Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29.
Di kediaman mewah keluarga Radaka nampak suasana pagi yang hangat.
"Nenek sudah turun?,om mana?",tanya Shintya menyapa karena nenek nya baru turun dari lantai 2.
"Dia mengigau ingin istri, aku sampai pusing dibuat nya"Ucap nenek.
"Bu sudah bangun?",tanya Seta Radaka.
"Aku kurang tidur, kasih dokter jiwa untuk adik mu, bagaimana pun juga dia sehat hanya mental nya bergeser",ucap nenek.
"Ada apa nek?",tanya Kamil turun dari lantai 3 bersama Aryo di belakang nampak Vania mengekor sambil mengelus perut buncit nya.
"Aduh cicit nenek sudah makin besar saja, kalian sudah beli peralatan bayi belum, resepsi sekalian 7 bulanan saja",ucap nenek.
"Tadi nya juga demikian tapi aku lagi repot ada tender besar",ucap Kamil.
"Ambil hari ini aja kita bagi tugas minggu depan kita resepsi, kasihan Vania jangan terlalu capek, papa akan pesan undangan dan langsung menyebar nya bagaimana?",tanya Seta Radaka.
"Baik pa, untuk gaun nya aku sama mama dan Vania, untuk katering tolong kak Shintya dann Aryo ya",ucap Kamil,
"Kalau begitu nenek yang pesankan bunga, dan jangan lupa souvenir yang bagus tapi murah ya Shintya",ucap nenek dengan gembira.
"Baik nek",ucap Shintya.
Mereka segera berangkat menuju tujuan masing-masing, Kamil, Bu Mara dan Vania pergi memesan gaun seragam.
"Ma, ini rekomendasi buat butik seragam yang bagus banget, gimana kalau kita ambil warna peach?",tanya Vania di belakang berdiskusi dengan mama mertua nya itu.
Bu Mara melirik lalu mengambil tabloid yang mencetak batik ternama dan bagus namun harga nya tentu juga bagus.
Sebelum mama Mara berbicara, Kamil lebih dahulu memotong.
"Tidak budget ku tidak sampai 300 juta, yang penting acara selamatan dan resepsi untuk memperkanalkan dan mensahkan kau dan anak kita",ucap Kamil.
Vania terdiam lesu, angan nya yang melambung tinggi kini pecah.
Kami segera memarkirkan mobil nya, karena menikahi Vania dan mengeluarkan biaya untuk pernikahan gagal nya, dua tidak bisa berganti mobil.
Di apartment Ugara, lelaki itu sedang menikmati peran nya sebagai suami, menikmati secangkir teh hangat yang nikmat dan roti panggang kesukaan nya, lebih tepat nya apa pun yang Vanila sajikan di hadapan nya adalah kenikmatan sejati.
"Kau tidak sarapan?",tanya Ugara karena melihat istri nya masih sibuk.
"Sebentar lagi",ucap Vanila yang sedang menaruh teko rebusan teh.
Ugara mencekal lengan istri lalu mendudukan nya di pangkuan nya, Vanila juga setelah seminggu ini menjadi istri lelaki ini nampak nya tak kasar, tak pernah membentak, uang pun diberi lagi tidak ada gangguan.
Ugara mendekatkan wajah nya pada istri nya, menatap istri nya, sekaarqng wanita di hadapan nya ini sudah tidak menghindar lagi atau gugup.
"Suapi aku",ucap Ugara, Vanila segera mengambil roti panggang dan menyuapkan nya ke mulut suami nya.
Ugara mengambil roti yang sudah ada di garpu dan menyuapkan nya ke Vanila, Vanila tak curiga, toh di suapi dia pun menerima.
Namun di detik berikut nya tanpa ada aba-aba Ugara sudah menempelkan bibir nya ke bibir istri nya.
Ugara mencium istri nya dengan lembut, hingga mulut Vanila yang sedang terisi roti masih terbuka lalu Ugara menggigit nya dan memakan nya.
"Ternyata rasa nya lebih manis",ucap Ugara membuat Vanila menunduk.
"Disini cuma ada kita berdua",ucap Ugara langsung memeluk istri yang masih betah dipangkuan nya.
Ugara sedikit mengendus istri nya meski memasak dia tetap wangi.
