat mudah untuk membunuh para totem itu"

"Ya kau benar, gadis itu sangatlah menakutkan"

"Aku tidak mau sampai berurusan dengannya"

"Ya aku juga"

Zhu menyuruh mereka semua berkumpul di aula tempat mati nya raja Jing, semua nya berdiri dengan tubuh yang sudah di penuhi dengan keringat dingin, begitu pun dengan para Mentri, mereka meneguk ludah nya kasar karena sangat takut kepada Zhu.

Tubuh mereka semua bergetar, mereka takut Zhu berlaku sama Kepada mereka seperti kepada raja Jing.

Zhu menatap mereka satu persatu dengan tajam, meskipun Zhu menggunakan cadar tetapi wajah cantik nya terlihat meskipun hanya samar.

"Akhhhhhhh" Teriakan para pengawal yang sudah menjadi abu sekarang. lebih dari 20 orang mati begitu saja.

"Aku paling tidak suka ada orang yang berkhianat! meskipun ini bukan kerajaan ku tetap saja aku tidak suka jika para penghianat berkeliaran di sekitar Gege ku!" ucap Zhu dengan tajam.

Zhu berjalan ke arah Kasim yang menjabat sebagai tangan kanan nya raja Feng "Apa kau tahu apa kesalahan mu ?" tanya Zhu dengan datar.

"Am...pun..nona...ak.."

Sebelum Mentri itu menjawab dia sudah berubah menjadi abu "Jika kalian berkata dengan bohong atau ingin menyangkal nya maka jangan harap kalian akan mati dengan tenang!"

Zhu tahu Mentri itu ingin mengelak dan membodohi Zhu, tetapi Zhu sudah tau gelagatnya seperti apa. Zhu pun memanggil Albert dengan wujud naga nya.

"Woaahhhhhhh..... bukankah itu seekor naga yang melegenda?"

"Astaga beruntung sekali aku bisa melihatnya secara langsung"

Albert mendarat di depan Zhu dan segera menunduk hormat "Hormat saya yang mulia, apa yang anda butuhkan?" tanya Albert dengan lembut.

Fengyi sudah mengetahui bahwa itu Albert karena mereka sudah seperti teman sekarang.

"Albert apa kau lapar?" tanya Zhu

"Saya sangat lapar yang mulia, tapi jika anda menginginkan saya untuk memakannya maka saya tidak mau! mereka hanya makhluk rendahan yang tak pantas menjadi makanan ku" jawab Albert dengan cepat.

Zhu hanya terkekeh, sedangkan mereka sudah menjadi pucat pasi mendengar kata makan.

"kalau begitu hanguskan mereka yang sangat jelek!" ucap Zhu santai, maksud Zhu berkata jelek itu bukan karena wajah ataupun fisiknya melainkan perilaku nya itu yang sangat jelek.

"Surgaaaa.... bagaimana ini? meskipun aku jelek tapi aku masih ingin hidup T_T"

"Baik yang mulia" Albert segera mengeluarkan api nya itu untuk menghanguskan mereka yang memiliki perilaku jelek.

Meskipun semuanya terkena semburan api Albert tapi bagi mereka yang bekerja jujur dan sangat mengabdi kepada kerajaan ini tidak mengalami apa pun. mereka hanya merasakan hembusan angin yang menerpa kulit mereka, tetapi bagi mereka yang berkhianat dan memiliki kesalahan selama ini mati dengan mengenaskan.

"Terimakasih Albert, kalau begitu kembali lah"

"Sama sama yang mulia" ucap Albert sebelum menghilang. Zhu tersenyum melihat masih banyak orang yang masih hidup.

"Apa pun yang kalian lakukan pasti akan mendapatkan balasannya juga, Terimakasih untuk kalian yang sudah mengabdi di kerajaan Gege ku" ucap Zhu dengan lembut.

Mereka tertegun mendengar pernyataan Zhu, mereka pikir mereka pun akan mati seperti mereka tetapi pikiran mereka semua nya salah, Zhu bahkan menghormati mereka dengan sopan.

"Tidak apa apa yang mulia, ini sudah menjadi kewajiban kami sebagai seorang bawahan" ucap salah satu Mentri.

Zhu hanya mengangguk puas, Zhu melangkah ke arah fengyi yang sudah lemas bahkan hampir kehilangan kesadaran nya itu.

Fengyi tersenyum ke arah Zhu "Apa aku tampan zhu'er?" tanya fengyi dengan tidak nyambung nya.

"Ck.. harusnya kau memikirkan keadaan mu Gege bukannya membahas masalah yang tidak jelas ini" jawab Zhu kesal. fengyi hanya terkekeh mendengar penjelasan nya.

