Cerita ini berjudul " Hilangnya sebuah kepercayaan Hidup " yang sengaja saya buat sedemikian mungkin sekedar untuk menghibur para pembaca yang setia, semoga tulisan saya ini bisa bekenan dihati para pembaca, sekian dan terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis siti Maemunah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Dan lantas Hendra pergi mengambil motornya yang tekah diparkir dipingir jalan, setelah itu Hendra pergi dengan motornya menuju kampusnya.
Hendra dikampusnya tidak fokus kepada mata kulihnya sehinga setelah pulang jam kuliah, Hendra menuju alamat Iwan yang Hendra telah poto alamatnya itu dari buku catatan harian Wiwin.
Hendra ingat betul wajah Iwan yang telah ditempel oleh Wiwin dibuku catatan hariannya.
Ditempat pos ronda, iwan sedang duduk bersama kedua temannya, Iwan sedang menawarkan barang haramnya, karena Hendra tidak jauh dari situ, Hendra berpura - pura sedang main hp, padahal Hendra sedang memoto dan bikin vidio buat barang bukti dimana Iwan sedang menjual barang haramnya.
" Ada barang bagus nih mau nyoba ?" Kata Iwan. " Iya mana satu dulu saja Wan gampang nanti tambah lagi !!".
Setelah itu Hendra bertanya kepada Iwan. " Hai bang kesini sebentar ?!" Hendra memangil Iwan. " Ada keperluan apa dik !!" Tanya Iwan. " Apakah abang kenal sama Wiwin ?'" Tanya Hendra, lantas Iwan menjawab. " Ya saya kenal dengsn Wiwin !!" lantas Hendra memohon agar Iwan mau menemui Wiwin untuk sekedar meminta maap. karena Hendra tau kalau Iwan sudah mengecewakan Wiwin sehinga Wiwin hidupnya sekarang diambang kehancuran. " Baik lah nanti saya akan datang menemui Wiwin !!". Setelah itu Hendra berpamitan untuk pergi, dan Hendra pun pergi dengan motornya.
Hendra pergi ketempat lapang basket untuk ikut latihan karena merasa tidak enak hati sehinga Hendra gelisah mau kemana dia harus pergi sehinga Hendra datang kelapang bola basket itu.
Kebetulan disana melihat Dewi sedang bersama pacarnya yang ikut latihan bola basket juga menjadi lawan tim Hendra.
Mereka bermain bola basket sampai selesai sehinga Hendra menjadi berkeringat mana tidak membawa baju olah raga lagi membuat dia harus segera pulang untuk menganti pakaiannya, setelah sekesai main bola basket Hendra berpamitan untuk pulang lebih dulu.
" Bro aku pulang duluan ya ?" Kata Hendra sambil pergi. " Oke bro !!". Jawab teman - teman Hendra.
Lantas Hendra pulang kerumahnya lalu langsung masuk kekamarnya dan buka baju, setelah buka baju Hendra duduk dikursi yang ada didalam kamar Hendra untuk melepaskan rasa lelahnya sejenak.
Jam empat sore sudah waktu kini menunjukan jamnya, Hendra bergegas untuk masuk kekamar mandi untuk membersihkan seluruh badannya yang penuh dengan keringat.
Setelah mandi Hendra memakai pakaian kaos biru tua dan celana jinnya, setelah merapihkan rambutnya Hendra pergi untuk makan keruang makan, kebetulan maminya sedang berada dikamarnya, Hendra makan sendiri disana setelah memakan nasi dan beberapa macam lauknya buatan maminya yang dibantu oleh pembantu rumah tanganya Bi Aisah.
Setelah makan Hendra langsung menuju rumahnya Wiwin terlihat Wiwin tidak pernah bekerja di klab malam lagi tetapi Wiwin masih selalu menerima pangilan sebagai wanita penghibur.
