NovelToon NovelToon
Ceo Cantik Terjebak Cinta Pria Desa

Ceo Cantik Terjebak Cinta Pria Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Beda Usia
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Helliosi Saja

Sebuah insiden kecil memaksa Teresia, CEO cantik umur 27 tahun, menikah dengan Arga, pemuda desa tampan umur 20 tahun, demi menutup aib. Pernikahan tanpa cinta ini penuh gengsi, luka, dan pengkhianatan. Saat Teresia kehilangan, barulah ia menyadari... cintanya telah pergi terlalu jauh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Helliosi Saja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32

Tere duduk di kursi di samping ranjang arga, memandang wajah lelaki itu dengan mata berkaca-kaca. Sudah sekian malam ia menunggui arga tanpa lelah, menahan kantuk, menahan rindu yang semakin menyiksa.

Tiba-tiba, jemari arga yang lemah bergerak pelan. Sebuah gerakan kecil, namun cukup membuat tere tersentak. Matanya membelalak, jantungnya berdegup kencang. Perlahan senyum merekah di wajahnya yang letih. Ada harapan, ada bahagia yang membuncah. Dengan sigap tere meraih tangan arga, menggenggamnya erat penuh kasih.

"Arga... aku di sini... aku menunggumu..." bisiknya lembut, suaranya bergetar menahan tangis haru.

Air mata menetes membasahi pipinya. Tere menunduk, mencium punggung tangan arga dengan penuh cinta. Dalam hatinya ia ingin berkata, betapa ia menyesal telah menolak perasaan ini sejak awal. Sejak pertemuan pertama, arga telah mencuri hatinya. Namun gengsi menutupi segalanya. Ia berpura-pura tak peduli, menepis setiap getaran di dadanya. Kini, saat lelaki itu terbaring lemah, hatinya remuk oleh penyesalan dan cinta yang tak terbendung.

"Seandainya kau tahu... aku sudah jatuh hati sejak pertama melihatmu... tapi aku terlalu bodoh, terlalu sombong untuk mengakuinya..."

Tiba-tiba, suasana hening itu terusik. Dari luar terdengar deru mesin mobil yang berhenti serempak di pelataran rumah sakit bina kasih. Bukan sembarang mobil, deretan mobil mewah mengkilap membuat semua orang yang ada di sekitar rumah sakit menoleh. Lampu sorot menerangi area depan rumah sakit. Para satpam berjaga dengan siaga. Salah satu satpam segera berlari memberi tahu kepala rumah sakit.

"Tuan, ada tamu penting... rombongan mobil mewah berhenti di depan... mereka bilang membawa seseorang bernama mr lucas."

Kepala rumah sakit terkejut. "Apa? Mr lucas?!" Segera ia menghubungi direktur utama rumah sakit dan melangkah cepat ke lobi utama.

Pintu mobil depan terbuka. Seorang pria setengah baya turun dengan anggun. Wajahnya berwibawa, rambutnya sebagian telah memutih, namun sorot matanya tajam dan penuh kharisma. Dia mengenakan setelan jas hitam elegan, dasi abu-abu perak yang berkilau samar. Para pengawalnya membukakan jalan baginya.

Mr lucas melangkah mantap, diiringi pengawal-pengawal berpakaian formal. Suasana rumah sakit yang biasanya tenang kini berubah geger. Para dokter, perawat, dan staf rumah sakit berdiri di sepanjang koridor, menatap takjub. Belum pernah rumah sakit itu kedatangan tamu seagung ini.

Kepala rumah sakit dan direktur bergegas menyambut, membungkuk sopan.

"Selamat malam, tuan lucas... kami tidak tahu anda akan datang... ada hal apa yang membawa tuan kemari?"

Mr lucas tersenyum tipis, penuh wibawa. Suaranya dalam, tenang, tapi memberi tekanan pada tiap katanya. "Saya datang atas perintah langsung tuan henry vanderhof. Saya hendak menjemput dan membawa pulang cucu beliau."

Para staf rumah sakit saling pandang, bisik-bisik terdengar. Nama henry vanderhof begitu tersohor. Pemilik vanderhof global industries, konglomerat dunia, yang perusahaan-perusahaannya tersebar di berbagai belahan bumi. Termasuk di indonesia.

Direktur ternganga. "Cucu tuan henry... siapa gerangan, tuan?"

Mr lucas menatap matanya lekat-lekat. "Dia ada di rumah sakit ini. Pemuda yang menjadi korban tabrak lari... namanya arga."

Seisi koridor makin riuh. Para dokter dan suster saling menatap tak percaya. Kepala rumah sakit segera memberi tahu ruangan arga. Mr lucas melangkah lagi, diiringi direktur dan para staf. Langkah mereka menggetarkan koridor rumah sakit. Pasien-pasien dan keluarga pasien yang melihat takjub, bertanya-tanya siapa pemuda yang hendak dijemput oleh orang sepenting itu.

