NovelToon NovelToon
Kemelut Di Istana Juragan

Kemelut Di Istana Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Harem / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Roh Supernatural / Horror Thriller-Horror / Identitas Tersembunyi
Popularitas:162.4k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Wulan Candramaya, seorang gadis belia yang terpaksa turun gunung atas permintaan bapaknya untuk menikah dengan seorang penguasa dari istana Nagari. Juragan Nataprawira, laki-laki dewasa yang berwajah tampan, tapi terkenal dengan kekejamannya.

Laki-laki berusia tiga puluh lima tahun, memiliki tiga orang istri dan satu orang anak. Wulan adalah istri keempatnya, istri tebusan hutang bapaknya.

Wulan dibuang ke gunung Munding sejak kematian sang ibu oleh bapaknya sendiri. Gunung yang tak terjamah oleh manusia dan konon dihuni oleh para demit. Wulan setuju menikah hanya untuk mengungkapkan misteri kematian sang ibunda tercinta.

Bagaimana Wulan menghadapi intrik licik dari para istri juragan di istana itu? Misteri apa saja yang Wulan temukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Sebenarnya ada yang salah dengan tubuh Juragan?" ujar Wulan membuat suasana menjadi tegang.

Juragan terdiam, riak cemas dan bingung jelas terlihat di wajahnya yang tampan rupawan. Wulan menatapnya dengan dalam, menyelami kedua manik juragan yang tajam.

"Ma-maksud Wulan bagaimana?" tanya Juragan gugup.

Wulan memindai dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan penglihatan batinnya, ada aura hitam yang menyelimuti tubuh itu. Sudah sangat lama bersarang dan terhubung pada seseorang yang begitu dekat dengan juragan.

"Maksud saya ... apa juragan suka merasa kepanasan?" Wulan bertanya, dan tak perlu jawaban karena ekspresi wajah juragan sudah menjawabnya.

"Apa juragan hilang kesadaran kalau malam bulan purnama!" tanya Wulan lagi semakin membuat juragan bungkam.

Ia sendiri tidak tahu apa yang terjadi padanya. Hanya sering merasakan hawa panas dan gelisah di dalam dirinya meski pada musim penghujan sekalipun.

"Saya tidak tahu soal itu. Kamu bisa tanya sama bi Sumi atau Panji," ucap juragan tak mengerti dengan kondisi tubuhnya sendiri.

"Tapi kalau hawa panas saya sering merasakannya. Mmm ... kalau boleh bicara, saya merasa tenang saat memeluk Wulan. Rasa panas dan gelisah tidak saya rasakan lagi. Saya juga tidak mengerti apa yang terjadi pada tubuh saya," ungkap juragan dengan jujur.

Wulan menghela napas, menelisik wajah kebingungan sang juragan yang tak tahu apa-apa.

"Juragan kena guna-guna. Saya juga tidak tahu sihir apa yang mereka kirim. Juragan bisa merasa tenang saat memeluk saya karena tubuh saya mencoba mengusir hawa jahat dari tubuh juragan. Hanya saja saya tidak memiliki kesiapan makanya sampai muntah darah. Tunggu nanti saat bulan purnama, saya akan mempersiapkan diri saya," ujar Wulan terdengar tanpa beban.

Juragan merasa gamang, antara ingin sembuh, tapi tidak ingin mengorbankan Wulan. Dia lebih memilih terus seperti itu dan tidak bersentuhan dengan Wulan, dari pada membuat Wulan harus memuntahkan darah seperti tadi.

"Tidak, Wulan. Saya tidak ingin mengorbankan kamu. Biarlah saya seperti ini saja, saya berjanji tidak akan menyentuh kamu," ucap juragan sejujurnya.

Manik yang biasanya tajam itu, menatap lembut kepada Wulan. Ada ketidakrelaan di sana, juga kekhawatiran yang kentara. Wulan tersenyum, kehangatannya menembus ke relung hati juragan.

