NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:35.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Setelah Soleh berlalu...

"Psstt... pssst... !!" Romli kembali menggoda sang istri dengan kedipan nya.

"Iiih... kang, sampean itu kenapa to, sejak kembali dari tempat 'itu' sampean tambah genit lo kang" omel Nur yang risih melihat sang suami lebih genit.

Nur berlalu kekamar nya terlebih dulu dan di ikuti sang suami.

Kedua nya saling bercerita, bersenda gurau....

"Nur, besok aku mau kepasar kota, apa sampean ikut??" Tawar Romli.

"Mau cari apa kang di pasar kota??" Tanya Nur.

"Besok kan memang sudah saat nya memberi persembahan ayam cemani to Nur?" Jawab Romli sambil mengelus rambut sang istri.

"Oalah, iyo lupa aku kang" jawab Nur pelan.

Sedangkan di rumah Soleh....

"Lis" panggil pelan Soleh dari luar rumah nya.

Tanpa menunggu lama, perempuan yang ia panggil itu langsung membuka kan pintu untuk nya.

"Duh kang!!, dari mana saja sampean to kang kang!!

Main kok ya gak kira kira, sampek selarut ini baru pulang, berondong sang istri sampai Soleh hanya terdiam karena tidak diberi kesempatan untuk bicara.

Setelah sang istri terdiam...

"Sudah??" Tanya pria muda beranak satu itu.

Sang istri hanya mengangguk pelan. "Aku tadi dari rumah Kang Romli" adu pria itu.

"Aku tadi lihat kang Romli di teras rumah nya, trus aku mampir, kami ngobrol banyak, trus aku di kasih ini sama yu Nur" adu Soleh sambil menunjukan karung kecil yang masih ada di pundak nya.

"Apa ini kang ??

"Seperti nya ini beras" jawab Soleh.

Setelah karung kecil itu di buka, dengan cahaya dari lampu minyak tanah, mata Perempuan itu seketika berkaca-kaca dan tak mampu menahan haru.

"Kang, ini beras kang, ada telur juga" gumam Perempuan itu dengan rasa haru dan bahagia nya.

Soleh membantu mengeluarkan kresek kecil yang ada di dalam beras itu dan ikut membuka nya...."Ini ayam mateng Lis, ini juga ada bumbu" ujar Soleh sambil menatap wajah sang istri yang sudah nampak sembab karna menangis bahagia...

"Kang, besok kita gak kelaparan kang, ada beras kang" gumam perempuan itu sambil menangis

Setelah menyimpan beras dan bahan lauk, pasangan muda itu pun langsung merebahkan tubuh dan beristirahat.

Malam telah berlalu, fajar pun datang di desa Kahuripan....

Pagi buta Soleh telah keluar rumah.

"Masih pagi kang, mau kemana??" Tanya Sang istri penasaran.

"Aku mau kerumah kang Romli Lis, mau ikut kerja di rumah nya" jawab Soleh.

"Ooh, ya sudah kang, pergilah, apa sampean gak sarapan dulu??"

"Gak usah Lis, aku berangkat, takut di tinggal kerja nanti" ujar Soleh.

Soleh datang ke rumah Romli, meski pun sang pemilik rumah belum membuka mata karna kelelahan....

"Gak apa aku tunggu di sini saja" gumam nya sambil duduk di teras rumah Romli.

Setelah menunggu beberapa saat....

"Gusti pengeran!!" Pekik Nur kaget kala melihat ada orang yang duduk bertungku lutut di teras rumah nya....

"Hehe, maaf yu, saya mengagetkan ya" sahut Soleh sambil meringis sungkan.

"Sampean kok pagi sekali sudah datang to kang" ujar Nur dengan nada kesal karena terkejut

"Hehe, iya yu, " jawab nya meringis sungkan.

"Ya sudah, sampean tunggu kang Romli bangun, sambil tak buatkan kopi" ujar Nur sambil membuka lebar pintu rumah nya.

"Jangan repot repot yu" sahut nya sungkan.

Nur tak menghiraukan nya dan terus berlalu kedalam rumah....

Setelah beberapa saat akhirnya Nur berlalu kedepan membawa kopi panas untuk Soleh dan ada beberapa Roti kering di toples ia bawa keluar untuk teman ngopi.

"Makasih ya yu" ujar Soleh sambil tersenyum.

"Iya" jawab Nur sambil tersenyum dan berlalu masuk kerumah meninggalkan Soleh.

"Kok ya tahu kalau aku lapar" gumam Soleh sambil memakan roti kering itu.

