NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Cupu

Pembalasan Istri Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga / Selingkuh / Janda / Balas Dendam
Popularitas:17.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Nurr

"Pembalasan istri cupu" adalah cerita tentang seorang wanita yang telah lama merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh suaminya. Namun, dia tidak lagi mau menjadi korban keadaan. Dengan tekad dan keberanian, dia memutuskan untuk membalas perbuatan suaminya dengan cara yang tidak terduga.

Dia mulai dengan meningkatkan penampilannya, mengembangkan bakatnya, dan membangun dirinya sendiri. Dia juga mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padanya dan belajar untuk mencintai dirinya terlebih dahulu.

Pembalasan ini tidak hanya tentang membalas perbuatan suaminya, tetapi juga tentang menunjukkan dirinya sebagai wanita yang kuat dan mandiri. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak hanya menjadi istri yang patuh, tetapi juga seorang wanita yang berani dan berdaya.

Melalui perjalanan pembalasan ini, dia menemukan dirinya sendiri dan belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Nurr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Wanita itu kemudian menipiskan bibir, lalu dia menatap anaknya. “Bukan sama temen mamanya, tapi sama anaknya!! Cantik, baik, usianya juga sekitar 27 tahunan, dia wanita independen, cocoklah sama kamu, mau mama kenalin nggak? Ya kalian PDKT dulu aja, kalau nggak cocok, Nanti mama carikan lagi.”

“Enggak ah!” Jawab Davit dia lebih suka main-main daripada memiliki hubungan yang serius.

“Sampai kapan kamu mau main-main kayak gitu? Kamu udah tua ya, usia 28 tahun itu tidak muda lagi.

"ya kapan-kapan!" Jawab lelaki itu...

 

Vera hanya bisa menatap sendu, "Padahal mama berharap kamu cepat nikah, habis itu nanti kalian tinggal di sini sama mama, jadi rumah Ini kan rame, mama sendirian tahu tinggal di sini!! Mama kesepian!"

Davit  tersenyum jahil pada ibunya, "Kan udah aku bilang! Sebaiknya Mama menikah lagi aja, biar mama nggak kesepian, kan enak ada suami, ada yang nemenin, ada yang nafkahin, Jadi mama nggak cuman ngandelin uang jatah dari Papa aja!"

"Itu uang kompensasi ya, Ayah kamu udah selingkuh dari mama! Udah jangan bahas jodoh mama, Mama itu pengen bahas jodoh kamu, kamu mau jadi perjaka kolot, umur segini, Mama belum pernah lihat kamu bawa pacar ke rumah!"

 "bukan belum. Tapi memang nggak pernah. Aku nggak berniat pacaran sama cewek-cewek gaje, Aku ingin wanita yang cantik, pintar masak. Pinter dalam segala bidang, Aku ingin wanita itu mandiri, Aku nggak suka sama cewek yang manja, yang jelas, aku nggak mau menikah sekarang!"

Setelah melihat ibunya selesai makan, Davit naik ke kamarnya.

“Lalu bagaimana dengan Mama?! Kamu nggak mau membiarkan Mama menggendong cucu?”

“Nanti, aja!” Ujar Davit “kalau aku udah niat! Aku pasti nikah!”

Vera hanya menarik nafas, “aku takut anakku nggak normal!” Gumam Vera.

Gara-gara perceraian dengan suaminya, Vera bahkan tidak bisa memperhatikan Davit. Walaupun Davit sudah bukan anak kecil lagi, tetap saja dia selalu was-was dan khawatir terhadap putranya itu.

Apalagi di usia yang mau menginjak kepala tiga, anaknya bahkan tidak berniat untuk menikah.

“Enak aja gue mau dijodohin sama anak rumahan, Nggak level!” Batin Davit.

Dia lebih senang bermain-main, daripada memiliki satu hubungan yang pasti. Menurutnya menikah itu ribet, apalagi harus punya anak. Lebih baik dia kayak gini, sendiri dan bebas bermain dengan wanita manapun.

