NovelToon NovelToon
Kutu Buku Mendapatkan Sistem

Kutu Buku Mendapatkan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Sistem
Popularitas:37.9k
Nilai: 5
Nama Author: jenos

Kehidupan Jansen, seorang pemuda biasa, berubah secara drastis ketika ia secara tak terduga mendapatkan sesuatu yang misterius bernama "System". Sistem ini memberinya kekuatan untuk mengubah takdir hidupnya dan membawanya ke jalan kesuksesan dan kebahagiaan.

Dengan bantuan sistem ini, Jansen berusaha untuk meraih impian dan cinta sejatinya, sambil menghadapi berbagai rintangan yang menguji keteguhan hatinya.

Akankah Jansen mampu mengatasi tantangan-tantangan ini dan mencapai kehidupan yang ia inginkan, ataukah ia akan terjebak dalam keputusasaan karena kekuatan baru yang ia miliki?

Jansen mendapatkan beberapa kemampuan dari sistem tersebut, seperti kemampuan bertarung, peningkatan kecepatan dan kekuatan, serta kemampuan untuk mempelajari teknik baru lebih cepat. Sistem tersebut juga memberikan Hansen akses ke pengetahuan yang luas tentang dunia, sejarah, dan berbagai aspek kehidupan, yang membantu Jansen dalam menghadapi berbagai tantangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jenos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29

Di dalam mobilnya, Larissa menatap kalung berlian hitam di tangannya. Kalung yang begitu indah dan pas di lehernya. Sejuta perasaan

bercampur aduk di hatinya, ada rasa

ingin mengembalikan, namun

terlalu kuat keinginan untuk memiliki. "Apakah itu salah gumam Larisa pelan, kemudian mengecup kalung tersebut lembut.

DING... Selamat, Anda telah

menyelesaikan Tugas mencium Larissa Anda mendapatkan Hadiah. Silahkan Cek Inventory!

Jansen yang sedang duduk santai, tiba-tiba terkejut. Dia bingung, mengapa tugas mencium Larissa tercapai begitu saja tanpa bersentuhan.

Telinga Jansen mendengar suara

gerakan di belakangnya. la merasakan bahwa kursi yang hendak didudukinya telah direbut oleh seseorang. Meski

begitu, dia tidak terlalu

memikirkannya hingga merasa ada niat

jahat untuk mencelakainya.

Namun, saat itu terdengar suara lantang dari belakang. "Jansen, kamu nanti akan mengotori kursi ini. Jadi,

berdiri saja

Jansen menoleh ke belakang dan menatap Juand yang tengah terkekeh menatapnya dengan tatapan mengejek.

"Aku ingat denganmu, Juand

kan? Kamu adalah orang yang selalu menderita karena ketidakberuntungan di masa lalu. Ternyata, hingga kini, kamu tetap menjadi penjilat. Sungguh menyedihkan," ujar Jansen dengan

mada mencemooh.

"Apa? Penjilat Juand menggebu

gebu kesal, dan hendak menerjang

Jansen,

Mahendra yang berdiri tak jauh

dari mereka segera menahan Juand, berkata dengan bijaksana, "Juand, kita datang untuk reuni, bukan membuat

masalah

Juand menghela napas, lalu

menyindir, "Kamu pikir kami

mengundangnya untuk menyambutnya? Kami hanya ingin menertawakannya. Menertawakan orang yang dulu diagungkan dengan

prestasi di sekolah. Lihat saja, sang

Jagoan ini tak mampu menaklukkan

dunia nyata

"Betul kata Juand, Mahendra,"

timpal Evandra. "Apa yang diajarkan di

sekolah tidak sepenuhnya bisa

diaplikasikan dalam kehidupan. Hanya

cara berhitung yang berguna,

selebihnya hanya teori yang tak bisa

diwujudkan. Lihat kita, kita tak perlu

menjadi pintar untuk memiliki banyak

uang dan kesuksesan

Jansen hanya tersenyum

mendengarnya, menyadari betapa

hidupnya telah berubah sejak ia

mendapatkan banyak uang dari sistem.

Dahulu, ia hanya seorang pemuda

sederhana yang hidup dalam

keterbatasan, tidak mampu

mengeksplorasi pengetahuan lebih jauh

atau membangun usaha karena

keterbatasan modal. Namun sekarang.

setelah dia mendapatkan banyak uang

dari sistem, ia memiliki kekuatan

untuk mengubah hidupnya secara

drastis.