Zhu berdiri dengan mata yang terpejam, bibir Zhu terlihat seperti menggumamkan sesuatu. Tiba tiba cahaya hijau keluar dari tubuh Zhu dan masuk ke dalam tubuh mereka yang sedang terluka parah.

Raja Feng dan permaisuri Fu Yang tadinya merasa takut sekarang malah tersenyum bahagia saat luka di tubuh mereka menghilang begitu saja bahkan tenaga mereka kembali penuh seperti tidak terjadi apa apa sebelumnya.

Zhu membuka matanya dan tersenyum menatap mereka semua yang sudah kembali sembuh "Huh... syukurlah"

Raja Feng permaisuri Fu dan fengxi berjalan mendekati Zhu dan segera memberi nya hormat "Terimakasih yang mulia atas pertolongan nya"

"Aishhh apa yang kalian lakukan hah?" kesel Zhu. "Aku tidak suka orang yang lebih tua dari ku memberi hormat kepada ku, kecuali mereka yang ber sujud di kaki ku untuk meminta hidup!"

"Maafkan kami yang mulia" ucap mereka kompak lagi.

Fengyi berjalan mendekati Zhu dan ingin memeluk nya tetapi Zhu menghentikan nya "Jangan memeluk ku! aku masih marah padamu!" ucap Zhu dengan nada seperti anak kecil.

Fengyi hanya tersenyum dan tidak menghiraukan ucapan nya itu, fengyi sangat merindukan Zhu selama ini.

"Maafkan aku, aku tidak ada saat kau kembali terbangun" Zhu tidak menjawab, dia hanya diam.

"Kerajaan ayahku mengalami masalah, apa kau lihat barusan? aku pun tidak tahu bagaimana jadi nya jika kau tidak menolong ku lagi. mungkin aku dan keluargaku akan ma...."

"Apa yang kau katakan Gege? aku marah padamu bukan karena itu! tapi aku marah padamu karena kau tidak memberitahu keadaan mu kepada ku. Bukankah kau bilang bahwa kau sudah menganggap ku adik mu? apa kau tidak percaya kepada kemampuan adik mu ini Gege? apa kau masih ragu ke...."

"Bukan seperti itu zhu'er, aku tau kau sudah kembali sadar. tetapi aku tidak mau kau kembali terluka saat mendengar kabar ku disini, aku pikir aku bisa mengatasi masalah ini seorang diri tetapi laki laki brengsek itu sudah menyegel kekuatan ku sepenuhnya"

Zhu hanya terdiam mendengar penjelasan fengyi kepada nya "Apa kau mau memaafkan ku zhu'er?" tanya fengyi penuh harap.

Zhu menatap fengyi yang terlihat sendu itu, Zhu tersenyum kemudian mengangguk sambil memeluk fengyi dengan erat.

Fengyi tersenyum lega setelah Zhu memaafkan nya kemudian dia pun membalas pelukan Zhu.

Apa yang terjadi dengan raja Feng ratu Fu dan fengxi? mereka hanya menonton seperti patung!

Fengyi pun tersenyum dia lupa memperkenalkan Zhu kepada keluarganya itu "Ayah, ibu, fengxi. Kenalkan dia Xia Zhu adik angkat ku, dia yang sudah menyelamatkan ku dari kutukan itu" ucap fengyi dengan wajah yang ceria.

"Terimakasih nona Zhu Sudah menolong putra pertama ku dan terimakasih juga sudah menolong kamu kembali" ucap raja feng.

"Benar nona Zhu, terimakasih berkat mu kami tidak jadi mati" tambah permaisuri fu.

"Panggil aku Zhu saja ayah ibu, bagaimana pun juga kalian adalah orang tua dari Gege ku sudah sepantasnya aku menolong kalian" ucap Zhu lembut.

"apa kau mau menjadi jiejie ku juga?" tanya fengxi kepada Zhu, fengxi masih berusia 10 tahun sama seperti jichen.

"Tentu saja, kau bahkan memiliki satu saudara lagi yang sama dengan mu"

"ahh benarkah jiejie? apakah dia perempuan?" tanya fengxi antusias.

"Sayangnya dia laki-laki sama seperti mu" ucap Zhu

"Tak apa jiejie, dia bisa menjadi lawan ku saat latihan berpedang" tambahnya dengan wajah yang berbinar.

"Baiklah kapan kapan jiejie akan membawa nya untuk menemui mu"

"Kau yang terbaik jiejie" ucap nya sambil memeluk Zhu dengan erat.

Fengyi tersenyum melihat Zhu memperlakukan keluarga dengan baik, fengyi menatap kedua orang tua nya yang sedang berkaca-kaca itu.

Sudah sejak lama mereka tidak melihat raut wajah bahagia di kedua putranya itu dan sekarang mereka dapat melihatnya kembali berkat Zhu.