Perempuan yang sangat menyukai anak kecil yang dibesarkan di panti asuhan lalu mendapat pekerjaan sebagai pengasuh dan guru les untuk anak laki-laki berumur 5 tahun. Namun tidak disangka, ia menemukan jodohnya yang tidak lain om dari anak tersebut. Berawal dari rasa jengkel lalu menjadi cinta .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fega Meilyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siapa tamu Pak Hanung?
Diruang keluarga sudah ada eyang, oma, Bu Ratna dan pak Hanung.
"Pa, ma, keluarga Adnan Wijaya mau silaturahmi kesini"
"Tumben banget nung, ada apa emang?" tanya oma.
"Papa tidak suka lagi dengan Adnan. Kamu saja yang menemuinya"
"Loh kenapa emang pa?"
"Kamu tanyakan aja sendiri dengan suami kamu Ratna! Yang jelas kalau dia ingin menjodohkan anaknya dengan Arka, papa tidak akan setuju".
Eyang beranjak pergi ke kamarnya.
"Ada apa sih pa sebenarnya?".
Bu Ratna benar-benar penasaran kenapa mertuanya tidak suka dengan Pak Adnan padahal orang tua Pak Adnan dulunya adalah sahabat dekat mertuanya.
Lalu Pak Hanung pun menceritakan kenapa eyang tidak suka dengan Pak Adnan.
Depalapan belas tahun yang lalu Pak Adnan berselingkuh dengan mantan pacarnya sampai menghasilkan anak dari selingkuhannya. Istri sahnya bernama Hanin mengetahui hal tersebut. Bukannya marah-marah justru Hanin begitu baik meminta Adnan menikahinya dan tinggal bersama. Pak Wijaya yang mendengar kabar tersebut sangat kecewa terhadap anaknya sendiri, semenjak itu hubungan Pak Wijaya dengan Pak Adnan agak renggang.
Narendra dan Wijaya adalah sahabat dekat, mereka saling mendukung satu sama lain tidak ada rasa iri atau dengki sama sekali.
Perusahaan mereka berkembang pesat. Mereka menikah dengan pilihan masing-masing atas dasar cinta bukan perjodohan. Mereka sama-sama melahirkan anak laki-laki, kalau saja ada anak perempuan maka akan dijodohkan.
Karena anak mereka laki-laki jadi Narendra dan Wijaya sepakat meneruskan perjodohan kepada cucunya.
"Jadi maksud kamu, papa tadinya ingin menjodohkan Adit dengan anaknya Hanin?"
"Iya betul sekali. Tapi sayang sekitar 7 atau 8 tahun yang lalu entah ada masalah apa mereka pergi dari rumah Adnan"
"Tapi mama salut loh pa sama Hanin, dia begitu baik mengizinkan suaminya sendiri menikah lagi mana disuruh satu rumah pula. Entah hatinya terbuat dari apa bisa sekuat dan sebaik itu"
"Papa juga tidak tau ma, Adnan hanya bercerita istrinya melakukan kesalahan. Hem tapi papa tidak yakin akan hal itu"
"Terus anaknya Hanin dimana pa? Kita jodohkan saja sama Arka"
"Papa tidak tau ma. Aku dan papa sampai sekarang masih mencari keberadaannya".
"Apa Adnan tidak tau keberadaan anaknya itu pa?"
"Nanti saja kita tanyakan kepada beliau langsung ma"
"Hem papa bayangin saja, Hanin saja mempunyai hati yang sangat baik dan tulus pasti anaknya juga sama pa"
"Mama doakan saja yang terbaik ya, kalau jodoh pasti akan ketemu ma"
"Aamiin"
***
Di kediaman Adnan..
Adnan dan istri keduanya yaitu Sisil sedang menikmati makan siang.
"Ma, papa berniat menjodohkan Cathy dengan anak teman papa, nanti malam kita bisa pergi ke rumahnya untuk bersilaturahmi"
"Teman papa yang mana?"
"Anaknya Hanung Narendra ma namanya Arka"
"Arka?". Sisil mengerutkan dahinya. "Maksud papa Arka yang selama ini Cathy sukai itu, yang jadi dosen itu pa?"
"Iya ma"
"Waahh Cathy pasti seneng pa! Nanti setelah Cathy pulang kuliah, mama akan suruh dia langsung ke salon dan butik biar Arka terpesona sama Cathy, pasti Cathy senang!"
"Tapi kita jangan memaksa ya ma, semua tergantung anak-anak kita juga"
"Pasti setuju mereka pa, aduh mama jadi tidak sabar".
Sisil menghubungi Cathy agar selepas pulang kuliah tidak langsung pulang.
[Halo sayang, kuliah kamu sudah selesai belum?]
[Sudah ma, kenapa suara mama terdengar bahagia sekali?]
[Iya dong Cathy, gimana mama tidak bahagia kalau tadi saat makan siang papa bilang kalau kita akan bersilaturahmi ke rumah Arka, papa mau menjodohkan kamu sama Arka sayang]
[Mama serius? Mama tidak bercanda kan? Mama tidak salah dengar kan?]
[Tidak sayang, kalau kamu sudah selesai kuliah kamu langsung saja ke butik dan salon biar fresh]
[Baik ma, terimakasih ya, aku tutup dulu ya, bye ma]
Cathy kegirangan setelah mendengar ucapan mamanya tadi. Ia sudah lama menantikan ini, bahkan sudah membayangkan ketika nanti di masa depan ia bergandengan dengan Arka.