Dan ketika Davit akan merebahkan dirinya di tempat tidur, Dia teringat kepada Amel. “Eh, iya. Ibu-ibu itu bilang, rumah tangganya tidak bahagia, kasihan juga sih!” Gumam nya, kemudian ia tertidur.

 

Amel sedang  menatap putrinya. Apakah dia menyesal telah menikah dengan Nanda? Jawabannya tidak, hanya saja, jika dari awal dia jujur terhadap laki-laki itu, mungkin kejadiannya akan berbeda, bukan selalu dia yang terus mengejar lelaki tersebut, bukan dia yang selalu mengalah, tapi mau bagaimana lagi.

“Bu.”  Bulan terbangun, ketika merasakan keningnya ada yang mengelus.

Gadis itu menautkan alis karena bingung, “Ibu nangis?”tanya Bulan.

Amel  menggelengkan kepalanya, “Kenapa kamu bangun? Dan suruh siapa kamu main HP sambil tidur!”

Waktu datang tadi ke kamar anaknya, Amel memematikan ponsel anaknya yang sedang menonton tik -tok.

“Emang aku main HP ya?” Tanya Gadis itu sambil melirik ponselnya yang mati.

Tapi Amel, tidak menanggapi putrinya. Dia kemudian merebahkan diri di samping putrinya, tanpa mengganti pakaian mahalnya.

Bulan yang tidak mengerti ibunya menangis, kemudian melanjutkan tidur.

 

“Bulan, besok Ibu mau nyari sekolahan kamu, kamu baik-baik di rumah!” Ucap Amel, setelah itu dia pergi ke alam mimpi.

 “ah sekolah lagi!”  Bulan membuang nafasnya, kemudian ikut memejamkan mata karena masih mengantuk.

Sedangkan di tempat lain,,,,,,

“Kamu ini kenapa sih Mas?”tanya wanita itu, malam ini, dia begitu bersemangat, tapi suaminya seperti ogah-ogahan.

“Riska, Aku ingin istirahat. Aku lelah sekali.” Ucap laki-laki itu.

Jelas dia menolak permintaan Riska, untuk membuat adonan bersamanya. “Ih Kamu kenapa sih Mas! Apa sekarang kamu sedang memikirkan Mbak Amel?” Riska memperhatikan wajah Nanda, takutnya, laki-laki itu memang sedang memikirkan mantan istrinya.

“Bukankah kamu sudah menalak dia?! Jadi sekarang akulah istri kamu satu-satunya!” Ucap wanita itu kekeh pada suaminya.

Tapi Nanda dia tidak mau berdebat dengan Riska. “Aku mau istirahat. Kita bisa lanjutkan besok.” Tanpa menunggu jawaban dari Riska, Nanda tidur, padahal sekarang penampilan Riska sangat cetar membahana.

Padahal wanita itu hanya menggunakan baju setipis puring nasi, yang bisa memperlihatkan bagian tubuhnya dengan sempurna. Tapi karena pikiran Nanda sedang pergi kemana-mana, akhirnya Dia tidak berselera dan memilih untuk tidur.

Riska manyun, tapi dia tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Dia sudah naik ke puncak, dan mulai banjir. Tapi, Nanda justru mematahkan keinginannya untuk malam pertama dengannya.

“Dia!” Batin Riska, dia terus berusaha untuk melakukan itu dengan Nanda tapi laki-laki itu sedang tidak ingin. Pikirannya berkecamuk kemana-mana, Bagaimana jika Amel, benar-benar seseorang yang sangat kaya. Mendengar nama Diningrat disebut, harusnya dia sudah tahu, dari dulu. Jika istrinya bukan orang sembarangan.

 

Pagi – Pagi dirumah Amel.

 Bulan bangun, dan tidak mendapati ibunya di kamar. “Berarti Ibu udah pergi ke kamarnya!” Batin Bulan.

Dia yang sedang libur bersantai, Bahkan dia pergi ke kamar mandi sambil membawa ponselnya. “Ya Tuhan ternyata ini rasanya jadi orang kaya! Punya HP bagus, punya rumah bagus. Punya uang banyak. Mau ngapa-ngapain enak, tempat tidur empuk, kamar mandi bagus, banyak pembantu, ahhh Ibu,,, Kenapa sih Ibu lebih memilih tinggal sama ayah yang kere itu!” Ujar gadis itu, mendumel pada dirinya sendiri.

