Semenjak sekolah malam diberlakukan, banyak murid yang hilang secara misterius. Semua orang mengira kalau menghilangnya para murid itu karena kuntilanak penghuni pohon beringin belakang sekolah.
Zara sendiri sebagai anak indigo, tahu kalau menghilangnya murid-murid itu bukan karena hantu.
Lalu siapa yang benar? Rumor itu atau Zara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29 - Muslihat Setan?
Melihat Zara menangis, Lukman sigap menenangkan. Dia peluk dan usap punggung gadis itu. Sedangkan Reza tampak menontoni saja.
Ketika sudah tenang Zara menceritakan semuanya pada Lukman dan Reza. Cerita bagaimana hantu Ita terbunuh dan bisa menghuni toilet.
"Apa? Lo yakin itu yang terjadi?" timpal Lukman yang tampak syok. Ia juga merasa miris dengan apa yang menimpa Ita.
Sementara itu raut wajah Reza tampak serius. Sepertinya dia merasakan kekesalan atas segala hal yang menimpan Ita.
"Luk! Lo harus bantu gue untuk mencari bukti. Kita harus kasih Pak Adi dan gengnya mendapat balasan setimpal. Ita pantas mendapat keadilan," ujar Zara.
Lukman terdiam seribu bahasa. Ia berucap, "Sepertinya akan sulit untuk mencari buktinya. Karena itu sudah terjadi 28 tahun yang lalu, Ra..."
Zara membisu. Bersamaan dengan itu, Reza tiba-tiba beranjak pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.
"Ngeloyor aja tuh anak," komentar Lukman.
"Ngapain dia di sini? Peduli sama gue?" tanya Zara. Dia merasa heran pada Reza ikut menemaninya bersama Lukman. Padahal setahunya lelaki itu tak pernah peduli dengan Zara.
"Tadi dia yang berani pegangin lo saat lo kerasukan. Kami berdua yang megangin lo. Kebetulan para guru juga nggak ada yang berani tadi. Lo pokoknya beringas banget, Ra. Kayak kerasukan monster," jelas Lukman panjang lebar.
"Separah itu?" Zara melemahkan pundaknya. Dia jadi merasa bersalah dengan semua yang telah terjadi.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu. Pak Arif yang merupakan guru agama di sekolah itu datang.
"Gimana kabarmu, Ra?" tanya Pak Arif seraya mendekati Zara.
"Sudah baikan, Pak..." jawab Zara.
"Nah ini dia penyelamat lo, Ra. Lo nggak akan berhenti ngamuk kalau nggak ada Pak Arif," ungkap Lukman.
"Bapak hanya bantu. Luk, kamu bisa tinggal Bapak sama Zara sebentar? Ada hal yang mau aku bicarakan sama dia," kata Pak Arif.
"Baik, Pak." Lukman segera beranjak keluar UKS.
Kini hanya ada Zara dan Pak Arif di UKS. Ekspresi Pak Arif kala itu tampak serius.
"Ra, kamu bisa melihat mereka ya?" tanya Pak Arif.
Pupil mata Zara membesar. Dia tentu terkejut saat mendengar Pak Arif bisa tahu bakatnya. "Bagaimana Bapak tahu? Apa Lukman yang kasih tahu?"
Pak Arif menggeleng. "Sebenarnya Bapak sudah lama tahu. Tapi sengaja diam karena Bapak tahu kau berusaha keras merahasiakannya."
Zara terdiam dan menundukkan kepala. Ia meremas rok sekolahnya yang berwarna abu-abu itu.
"Ra, Bapak sarankan untuk tidak membantu mereka. Kau tahu maksudku bukan? Sebaik-baiknya mereka, mereka itu akan memberi pengaruh buruk. Tak peduli kalau niatmu tulus untuk membantu. Tapi akhirnya kau juga yang dirugikan," tutur Pak Arif. Memberi nasihat pelan-pelan.
"Tapi, Pak... Selama bertahun-tahun nggak ada orang yang tahu kalau Ita dibunuh. Dan Ita memberitahuku kalau dia mati terbunuh di bawah toilet itu. Setidaknya apakah kita bisa memeriksanya, Pak? Aku mohon..." ujar Zara dengan raut wajah memelas.
"Ra, Ita atau siapapun itu adalah setan. Kau percaya sama setan? Sebagai manusia, sebaiknya kita fokus menjalani hidup dan percaya sama Tuhan. Jangan sampai tersesat karena muslihat setan. Lihat temanmu, wajahnya penuh guratan karena cakaranmu. Mulai sekarang, sebaiknya kau berhenti berhubungan dengan mereka." Pak Arif memberi tanggapan begitu. Tampaknya dia tidak mempercayai Zara terkait kematian hantu Ita.
Di sisi lain, tanpa sepengetahuan Pak Arif dan Zara, Lukman menguping dari depan jendela.
Pihak kepolisian berhasil menguak data² kasus pembunuhan berencana yg menewaskan beberapa orang berkaitan dengan pembunuh hantu Ita.
Motif pelaku pembunuhan dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan tindakan itu dikarenakan dendam dan sakit hati terhadap salah seorang korban yaitu Juwita Kumala murid SMA Gemilang...🕵🏻♂️🕵🏻♂️🕵🏻♂️
Ada sesuatu maksud yang tampak, maka ada sesuatu maksud yang lain yang tersembunyi.
Peribahasa umumnya kan "Ada Udang Di Balik Rempeyek".....😅😂😜
Tak ada bedanya dengan manusia, makhluk gaib ternyata juga memiliki gairah dan bisa naksir alias jatuh cinta kepada kita yang masih hidup.
Yang lebih menyeramkan, karena tidak bisa memiliki manusia seutuhnya, makhluk gaib yang jahat akan melakukan berbagai cara supaya tidak ada yang bisa mendekati orang yang mereka sukai.
Bahkan sampai menjauhkan orang tersebut dari lawan jenisnya, termasuk jodohnya...🤭🤧