“Maafkan bunda nak, bunda terpaksa melakukan hal ini” Isak tangis Shanaya Anindya Nugraha memenuhi kamarnya
Bertemu dengan Rain Sky Allendra orang yang dulu merenggut mahkota yang paling berharga dalam hidupnya, membuat harus menyembunyikan rahasia yang selama ini dia tutupi dari semua orang.
Akankan semua rencana Embun berjalan dengan mulus atau dia akhirnya mengalah pada keadaan yang tidak memihak padanya?....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 34 Menghubungi Edward
Sementara Rania saat ini sedang marah marah karena orang suruhannya tidak bisa mengikuti Arsen hari ini, padahal hampir sedikit lagi mereka akan mengetahui dengan siapa Arsen pergi.
“sial banget sih, Arsen nggak tahu pergi kemana dengan wanita itu! Aku sangat yakin Arsen kesana pasti menemui wanita yang dia cintai” umpat Rania saat ini dia sedang berada di dalam nya.
Tadi orang suruhan Rania memang tidak bisa mengikuti dan melihat Arsen pergi dengan wanita mana, tapi mereka sempat bertanya pada security di apartemen yang Naya tempati.
Mereka menanyakan perihal Arsen dengan menyebutkan ciri ciri nya, tapi security itu tidak mengenal Arsen atau lebih tepatnya mereka tidak mau ikut campur karena tadi sudah diperingatkan oleh orang kepercayaan Arsen.
“Aku akan bikin perhitungan dengan kamu Arsen, terutama wanita yang kau temui hari ini, besok aku akan balik ke apartemen itu, untung tadi orang suruhan yang aku bayar sempat melihat Arsen yang sedang bicara dengan seorang wanita walau hanya sebentar, dan wajah wanita nya juga nggak kelihatan”
“Tidak akan aku biarkan Arsen bersatu dengan wanita yang dia cintai itu, aku sudah setengah jalan dan aku nggak mau gagal, Arsen pria yang aku sukai dan aku cintai sejak lama, dan saat ini aku dan Arsen hampir menikah, hanya karena masalah kecil itu Arsen membatalkan pernikahan kami”
“kalau dia tidak bertemu dengan wanita yang dia cintai itu, nggak mungkin dia akan membatalkan perjodohan kami ini, nggak masuk di akal, kok Arsen dadakan begitu memutuskan hubungan kami ini”
“Aku akan menyelidikinya terus sampai aku bertemu dengan wanita itu, dan aku akan bikin Arsen menyesal telah meninggalkan ku dalam keadaan seperti ini, hhmm apa kata kata teman dan keluarga ku kalau hal ini sampai mereka ketahui”
“Aku akan sangat malu karena semua orang sudah pada tahu kalau aku saat ini sedang menjalin hubungan kasih dengan Arsen dan sebentar lagi akan menikah”
“Aku harus menanyakan pada aunty Rima, bagaimana hasil dari pertemuan nya dengan Arsen, kalau usaha aunty Rima tidak berhasil, maka aku akan bertindak sendiri, dan akan lebih mencurigakan kalau Arsen sampai menolak apa yang diinginkan oleh aunty Rima”
Rania berkata sendiri dalam hatinya, dia sungguh bingung dan panik saat ini, tidak pernah menyangka kalau Arsen akan mengambil sikap seperti ini, hanya karena dia, mamanya dan aunty Rima mempersiapkan acara pernikahan dia dengan Arsen.
Ditengah kebingungan nya Rania teringat satu nama laki laki yang selama ini selalu siap membantu apa yang Rania inginkan, tanpa keraguan di wajahnya Rania segera mengambil ponselnya lalu menghubungi pria tersebut.
[hallo Rania, ada apa kamu menghubungi ku malam ini. kita sudah cukup lama nggak bertemu, apa kamu kangen denganku?” tanya pria yang ada di seberang sana.
“Hai Edward kau jangan tanyakan kalau soal itu, kamu laki laki terbaik yang ada dalam hidupku saat ini” balas Rania
“ha ha ha laki laki terbaik, tapi kamu memilih menjalin hubungan dengan Arsen pria dingin yang selama ini nggak pernah mencintai kamu Rania, aku sudah bilang kembalilah padaku lagi, tapi kau sangat keras kepala” sahut Edward.