"Juragan tenang saja. Tidak akan seperti tadi," katanya sangat yakin.

"Kamu yakin?" Ada keraguan di garis wajah juragan.

Wulan menganggukkan kepala yakin, tapi juragan tetap tidak bisa membiarkannya menderita.

"Tapi saya tidak mau kamu menanggung derita saya, Wulan. Lagi pula saya sudah meminta tolong kepada Mbah Kari dan selama ini saya baik-baik saja. Katanya tidak lama lagi gangguan ini akan hilang," ujar Juragan meyakinkan Wulan bahwa dia baik-baik saja.

Wulan tersenyum sambil menggelengkan kepala. Juragan mengernyit melihat sikapnya.

"Mbah Kari? Dukun terkenal yang suka mengobati warga itu, sebenarnya dia tidak menyembuhkan Juragan. Saya juga tidak tahu apa yang dia lakukan untuk menekan hawa jahat itu, tapi itu sama sekali tidak menyembuhkan. Justru malah membuatnya semakin tidak ingin meninggalkan tubuh Juragan," ucap Wulan setelah menelisik dengan jelas makhluk yang bersemayam di dalam tubuh juragan.

Justru saya curiga pada laki-laki tua ini. Wulan bergumam di dalam hati.

"Tidak mungkin, Wulan! Selama ini cara yang diberikan mbah Kari selalu berhasil. Bagaimana mungkin tidak bisa menyembuhkan?" ucap juragan tak percaya pada perkataan Wulan.

"Itu terserah Juragan. Mau percaya atau tidak kepada saya, bulan purnama yang akan datang saya akan membuktikannya," tegas Wulan seraya beranjak dari tempat tersebut dan kembali ke villa dengan langkah yang terburu-buru.

Langit bukit mulai berubah, awan-awan jingga bertebaran memayunginya. Perlahan kegelapan mulai merayap menampakkan dirinya. Juragan terdiam, tapi kemudian segera menyusul Wulan setelah mendengar derit batang bambu yang seolah-olah sedang memperingatinya.

Semua penjaga villa, telah menutup gorden dan mengunci setiap jendela. Tak lupa juga pintu-pintu villa, setelahnya tak ada satu pun dari mereka yang akan keluar dari villa saat malam tiba.

"Juragan mau apa?" tanya Wulan saat melihat juragan Nata membuka bajunya.

"Mau mandi, apa lagi? Bukankah saya tidak boleh menyentuh Wulan?" godanya sembari tersenyum nakal.

Wulan menghela napas, menatap tajam pada juragan.

"Jangan mandi! Jangan melakukan apapun dulu sebelum senja pergi. Duduklah," ujar Wulan menepuk ruang kosong di sisinya.

Keduanya berada di dalam kamar, ada perasaan aneh yang datang. Juragan menurut dan duduk di sana. Menatap langit-langit kamar yang terasa mencekam.

"Ada apa, Wulan? Apa kamu melihat sesuatu?" bisik Juragan menggoda.

Senyum nakal kembali terukir, tapi anggukan kepala Wulan serta wajahnya yang serius membuat juragan terdiam. Memang ada sesuatu yang datang. Entah apa.

Wulan meletakkan jari telunjuk di bibir tanpa suara. Meminta juragan untuk diam tak berkata-kata. Sementara para pengurus villa sudah memahami situasinya. Mereka semua berdiam diri di dalam kamar dan tidak bersuara. Lampu-lampu dibiarkan menyala, menerangi seluruh villa.

Ada apa di villa itu?

