NovelToon NovelToon
Gabby

Gabby

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Persaingan Mafia
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nasella putri

Gabriella Alexia Santoro. Seorang gadis cantik yang begitu dingin dan cuek. Kedatangan nya ke sekolah baru, membuat siapa saja terpesona. Termasuk dengan most wanted yang terkenal sangat cuek dan galak. Samudra Tri Alaska. Ketua geng motor Alaska yang berdarah dingin. Kebiasaan nya mengirim orang-orang ke rumah sakit sudah senter terdengar di seluruh penjuru kota. Namun aksinya itu tidak pernah sampai membuatnya di tangkap oleh polisi. Karena ayahnya yang seorang komandan militer. Namun, kedatangan Gabby si gadis super cuek dan dingin membuat nya berubah. Pesona Gabby mampu meluluhkan hati keras Samudra



Guys!! Ini novel pertama ku disini, bantu support yaaa🤗
Kalo ada kesalahan mohon koreksi, biar aku bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki nya😘
Happy reading guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasella putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Back to school

Pagi-pagi, di halaman mansion yang begitu megah, para cucu Ebru sudah sibuk menaiki mobil dan motor yang akan mereka pakai untuk ke sekolah.

Zavier dan Zayn masing-masing menaiki mobil untuk pergi ke kampus. Gabriel dan Gabrian memilih untuk memakai motor. Lalu Gian dan Gani memilih mobil karena mereka juga akan berangkat bersama dengan adik kembar mereka Gevanya dan Gheazora.

Mobil dan motor itu pun melaju meninggalkan halaman mansion. Ebru dan Rosetta menatap kendaraan-kendaraan itu hingga hilang dari pandangan dengan senyum teduhnya.

Kedua pun menatap ke arah sebuah mobil chevrolet corvette zr1 warna pink, dan sebuah motor sport berwarna ungu.

Keduanya menatap khawatir pada mobil dan motor yang terparkir di halaman. Hingga sebuah langkah kaki pun membuat keduanya menoleh.

“Gabby? Kau akan berangkat?” Tanya Rosetta berbasa-basi.

Rosetta tersenyum lembut pada cucu perempuan nya itu.

Sementara gadis itu hanya berjalan dengan ekspresi datarnya dan berhenti tepat di hadapan kakek neneknya.

Rosetta tersenyum lalu memeluk sang cucu penuh sayang.

“Berhati-hatilah di jalan. Belajar dengan baik. Jika ada apa-apa, beritahu kami” Ucap Rosetta setelah melepaskan pelukannya dan mengelus lembut rambut cucunya itu.

“Aku berangkat” Ucap gadis itu singkat tanpa menoleh pada kakek neneknya.

Gadis itu pun kembali menuruni anak tangga.

“Tunggu, Gabby. Kau berangkat naik apa? Mobil dan motor mu ada di sebelah sini”

Ebru heran karena melihat sang cucu yang malah jalan lurus dan bukannya berjalan ke arah mobil dan motornya yang sudah terparkir di halaman.

Namun gadis itu tidak menggubris. Ia terus berjalan hingga ke dekat sebuah sepeda.

Ebru dan Rosetta mengernyit, bahkan mereka terbelalak saat cucu mereka itu menaiki sepeda tersebut.

“Sayang.. Apa tidak apa-apa kita membiarkan cucu kita pergi dengan sepeda?” Tanya Rosetta dengan raut khawatir nya.

“Aku tidak tau. Tapi untuk kenyamanan Gabby, kita biarkan saja dulu” Jawab Ebru dengan lembut.

Rosetta pun menganggukkan kepalanya dengan perlahan.

Keduanya pun berbalik hendak kembali masuk, namun langkah kedua terhenti oleh Gallilea dan Zerga yang baru saja keluar.

“Anak-anak sudah berangkat?” Tanya Gallilea.

“Sudah, mereka sudah berangkat” Jawab Rosetta.

Gallilea mengernyit saat melihat mobil dan motor yang masih terparkir di halaman.