“Aku bukan keras kepala Edward, aku melakukan ini hanya karena desakan dari kedua orang tua ku, mereka punya hutang budi pada keluarga Arsen, aku harus bagaimana menolak nya Edward” tanya balik Rania
“Aku mengerti sayang, dan sekarang kamu ada apa menghubungi ku Rania, apa kamu punya masalah dengan Arsen, sampai kamu harus menghubungi kekasih mu ini” tanya Edward sambil menggoda Rania
Ya Rania dan Edward dulu adalah sepasang kekasih, tapi karena kedua orang tua Rania dan mamanya Arsen melakukan perjodohan ini Rania memutuskan hubungannya dengan Edward yang hanya seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan.
Makanya keluarga Rania nggak setuju kalau putrinya berhubungan dengan Edward, dan Rania saat mengetahui kalau dirinya dan Arsen mau di jodohkan dengan senang hati meninggalkan Edward, walaupun dia sudah bisa mencintai Edward dengan segala yang ada di dirinya Edward.
Dan yang lebih utama bagi Rania, Edward sangat memanjakan Rania dan meratukan nya, karena pada dasarnya Edward sangat mencintai Rania, semua keinginan Rania akan di turuti oleh Edward.
“Aku lagi ada masalah dengan Arsen, tapi aku nggak bisa bicarakan disini, aku ingin ketemu sama kamu Edward! kalau kamu nggak sedang sibuk” sahut Rania
“Aku selalu ada waktu untuk kamu Rania, sesibuk apapun aku, tapi kalau kamu menginginkan sesuatu pasti akan aku usahakan sebaik mungkin, kamu silahkan tentukan tempat pertemuan kita sayang” balas Edward, jujur edward sangat merindukan Rania.
“Aku mau ke apartemen kamu Edward aku kangen masa masa saat kita menjalin kasih dulu, aku nggak bisa melupakan cinta kamu Edward” sahut Rania
“datanglah Rania aku tunggu kamu di apartemen ku, aku masih tinggal di tempat yang lama, nggak pindah walaupun kamu sudah meninggalkan ku, pergi dengan laki laki lain” jelas Edward
“Huuff aku minta maaf Edward, nanti aku akan menjelaskan semuanya” sahut Rania dengan cepat, dia tahu Edward sangat kecewa dengan sikap yang diambil Rania saat itu.
“selalu ada kata maaf untuk kamu Rania, datanglah aku akan menantimu dengan penuh rindu” sahut Edward
“Iissh kamu selalu bisa membuat hati dan perasaan ku menjadi tenang Edward, kau akan segera jalan ke apartemen kamu Edward, see you sayang..” balas Rania
“Oke sayang, sampai ketemu….” sahut Edward lalu mereka menutup sambungan teleponnya.
[Aku tahu kamu akan datang pada ku lagi Rania] gumam Edward lalu dia menghubungi seseorang berbicara sebentar dan tidak berapa lama Edward mematikan ponselnya.
Sedangkan Rania saat ini sedang menuju ke apartemen nya Edward, dia akan meminta bantuan pada Edward, apalagi saat ini Rania sedang pusing sekali karena permasalahannya dengan Arsen.
Tidak berapa lama Rania sampai di apartemen yang ditempati oleh Edward, Rania naik ke unit apartemen Edward, saat Rania mengetuk pintu apartemen, Edward sudah menunggunya di depan pintu.
“Sayang kamu apa kabar? aku kangen….” sapa Edward lalu menarik tubuh Rania kedalam pelukannya dan memeluknya dengan erat, melepaskan rindu yang sudah tertahan sekian lama.
“Ha ha ha kamu tuh dari dulu nggak pernah berubah Edward, selalu bisa membuatku nyaman” balas Rania
“Hhmm nyaman kok pergi meninggalkan ku, ayo masuk” ajak Edward lalu mengunci pintu apartemen nya.
“Ha ha ha kamu jangan bicarakan hal itu dulu sayang, aku ada hal yang ingin dibicarakan dan aku butuh bantuanmu sayang” balas Rania
“Siap sayang…kamu mau langsung atau mau makan terlebih dahulu “ tanya Edward
“Nggak sabar banget sih sayang” seloroh Rania
“Iya aku kangen…” balas Edward
“tapi aku lapar sayang ha ha ha….” sahut Rania sambil tertawa lepas, ketika melihat wajah kecewa Edward
“Oke kita isi bahan bakar dulu, setelah itu kita bisa tancap gas…” sahut Edward di jawab dengan anggukan kepala Rania dan mereka pun tertawa.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan semua tingkah Rania dan Edward yang saat berpelukan di depan pintu.
Kamu harus tegas Sen...