Dia baik, dia setia, dia cantik, dia pintar, namun ... karena keadaan ekonomi yang rendah dan belum memiliki pekerjaan tetap membuat nya diremehkan dan dihinakan oleh orang-orang yang di percaya selama ini. Orang-orang yang sangat di sayangi dan di kasihi selama ini ternyata tega mengkhianati dari belakang.
Jemima namanya. Dia sangat terluka atas pengkhianatan yang dilakukan kekasih dan sahabatnya, lalu bagaimana sebenarnya kisah ini terjadi?
Yuk ikuti terus kisah Jemima, insyaAllah happy ending.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perdebatan Kecil
Selesai dengan urusan di perusahaan, bergegas Dixon pulang, langkahnya lebar menuju kendaraan roda empat yang sudah menyala menunggu dirinya. Dixon masuk, lalu berkata, "Jalan cepat, Pak." titah nya.
Sang sopir mengangguk, lalu melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Salah satu orang kepercayaan Dixon yang ada di rumah menghubungi Dixon, mengatakan kalau Diandra datang ke rumah lalu berbicara sesuatu yang tidak tidak pada Jemima.
Dixon tidak ingin Jemima sampai salah paham, secepatnya ia akan menjelaskan semuanya kepada Jemima.
Setelah melewati perjalanan yang cukup memakan waktu, akhirnya mobil yang membawa Dixon sampai di halaman, begitu mobil berhenti, dengan segera Dixon keluar, sedikit berlari ia memasuki rumah lalu berteriak memanggil nama Jemima.
"Kenapa wajahmu terlihat tak tenang dan gelisah? Apa kau takut belang mu ketahuan? Diandra sudah menceritakan semuanya padaku," sindir Jemima begitu Dixon datang lalu langsung meminta maaf.
"Hei ... Sayang, bukan begitu, aku minta maaf karena aku lupa menjelaskan tentang Diandra pada mu. Sebelum nya, aku rasa tidak ada gunanya menceritakan tentang siapa Diandra pada mu karena dia sama sekali tidak berarti apa apa dalam hidup ku. Oke ... Awalnya Papa memang kekeuh menjodohkan aku agar menikah dengan dia, tapi aku tidak mau, karena aku sama sekali tidak pernah mencintai Diandra, aku hanya menganggapnya sebagai seorang teman, tidak lebih," jelas Dixon, kesungguhan tampak jelas di matanya.
"Sungguh? Apa omongan mu dapat di percaya? Kalau niat mu hanya untuk main main dengan ku, lebih baik kau mengaku saja. Hidup ku dan kedua orang tuaku sudah cukup menderita, jadi jangan tambah lagi penderitaan kami,"
"Jemima, aku cinta, aku sayang pada mu. Kamu wanita pertama yang mampu mengetuk hatiku. Aku serius ingin menjadikan kamu teman hidup ku hingga kita menua bersama. Percayalah,"
"Aku masih ragu," Jemima tersenyum kecut.
"Kenapa? Coba katakan apa lagi yang mengganjal hati mu? Apa perlu aku seret Diandra kehadapan mu supaya dia sendiri yang mengaku kalau antara aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa,"
"Kenapa kau mau kita menikah siri?"
"Aku 'kan sudah menjelaskan alasannya. Please, percaya padaku, apa yang Diandra katakan itu tidak lah benar." Dixon berlutut dihadapan Jemima, dengan wajah sendu agar Jemima percaya pada nya.
Jemima tidak sampai hati melihat Dixon berlutut di hadapannya. Jemima menyentuh kedua bahu Dixon, lalu meminta kekasih nya itu berdiri.
Saat mereka sudah berdiri berhadapan, "Aku percaya padamu. Aku harap kamu tidak pernah mengkhianati kepercayaan ku," ucap Jemima.
Dixon memeluk tubuh Jemima, lalu berkata. "Terimakasih. Lain kali jangan marah marah lagi, jangan pernah ragu akan kesetiaan dan rasa cintaku padamu, karena aku sangat takut kehilangan mu, aku tidak suka melihat mu marah apalagi melihat mu sedih," lirih Dixon memeluk Jemima cukup erat.
Para pelayan ternyata mengintip perdebatan kecil yang terjadi diantara sang majikan. Mereka tidak menyangka seorang Dixon rela sampai berlutut di hadapan Jemima, Dixon yang terkenal dingin dan angkuh akhirnya bisa ditaklukkan oleh seorang Jemima.
"Ternyata rasa cinta Tuan Dixon terhadap Non Jemima begitu besar. Aku sampai terharu."
"Jemima pantas dicintai, karena dia wanita yang cantik, baik, tulus dan sederhana."
Bisik para pelayan yang bersembunyi dibalik dinding pembatas ruangan.
Tidak lama setelah itu Bi Rahmi dan kedua orang tua Jemima pulang dari jalan jalan dan shopping.
Jemima dan Dixon bersikap seperti biasa seakan-akan tidak terjadi apa apa.
Mereka mengemasi beberapa barang yang di rasa cukup penting, setelah itu berangkat ke rumah Everardo yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kediaman Dixon.
Sebelum pergi ke Desa Bujung Sakti, Dixon ingin Jemima dan kedua orang tuanya mampir dulu ke kediaman Everardo sekalian Dixon ingin meminta doa restu kepada Papa nya itu karena nanti malam dia akan segera menikahi Jemima secara siri dulu. Agar terhindar dari dosa zina makanya Dixon memutuskan menikahi Jemima secara agama dulu karena kalau harus menunggu menikah secara resmi akan membutuhkan waktu yang lumayan lama apalagi Dixon ingin pesta pernikahan mereka di rayakan secara meriah dan besar-besaran. Masih banyak hal yang perlu diurus.
Bersambung.
tunggu karmamu
Sabar ya Dixon puasa tujuh hari aje 🥰🥰🥰🥰🥰
Alhamdulillah 🤲🤲🤲🤲🤲
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️