NovelToon NovelToon
Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Mengubah Takdir
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Arini gadis 25 tahun menjadi pewaris tunggal . Ayahnya meninggal 1 tahun yang lalu. Arini sejak kecil sudah diasuh oleh ibu tirinya dan juga kedua saudara tirinya. Selam ini keluarganya baik kepadanya dan penuh kasih sayang.

Siapa sangka ternyata di balik semua itu ada rencana, satu persatu kebusukan ibu tirinya dan kedua saudaranya terungkap, Arini mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya dengan adanya perselingkuhan.
Tabiat laki-laki yang dia pikir selama ini mencintainya, juga sudah mulai terungkap ketika Arini memberikan posisi Direktur di Perusahaan.
Arini mulai dicampakkan ketika aset keluarganya memiliki saudara tirinya dan calon suaminya. Arini bahkan dibuang dan mendapat caci maki dari orang-orang akibat jebakan yang dari keluarganya.
Sampai akhirnya Arini kembali bangkit dari keterpurukan untuk membalas semua dendamnya. Dari mengambil seluruh apa yang telah menjadi miliknya dan menjadikan orang-orang yang telah menghancurkannya saling menusuk satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29 Benar-benar Hancur

"Tertawa dengan sesukamu dan setelah ini kau akan tahu akibat dari perbuatanmu! Kau juga tidak akan mendapatkan posisi itu," sahut Mona menegaskan penuh dengan keyakinan membuat langkah Arini terhenti.

"Mona jangan hanya berbicara saja dan sarapan dengan santai seperti ini. Siap-siap lah untuk ke kantor mewakilkan suamimu yang sudah tidak berguna itu agar kau bisa melihat pertunjukan yang sangat menyenangkan hari ini," ucap Arini tersenyum penuh ejekan.

Mona semakin kesal dengan tangan mengepal dan Arini tidak banyak bicara yang langsung pergi.

"Arggg wanita sialan itu benar-benar semakin lama semakin berani kepadaku! dia pikir aku akan kalah begitu saja! Jangan bermimpi, aku benar-benar akan menghancurkan wanita itu!" umpat Mona dengan penuh amarah.

"Kamu tidak ada gunanya marah-marah tidak jelas seperti itu dan sekarang kamu siap-siap ke kantor. Kamu harus menjalankan semua sesuai dengan perintah dan jangan sampai wanita itu mendapatkan posisinya kembali!" tegas Irena.

"Aku juga akan ikut ke kantor," sahut Dellon.

"Untuk apalagi kamu berada di sana? Kamu tidak tahu jika kamu sudah tidak dibutuhkan di sana. Mereka bahkan sudah sudah muak melihat kamu dan sampai membuang kamu, karena hanya kehadiran kamu di sana dan membuat semua semakin kacau," sahut Irena yang tidak setuju dengan keterlibatan Dellon.

"Mama jangan terlalu kasar berbicara kepada Dellon seperti itu," Mona tidak henti-hentinya membela suaminya.

"Kamu juga berhenti kecintaan pada laki-laki yang tidak becus melaksanakan pekerjaan ini," sahut Irena.

Tangan Dellon terkepal, rasanya dia ingin sekali meninju Ibu mertuanya itu yang tidak berhenti menghina dirinya.

***

Perusahaan Lexa.

Arini baru saja keluar dari mobil, dengan membuang nafas perlahan ke depan dan dia benar-benar terlihat begitu gugup.

"Arini kamu harus yakin jika semuanya akan berjalan dengan lancar. Aku akan mendapatkan kembali posisi yang telah mereka ambil secara picik, aku sudah berjalan sejauh ini dan aku tidak akan membiarkan orang-orang itu bahagia dengan semua yang mereka lakukan kepadaku," batin Arini berusaha untuk setenang mungkin dan padahal perasannya saat ini dia juga gugup dan takut jika rencananya berantakan.

Arini kembali menarik nafas panjang dan kemudian membuang perlahan ke depan. Arini melanjutkan langkahnya dengan memasuki Perusahaan.

Rapat untuk kembali membahas posisi Direktur, Arini mengikuti rapat tersebut yang pasti harus mengambil kesempatan agar dia mendapatkan posisi kembali. Mona juga sudah pasti berada di sana dan begitu juga dengan Aditya.

Para pemegang saham dari yang tertinggi sampai yang terendah dikumpulkan di ruang rapat untuk membahas permasalahan Perusahaan.

