Apa yang kamu rasakan ketika lingkupan kehidupan sehari - hari dalam dunia kecilmu yang selalu menonton dan hanya selalu menuggu setiap hari demi hari berganti secara alami , tiba - tiba berubah menjadi hal yang paling menakjubkan dalam hidupmu..?
Itulah yang terjadi pada saya .
Saya Shen Yuemi seorang karyawanti biasa 32 tahun yang bekerja selama 8 jam dengan gaji yang cukup memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari.
Yang selalu menjadi waktu ternyaman sambil menikmati membaca karya cerita tentang fantasy terutama dominasi wanita. Selalu berkhayal hidup di dunia itu dan hidup nyaman dan damai menjadi kenyataan....
Itulah yang saya alami.....
Heheheheeeeeheeeheee......
Banzai ..... Banzai......
Aku datang kehidupan baru.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Ki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Rencana Membuat Jus Berri
Dalam perjalanan pulang kembali dari hutan, Shen Yuemi bercerita rencana untuk membuat dan menjual jus Berri, makanan ringan dan kue kering. Setelah membuat terlebih dahulu setelah berhasil bisa di jual untuk menghasilkan uang dan membuat kue kering yang sederhana.
Sepanjang perjalanan Shen Yuemi tidak berhenti bicara dan ketiga saudara Hida diam dan mendengarkan dengan serius. Mereka bertiga terkadang bertanya di bagian yang tidak begitu mengerti dan membutuhkan penjelasan yang lebih terperinci.
Setelah berjalan dan berbicara 25 menit, Shen Yuemi dan ketiga saudara Hida sampai di depan pintu halaman rumah. Hida Renzhi berjalan ke depan terlebih dahulu dan membuka pintu halaman depan, Hida Arong dan Ziyu berjalan ke ruang penyimpanan untuk mengambil dan meletakkan semua barang dan bahan yang dibutuhkan Shen Yuemi untuk membuat jus, makanan serta kue di dapur.
Shen Yuemi meletakan keranjang punggung di samping pintu dapur dan pergi ke sumur untuk mengambil air membersihkan muka, tangan serta kaki dan membiarkan Hida Renzhi membantunya mengeluarkan semua yang ada di dalam keranjang punggung.
Setelah melihat semua yang di butuhkan lengkap di dapur, Shen Yuemi mengajak tiga saudara Hida makan siang terlebih dahulu kemudian mempersiapkan pembuatan jus Berri, makanan ringan dan kue kering setelah perut mereka merasa kenyang semua.
Setelah duduk di meja makan , Shen Yuemi menunggu ketiga saudara Hida menyajikan makan siang di atas meja. Karena sudah berada di sini selama empat hari di sini , Shen Yuemi mulai terbiasa dengan adat di dunia ini. Para pria yang akan mengurus segala pekerjaan rumah tangga dan melayani para wanita.
Enaknya menjadi bos kecil....
Shen Yuemi yang berkhayal terbangun setelah mencium bau nasi hangat dan harum yang di bawa Hida Arong, Hida Renzhi membawa lauk berupa telur goreng, ayam suwir serta sayuran hijau dan Hida Ziyu membawa peralatan makan.
Setelah semua tertata rapi di meja makan, Shen Yuemi memulai makan dan mengajak Ketiga saudara Hida memulai makan.
"Kalian mulai sekarang harus makan lebih banyak, tambahkan sedikit daging di badan kalian, jangan terlalu kurus. Dan terima kasih atas kerja keras kalian selama ini." Shen Yuemi berdiri mengambil nasi dan lauk di atas meja dan memberikan kepada masing-masing ketiga saudara Hida, kemudian baru mengambil untuk dirinya sendiri.
Ketiga saudara Hida merasa hangat setiap kali Shen Yuemi selalu memperhatikan dan memperdulikan mereka, meskipun tidak diperbolehkan seorang suami di layani oleh Tuan istri mereka, tetapi mereka tetap membiarkan Shen Yuemi melakukannya.
"Tuan istri, tidak baik jika di lihat orang lain. Bagiamana bisa kami dilayani oleh Tuan istri?" Meskipun Hida Arong melarang Shen Yuemi, tetapi tetap membiarkan Shen Yuemi mengambilkan makanan untuk mereka bertiga dengan tatapan mata yang lembut.
Jarang sekali melihat seorang istri yang begitu perhatian memberikan makanan terlebih dahulu untuk suami mereka.
"Biarkan saja, jangan hiraukan orang luar." Shen Yuemi masih mengambil makanan untuk Hida Renzhi dan Hida Ziyu.
Setelah Shen Yuemi selesai mengambil makan untuk dirinya sendiri, ketiga saudara Hida berdiri dan mengambil masing - masing lauk dan menaruh di atas piring Shen Yuemi dan melanjutkan makan mereka bertiga yang sudah di ambil oleh Shen Yuemi.
