Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
permintaan maaf
Alvin saat ini duduk di depan Zora dan juga Kael lagi, jujur Alvin merasa bersalah terhadap Kael
"Kael, Zora aku minta maaf sebelumnya karena aku tidak tahu jika Ardi adalah mantan suami kamu Zora, karena kalian semalam juga tidak bilang masalah hal ini." ucap Alvin yang merasa sangat bersalah saat ini
"Kak Ini semua bukan salah Kakak kita memang yang belum kasih tahu ke kakak saja, tapi seperti apa yang dibilang Mas Ardi jika kakak tidak boleh mencampur urusan pribadi ke dalam urusan bisnis kalian." ucap Zora
Kael langsung menatap tajam kearah Zora. "jadi kamu membela laki-laki yang sudah menyakiti kamu itu Zora?," tanya Kael dengan nada yang kesal
"Kael kamu jangan salah paham terlebih dahulu aku bilang seperti ini karena sebenarnya kan Kak Alvin juga tidak ada hubungannya dengan kita, kecuali jika memang Mas Ardi ingin bekerja sama dengan kamu baru aku orang yang pertama kali Tidak setuju." ucap Zora
"kamu tenang saja Zora seperti yang sudah aku bilang jika kamu ini sudah aku anggap seperti adik aku sendiri jadi aku tetap akan memutus kerjasama dengan laki-laki itu, untuk lo juga Kael sebaiknya menikahi Zora akan lebih membuat arti tidak ada selama masuk ke dalam hubungan kalian"
"walaupun pada saat ini Gue bilang jika kalian ingin suami istri, tapi yang gue lihat arti ini orangnya terlalu ambisius jadi jika Lo nggak mau kehilangan Zora lebih baik lo nikahi segera." ucap Alvin
Kael langsung melihat ke arah Alvin dengan tatapan kesal. "tanpa lo suruh juga Gue sudah meminta Zora untuk menikah dengan Gue tapi dianya belum mau." ucap Kael kesal
Zora langsung menghalangi nafas lalu melihat ke arah Alvin dan mengkode Alvin. "ah Sepertinya kalian perlu waktu berdua Kalau begitu gue pulang dulu deh. maaf atas kejadian hari ini Zora." ucap Alvin yang benar-benar tidak merasa enak dengan Zora
"tenang saja nggak apa-apa kok Kak, Kakak hati-hati ya di jalan." ucap Zora
"Iya obati Kael bila perlu bawa ke rumah sakit, bro Gue ke kantor dulu ya." ucap Alvin
"Hm." jawab Kael
Kael juga tidak menyalahkan Alvin karena dia tidak bersalah, tapi mendengar ucapan Ardi tadi membuat Kael kembali kesal dan menatap kearah Zora kembali setelah Alvin keluar dari kantor milik Kael
"masih mau menolak melihat kelakuan mantan suami kamu seperti itu?," tanya Kael
"menikah itu bukan perkara muda Kael, karena aku mempunyai trauma besar terhadap pernikahan, aku sudah bilang berkali-kali dengan kamu kan tentang hal ini tapi kamu tidak boleh yang namanya egois"
"Mana yang sakit tadi ?," tanya Zora yang mengalihkan pembicaraan
"Disini yang sakit jika sampai kamu meninggalkan aku dan memilih kembali dengan mantan suami kamu Zora." ucap Kael dan memegang dadanya
Zora langsung memegang tangan Kael yang memegang dada nya Kael. "Kael Aku pastikan Aku tidak akan pernah yang namanya kembali dengan Mas Ardi, untuk apa aku kembali dengan laki-laki yang memberikan luka terlalu dalam dan memberikan trauma hingga saat ini." ucap Zora
Kael langsung masuk ke dalam pelukan Zora, Zora langsung tersenyum dan menenangkan Kael karena terlihat Kael sangat emosional hari ini. "apa yang sakit selain apa yang kamu pegang tadi?, apa perut kamu sakit?," tanya Zora mode ibu-ibu yang bertanya kepada anaknya dengan sangat lembut sambil mengelus kepala Kael