Tak berapa lama Nur keluar rumah untuk pergi kepasar desa.

"Mau kemana yu??" Tanya Soleh sambil menutup toples roti.

"Mau belanja kepasar desa kang, sampean tunggui rumah ya, tak tinggal sebentar" ujar Nur dan pria muda itu mengangguk pelan.

Nur pun berlalu menyusuri jalan yang masih gelap gulita dan terus berlalu sampai kepasar desa. Sesampai nya di pasar desa...

"Waaah, juragan mau borong apa lagi ini" seloroh salah satu perempuan di pasar desa itu.

Nur menoleh dan saat tahu siapa yang meledek nya, Nur hanya menghela nafas panjang, Nur berlalu dan tak menghiraukan ledekan perempuan gemuk itu.

"Pak, ayam nya dua kilo ya" pinta Nur.

"Di pisah gak yu??" Tanya si tukang ayam basa basi.

"Gak usah pak, di jadikan satu saja, tapi di potongi seperti biasa nya ya pak" jawab Nur.

"Ini mbak yu ayam nya" ujar pedagang ayam sambil menyodorkan ayam yang telah di potong kecil kecil itu.

Setelah Nur membayar ayam yang di beli nya itu, Nur pun berlalu ke pedagang ikan asin....

Lagi lagi perempuan gendut itu mengikuti nya....

"Iiiih, mosok makan ayam sama ikan asin, yo gak cocok to" ujar nya sengaja lebih di lantangkan agar banyak yang mendengar dan mengundang perhatian banyak orang.

Tapi sayang, orang orang itu sudah terbiasa mendengar ocehan nya dan hanya menganggapnya sebagai angin lalu.

"Hemh, mereka sudah bosan dengar celotehan sampean" ujar Nur dengan nada meledek dan berlalu meninggalkan perempuan gemuk itu yang kesal sendirian.

Setelah semua belanjaan yang di butuhkan telah di beli, Nur pun kembali pulang.

Tak berapa lama, Nur pun telah sampai di rumah, dan Soleh pria yang pagi buta telah bertamu itu dengan setia duduk ditempat nya semula...

"Loh kang Romli belum bangun to kang Leh" sapa Nur basa basi menanyakan sang suami.

"Belum kayak nya yu, mungkin lelah yu, kan kemarin baru pulang dari kota" jawab Soleh.

Sedangkan Nur hanya mengangguk sambil mengulas senyum dan berlalu masuk kedalam rumah.

"Gimana gak lelah kalau nambah terus" batin Nur.

Nur pun langsung berkutat memasak di dapur, hingga matahari pagi menampakan wujud nya....

"Kata nya mau ke pasar kota kok ya belum bangun juga" gerutu Nur sambil berlalu kekamar nya, dan Nur melihat Romli masih di posisi semula.

Pelan pelan Nur memijat lengan sang suami.

"Kok sudah bangun sih Nur" gumam Romli sambil mengedip ngedipkan mata nya yang masih perih.

"Bukan sudah bangun lagi kang, tapi sudah mateng semua masakan, kata nya mau kepasar kota kok ya malah gak bangun bangun" sahut Nur.

"Kang, di depan ada kang Soleh lo" adu Nur sambil membereskan selimut yang di pakai sang suami.

"Baru saja atau dari tadi?" Tanya Romli penasaran.

"Sudah dari pagi buta tadi kang" sahut Nur.

"Loh, kok sampean gak bangunkan aku to Nur" sahut nya dengan nada kesal.

"La wong sampean saja kayaknya.capek begitu" sahut Nur mendebat sang suami.

Romli seketika terdiam dan langsung menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Setelah mencuci muka nya, Romli langsung menuju teras rumah dan menemui Si Soleh....

"Kang Leh" sapa Romli saat baru menongolkan kepala nya di tengah pintu.

"Eeh kang Romli, maaf saya sudah datang bagi buta " ujar nya sambil meringis.

"Gak papa, apa sudah di buatkan kopi??"

"Sudah kang, malah sudah habis" jawab pria itu sambil menunjuk cangkir yang sudah kosong dan roti kering yang tinggal beberapa.

Dan tak berapa lama, datanglah dua pekerja yang lainnya.

"Tuh... mereka sudah datang" ujar Romli sambil mengembangkan senyum nya.

Sedangkan Mandor dan kuli itu saling tatap.

"Ayo kebelakang, kita sarapan dulu" ajak Romli dan ketiga pekerja nya itu mengangguk serempak.

"Nur, sudah datang lo," seru Romli memberi tahu sang istri.