"Hahaha, tawa Jansen, terdengar

jelas kebahagiaan yang terpancar dari

suaranya. Dalam tatapannya terhadap

Mahendra, terlihat keberanian dan

tekad yang kuat. "Tempatku memang

bukan disini!" ujar Jansen dengan

penuh semangat.

Jansen pun berjalan menuju

pintu, langkahnya mantap dan penuh

percaya diri, seolah tak ada yang bisa

menghentikannya untuk meraih

impian yang selama ini la dambakan.

Mahendra, yang melihat perubahan

pada Jansen, merasa terkejut sekaligus

kagum.

Dengan Rasa penasaran, Mahendra

mendekati Jansen, ingin mengetahui

lebih banyak tentang rencana yang ada

di benak Jansen. Namun sebelum

sempat menanyakan apa pun, Juand

menahan tangan Mahendra,

menatapnya dengan pandangan tegas.

Sementara Jansen berkata, "Tidak

usah khawatir, temanku," ucap Jansen

sambil tersenyum. "Aku akan

mengubah hidupku, dan aku akan

membuktikan bahwa aku bisa menjadi

lebih dari sekadar orang yang hidup

dalam keterbatasan. Aku akan membeli

perusahaan besar, dan aku akan

menjadikannya sukses."

Ketika pintu terakhir ditutup oleh Jansen, Mahendra langsung berusaha mengikutinya. Namun langkahnya terhenti, tangan kirinya masih terjepit erat oleh Juand yang menatapnya

tajam.

"Sudahlah, Mahendra," ujar

Evandra dengan nada tenang,

menghela nafas panjang sebelum

melanjutkan, "Bukankah dia sudah

hilang bahwa tempatnya memang tidak

di sini itu membuktikan bahwa ada

garis batas yang tak bisa dia raih."

Anggun, yang selari tadi

bergelayut di bantu Evandra,

menambahkan sambil menatap

Mahendra dengan tatapan sinis, Tidak

baik berteman dengan orang yang tak

memiliki apa-apa, Mahendra. Ingat

tujuanmu datang ke sini. Kami ingin

berkolaborasi dengan kami untuk

mewujudkan usahamu itu."

Mahendra mendengus, menggigit

bibir bawahnya sambil menatap pintu

yang telah ditutup oleh Jansen.

Hatinya terasa berat, namun dia sadar

bahwa ia harus memikirkan masa

depannya dan tujuan utamanya untuk

berada di sana

Dengan perasaan campur aduk,

Mahendra akhirnya melepaskan.

genggaman Juand, mengepalkan

tinjunya, dan memutuskan untuk

melupakan Jansen demi mewujudkan

usahanya bersama Evandra dan

Anggun.

Jansen melangkah keluar dari

Ruang Pribadi itu dengan perasaan

yang tercampur aduk, la baru saja

menyaksikan bagaimana uang dengan

mudahnya mampu merubah sifat

manusia yang awalnya baik dan tulus

menjadi rakus dan licik, lasa kecewa

dan amarah bergulir di hati Jansen.

Ia memutuskan untuk tidak.

langsung pulang. Sebagai pelepas

penat, ia duduk di kursi bar di lantai

bawah. Matanya melirik deretan

minuman beralkohol yang tersaji di

rak, namun ia tidak terlalu mengerti

jenis-jenisnya.

Dengan sembarangan, Jansen

menunjuk salah satu botol yang

tampaknya memiliki kadar alkohol

cukup tinggi. Sebagai bartender

profesional, pelayan bar itu segera

mengambil botol yang ditunjuk Jansen

dan menuangkan isinya ke dalam gelas

kecil yang telah diberi es batu.

Jansen meneguk habis minuman

tu dalam satu kali sorot, merasakan

sensasi paras yang menjalar dari

tenggorokan hingga perutnya. rasa

sakit hati dan kecewa seolah sedikit.

terobati oleh kehangatan alkohol

tersebut.

Tambah lagi ajar Jansen dengan

suara keras. Ia berusaha melupakan

kekesalannya dan hendak menyambut

hari esok dengan pikiran yang lebih

segar. Bartender itu kembali

menuangkan minuman beralkohol ke

dalam gelasnya, dan Jansen pun

kembali menenggaknya habis.

Lagi!" ujar Jansen dengan wajah

memerah namun penuh semangat.

Bartender terkejut melihat

kemampuan minum Jansen yang luar

biasa. Sudah lima gelas habis dalam

sekejap,

dan entah bagaimana Jansen

masih bisa berdiri tegak tanpa tanda

tanda mabuk. Bartender tidak habis

pikir bagaimana perut Jansen bisa

mengurai alkohol seolah-olah ia hanya

meminum air biasa.