"..…!" Shen Yuemi pasrah melihat setumpuk makanan di atas piring makannya.
Mulai sekarang aku harus terbiasa dengan ritme seperti ini setiap kali makan, untung saja aku hanya memiliki tiga suami di rumah kalau lebih banyak lagi.... bisa-bisanya.... perutku.... !!!
semenjak berada di sini, nafsu makan ku begitu besar dan tidak pernah gemuk - gemuk.
Hehehehe....
Shen Yuemi yang asyik dengan pikirannya, tiba-tiba ingat dengan buku yang di belinya kemarin di kota.
"Rong'er, A-Zhi, Ziyu, apakah kalian melihat buku yang aku beli di kota kemarin?" Shen Yuemi berkata sambil mengambil makanan dengan sendok dan ingin memasukan ke dalam mulutnya.
"Kemarin Zhi'er menaruhnya di dalam lemari bersama pakaian yang kita beli dari toko kemarin, Tuan istri." Hida Arong berhenti sebentar dan melanjutkan makannya.
"Oh, oke, makasih. Bagiamana dengan pakaian kalian, apakah cocok dan pas dengan kalian semua?" Shen Yuemi menelan makanan yang setelah di kunyah.
Kemarin, aku yang memilihkan warna dan gaya pakaian untuk mereka bertiga yang menurutku cocok dengan kepribadian mereka.
"Cocok sekali, kami semua suka, terimakasih Tuan istri." Hida Arong mengingat baju yang berwarna hitam dengan jubah luar kasual yang berwarna sedikit warna putih yang memiliki potongan longgar sedikit sulaman di tepi ujung lengan dan ujung baju untuknya, pakaian biru tua dengan lapisannya dalamnya dengan jubah luar dengan sulaman warna merah muda untuk Zhi'er dan warna baju merah muda dan jubah bagian luar dengan warna putih yang polos sedikit sulaman kuning di ujung lengan dan kerah untuk Yu'er.
Saat pertama kali kami melihat Tuan istri memilihnya untuk kami bertiga, kami bertiga merasa terkejut. Karena Tuan istri menyadari gaya dan warna tersebut cocok dengan sifat yang telah kami sembunyikan selama ini.
"Oke, bagus kalau begitu." Shen Yuemi makan dengan lebih lahap dan suasana hati yang baik.
Dengan suasana yang hangat dan tenang waktu makan siang di rumah Shen Yuemi dan tiga saudara Hida, di salah satu kamar penginapan di Kota Akujo.
"Tuan, Tiga belas datang untuk melapor bahwa semua yang diperintahkan oleh Tuan sudah siap." Sesosok baju hitam tiba-tiba datang dan berlutut di depan laki-laki berbaju putih dengan malas bersandar di kursi panjang.
"Bagus, laksanakan seperti yang aku mau, jangan ada sedikitpun kesalahan." Laki-laki berbaju putih masih duduk dengan malas dan berkata dengan suara menggoda tetapi ada suara yang dingin tersembunyi.
"Baik Tuan." Sosok hitam menundukkan kepala dan menghilang.
"Eza Feng, aku tidak sabar bertemu dengan gadis kecilku." Kuga Yueying bersandar dengan malas dan memainkan ujung rambutnya.
"Hm..." Eza Feng dengan pakaian hitam duduk dan membaca buku kedokteran.
"Kamu akan melihat betapa istimewanya gadis kecilku..." Kuga Yueying menatap Eza Feng dan tersenyum dengan bangga.
"Hm..." Eza Feng masih melihat pada buku yang di bacanya.
"Gadis kecilku, kita akan segera bertemu...!!" Kuga Yueying bergumam dan memperlihatkan senyum yang penuh perhitungan dan mata yang penuh kelicikan nakal.
Di satu sisi di sebuah kamar lain.
Ketiga keluarga Zumi sedang makan siang dengan tenang.
"....Ren'er, makan dengan benar." Zumi Shua menyadari sikap putra kecilnya yang diam sambil memegang sendoknya tanpa berniat menggerakkannya.
"... Hm..." Zumi Zeeren mengambil makanan di atas piringnya dan memasukannya ke dalam mulutnya.
"Ren'er, apakah masih memikirkan Yi'er?, kita akan bertemu dengan Yi'er dua hari lagi. Sabar dan habiskan semua makananmu." Ren Ling menambahkan lagi lauk di atas piring Zumi Zeeren. Ren Ling yang sudah mengetahui perasaan putranya sendiri dari cerita Zumi Shua dan merasa kasihan bahwa putra kecilnya begitu menderita karena penyakit cinta....
"..Hm..." Zumi Zeeren memakan makanannya tanpa nafsu makan.
"......" Zumi Shua dan Ren Ling saling melihat dan menghela nafas secara bersamaan.
Sedangkan tokoh utama kita tidak mengetahui semuanya sama sekali, masih makan siang dengan lahap.