"Ayo kang" ajak Romli lagi.

Kedua pekerja itu langsung duduk di kursi yang mengelilingi meja itu, sedangkan Soleh masih ragu dan berdiri mematung melihat sang tuan rumah dan dua pekerja itu yang sudah mengambil piring dan langsung mengisi nya dengan nasi.

"Kang Soleh, ayo sarapan" ajak Romli lagi.

"Eeh, iya kang" sahut nya, dan pelan pelan menarik kursi itu.

"Sarapan yang banyak, biar nanti kalau kerja kuat" seloroh Romli.

Kedua pekerja itu makan dengan lahap, sedangkan Soleh tenggorokan nya seperti tercekat, ada rasa haru, bahagia bercampur aduk.

"Kang, makan" ajak Romli lagi menggumam sambil menyentuh tangan pria muda yang mata nya sudah mengembun itu.

Soleh hanya mengangguk pelan dan ragu ragu menyuap nasi kemulut nya.

Soleh pun makan, meskipun ada rasa senang, Soleh memikirkan anak dan istri nya di rumah.

"Aaeerrgg..." tanpa ragu, Romli bersendawa keras.

"Kalian selesaikan ya, aku mau kepasar kota" ujar Romli sambil bangkit dari duduk nya.

Dan dua pekerja yang ada di depan nya itu mengangguk pelan.

"Eeh Leh, apa kamu mau ikut kerja di sini??'tanya Pak Tukang berbisik pelan sambil sesekali mata nya melirik kearah Romli yang sudah berlalu.

"I... iya kang" jawab Soleh menggumam pelan.

"Kamu maksa ikut kerja ya??" todong pak tukang itu tanpa ragu.

"Eem, anu kang, eem..."

"Aa... eem... aa.. eem..." sahut pak Tukang menirukan gumaman Soleh.

"Eem, tapi kata kang Romli, aku mau di buatkan kolam ikan kang, aku yang di suruh ngerawat" sahut Soleh.

"Alaaah, itu pasti karna sampean yang maksa maksa" sahut pak tukang semakin kesal sambil melirik Soleh.

Soleh pun terdiam dan tak ingin mendebat pria yang lebih tua umur nya dari nya itu.

"Toh aku kerja ikut kang Romli, gak ikut sampean, yang bayari juga kang Romli, gak sampean" batin Soleh yang tak menghiraukan omelan dan gerutuan Mandor itu.

Hingga nasi di piring nya tandas, Soleh segera membawa nya ketempat cuci piring dan langsung mencuci nya, setelah mencuci piring, Soleh pun berlalu kebelakang rumah.

"Waaaah, ternyata luas juga bagian belakang rumah kang Romli..." gumam pria muda itu sambil berkacak pinggang dan mata nya melihat sekeliling.

"Ini kalau di kasih kolam bagus juga, tempat nya adem, air juga melimpah dari sawah" gumam nya lagi sambil menoleh ke arah sawah.

1
Tony Pahlevi
hahhah nahan lapar cuma gr2 pengen ngejilat romli doang
Tony Pahlevi
hmmmm jangan2 itu bini siluman nya romli yg cemburu
Tony Pahlevi
wuidiihh insting nya romli tokcer
Putera Syachrizal
mcm2 aja tuh kuli
Teja Suteja
asssoooyyy dikedipin cewe nie ye
Reyta Andini
emmm kayakya bini romli yg siluman nongolin dirinya ya min
Rina Mendrofa
ngejar orang sampai ga sadar masuk ke polres /Sob//Sleep//Sob/
Elang
ngadu domba mulu itu kuli /Panic/
Sandra Yenaidi
useeeet warga pada bisa bangeet liat kesempatan /Facepalm/
Raffa Aldira
kbanyakan akting itu kuli sama mandor bukanya kerja yg bener
Melas Pria
mamam ituhh si ali masuk bui
Sophia Naibaho
si gendut ngeselin tukang adu domba
Della
keren juga firasat si akang /Drool/
Trimii
bener2 definsi hama tu sodara
Elang
beuhh kang romli makin melebarkan sayap nya di bidang usaha, biar ga dicurigain pesugihan lagi kayaknya /Shy/
FiaNasa
harusnya istri Ali ini yg harus diparang mulutnya biar gak slalu jadi tukang fitnah
Sophia Naibaho
🥰🥰🥰🥰
FiaNasa
Sholeh orangnya lugu & lucu,,,mana jujur lagi
martha
mang enak kecebur tuh kuli2
Rina Mendrofa
hahahah romli digodain penjual nasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!