seorang gadis yang sangat menaruh harapan besar terhadap apa yang sedang di jalani,namun setelah dia mendapatkan kenapa dunia ini sangat jahat padanya membuat dia untuk melepaskan apa yang digenggam saat.
apakah setidak pantas itu dia untuk bahagia bersama nya?kenapa sangat tidak adil,jika memang akhirnya akan membuat dia sakit kenapa harus di pertemukan?kenapa harus dia?,apa salah dia sampai dunia tega padanya.
setelah menaruh harapan kenapa malah direbut dengan paksaan?
rindu semakin kuat disaat hujan turun dengan lebat.
kini hanya rindu yang melekat pada dirinya kesunyian yang menghantam nya dan sakit memukulnya.
namun kisah mereka sangat lucu dan so sweet saat-saat mereka bersama, ayo baca kisah nya sebelum mereka dipaksa untuk mengakhiri semuanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iren qirenava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
nine
Setelah aksi saling mengoles kan krim pada wajah, kini mereka baru saja selesai membersihkan semuanya dan sedang berkumpul menikmati cake buatan mamah dan Nava siang tadi.
Nava pergi ke kamar nya untuk mengambil hadiah buat Zevan dan kembali ke ruang tengah, Zevan yang melihat hadiah dari adik nya itu tersenyum dan bangkit dari duduk nya.
"nih"ucap Nava sambil menyodorkan hadiahnya malu malu
"wih....apa nih?"tanya Zevan sambil tersenyum
"cobain"suruh Nava
"ga, di racun kan?"tanya Zevan curiga
"curigaan banget"sinis Nava pada Zevan
"siapa tau kan"
"yaudah, sini kalo gamau" ucap Nava sambil mengambil kembali toples nya
"eh mana ada" Zevan sambil menyembunyikan nya di belakang nya
"cobain nih" ucap Zevan, sambil membuka toples dan mengambil cake berkarakter itu lucu sekali pikirnya, Nava yang melihat itu ragu takut tidak enak karna dia tadi mencoba nya namun menurutnya enak tapi kita gatau menurut orang lain gimana.
dan reaksi Zevan sangat membuat Nava bingung, karna tanpa reaksi apa apa yang membuat nava pikir tidak enak tapi akhirnya Nava lega karna Zevan bilang enak.
"lumayan lah"ucap Zevan sambil menganggukan kepalanya
"sini ayah nyobain"penasaran ayah yang mengambil satu cake
"mamah juga mau" dan ikut mengambil
"enak....pinter banget loh anak ayah"ucap ayah yang tidak menyangka bahwa anak nya itu jago sekali bikin cake
"kaya mamah nya dong, enak nih" saut mamah nya sambil menikmati cake nya
"sumpah.... kalian ga boong kan?"tanya Nava takutnya mereka cuman bohong aja
"nih, cobain"ucap Zevan menyodorkan toples yang berisi cake mini itu
Nava mengambil satu dan mencobanya ternyata.....memang enak dan pantas buat dimakan kegelisahan nya itu sudah hilang karna cake nya tidak gagal.
"enak"ucap Nava
"makasih ya..... uda kasih ini buat kakak" tiba tiba Zevan berkata seperti itu mungkin sedikit terharu karna dia pikir adik nya itu tidak terlalu suka padanya
"sama sama i hope the best for you kak" jawab Nava, tiba tiba suasana nya jadi sweet banget kedua orang tua mereka yang melihat itu merasa terharu dengan kedua anaknya.
"sini peluk"pinta Zevan merentangkan tangan nya dan Nava sontak masuk kedalam dekapan Zevan di susul oleh ayah dan mamah nya gabung.
malam ini di akhiri dengan harmonis sekali keluarga ini dan mereka pergi tidur ke kamar masing masing.
morning
......................
pagi ini Nava tidak sarapan di rumah karna dia bangun nya kesiangan dan membawa bekal roti yang disiapkan oleh mamah nya itu, kini dia sedang sarapan dan ditemani drakor kecintaanya di dalam kelas.
Adiana yang melihat itu menjahili Nava untuk mengagetkan nya namun sebelum niat nya terlaksanakan Nava sudah menyadari nya gagal deh.
"ngapain kaya gitu?"tanya Nava pada sikap Adiana yang sedang seperti pencuri
"yah.....gagal"jawab Adiana yang kecewa aksinya ke pergok
"coba lagi dong"Nava
"tumben bawa roti?"tanya Adiana duduk di kursinya
"belum sarapan"jawab Nava masih dengan nonton drakor
"wih.... kesiangan ya bangun nya" tebak Adiana
"iya, nih mau ga"tawar Nava menyodorkan roti nya karna masih ada 3 lagi namun dia sudah kenyang, dan di habiskan oleh Adiana sisa nya.
......................
hari ini mereka jam kos karna guru pada rapat dan mereka habis kan dengan jajan dan merumpi bersama seperti Nava, Adiana, Ireni dan lain nya sedang duduk melingkar di teras sambil menikmati jajanan mereka.