1
Retno Palupi
lah ini yg jerit siapa?
Aisy Hilyah: tenang nanti kita cari tahu ya
total 1 replies
vj'z tri
kagetin woy kagetin biar bangun bapaknnya juragan 😅😅😅
Aisy Hilyah: balon meletus misalnya
total 1 replies
Zieya🖤
pasti yg bangun itu idajal ya...
Aisy Hilyah: iya bener
total 1 replies
Zieya🖤
astaga ini si nata bodoh banget.... setan diperca 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

ujung² nusahin wulan...
Aisy Hilyah: bener banget ih
total 1 replies
Yuliana Tunru
nata bodoh atri x kau tqk.percaya wulan knp jd oon setelah semua hal aneh yg terjadi msh jg ragu2 bikin jesel ihhh kasihan wulan yg mati2an menjaga nata dan bapak x dr iblis kirain nata jg punya sediiut kesaktian ternyata cuma ccawan kosong pantas mudah di kuasai iblis ..smoga wulan bisa bantu nata di saat genting
Aisy Hilyah: yah gimana ya nata itu cuma manusia biasa yang dalam dirinya ada kelebihan yang harus dijaga
total 1 replies
Ibu'e Syfa
juragannya kok rada rada yah , gemes banget q 🤭🤭🤭
Aisy Hilyah: emang dia mah
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Biarkan nata dibawa sama iblis ,apa yg diperintahkan wulan gk didengerin mlah sibuk dngn pendapat masing2 tmbah mumer wae
Aisy Hilyah: iyaaa yah kasihan dia
total 3 replies
Dsy_Sagitariuzz
ya iblis nya kena tipu sama nata🤣
Aisy Hilyah: hahaha bener banget ish
total 1 replies
Memyr 67
𝖽𝗎𝖺 𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁, 𝗃𝗎𝗋𝖺𝗀𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗍𝖺 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗄𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗅 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁.
Aisy Hilyah: iya dia mah manusia biasa kan
total 1 replies
Zieya🖤
waduh.... sapi²nya juga jadi antek² iblis, mana banyak lagi...... jangan² nyamuk juga jadi antek²nya 🤭🤭🤭🤭...
semangat wulan...
Aisy Hilyah: hahahayyy bisa jadi semua yang di sana udah terkontaminasi
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Bukalah kmar tinah itu knp gk ada yg berani membukanya....satu persatu mulai dimusnahkan
Aisy Hilyah: tenang nanti kita buka ya
total 1 replies
Memyr 67
𝗂𝗇𝗂 𝗍𝖺𝖽𝗂 𝗃𝗎𝗋𝖺𝗀𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗍𝖺 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖾 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇? 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌, 𝖺𝗉𝖺 𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋 𝗄𝖾𝖼𝗎𝗋𝗂𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗇𝗀 𝗉𝖺𝗇𝗃𝗂, 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗌𝗈𝗄 𝗒𝗀 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋𝗇𝗒𝖺?
Aisy Hilyah: hehehe itu orang-orang yang ada di rumah.. belum tentu itu ya
total 1 replies
Liana love93
Hati2 wulan ... iblis licik semua kena sihirnya muda2hn kemenangan ada ditangan wulan dan bisa mengalahkan semuanya tnpa sisa... kijagat dtang untuk membntu wulan ayo ki semangat
Aisy Hilyah: aamiin semoga ya
total 1 replies
Zieya🖤
la ingatkan hurugana ketuanya, rupanya masih ada ketuanya....
nah benar sekar itu anak setan.... isk isk isk...
Zieya🖤: ingatkan tinah suda mati, gak bangun²....
total 4 replies
Liana CyNx Lutfi
Iblis jahat bin licik
Aisy Hilyah: iblis memang licik
total 1 replies
Retno Palupi
itu meteor pasti 🤭
Aisy Hilyah: beuh bener banget
total 1 replies
vj'z tri
apaan tu 🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: coba kira kira apa
total 1 replies
Memyr 67
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗍𝗁𝗈𝗋
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Dsy_Sagitariuzz
hayo apa itu🤔
Aisy Hilyah: hayo apa ya
total 1 replies
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
bukan wulan?????
Aisy Hilyah: belum tentu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!