Kebetulan hari itu Wiwin tidak pergi kemana - mana terlihat sedang duduk sambil meroko ditemani dengan secangkir kopi hitam. " Hai lagi apa ?" Tanya Hendra. " Eh Hendra tumben mau datang kesinu ?!" Kata Wiwin sambil melanjutkan metokonya. " Tidak pergi nih ?" Tanya Hendra. " Mau pergi kemana tidak sedang ada pekerjaan !" Jawab Wiwin. " Msu makan keluar yu ?!" Ajak Hendra. " Malas aku belum mandi !!" Jawab Wiwin. " Oke kalau begitu aku akan membeli nasi bungkus ya tunggu sebentar ?!" Kata Hendra yang langsung pergi kejalan raya untuk mencati penjual nasi. Setelah sampai dijalan raya Hendra tidak melihat penjual nasi disana.
lantas dia mengambil motornya dan pergi mencari tukang nasi, setelah melalui belokan baru Hendra menemukan tukang nadi disitu.
" Bu tolong dibungkus nasinya dua ya bu ditambah dengan daging ayamnya dua dipisah ya bu terus ada aoa lagi bu ?" " Banyak den ada kikil kaki sapi ada ikan telur perkedel tumis terong !!" Kata si ibu warung. " tambah goreng telur dan perkedel saja bu, setelah dibungkus semua pesanan Hendra lalu Hendra memberikan sejumlah uang Hendra langsung menuju rumah Wiwin.
dengan dua bungkus nasi dan daging ayam dan telur juga perkedel ditangannya Hendra.
dan Hendra langsung menghampiri Wiwin dan memberikan semua bungkusan itu kepada Wiwin.
" Ayo Hen kalau mau makan mita bareng maksnya dimeja makan saja ya makannya jangan disini ?" Kata Wiwin.
" Iya ayo terserah ksmu saja msu nakan dimana pun jadi !" Kata Hendra.
Dan lantas Hendra dan Wiwin makan dimeja makan. Waduh sambalnya ko bedas banget ?!" Kata Hendra. " Enak lagi yang pedas biar tidak pusing kepala !" Kata Wiwin.
Setelah itu Hendra menghabiskan makananya dan Wiwin pun sama, setelah itu Wiwin mengambil dua gelas air putih diberikan kepada Hendra dan yang satu gelasnya diminum sirnya sapai habis oleh Wiwin.
" Gimana sudah kenyang. Tidak makannya nati kalau merasa belum kenyang kita nanti pergi untuk makan bakso mau ?" Tanya Hendra. " Waduh sudah kenyang begini mau diajak makan baso gimana kalau perut aku meledak nantinya !" Kata Wiwin sambil ketawa.
" Ya sudah kalau sudah merasa kenyang ya sudah tidak usah beli baso lagi ?" Kata Hendra.
Lalu Wiwin duduk dikursi biasa tempat nongkrong Wiwin sambil mengambil satu batang roko dan sedangkan Hendra tidak suka meroko orangnya, cuma melihat Wiwin yang seperti enak mengisap sebatang rokonya
" Kamu tidak pernah meroko Hen ?" Tanya Wiwin. " aku tidak kuat sama asap roko Win karena keluarga aku tidak ada yang suka mengisap roko !" Kata Hendra. " Wah bagus dong kalau begitu !" Kata Wiwin. " Win aku pulang dulu ya jaga dirimu baik - baik ?!" Kata Hendra. " Ko buru - buru amat mau pergi kemana ?" Tanya Wiwin. " Mau latihan fitnes Win !" Jawab Hendra sambil pergi meninggalkan Wiwin.
Tidak lama dari situ Iwan muncul datang terlihat dari pintu Wiwin yang nasih terbuka. " permisi Win sedang apa ?" Tanya Iwan. " Oh Iwan silahkan masuk Wan ada keperluan apa datang kemari ?" Tanya Wiwin. " Aku mau melihat keadaan ksmu Win, maapkan saya ya Win saya sudah berbust kurang ajar terhadap kamu Win !" Kata Iwan. " Sudah terlambat kata maap kamu Wan, hidup aku sudah hancur sekarang !" Kata Wiwin. " Maksud kamu hancur bagai mana Win ?" Tanya Iwan. "
B e r s a m b u n g