"Akhirnya aku maju selangkah. Lihat aja nanti aku akan membuat semua orang iri padaku". Ucap Cathy dengan semangat.
****
Sementara di kediaman Bu Ratna sedang sibuk memasak untuk makan malam nanti ditambah mereka akan kedatangan tamu meskipun tamunya tidak diharapkan oleh Narendra.
Walau bagaimanapun tamu adalah raja yang harus dihormati. Mau tidak mau Bu Ratna terjun langsung untuk menghidangkan segala menu makanan nanti. Ia teringat Hanna yang begitu pandai masak jadi dia akan meminta bantuan kepada Hanna.
"Hanan boleh saya minta tolong?"
"Tolong apa bu?"
"Ini loh nanti malam akan kedatangan tamu temen suami saya. Kamu bantuin saya ya memasak, masakan kamu tuh enak banget loh Han"
"Bu Ratna bisa saja, itu hanya kebetulan kok bu"
"Udah kamu jangan merendah, ayo sini"
Setelah berkutat selama satu setengah jam di dapur akhirnya mereka selesai juga.
"Pasti spesial ya bu tamunya sampe menghidangkan segala macam makanan disini?"
"Spesial tidak sih Han, tapi niatnya papa Arka mau menjodohkan Arka sama anak sahabat lamanya"
"Pak Arka sudah tau bu?"
"Belum, kalau dia tau mungkin dia akan marah Han. Dia beda sama Adit. Dulu Adit itu sama Aisyah mau mau saja dijodohkan padahal mereka tidak saling cinta sebelumnya"
"Oh begitu ya bu. Semoga berhasil acaranya nanti bu".
"Tidak akan!"
Kali ini eyang yang menjawab.
"Eyang tidak akan setuju meskipun Arka menyukainya nanti, jikalau Arka memaksa silahkan pergi dari sini"
"Papa kenapa bicara seperti itu?"
"Kamu sudah tau alasannya kan! Jadi jangan harap papa akan temui dia"
"Eyang tidak biasanya seperti ini, kenapa eyang ye terlihat benci sekali dengan anak sahabat lamanya Pak Hanung". Batin Hanna.
Arka dan Adit baru saja pulang kerja. Dari luar sudah tercium aroma masakan yang lezat, mereka pun menghampiri ruang makan.
"Waaaahh makan enak lagi kita kak malam ini, banyak sekali mama masaknya"
"Pasti kalau begini akan ada tamu"
"Kamu benar sekali Adit"
"Siapa ma tamunya? Sepertinya spesial".
"Nanti kalian juga akan tau, sekarang kalian bersih-bersih saja dulu sana"
"Ada soto ayam favorite aku, pasti Hanna yang buat ma?"
"Siapa lagi! Sudah sana buruan mandi"
****
Selepas maghrib keluarga Narendra sudah menunggu kedatangan tamunya kecuali eyang.
"Eyang mana oma?" tanya Adit.
"Eyang di kamar, makan malam eyang diantar ke kamarnya saja"
"Tumben, apa eyang sakit?"
"Tidak, hanya ingin istirahat saja".
Bu Ratna tau alasannya kenapa mertuanya ktu tidak mau keluar hanya saja biarlah anak-anaknya tidak perlu tau.
10 menit kemudian keluarga Wijaya sudah datang , mereka terjebak macet.
"Selamat malam Hanung. Sudah lama sekali kita tidak bertemu"
"Alhamdulillah aku baik, ayo silahkan masuk". Hanung memperkenalkan istri, anak dan cucunya. "Oh iya ini kenalkan istri saya Ratna, anak pertama saya Aditya dan ini cucu saya Raka".
"Saya kenal dengan nak Adit, dia adalah dokter hebat"
"Tidak begitu pak, hanya menjalankan tugas saya saja".
"Oh ini istri saya Sisil dan anak saya Cathy, dia mahasiswi dimana tempat Arka menjadi dosen disana"
"Wah sering ketemu dong kalian?" tanya bu Ratna
"Tidak juga tante, Pak Arka jarang ada jadwal dikampus. Hem Arkanya mana ya tante?"
"Sebentar lagi juga turun". Tak lama kemudian Arka turun, "nah tuh Arka sudah ada".
Arka pun menyalami tamu orang tuanya. Arka merasa tidak enak kalau Cathy ada disini, pikirannya pasti papanya ingin menjodohkan Arka dan Cathy.
Tak lama mereka berbincang-bincang, saatnya makan malam tiba. Mereka menuju ruang makan dan segera menyantap hidangan yang sudah disediakan. Tidak ada percakapan saat makan hanya suara dentingan sendok.
"Soto ini, semua masakan ini sudah lama aku tidak merasakannya, rasanya sama seperti Hanin masak dulu. Iya ini sama persis". Batin Adnan.
"Tambah Cathy makannya"
"Tidak tante, aku sudah kenyang, makanannya enak semua, luar biasa masakannya"
"Bukan tante yang masak , tapi calon istri Adit"
"Oh kak Adit sudah punya calon lagi ya"
Mereka pun pindah ke ruang tamu agar leluasa untuk ngobrol.
Karena Hanna merasa haus akhirnya ia memutuskan untuk diam-diam ambil air minum di dapur, agar tamu majikannya tidak terganggu jadi ia lewat belakang.
Ia penasaran ingin melihat teman Pak Adnan sampai eyang tidak mau bertemu dengannya.
Ia mengintip pelan-pelan dan...
Deg