"Perut aku sakit tapi lebih sakit jika aku jauh dari kamu Zora, aku tidak tahu kapan perasaan ini tumbuh rasa nyaman ini terlalu nyata untuk aku, bahkan aku selalu tidak rela dan cemburu buta saat ada laki-laki dekat dengan kamu"
"Sekalipun manusia modelan Alvin yang tadi bilangnya menganggap adik ke kamu, His si Alvin sebelas dua belas punya niat rebut kamu dari aku kayak mantan suami kamu, dasar Alvin sialan!." ucap Kael
"Cukup mengumpat nya Kael, kan aku bukan tanya hal itu." jawab Zora yang masih memeluk Kael
"Sakit dan sedikit nyeri saja kok, tapi nggak apa-apa karena mantan suami kamu tenaganya tidak ada, tapi setidaknya aku sangat puas tadi bisa hajar bedebah itu!." ucap Kael lagi
Zora hanya diam karena saat ini Kael hanya perlu didengarkan. "Udah belum peluknya kenapa lama sekali?," tanya Zora yang masih mengelus kepala Kael dan kadang pindah ke punggung Kael
"Mata aku terlalu ngantuk Zora." jawab Kael
Zora langsung melepas pelukan dari Kael dan membuat expresi wajah bayi bajang Zora langsung cemberut. "Ada apa kenapa berekpresi seperti ini?, sungguh sangat jelek Kael?, kamu ke kantor itu bukan untuk istirahat, bukan untuk tidur, semangat yuk kerja nya." ucap Zora
Kael langsung melihat Zora dan menetap nya dengan tatapan yang susah di artikan Zora. "terkadang aku ragu dulu Aku menjadikanmu tempat ternyamanku bukan sebagai duniaku, akan tetapi nyaman ini berubah menjadi naik level, Zora aku tidak akan menyerah meyakinkanmu jika aku ini adalah laki-laki yang berbeda dari mantan suami kamu"
"tidak ada laki-laki dengan sikap yang sama seperti mantan suami kamu, aku tahu luka yang dia berikan terlalu dalam terhadap kamu Makanya kamu mempunyai trauma yang sangat dalam." ucap Kael yang masih melihat kearah Zora
"Kael kamu kenapa sih?," tanya Zora yang saat ini memegang pipi Kael dan membuat Kael sadar dari lamunannya
"Nggak apa-apa aku kerja dulu ya." izin Kael dan tersenyum kearah Zora
"Iya." jawab Zora dan terseyum
"Kalau kamu bosan lihat aku kerja kamu bisa masuk kedalam kamar aku, kamu boleh istirahat di sana." ucap Kael
ruang kerja Kael memang ada kamar pribadinya, dulu Kael selalu istirahat di kamar itu dan di temani mantan istrinya. "Enggak usah aku di sini saja aku kan harus kerja." ucap Zora dan mengambil tas nya lalu mengeluarkan i pad nya untuk membuat desain
Kael terseyum dan Zora juga tersenyum. "Ya sudah kalau begitu kamu selamat bekerja Zora." ucap Kael
"Iya Kael kamu juga selamat bekerja semangat." ucap Zora
Kael langsung tersenyum dan berdiri, Zora langsung melihat kearah i pad yang di pegangnya . tapi tiba-tiba Kael kembali duduk dan memeluk Zora lagi, Zora tentunya kaget dengan kelakuan Kael
"Hiih ada apa kenapa bikin kaget Kael." kesal Zora yang saat ini dipeluk Kael dari samping
"janji dulu jangan pernah tinggalin aku." ucap Kael model anak kucing, padahal tadi sudah lihat sendiri bagaimana Kael mode kucing garong saat menghajar Ardi
"Iya aku janji memangnya Ada Aku disini belum cukup membuktikan kalau aku tidak akan pergi dari kamu?," tanya Zora
Kael langsung tersenyum dan akan mencium pipi Zora karena gemas tapi Zora memberikan batas yaitu i pad nya, alhasil saat ini Kael mencium belakang i pas Zora
"kamu bukan angsa jadi nggak boleh yang namanya nyosor-nyosor." ucap Zora
"Haisss." kesal Kael
Kael pada akhirnya langsung berjalan ke arah meja kerjanya dan Zora tentunya tersenyum melihat wajah kesal Kael
dan tak ada satupun yg dpt karma mnyakitkn....
memang cocoknya klo mantunya modelan naomi.... jalang