"Panggil aku sayang",bisik ugara di telinga Vanila menimbulkan sensasi geli.
Vanila pun mendadak teringat Ugara namun segera mengenyahkan pikiran nya.
"Kenapa harus sayang, tidak yang lain?",tanya Vanila.
"Karena panggilan sayang itu akan selalu mengingatkan kita untuk selalu saling sayang bagaimana?",tanya Ugara.
"Baik lah, sayang",ucap Vanila tersenyum, Ugara pun menarik bibir nya membentuk senyum.
"Oh ya lusa kau bisa bekerja di kantor sebagai asisten pribadi ke 4 ku, dan Sweta istri nya Ryan akan mengajari mu nanti",ucap Ugara.
"Baik lah, terimakasih pak bos",ucap Vanila.
"Nggak gratis dong, kan jalur orang dalam",ucap Ugara.
Vanila terdiam, apa dia harus membayar suami nya, semakin bingung saja Vanila, sementara Ugara nampak menikmati ekspresi istri nya itu.
"Maksud nya aku harus bayar, nanti setelaah aku gajian ya",ucap Vanila.
"Sekarang dong, masa nunggak",ugara langsung mencium bibir Vanila yang sudah sedari tadi nampak menggoda, menyesap nya lalu dengan segera menggendong istri nya menuju kedalam kamar mereka untuk bersenang-senang.
Siang hari nya nampak Vanila tertidur lelap setelah bekerja di bawah kungkungan suami nya, perlahan mata nya terbuka.
"Ugh...pinggang ku",lirih nya, Vanila berbalik nampak suami nya masih tertidur pulas.
Vanila memperhatikan wajah yang separuh nya di tutup topeng, bibir nya tebal, alis nya tegas, rahang nya indah dann lagi dada suami nya terlihat, selimut nya hanya sepinggang si tuan muda itu.
"Kau memang tampan, bibir ini suka sekali mencium ku sangat lihai, apa sudah banyaak wanita terjerat ya?",tanya lirih Vanila, tangan nya mengelus dada bidang suami nya itu tanpa dia sadari.
Vanila terkejut karena tangan nya dicekal seseorang, Vanila melihat Ugara memandang kearah nya lalu segera Vanila sadar.
"Mesum",lirih nya, Ugara tersenyum.
"Siapa yang duluan mesum?",tanya nya.
Mata Vanila terbelalak, Ugara segera membopong Vanila ke kamar mandi untuk mandi bersama.
"Ayo cepat kata nya mau ke mall",ucap Ugara.
"Iyaa sebentar",jawab Vanila toh manusia satu itu yang membuat nya lama mandi.
Vanila memakai kaos oblong dan celana panjang saja, rambut di gerai dan make up tipis, Ugara pun sama tak memakai aksesoris berlebihan hanya jam tangan, cincin nikah dan kalung.
Vanila memasuki mobil, Ugara memasang pengawan tempat duduk nya lalu mengecup nya sebentar.
"Kata nya suruh cepat, cepat",ucap Vanila, Ugara tersenyum lalu mendaratkan satu ciuman lagi di bibir istri nya.
"Ih yang, bibir aku jontor loh",ucap Vanila.
"Ya nggak apa-apa, paling teman nya sama bebek",ucap Ugara menoleh kepada istri nya, Vanila nampak kesal dan mencubit pinggang suami nya itu.
"Ih linu loh sayang, aku loh habis nggempur kamu malah di cubit",ucap Ugara, Vanila tidakk menanggapi.
Hannya sekitar 15 menit sudah sampai, membuat Vanila kaget.
"Kenapa nggak jalan kaki aja?",tanya Vanila.
"Cape lah, ntar barang belanjaan di taruh dimana?",tanya Ugara.
"Iyaa juga ya",ucap Vanila.
"Makan dulu yang, aku laper banget ddari pagi cuma masuk setengah roti panggang aja",ucap Ugara.
"Ya udah mau makan apa?",tanya Vanila.
"Aku yang beli aja, kamu disini aja tunggu aku",ucap nya lalu pergi ke salah satu stand makanan.
Vanila menunggu di tempat foodcourt, lalu ada yang meenepuk bahu nya.
"Benaar ini kau Nila",ucap seseorang.