"bentar lagi mpls selesai ya"Ireni
"iya loh bentar lagi" Putri
"yah.....belajar kaya umum nya dong" keluh Bintang
"bener" Karina
"apalagi......jadwal jurusan kita ada 3 guru loh" ucap Adiana
"iya, ya padahal sama aja belajar nya" Messa
"belum lagi pelajaran lainya"Nava
"plis pengen jam kos kaya gini"Messa
"bener.... sih tapi kalo kaya gini gabut juga"Irani
"gabut bagi orang pinter mah" cibir Messa pada Irani, karna memang Irani itu pinter banget di kelas nya dan denger denger dia juara 1 dari SMP juga peringkat selalu di SD
" maksudnya.... jangan sering gitu"jelas Irani
"iya, kalo tiap hari mah gamau"ucap Nava
"gausah sekolah aja sekalian" Adiana
"bener juga " Putri
"bayangin aja..... ke sekolah cuman absen trus ga belajar sama sekali dapet ilmu apa dong"Karina
"ilmu cari cogan" saut tiba tiba Putri, membuat mereka menatap putri malas cowok mulu pikiran nya
"cowok aja terus"sindir Karina
"kamu juga ah sama aja" balas Putri
"tidak kaya kamu ya maaf " bela Karina
"halah boong" Putri
"udah, ribut mulu ih" Messa
"yang punya cowok diem" kompak Putri dan Karina
"kamu juga punya cowok karin" balas Messa
"iya sih hehe" balas Karina sambil ketawa tipis
"jangan bilang bilang, cuman bercanda" takut Karina mareka kasih tau pada pacar nya yang di kelas sebelah itu cuman beda jurusan mereka pacaran dari SMP
"bilangin ah"ancam Ireni
"jangan lah Ireni" tahan Karina
"mau ah" Nava yang ikut ikutan nakutin Karina
"ko.... pada gitu sih" kesal Karina
"makanya, jangan aneh aneh" ucap Adiana
"bercanda sumpah" Karina yang panik
"takut kan kamu " Putri sambil memukul pelan pundak Karina
"iya lah jelas" Karina
mereka habiskan jam kos dengan mengobrol dan merumpi seperti itulah cewek, dan para cowok tidak bikin ulah karna mereka sedang bermain bola di luar.
namun kemudian ada sebuah kumpulan kertas yang di bulat kan tiba tiba muncul dan kena kelapa Adiana, yaitu ulah Afkar yang sedang bercanda dengan yang lain.
"woi, siapa nih?"tanya Adiana sambil memegang kertas itu
"dia "tunjuk Azkeano pada Afkar dan yang di tunjuk malah diam saja yang membuat adiana melemparkan kertas itu pada afkar
"apaan nih?" tanya Afkar
"apaan apaan, lu yang apaan"jawab ngegas Adiana
"ya, ga sengaja" balas Afkar
"bohong tuh"kompor Dikta
"bener lah woi" bela Afkar yang memukul Dikta
"sengaja itu mah bener deh" Gio yang ikutan mengompori Afkar
"eh, apaan sih" ucap Afkar pada mereka
"lagian... ga sakit kan?" tanya Afkar pada Adiana
"ga sih, cuman ga sopan" jawab Adiana
"tuh ga sopan" Karina yang ikutan
"bener, mau bikin kesel kamu itu mah"ucap Putri pada Adiana
"marahin marahin" kompor Ireni
"eh, jangan dong" Afkar yang mulai panik
"sini gua geplak pala lu"ucap Adiana yang mendekat ke arah Afkar, namun Afkar menjauhinya
"gamau" hindar Afkar
"sini ga" Adiana masih berusaha mengejar afkar yang menghindar, terjadilah kejar kejaran Afkar mengelilingi yang lain untuk menghindari Adiana. Namun dia tidak sengaja menambrak Nava yang membuat Nava hampir terjatuh kesamping tapi sebelum itu....dia ditahan oleh Dikta yang memegang tangan nya untuk menahan agar tidak jatuh
Nava yang kaget pun langsung berdiri tegak kembali dan memukul pundak Afkar yang melewati nya dan menahan agar tidak kabur.
"dasar, hampir jatuh gue" kesal Nava pada Afkar
"nih, Adiana nih Afkar siksa aja siksa" ucap Nava menyerahkan Afkar pada Adiana
"eh, ampun ampun sumpah.... ga sengaja" bela Afkar sambil melepas kan baju nya yang di cekal oleh Nava
"gamau" ucap Nava masih menahan Afkar
"sini Afkar gua pukul pala lu" ucap Adiana yang membawa sapu untuk memukul Afkar
"haha semangat Adiana"ucap Gio yang senang melihat teman nya itu tersiksa
mereka yang melihat pun ikut ketawa dengan tingkah adiana afkar dan Nava, namun tangan Nava di lepas oleh Dikta dari baju Afkar agar dia tidak kena pukulan sapu dari Adiana.
"aw, aw ampun Adiana ampun" ucap Afkar yang dipukuli oleh sapu
"rasain, kapok ga lu"Adiana yang masih memukuli afkar
"kapok sumpah" Afkar
"harus sopan dong" Adiana
"iya siap uda stop" Afkar yang mulai capek
"capek ih" keluh Adiana
"emang kan" jawab Afkar
"ayo kita beli minum "ajak afkar
"ayo" jawab Adiana mereka pergi ke koperasi untuk membeli minum karna haus capek
yang lain melihat itu terheran, sebenernya ada apa mereka tuh baru aja ribut eh udah jajan bareng lagi sungguh aneh tapi nyata pikir mereka.
"lucu emang" ucap Gio yang masih heran
"lama lama, pacaran tuh dua orang" balas ireni
"bener benci jadi cinta" Putri
"tunggu tanggal jadian gasi" Karina
"bener banget" Messa