"Perusahaan mengalami penurunan yang besar, saya sudah tidak berani untuk membiarkan saham saya tetap berada di Perusahaan ini dan yang adanya saham saya bisa mendapatkan masalah dan tidak akan laku terjual lagi," sahut seorang memberikan pendapat yang membuat yang lain mengangguk-anggukkan kepala.

Sepertinya terlihat keraguan di wajah mereka untuk tetap bertahan di perusahaan karena melihat penurunan perusahaan yang benar-benar drastis.

"Jika para pemegang saham meninggalkan perusahaan dan artinya posisi yang diinginkan Arini sudah tidak akan ada gunanya lagi. Dia hanya akan tetap berada dalam perusahaan yang hancur tanpa ada dukungan dan dana sama sekali," batin Mona mengambil keuntungan dalam hal itu.

"Kalian benar-benar pengusaha yang sangat pengecut," sahut Arini mengeluarkan pendapatnya dengan sangat sinis.

"Jika keadaan membaik dan kalian berlomba-lomba datang ke Perusahaan ini dengan kata-kata penjilat dan ketika keadaan memburuk kalian akan meninggalkan. Pergilah bawa saham kalian, perusahaan ini juga tidak membutuhkan orang-orang yang tidak kompeten seperti kalian," sahut Arini bicara dengan santai dan tidak takut sama sekali.

"Nona Arini, Anda bukan siapa-siapa dan jaga batasan anda dalam berbicara dengan kami," sahut Bondan.

"Jangan pernah melupakan jika Perusahaan ini adalah milik kedua orang tua saya. Jadi mau terpuruk apapun Perusahaan ini dan saya tidak akan meninggalkannya," jawab Arini.

"Tetapi Anda sudah tidak ada kegunaan di Perusahaan ini. Anda bukan lagi sebagai Direktur yang mengatur semuanya," sahut salah seorang wanita.

"Saya akan kembali kepada Posisi saya sebagai Direktur," jawab Arini dengan penuh kelantangan dan kemudian meletakkan map berwarna merah di atas meja.

"Saya memenuhi kriteria untuk menjadi Direktur, jadi saya akan kembali memimpin perusahaan ini dan jika kalian tidak tahan di perusahaan ini maka pergilah," ucap Arini tanpa basa-basi.

"Jangan kamu pikir mudah untuk menjadi Direktur. Sekalipun para pemegang saham meninggalkan perusahaan ini dan posisi itu tidak akan bisa kamu dapatkan, karena permasalahan yang telah kamu lakukan dan orang-orang yang ada di perusahaan juga tidak percaya padamu," sahut Mona.

"Benar! Apa yang dikatakan Nona Mona. Semua ketentuan harus berdasarkan voting dan tidak bisa pilih sembarangan. Kami harus mempertimbangkan keberadaan Nona," sahut Bondan.

"Mampus kau, memang enak jika kehadiranmu tidak akan diterima," batin Mona mengumpat dengan tersenyum penuh kemenangan.

"Tetapi perusahaan ini adalah milik kedua orang tua saya, saya memiliki hak atas penuh untuk tetap kembali memimpinnya dan jangan lupa bahwa saya juga memiliki saham di perusahaan ini," sahut Arini.

"Sahap apa yang kau maksud?" tanya Mona.

Arini tersenyum kepada Mona.

"Mona suamimu hanya menginginkan posisi Direktur tanpa mengetahui permasalahan saham yang dimiliki pemilik aslinya. Orang tuaku memiliki 50% saham di perusahaan ini dan saham itu masih atas nama orang tuaku yang tidak bisa dialihkan kepada siapapun sebelum putrinya menikah," jawab Arini.

"Tetapi kamu sudah menandatangani sebelumnya pengalihan perusahaan kepada Dellon dan artinya saham yang ada di perusahaan itu milik Dellon," sahut Mona.

"Kamu tidak mendengar apa yang aku katakan tadi, saham milik kedua orang tuaku tidak akan bisa dialihkan kepada siapapun sebelum putri mereka menikah. Kamu bisa baca berkas-berkasnya dan aku tidak berkuasa saat ini untuk mengalihkan kepada siapapun karena aku belum menikah dan termasuk pada laki-laki itu," sahut Arini.

Mona langsung mengambil dokumen tersebut membuatnya benar-benar kaget, ternyata selama ini Dellon hanya mendapatkan posisi, tetapi tidak saham. Arini tersenyum miring melihat kepanikan Mona.

"Jadi untuk orang-orang yang telah dirugikan Direktur sebelumnya, kalian bisa menuntut secara langsung kepadanya tanpa mengurangi sedikit saham milik kedua orang tua saya sebagai ganti rugi, karena itu sama sekali tidak berkaitan!" tegas Arini.