Dengan ekspresi terkejut.

bartender itu menuangkan minuman

ke dalam gelas yang sama, siap untuk

diserahkan kepada Jansen. Namun,

sebelum Jansen sempat menggenggam

gelas itu, tiba-tiba sebuah tangan kecil

dengan gerakan cepat mengambil gelas

tersebut dan meminum isinya.

Mata Jansen terpana melihat

wanita cantik duduk di sampingnya

dengan tenang. Ia merasa seolah-olah

wanita ini telah menghilang dari

persepsinya. Tangan mungil wanita itu

menggenggam gelas, mengalihkan

perhatian Jansen kepadanya.

"Ini mungkin karena alkohol,

gumam Jansen pelan, menyadari

bahwa minuman keras yang telah ia

konsumsi mungkin telah

mempengaruhi

kemampuannya untuk

merasakan kehadiran orang di

sekitarnya. "Ternyata itu sangat tidak

baik!

Merasa tidak nyaman, Jansen

memutuskan untuk menggunakan

poin yang dimilikinya untuk mengurai

alkohol yang ada di perutnya. Dalam.

sekejap, ia merusakan perubahan

dalam tubuhnya.

Ding...

Satu Poin digunakan mengurai

Alkohol

Suara sistem bergema di

kepalanya, mengonfirmasi bahwa

alkohol yang telah mengacaukan

inderanya kini telah berhasil diurai.

Perlahan, ia mulai merasa lebih sadar

dan fokus, kembali mampu merasakan

kehadiran dalam jarak lima meter di

sekitarnya.

"Aku melihat banyak minum

sedari tadi. Apakah kamu terlalu

banyak pikiran, pemuda tampan?" ucap

Andini dengan senyum manis, sambil

mengulurkan tangan kanannya.

Kenalkan, namaku Andini.

Jansen menatap Andini sejenak,

lalu melihat ukuran tangan yang

mengulurkan diri padanya. Dengan

sikap ramah, ia menyambut

jabatan

tangan Andini. "Aku Jansen, aku hanya

suka minum, bukan berarti aku ada

masalah!" ucapnya dengan tenang. Dari

ekspresi wajahnya, terlihat bahwa

pengaruh alkohol sudah mulai

menghilang

Andini tertawa renyah mendengar

penjelasan Jansen. Haha. Ternyata

aku salah menduga. Maafkan akul

ucapnya dengan tulus.

1
Samadi Kelana
Lanjutkan. Gas pol.
Didi Mahardeka
/Frown/
Didi Mahardeka
bagus
Ali Nur
sangat menarik... dan tolong lanjutkan
Ali Nur
kenapa berhenti lanjutkan tore
Aang Alik
tolong perhatikan caranya menulis jangan seperti anak SD dong gak jelas, gak enak membacanya kalo seperti itu
slametskc: berul bang amburadul semua gantung semua gak ada ending nya..
total 1 replies
Agang Junior
like tetap d bantu dan d beri hadian gratis kalau ada poin...intinya jgn memaksa cerita..karena dari translet sedikit kacau dan nana berubah² serta alur yg membagongkan...tpi thanks sudah memberi cerita untuk saya baca.../Grin/
DigiDaw: Hay, salam kenal /Tongue/
pejuang: siap terima kasih saya akn coba koreksi lagi sebelum upload...soalnya ini cerita dari bahasa Mandarin /Grin/
total 2 replies
Sules Tiyanto
terlalu banyak tiponya
Sules Tiyanto: siippp ,, 👍👍
pejuang: trimakasih akan masukannya akan saya perhatikan lgi
total 2 replies
adi ambara
cerita yg tak jelas..bnyak yg slot yg dipotong..
Oktaviadi Ayu
cerita nya keren, tapi sayang msh ad typo
Oktaviadi Ayu
thor, tolng diperbaiki byk typo
R Ahmad
kapan kaya nya kalo gitu
Rizky Fadillah
bah Banjarmasin kh sekali nya,kd jauh jua🤣🤣🤣
Didi Mahardeka: iya ne kalsel/Grin/
total 1 replies
Cha Sumuk
knp sih mc cowok nya di buat jd playboy gt ihhh
Cha Sumuk
knp murahan sekali sih sifat mc cowok nya,,yg dingin,kaku,cuek badas ap ga bisa
Pakde
lanjut thor
Pakde
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!