“Gabby belum berangkat? Mobil dan motornya masih disini” Tanya Gallilea dengan bingung.

“Dia sudah berangkat” Jawab Rosetta dengan sendu.

“Bersama siapa?” Tanya Gallilea.

“Dia pergi menggunakan sepeda” Jawab Ebru dengan nafas yang berat.

“Apa? Sepeda? Kenapa?” Cecar Gallilea.

“Kami juga tidak tau. Tapi ini untuk kenyamanan nya, jadi biarkan saja dulu” Balas Ebru.

Gallilea pun mendesah panjang.

“Tidak apa-apa sayang, apa yang di katakan oleh ayah benar. Kita harus membuat Gabby merasa nyaman. Supaya dia pun tidak stres nantinya” Ujar Zerga mencoba memberikan sang istri sebuah pengertian.

“Ya sudah. Kalo begitu ayo kita berangkat. Ayah, ibu, kami berangkat dulu”

Gallilea pun akhirnya mengalah dan berpamitan pada kedua orangtuanya.

Ebru dan Rosetta pun menatap kepergian keduanya hingga hilang dari pandangan.

“Sayang, apa teman-teman mu jadi kesini?” Tanya Ebru pada sang istri.

“Entahlah. Sebenarnya aku sedang tidak ingin berkumpul dengan mereka. Aku tau, mereka kesini hanya untuk bergosip” Jawab Rosetta dengan tanpa minat.

“Haha!! Itu kan memang kebiasaan perempuan” Balas Ebru.

“Jadi jika aku tidak melakukan itu, aku bukanlah perempuan? Begitu?”

“Hahaha!! Tidak sayang, bukan begitu maksud ku”

Ebru pun menggiring sang istri untuk masuk ke dalam.

.

.

.

Sebuah mobil dengan dua motor sport menarik atensi semua orang yang masih berkeliaran di halaman sekolah.

“Anjai! Mobil siapa tuh?!”

“Nicholas kah?”

“Bukan! Itu rombongan Nicholas baru dateng!”

Sebuah mobil sedan berwarna hitam memasuki area sekolah dan melaju tepat di samping mobil merah yang tadi sempat menarik perhatian semua orang.

Dan tidak lama, semua orang terkesiap saat dua pengendara motor membuka helm full face nya.

“Astaga! Pagi-pagi udah liat beginian!! AAAKKK!!! GANTENG BANGETT!!!”

Para gadis pun mulai menjerit-jerit dengan begitu menggila.

“Buset! Gede juga nih sekolah. Jadi penasaran gue sama lapang basket nya” Ujar Gabriel setelah membuka helm full face nya.

Gabrian membalasnya dengan anggukan coolnya.

Lalu dari dalam mobil pun keluar empat orang yang kembali membuat semua orang terkesiap.

“Buset! Cewek cantik cok! Bening amat!”

“AAKKK!! OMAYGAT!!! APA ITU JODOH GUE YANG GUE TUNGGU-TUNGGU?!!!”

“Wah! Zora! Sekolahnya bagus banget! Besar banget!” Ujar Gevanya yang begitu takjub dengan bangunan sekolah di depan nya.

“Iya! Aku jadi ga sabar mau masuk!” Balas Gheazora dengan penuh antusias.

“Kak! Ayo masuk! Kita mau liat kelas kita!” Ujar Gevanya pada keempat kakaknya yang malah berkumpul di depan mobil.

“Kalian ga sabaran banget sih. Kita tunggu kak Gabby dulu ya. Mungkin sebentar lagi sampe” Ujar Gabrian dengan lembut.

“Oky dokky!” Balas Gevanya dengan senyum lebar yang tidak surut.

Percakapan ke-enam nya harus terhenti saat tiba-tiba saja pemilik dari mobil sedan yang terparkir di sebelah nya mendatangi mereka dengan tidak ramah.

“Murid baru huh?” Tanya seorang laki-laki yang sialnya terlihat tampan itu.