Para penghuni rapat terlihat berbicara pelan-pelan dengan mengangguk-anggukkan kepala, sepertinya memang mereka sudah terjebak sampai akhirnya dibodohi oleh Dellon.

"Sial mengapa semuanya jadi seperti ini," umpat Mona.

"Nona Mona, kami harus bertemu dengan tuan Dellon untuk mengganti semua kerugian uang kami yang sudah digelapkan. Perusahaan tidak bertanggung jawab karena tidak ada kontrak pengalihan saham yang sah," sahut Bondan.

"Benar," yang lain juga ikut-ikutan menyerang Mona untuk meminta ganti rugi dan membuat Arini tersenyum.

"Hmmm, kita kesamping kan dulu masalah tuntutan kalian kepada Direktur sebelumnya. Sekarang kembali kepada topik untuk mengesahkan saya sebagai Direktur di perusahaan ini," sahut Arini.

"Meski Anda memiliki saham 50% dan tetap posisi Direktur harus melalui persetujuan kami dan kami tidak bisa memberi kepercayaan itu kedua kali kepada Nona. Kami dia tidak ingin mengalami kerugian yang besar," sahut salah seseorang yang ternyata tidak menyetujui pengajuan Arini.

Bersambung....

1
Sunaryati
Sayang Arini tidak mendengar percakapan mereka, jika dengar bisa diperlihatkan Aditya.
Sunaryati
Tipo Arini bukan Aluna
Sunaryati
Benar dugaanku Dellon akan menggaji Meysia, sebenarnya kasihan, tapi itulah harga yang B harus kalian bayar atas perbuatannya pada Aluna
Sunaryati
Dellon pasti memanfaatkan keadaan Meysia, yang sedikit kehilangan kesadaran karena mabuk. Sedangkan Arini dan Aditya makin dekat.
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Sunaryati
Arini kamu itu CEO kok bisa keluyuran, bukankah tugasmu berat harus memperbaiki perusahaan karena kekacauan yang dibuat Dellon. Katanya mau membuat perusahaan peninggalan orang tuamu lebih berkembang. Jangan fokus balas dendam. Membuat perusahaan semakin bagus itu juga cara balas dendam.
Sunaryati
Arini kamu benar- benar total balas dendammu, kepada semua yang merebut dan menikmati harta peninggalan orang tuamu yang sepenuhnya menjadi milikimu.
Sunaryati
Kebohongan tidak selalu menang, Dellon. Meysia apa kau bisa sabar menghadapi Aditya yang tampaknya hatinya mulai goyah, karena tingkahmu. Jika kau bisa terus sabar dan mengalah, semoga tak lelah
Sunaryati
Meysia semoga kesombongan kamu membawa kehancuranmu. Seperti sumpah Psk Anton. Dan Meysia juga putus pertunangannya dengan Aditya, karena Aditya semakin tertekan dan tidak nyaman karena banyak tuntutan dari Meysia.
Sunaryati
Kamu benar Aditya, Meysa baru tunangan belum jadi sudah mau mengendalikan kamu. Mantaap dengan ketegasanmu, masalah perusahaan. Firasat nenekmu mungkin benar kalau Masa bukan wanita baik. Seharusnya kamu juga merasakan jika keluarga Meysa tidak baik, karena menguasai semua peninggalan orang tua Arini.
Sunaryati
Semua dilanda ketakutan, yang membuat Arini semakin mudah melumpuhkan semuanya
Ninik
seneng ada cowok kaya Aditya tegas dan g bisa diatur oleh perempuan blm jadi istri lagaknya dah lebih2 dari istri sah yg nglabrak pelakor aja
Ida Mamanya Akas
putusin aja si Mesyanya, dit....
Sunaryati
Semoga apa yang menjadi milikmu kembali, Arini
Sunaryati
Apakah orang tua Arini tidak meninggalkan wasiat, seharusnya semua milik orang tuanya jadi milik Arini, karena dia satu- satunya ahli waris.
Sunaryati
Buktikan kamu bisa Arini
Sunaryati
Ambil saham Dellon untuk mengurangi uang di perusahaan, maka dia tak punya hak suara lagi, alias msti kutu.
Sunaryati
Kenapa semua orang di rumah itu tidak melakukan apapun selain mendebat, apa Arini punya sesuatu yang bisa membuat mereka tidak berani melawan dengan kekerasan pada Arini?
Nurika Hikmawati: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DISISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Sunaryati
Kamu bisa saja membuat Meisya semakin kalap 🤣🤣🤣
Sunaryati
Meisya tambah marah nanti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!