Sedangkan Ibunya, sekarang sudah bersiap, dia akan pergi ke sekolahan, untukk mengurus surat kepindahan putrinya. “Bulan  kamu bener-bener ya!” Batin Amel.

Dia merasa lemarinya, belum banyak baju di sana. Tapi ayahnya sudah siap sedia menyiapkan baju-baju yang pantas untuk dia pakai.

“Dah, siap!” ujar  Amel, Dia kemudian menatap wajahnya di cermin, “agak sembab! Tapi nggak papa.” batin Amel.

Wanita itu kemudian turun. Dan ternyata di meja makan sudah ada Ayah dan juga 2 nenek sihir yang sedang sarapan.

“Bulan mana?” tanya  Diningrat pada putrinya.

“Masih di atas,” jawab Amel.

Wanita itu kemudian duduk, dan menatap 3 orang yang ada di depannya.

“Sarapan nak,” ucap Sarah, pada Amel

Padahal tanpa disuruh pun Amel

 memang akan sarapan. “Basa-basi!” Gumam Amel.

Wanita itu kemudian mengambil roti, dan juga selai. Dia mengolesnya dengan santai ala-ala orang kaya, ingat dia memang orang kaya.

“Kamu mau ke mana?”tanya Diningrat “udah rapi begitu? Apa sekarang jadwal untuk mendaftarkan anakmu ke sekolah?”

Amel mengangguk, “Iya, ayah. Aku mau ke sekolahan Bulan untuk ngurusin surat pindah, sekalian mau nyari sekolah baru.” Jawab wanita itu, sambil memasukkan roti ke dalam mulutnya.

Tiba-tiba...

“Ini.” Diningrat menyerahkan sesuatu.

Rina dan juga Sarah saling lirik. Jelas mereka tahu barang apa yang diserahkan oleh laki-laki itu kepada Amel.

 

“Apa?”tanya Amel, Walaupun dia tahu apa yang disodorkan oleh ayahnya itu.

 

“Nggak mungkin kamu nggak tahu!” Ucap Diningrat “ini adalah kartu kredit dan juga kartu ATM untuk kamu pegang! Ayah nggak selalu bisa ngasih apa yang kamu mau, jadi sebaiknya kamu pegang sendiri saja uang ini!”

 

“Dua?”tanya Amel, “banyak amat!”

 

Sedangkan Rina, “Apa wanita itu tidak tahu apa yang sedang disodorkan oleh ayah,” tangannya berada di bawah meja, dan dia mengepalkan tangannya kuat di sana. Sesekali dia meremas bajunya karena menahan emosi. Bagaimana dia tidak emosi coba, Amel diberikan sebuah black card, dan juga satu kartu kredit prioritas. Sedangkan dia, hanya diberikan satu kartu kredit, dengan limit 500 juta, dan juga uang bulanan, yang hanya 20 juta sebulan! Tidak adil bukan.

Begitupun dengan Sarah sebulan dia hanya mendapat uang sekitar 50 juta, dan juga 1 kartu kredit, dengan limit 1 miliar. Tapi dia tidak bersyukur, karena sekarang dia melihat kartu yang diberikan oleh suaminya kepada Amel lebih dari itu.

Wanita yang ada di depannya ini mendapatkan black card begitupun dengan kartu kreditnya. Bahkan Sarah yakin jika Amel tidak akan bisa menghabiskan uang-uang itu.

“Apa mas nggak salah?” tanya Sarah kepada suaminya. Sedikit gugup dan takut salah.

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Kinah Parinduri: terimakasih kakak, semoga kakak kakak semua suka❤️
total 1 replies
Aki
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
Kinah Parinduri: Iya kakak tunggu bab selanjutnya ya
total 1 replies
Iolanthe
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Kinah Parinduri: Tunggu terus kelanjutannya ya kakak
total 1 replies
Fiqri Skuy Skuy
Menarik perhatian.
Kinah Parinduri: semoga kakak kakak pada suka ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!