Sesampainya di depan ruang rawat arga, mr lucas berhenti sejenak. Papa adrian dan mama linda berdiri di sana, terkejut melihat sosok tamu istimewa itu.

"Tuan lucas... mengapa anda datang kemari?" tanya papa adrian heran.

Mr lucas tersenyum sopan. "Saya datang menjemput cucu pewaris tunggal tuan henry vanderhof."

Papa adrian menatapnya, tercengang. "Cucu? Siapa orangnya, tuan?"

Mr lucas melangkah masuk ke ruang rawat, menatap arga yang terbaring lemah. Tatapannya penuh haru dan penyesalan.

"Dialah orangnya. Arga... atau lengkapnya arga raphael vanderhof. Putra dari edward vanderhof dan istrinya, wanita indonesia bernama annisa putri."

Tere, vina, jaka semua terdiam membeku. Tere menutup mulutnya, air mata makin deras mengalir. Jaka terbelalak, vina memegang lengannya sendiri menahan gemetar. Mereka tak pernah menyangka arga adalah keturunan konglomerat besar.

Mr lucas melanjutkan, suaranya kini sarat emosi. "Ayah arga, edward, diusir tuan henry karena menikahi annisa putri. Tuan henry tak rela putranya menikahi wanita sederhana. Namun hati seorang kakek tak pernah bisa benar-benar membuang anak dan cucunya. Tuan henry selalu mengawasi dari jauh. Kini beliau menyesali segalanya. Beliau ingin membawa arga ke swiss, ke keluarganya. Memberi dia perawatan terbaik. Memberi dia takhta yang seharusnya dia miliki."

Suasana ruang itu begitu sunyi

Tere terdiam. Dadanya sesak. Arga akan dibawa pergi. Namun ia tak bisa hanya berdiam. Dengan keberanian yang tersisa, ia menatap mr lucas dan berkata lirih namun tegas.

"Tunggu... saya istrinya... saya tere, istri sah arga."

Mr lucas terkejut, memandang tere dari ujung kaki hingga kepala. Matanya menyiratkan hormat. “Maaf, nyonya. Saya tidak tahu Anda adalah istri tuan muda. Namun... saya tak bisa menentang perintah tuan henry. Kami harus membawa arga.”

Air mata tere mengalir. “Tolong... beri aku waktu... biar aku merawatnya di sini... biar aku mendampinginya."

Mr lucas menatap tere penuh penghargaan. "Nyonya arga... tuan henry menitipkan pesan... cucunya ini bukan hanya warisan hartanya. Dia adalah penerus martabat keluarga. Dan kami sangat menghargai anda sebagai istrinya."

Tiba-tiba, alat monitor di sisi arga berbunyi. Dokter-dokter bergegas memeriksa. Mata arga perlahan terbuka. Semua menahan napas. Tere menggenggam tangannya erat.

"Arga... arga sayang... aku di sini... aku menunggumu..." bisik tere penuh harap.

Namun tatapan arga kosong. Ia memandang sekeliling dengan bingung. Tere menahan napas, menanti, namun arga menatapnya tanpa mengenali.

"Siapa... siapa kalian?" suara arga serak, lemah.

Tere tertegun, hatinya remuk seketika. Air matanya mengalir deras. Arga tak mengenalinya... tak mengenal siapapun kecuali jaka.

Jaka maju pelan. "Arga... ini aku, jaka..."

Arga menatap jaka. Samar-samar wajah itu dikenalnya. "Jaka... kampung... aku ingat kampung..."

Mr lucas melangkah maju. Ia menunduk dalam penuh hormat. "Tuan muda... akhirnya anda terbangun... saya lucas, tangan kanan keluarga anda..."

Arga menatapnya bingung. Mr lucas menghela napas lalu berkata pelan, "Anda putra edward vanderhof... cucu tuan henry vanderhof..."

Arga memejamkan mata, mencoba mengingat, namun hanya bayang samar ayah dan ibunya muncul di ingatan. Mr lucas bicara lagi, "Ayah anda... edward... ibu anda... annisa putri... mereka sangat mencintai anda."

Perlahan arga mulai menerima penjelasan itu. Mr lucas melirik dokter. "Kami mohon izin... kami harus membawa tuan muda ke swiss. Perintah tuan henry, cucu beliau harus dirawat di sana."

Tere tersedu. "Jangan... beri aku waktu... aku ingin bersamanya..."

Namun keputusan sudah bulat. Demi keselamatan arga, demi masa depannya.

Mobil-mobil mewah kembali disiapkan. Arga digiring dengan pengawalan ketat. Rumah sakit heboh, media berkumpul di gerbang, kamera memotret rombongan arga yang dibawa ke bandara.

Tere hanya mampu berdiri mematung, menatap arga yang menjauh. Air mata membasahi pipinya. Ia memegang erat cincin di jarinya, berbisik lirih, "Aku akan menunggumu... sampai kapan pun..."

Tere kembali mengejar rombongan itu, suaranya bergetar menahan tangis.