Di belakang nya berdiri dua orang laki-laki yang seperti nya saudara kembar, karena keduanya memiliki wajah yang begitu sama persis. Sedang di sampingnya terdapat seorang gadis cantik yang menatap mereka dengan tajam.

“Oh, iya, kami murid baru” Jawab Gabrian dengan sopan dan ramah.

“Perlu lo semua inget! Disini! Itu lahan parkir milik gue! Dan kalian harusnya ga parkir disini!” Desis laki-laki itu.

“Oh? Sorry, kita gatau” Ujar Gabrian.

“Sekarang lo semua udah tau, jadi singkirin benda-benda itu sekarang!”

“Emangnya kalian bayar berapa buat beli parkiran ini?” Tanya Gian dengan begitu berani.

“Asal lo tau, bokap gue, donatur terbesar di sekolah ini!” Geram laki-laki itu dengan begitu nyalang.

“Ck! Nyusahin!”

Gabriel berdecak lalu mengeluarkan handphone nya dari balik jaketnya. Ia pun menempelkan handphone nya pada telinga nya.

“Halo kek. Kakek bisa bayar sekolahnya lebih banyak ga kek? Soalnya kita gabisa parkir kalo ga bayar sekolah nya kek”

Semua orang di sekitar Gabriel mengernyit dalam.

“Iya kek, parkir disini harus bayar katanya”

“Gabriel! Lo ngapain sih?!”

Gabrian berusaha menghentikan aksi Gabriel yang membuat nya malu.

“Oke kek! Ditunggu kabar baiknya....”

Gabriel pun memutuskan sambungan telepon nya. Ia lalu menyeringai ke arah laki-laki yang sudah bersikap sombong itu.

“Cih! Drama banget!”

Sindir gadis yang bersama dengan laki-laki itu.

Tak lama kemudian, seorang penjaga pun datang.

“Permisi dek, kami sudah menyiapkan parkiran nya. Tempatnya ada disana” Ujar sang penjaga.

“Wih! Lebih luas tuh! Bagus deh! Nih, Tolong pindahin kesana ya. Sama, nih. Upahnya”

Gabriel memberikan kunci motor dan beberapa lembar uang pada si penjaga.

“Waduh! Banyak banget dek”

“Gapapa, rejeki ga boleh di tolak kan?”

Penjaga itu pun menganggukkan kepalanya lalu mengucapkan terimakasih.

“Udah yuk! Kita masuk aja. Vanya sama Zora ga sabar kan?”

Gabriel pun mengajak para saudara nya untuk masuk. Mereka semua pergi meninggalkan keempat orang menyebalkan itu.

“Siapa mereka? Gaya nya so banget!” Ujar salah satu dari mereka.

“Kak! Ga boleh ada yang lebih tenar dari kita! Ingat itu! Jadi lakuin sesuatu! Mereka beli parkiran dan tempat itu jauh lebih luas dan nyaman! Kita juga harus lakuin sesuatu kak!” Cecar gadis itu.

“Berisik Naomi! Apa yang mau kita lakuin?! Mereka beli parkiran! Sementara kita, hanya menggunakan nama ayah! Dapat parkiran disini saja sudah untung!” Geram laki-laki itu dengan kesal.

Laki-laki itu pun melenggang pergi lebih dulu dengan wajah yang begitu terlihat garang.

Sementara gadis bernama Naomi itu menghentakkan kakinya dengan kesal.

.

.

.

.

TBC.

1
nonoyy
apa gabby punya alter ego 🤔
Ayudya
lanjut kak
Ayudya
mampir kak.kak maaf ya ceritanya seru dan enak tuk di baca.tapi tolong dong bahasa luarnya di ganti aja ma bahasa indonesia jujur aku ga ngerti.maaf ya kak thor/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Matchalatte: Baik, terimakasih sudah membaca😍 Author terima untuk saran nya😍
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
aku mulai tertarik kekanjutanya
Zhunia Angel
Ngangenin ceritanya!
Matchalatte: Terimakasih 🤗
Dan selamat datang💕
total 1 replies
Libny Aylin Rodríguez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
Matchalatte: Baik🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!