"Mr lucas... tolong... aku mohon... biarkan aku ikut... biarkan aku mendampingi suamiku... aku adalah istrinya... biar aku yang merawat dia... biar aku yang ada di sisinya..."

Mr lucas menatap tere dengan sorot iba. Namun ia tetap harus menjalankan tugasnya. “Nyonya... saya menghormati cinta Anda. Tapi saya hanya menjalankan amanah tuan besar. Kami sudah menyiapkan segala sesuatu di Swiss. Di sana, arga akan mendapatkan perawatan terbaik. Percayalah... kami juga ingin yang terbaik untuk tuan muda.”

Tere terisak, tubuhnya hampir ambruk kalau saja vina tak segera memeluknya. “Aku mohon... biar aku ikut... biar aku di sana...”

Namun rombongan itu tetap melangkah. Papa adrian mencoba menenangkan tere. “Nak, percayakan dulu. Yang penting arga sehat. Nanti kita bisa menyusul...”

Di luar, mobil-mobil mewah sudah bersiap menuju bandara. Arga dibaringkan di atas brankar khusus, dikelilingi peralatan medis canggih. Para petugas dengan cekatan membawa arga menuju iring-iringan kendaraan.

Sebelum masuk ke dalam mobil, arga membuka mata perlahan. Pandangannya kosong, namun ia sempat melihat sekilas tere yang menangis memanggil namanya.

“Arga... aku tere... aku istrimu... tolong ingat aku...” teriak tere dengan suara parau, berusaha menjangkau arga.

Arga hanya menatap bingung. “Maaf... aku tidak ingat... siapa kamu...?” bisiknya lemah sebelum matanya kembali terpejam.

Hati tere remuk seketika. Air matanya semakin deras, menyaksikan tubuh arga dibawa pergi. Hujan gerimis mulai turun, seolah langit pun menangis bersamanya. Di bandara, jet pribadi keluarga vanderhof sudah siap menunggu. Dengan pengawalan ketat, arga dinaikkan ke pesawat yang akan membawanya ke Swiss menjauh dari pelukan wanita yang paling ia cintai dulu.

Pesawat itu akhirnya lepas landas. Di bawah sana, tere masih berdiri memandang langit dengan mata sembab. Dalam hati ia berbisik.

"Aku akan menyusulmu, arga... aku takkan menyerah... aku akan membuatmu ingat lagi siapa aku... aku akan membuatmu kembali padaku..."

Sementara itu di dalam jet, mr lucas duduk di samping arga, memandang tuan muda-nya yang masih terlelap dengan selang infus dan alat bantu pernapasan.

"Maafkan kami, tuan muda... ini satu-satunya cara. Semoga Tuhan memulihkanmu... agar kau bisa menerima takdir yang seharusnya milik anda

Perjalanan panjang menuju Swiss baru saja dimulai. Sementara di tanah air, tere memulai perjalanan hatinya untuk memperjuangkan cinta dan kesetiaannya.

1
nuraeinieni
aduh arga serasa aq mau benturkan ke tembok kepalamu spy kamu mengingat tere dan pernikahanmu dgn tere.
nuraeinieni
tdk apa2 tere,perjuangan mu tdk akan sia sia,pasti membuahkan hasil yg manis
nuraeinieni
aduh kenapa pake perjodohan,semoga arga cepat mengingat tere
nuraeinieni
sabar tere,pasti nanti arga akan mengingatmu
nuraeinieni
semoga saja arga langsung mengenal tere
nuraeinieni
semoga ingatannya arga pulih
nuraeinieni
akhirnya kebusukan rio terungkap
nuraeinieni
mewek bacanya,,,😭😭😭😭
nuraeinieni
syukurlah terw akhirnya menyadari arga tulus mencintainya
nuraeinieni
baru nyesal tere,,,;semoga arga cepat sadar.
nuraeinieni
semoga aja kamu yg bucin duluan sama arga.
nuraeinieni
wah wah,awas loh tere nytar kamu nyesal
nuraeinieni
wew suami saling ketemu tp masih malu2 dan jaim
nuraeinieni
syukurlah arga dan jaka daoat pekerjaan.
nuraeinieni
rejeku anak sholeh ya arga,langsung dapat kos kosan murah dan jurangan kosan nya baik.
nuraeinieni
bagus tuh arga,kamu merantau ke jakarta sama jaka,siapa tau kalian dpt kerja yg bagus atau kamubida minta tolong sana mertuamu utk carikan lowongan pekerjaan.
Helliosi: makasih kak bantu support nya ya. baru belajar jadi author🤣🙏
total 1 replies
nuraeinieni
syukurlah kalau kamu merasa bersalah tere,gimanapun arga suami yg sah.
nuraeinieni
walaupun kamu tepis tp bayangan pasangan halal tetap terbayang.
nuraeinieni
tetap semangat arga,,,tunjukan kamu juga bisa sukses dgn kerha kerasmu.
nuraeinieni
yg sabar arga,tere butuh waktu waktu,biarkan tere beroikir jernih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!